Anda di halaman 1dari 2

G.

PEMBAHASAN
Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari laju reaksi kimia dan kondisi
proses yang mempengaruhinya. Dalam praktikum ini direaksikan zat
Na2S2O3.5H2O sebagai larutan standar primer dengan H2O2 sebagai pelarut yang
patolik disamping merupakan oksidator yang baik dalam suasana asam maupun basa.
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode katalik. Proses
produksi secara katalitik membutuhkan bantuan katalis untuk mempercepat
terjadinya reaksi. Dengan adanya katalis, maka energi yang dibutuhkan untuk
terjadinya reaksi (energi aktivasi) dapat diturunkan. Sehingga jumlah partikel yang
mampu bereaksi dapat bertambah. Apabila menggunakan katalis padat dalam jumlah
yang sedikit dalam reaksi, dan direaksikan dengan reaktan yang memiliki konsentrasi
yang cukup tinggi, maka permukaan katalis akan seluruhnya diliputi oleh partikel
yang bereaksi sehingga mengurangi fungsi katalis. Selain itu, peningkatan
konsentrasi larutan terkadang tidak memberikan efek apa-apa karena katalis telah
bekerja pada kapasitas maksimumnya. Katalis yang digunakan dapat berupa katalis
asam, katalis basa, dan katalis enzim (Armansyah, 2011). Pada praktikum ini
digunakan katalis berupa KI (Kalium Iodida).
Cara lain untuk meningkatkan frekuensi tumbukan adalah dengan proses
pengadukan. Agar reaksi dapat berjalan dengan baik, diperlukan pencampuran
sebaik-baiknya, yakni dengan cara pengadukan agar menaikkan frekuensi tumbukan
sehingga kecepatan reaksi akan bertambah besar. Frekuensi tumbukan yang semakin
besar menyebabkan konstanta kecepatan reaksi makin besar pula (Sidabutar, 2013).
Pada praktikum ini digunakan magnetic stirer.
Waktu yang digunakan untuk mereaksikan 2 ml Na2S2O3.5H2O sebagai
larutan standar primer dengan H2O2 dari percobaan menunjukkan hasil bahwa
waktu semakin meningkat. Hal ini dapat terjadi diakibatkan oleh konsentrasi H2O2
yang kian berkurang setiap penambahan Na2S2O3.5H2O karena telah bereaksi lebih
lama. Kecepatan reaksi sebanding dengan besarnya konsentrasi reaktan. Bila
konsentrasi zat pereaksi diperbesar, maka kecepatan reaksi meningkat. Jumlah
molekul yang bertumbukan akan bertambah (Sidabutar, 2013) dan juga sebaliknya.
Perubahan warna yang terjadi pada air suling 500 ml dan H2SO4 yang diberi
indikator larutan kanji dan juga katalis KI berubah dari warna bening menjadi kuning
yang disebabkan karena adanya endapan yang terdapat pada larutan tiosulfat yakni
endapan belerang.
Reaksi antara H2O2 dengan KI merupakan reaksi orde I dan grafiknya
berbentuk linier sesuai persamaan regresi tersebut. Harga konstanta kecepatan linear
dapat dihitung dengan persamaan regresi y = ax, dimana intersepnya adalah 0.
Dari hasil percobaan, nilai (a/(a-b)) bertambah karena jumlah H2O2 yang
tersisa (a-b) semakin sedikit, artinya lebih banyak H2O2 yang bereaksi. Dari hasil
percobaan tersebut, grafik ln (a/(a-b)) lawan t dengan regresi linear didapat harga k =
8,194 x 10-4 detik-1 dengan waktu yang makin lama akan mengkonstankan hasil
konversi karena reaktan sudah mulai mengalami kejenuhan.
Dari hasil percobaan pada praktikum ini terdapat beberapa faktor kesalahan ,
yaitu:
- Adanya zat pengotor pada medium percobaan dan juga subjektifitas dari mata
pengamat yang melihat perubahan warna dari bening menjadi kuning kecoklatan
yang lambat sehingga memungkinkan adanya kesalahan dalam mencatat waktu
- Kurangnya kepekaan pengamat pada kebersihan alat yang digunakan dan ketepatan
jumlah bahan yang digunakan menyebabkan hasil percobaan kurang akurat dan
presisi
- Suhu ruangan praktikum yang tidak konstan dijaga pada suhu 30o C pada percobaan
pertama
- Indikator larutan kanji yang tidak stabil menyebabkan grafik yang kurang linear
- Kecenderungan praktikan dalam mengamati perubahan warna berbeda-beda
sehingga hasil yang diperoleh kurang akurat
Seharusnya seiring bertambahnya konsentrasi Na2S2O3.5H2O maka reaksi
berjalan semakin cepat, sehingga akan didapatkan interval waktu yang semakin
kecil. Namun, karena pengamatan yang dilakukan hanya dilakukan dengan mata
telanjang untuk mengamati perubahan waktu, maka hasil yang diperoleh kurang
teliti.

Anda mungkin juga menyukai