Anda di halaman 1dari 16

9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metode Pembelajaran

2.1.1 Pengertian

Pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang

melibatkan siswa dan guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar

baik dalam situasi kelas maupun di luar kelas. Dalam art media yang

digunakan untuk pembelajaran tidak selalu identik dengan situasi kelas

dalam pola pengajaran konvensional namun proses belajar tanpa kehadiran

gurupun dan lebih mengandalkan media termasuk dalam kegiatan

pembelajaran. Misalnya e-learning, pembelajaran individual dengan CD

interaktif, video interaktif dan lain-lain (Susilana, 2009).

2.1.2 Tujuan Pembelajarannya

Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan

tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan

yang akan dicapai (Sanjaya 2008). Pencapaian tujuan pembelajran

merupakan out put/ out come dari sistem yang berjalan. Dalam sebuah

sistem tentu ada input-proses-output. Pemebalajaran berada pada posisi

tengah yaitu pada proses. Keberlangsunngan proses sangat dipengaruhi

oleh input yang masukan. Sehingga out put sesuai dengan apa yang

diharapkan. Proses akan berjalan lancar apabila didukung dengan

pengetahuan dan komponen-komponen yang memadai. Banyak pengajar

9
10

yang dalam melaksanakan belajar mengajarnya tidak bisa mencapai

tujuan/kompetensi yang ditentukan.

2.1.3 Kendala Pembelajaran

Penyebabnya pembelajaran tidak sesuai dengan karakteristik

peserta didik. Peserta didik inginnya “begini pendidik melakukan begitu”

tidak ada sinergitas antara pendidik dan peserta didik. Karakteristik siswa

merupakan salah satu faktor penyebab efektif dan tidaknya pembelajaran.

Dalam pembelajaran kita mengenal istilah metode pembelajaran. Metode

pembelajaran tutorial itulah yang menjadi fokus pembahasan dalam

makalah ini. Karena itu merupakan komponen yang sangat mendukung

untuk memahami karakteristik peserta didik demi tercapainya tujuan

pembelajaran. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika pendidik

paham dan mengetahui dan memahami metode pembelajaran terutama

metode pemebalajaran tutorial. Metode pembelajarn tutorial ini merupakan

salah satu metode yang akan digunakan dan mendukung terhadap

pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan karakteristik

peserta didik. Kami berharap pembahasan ini akan bermanfaat bagi

kelompok kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya (Kokasih,

2014).

2.1.4 Manfaat Pembelajaran

Manfaat pembelajaran/ pendidikan kesehatan ialah:

1. Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat.


11

2. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok

mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.

3. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana

pelayanan kesehatan yang ada.

4. Agar penderita (masyarakat) memiliki tanggung jawab yang lebih

besar pada kesehatan (dirinya) (Nursalam, 2011).

2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran

1. Karakteristik mahasiswa

Setiap mahasiswa harus berperan aktif, anggota kelompok yang

dominan diminta untuk mengurangi dominasinya. Keaktifan

mahasiswa juga merupakan salah satu keefektifan proses tutorial.

Proses tutorial efektif akan menjamin pencapaian tujuan belajar.

Apabila partisipasi mahasiswa dalam proses tutorial kurang, maka

tutorial tidak akan efektif sehingga tujuan pembelajaran akan sulit

dicapai (Hamidy, 2013).

2. Peran tutor sebagai fasilitator.

Peran tutor dapat dinilai dengan menggunakan Teaching Style

Inventory dari Kassab yang mencakup 4 aspek yaitu fasilitatif,

kolaboratif, non aserti dan non sugestif


12

2.2 Metode Pembelajaran Student Center Learning

2.2.1 Pengertian

SCL (Student-Centered Learning)adalah suatu metode

pembelajaran yang menempatkanpeserta didik sebagai pusat dari proses

belajar. Dalam menerapkan konsep Student-Centered Leaning, peserta

didik diharapkan sebagai peserta aktif dan mandiri dalam proses

belajarnya, yang bertanggung jawab dan berinitiatif untuk mengenali

kebutuhan belajarnya, menemukan sumber-sumber informasi untuk dapat

menjawab kebutuhannya, membangun serta mempresentasikan

pengetahuannya berdasarkan kebutuhan serta sumber-sumber yang

ditemukannya. Dalam batas-batas tertentu peserta didik dapat memilih

sendiri apa yang akan dipelajarinya. Dengan anggapan bahwa tiap peserta

didik adalah individu yang unik, proses, materi dan metode belajar

disesuaikan secara fleksibel dengan minat, bakat, kecepatan, gaya serta

strategi belajar dari tiap peserta didik. Tersedianya pilihan-pilihan bebas

ini bertujuan untuk menggali motivasi intrinsik dari dalam dirinya sendiri

untuk belajar sesuai dengan kebutuhannya secara individu, bukan

kebutuhan yang diseragamkan (Aipni, 2015).

2.2.2 Ciri-Ciri

Pendekatan metode SCL mempunyai ciri-ciri antara lain:

1. Peserta didik harus aktif terlibat dalam proses belajar yang dipicu dari

motivasi instrinsik
13

2. Topik, isu, atau subyek pembelajaran harus menarik dan memicu

motivasi instrinsik

3. Pengalaman belajar diperoleh melalui suasana yang nyata atau

sebenarnya dan relevan dengan pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan dan digunakan di tempat kerja (Aipni, 2015)

2.2.3 Tugas Dosen Dalam Student Center Learning

Tugas dosen dalam pendekatan SCL :

1. Memfasilitasi : Buku, modul ajar, handout, journal, hasil penelitian,dan

waktu.

2. Memotivasi :Dengan memberi perhatian pada mahasiswa.Memberi

materi yang relevan dengan tingkat kemampuanmahasiswa dan dengan

situasi yang kontektual, Memberi semangat dan kepercayaan pada

mahasiswa bahwaia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan,

Memberi kepuasan pada mahasiswa terhadap pembelajaranyang kita

jalankan

3. Memberi tutorial :Menunjukkan jalan / cara / metode yang dapat

membantumahasiswa menelusuri dan menemukan penyelesaian

masalahyang berkaitan dengan materi pembelajaran.

4. Memberi umpan balik :Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran /

hasil kinerjanyaagar mencapai sasaran yang optimum sesuai

kemampuannya. (Nursalam, 2012)


14

2.3 Tutorial Seven Jumps

2.3.1 Pengertian

Metode seven jumps ini merupakan metode penjabaran dari sebuah

kasus, sehingga diketahui informasi pengetahuan dasar hingga penyelesain

dari sebuah kasus. Menurut Isnaen (2010) bahwa model pembelajaran

dengan metode seven jumps dapat meningkatkan minat dan kompetensi

mahasiswa dalm tutorial. Sehingga masalah dalam kasus pada tutorial

dapat terselesaikan dengan adanya minat dan kompetensi dari mahasiswa.

Pembelajaran diartikan sebagai serangkaian upaya yang dilakukan

pendidik untuk membantu peserta didik belajar (Moedzakir, 2010). Dari

sisni jelas tugas pendidik sebenarnya hanya membantu atau menggiring

peserta didik untuk betul-betul melakukan kegiatan belajar atas dasar

kemauan dan kesadaran diri. Menurut direktorat pendidikan masyrakat

(depdikbud) pembelajaran adalah mmebuat seseorang mau dan gemar

belajar terus-menerus dan gemar sepanjang hayatnya serta mampu

menerapkan apa yang diperolehnya melalui belajar ke dalam

kehidupannya dan unutk sumber penghidupannya (Siti Asmah, 2005)

2.3.2 Manfaat

Manfaat dan langkah-langkahnya serta bagaiaman

mensukseskannya agar dapat berjalan dengan baik. Dalam tutorial

mahasiswa harus memiliki kecakapan tertentu yaitu kerjasama dalam

kelompok, kerjasama antar mahasiswa diluar diskusi kelompok,

memimpin kelompok, mendengarkan pendapat anggota kelompok yang


15

lain mencatat hal-hal yang didiskusikan, menghargai pendapat atau

pandangan teman, bersikap kritis terhadap literatur, belajar mandiri,

mampu menggunakan sumber belajar secara aktif dan keterampilan

presentasi (Harsono, 2006).

2.3.3 Tutorial Seven Jump

Tutorial adalah pembelajaran melalui komputer dimana mahasiswa

dikondisikan untuk mengikuti alur pembelajaran yang sudah terprogram

dengan penyajian materi dan latihan soal. Model tutorial sangat menuntut

siswa menguasai materi secara tuntas, sehingga sebelum setiap segmen

materi terkuasai belum bisa berlanjut ke materi berikutnya. Tutorial berisi:

tujuan, materi dan evaluasi, tujuan model tutorial adalah memberikan

kepuasaan atau pemahaman secara tutas kepada siswa mengenai pelajaran

yang dipelajarinya (Susilana, 2009).

Keunggulan metode tutorial adalah, peserta didik memperoleh

pelayanan pembelajaran secara individual sehingga permasalahan spesifik

yang dihadapinya dapat dilayani secara spesifik pula, seorang peserta didik

dapat belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan kemampuannya tanpa

harus dipengaruhi oleh kecepatan belajar peserta didik yang lain.

Sedangkan kelemahannya adalah, memerlukan waktu yang lama karena

guru harus melayani peserta didik dalam jumlah banyak, memerlukan

kesabaran dan keluasan pemahaman guru tentang materi yang dipelajari

siswa.
16

Menurut Sanjaya (2008) bahwa dalam proses pembelajaran

tutorial, mahasiswa harus melakukan tugas-tugas tutorial yaitu menghargai

proses tutorial, keterampilan komunikasi, tanggung jawab, kesadaran diri

evaluasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Alrahlah (2016) bahwa dalam

proses tutorial, apabila mahasiswa melakukan tugas-tugas tutorial dengan

baik maka dapat membantu mahasiswa memperluas pengetahuannya,

membantu mahasiswa mampu bekerjasama dalam diskusi meningkatkan

kemampuan memecahkan masalah dengan efektif, dan mengembangkan

keterampilan belajar mandiri. Dan menunjukan bahwa mahasiswa dengan

pembelajaran tutorial menunjukkan keterampilan profesional unggul dan

pembelajaran yang efektif dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak

melakukan proses tutorial.

Menurut Suhito (2011) menjelaskan bahwa dalam model

pembelajaran tutorial terdapat ciri-ciri yang menjadi kekhasan dari model

pembelajaran tutorial. Ciri-ciri itu antara lain sebagai berikut:

1. Tujuan pengajaran dari metode pembelajaran tutorial adalah

memeberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk

mengembangkan kemamapuan mememcahkan masalah secara rasional,

mengembangkan sikap sosial dan semangat gotong royong dalam

kehidupan, mendinamiskan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga

tiap anggota merasa dirinya sebagai bagian kelompok yang

bertanggungjawab, mengembangkan kemamampuan kepemimipinanan


17

keterampilan pada setiap anggota kelompok dalam pemecahan masalah

kelompok.

2. Peserta didik dalam pembelajaran ini memiliki ciri-ciri:

a. Setiap peserta didik merasa sadar diri memiliki anggota kelompok

b. Setiap peserta didik sadar diri memiliki tujuan bersama berupa

tujuan kelompok

c. Memiliki rasa saling membutuhkan dan tergantung

d. Interaksi dan komunikasi antar anggota

e. Ada tindakan bersama sebagai perwujudan tanggung jawab

kelompok

3. Pendidik berperan dalam pembentukan kelompok, perencanaan tugas

kelompok, pelaksanaan, dan tahap evaluasi hasil belajar kelompok.

Dalam tahap pembentukan kelompok dipertimbangkan antara lain

tujuan yang akan diperoleh peserta didik dalam kelompok (latihan

gotong royong, peningkatan kecepatan dan ketepatan kerja, dan lain-

lain), latar belakang pengalaman peserta didik/pusat perhatian peserta

didik. Dalam tahap perencanaan tugas kelompok, pendidik

memperhatikan jenis tugas yang akan diberikan apakah tugas paralel

ataukah tugas komplementer. Tugas paralel artinya semua kelompok

mendapat tugas yang sama, tugas komplementer artinya kelompok

saling melengkapi pemecahan masalah. Dalam tahap pelaksanaan

mengajar guru berperan antara lain pemberi informasi umum tentang


18

proses belajar kelompok, guru sebagai fasilitator pembimbing dan

pengendali ketertiban kelompok.

Metode The Seven Jump adalah sebuah metode PBL

(Programme Based Learning) yang sangat tepat digunakan dalam

pembelajaran untuk menganalisa dan memecahkan sebuah kasus.

Metode ini merupakan langkah yang dinamis tetapi tetap memerlukan

keseimbangan dan keserasian atau movement control agar tujuan

belajar dapat tercapai.Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut (Elly,

2013) :

1. Clarify Unfamiliar Terms

a. Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang artinya kurang

jelas, anggota lainnya mencoba untuk mendefinisikannya.

b. Mahasiswa mengutarakan secara jujur tentang apa yang belum

diketahuinya.

c. Kata atau nama yang oleh kelompok masih diperdebatkan ditulis

di papan tulis atau flip chart.

2. Define the Problems

a. Problem (masalah), bias berupa istilah, fakta, fenomena, yang

oleh grup masih perlu dijelaskan (sesi terbuka pada step 1).

b. Tutor mendorong seluruh anggota kelompok untuk memberi

kontribusi dalam diskusi.

c. Sangat mungkin ada perbedaan perspektif dalam menilai

masalah.
19

d. Membandingkan dan mengelompokkan pendapat akan

meluaskan horizon intelektual.

e. Mencatat seluruh issue yang telah dijelaskan oleh kelompok.

3. Brainstorm Possible Hypothesis or Explanation

a. Hipotesis sebagai dasar pemikiran tanpa asumsi benar / salah,

atau sebagai langkah awal untuk mencari informasi lebih lanjut.

b. Mahasiswa mencoba membuat formulasi, berdiskusi tentang

berbagai kemungkinan yang sesuai dengan masalah.

c. Diskusi tetap dalam tingkat hipotesis, tidak terlalu cepat masuk

ke hal-hal rinci.

d. Mencatat seluruh hipotesis yang ada (Elly, 2013).

4. Arrange Explanations Into Tentative Solutions Many different

explanations

a. Mahasiswa mencoba merinci masalah dan membandingkannya

dengan hipotesis yang sudah dikembangkan apakah sudah cocok

atau belum.

b. Tahap ini merupakan proses aktif dan restrukturisasi

pengetahuan yang ada, dan juga merupakan tahap identifikasi

perbedaan pemahaman

5. Defining Learning Objectives

a. Kelompok menyusun beberapa tujuan belajar.


20

b. Tutor mendorong mahasiswa agar inti tujuan belajar menjadi

lebih focus, tidak terlalu lebar atau superficial serta dapat

diselesaikan dalam waktu yang tersedia.

c. Beberapa mahasiswa mungkin mempunyai tujuan belajar sendiri

(ekstra) karena kebutuhan atau kepentingan mereka sendiri.

6. Information Gathering : Private Study

a. Dapat berupa kegiatan mencari informasi di buku, internet,

computerized literature search, jurnal, specimen patologis /

fisiologis, bertanya kepada pakar, dsb.

b. Hasil kegiatan tersebut dicatat oleh masing-masing anggota

kelompok (student’s individual notes), termasuk sumber

belajarnya. Usahakan sumber pustaka masingmasing mahasiswa

berbeda.

c. Hasil tersebut didiskusikan pada step 7

7. Synthesize and Test Acquired Informations (Reporting Phase)

a. Masing-masing anggota sudah siap berdiskusi setelah belajar

beberapa literatur maupun sumber belajar lainnya.

b. Tujuannnya mensintesis apa yang telah dipelajari, kemudian

mendiskusikan kembali.

c. Mahasiswa bisa menambahkan, menyanggah, bertanya,

komentar terhadap referensi.

d. Kelompok membuat analisis lengkap tentang masalah yang ada

dan membuat laporan tertulis.


21

e. Bila ada kesulitan yang tidak bisa terpecahkan dicatat dan

ditanyakan dalam diskusi dengan pakar / narasumber (Ariska,

2013).

2.4 Blok Perkemihan

Fungsi utama sistem perkemihan pada tubuh adalah melakukan ekskresi

dan eliminasi sisa-sisa metablisme tubuh. Selain itu terdapat beberapa fungsi

tambahan, antara lain ;

1. Sebagai regulator volume darah dan tekanan darah dengan

mengeluarkan sejumlah cairan ke dalam urine dan melepaskan

hormone eritropoetin dan rennin

2. Sebagai regulator konsentrasi plasma dari beberapa ion, yaitu sodium,

potassium, klorida & mengontrol jumlah kehilangan ion-ion lainnya ke

dalam urine, serta menjaga batas ion kalsium melalui sintesis kalsiterol

3. Sebagai stabilisator pH darah melalui kontrol jumlah pengeluaran

hidrogen dan ion biokarbonat ke dalam urine

4. Sebagai detoksifikator racun bersama organ hepar selama kelaparan

melalui proses desiminasi asam amino yang dapat merusak jaringan

(Widayati, 2017).

Pada orang dewasa berat ginjal kurang lebih 140 gram. Struktur ginjal

Organ ginjal dilingkupi oleh kapsul tipis dari jaringan fibrus dan membentuk

pembungkus halus yang di dalamnya terdapat struktur ginjal yang warnanya

ungu tuadan teridir atas bagian korteks (bagian terluar), medulla (bagian
22

tengah/dalam) yang terdiri atas 15-16 massa berbentuk piramida (piramidis

ginjal) (Smeltzer, 2013).

Puncak-puncaknya langsung mengarah ke hilum dan berakhir di Calyces.

Calyces ini menghubungkan dengan pelvis ginjal. Struktur halus pada ginjal

terdapat banyak nefron yang merupakan satuan-satuan fungsional ginjal

(kurang lebih sekita 1 juta nefron dalam setiap ginjal) (Price, 2007)

Setiap nefron mulai sebagai berkas kapiler (badan malphigi/glomelurus)

yang erat tertanam pada ujung atas yang lebar pada uriniferus/nefron. Dari sini

tubulus berjalan sebagian berkelok-kelok dan sebagain lurus. Bagian pertama

tubulus berkelok-kelok dan dikenal sebagai kelokan pertama (tubula

proksimal). Dan setelah itu terdapat sebuah simpai (simpai henle) kemudian

berkelok lagi yaitu kelokan kedua (tubula distal) yang bersambung dengan

tubula penampung yang berjalan melintasi bagian cortex dan medulla untuk

berakhir di puncak salah satu piramidis (Smeltzer, 2013).


23

2.5 Kerangka Teori

Metode pembelajaran :
1. Ceramah
2. Proyek
3. Tugas dan resitasi
4. Eksperimen
5. Diskusi Pemahaman proses
6. Sosiodrama pelajaran
7. Demonstrasi
8. Problem solving
9. Karyawisata
10. Tanya jawab
11. Latihan
12. Simulasi
13. Buzz group
14. Situasi hipotesis
15. Games
16. Praktik lapanangan

Sumber: Dermawan, 2008


24

Pembelajaran

Metode problem based learning


Umpan balik
Metode tutorial

Teknik seven jump

partisipasi Kemandirian Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai