Anda di halaman 1dari 2

Aliran Puncak Aliran Rendah

Definisi Aliran terbesar yang terjadi pada Aliran normal yang terjadi pada
periode yang singkat periode relative lama dapat
berupa aliran harian, tengah
bulanan atau bulanan . aliran
rendah sangat dipengaruhi oleh
tingkat ketersediaan data serta
letelitian atas informasi yang
ingin diperoleh.
Analisis Metode GAMA I terdiri dari tiga Metode Koefisien Resesi
(Rumus/Teori) bagian pokok yaitu sisi naik (rising Setelah menentukan plotting
limb), puncak (crest), dan sisi hidrograf aliran antara waktu
turun/resesi (recession limb). GAMA I (jam) dan debit, maka dapat
terdiri dari empat variabel pokok yaitu ditentukan nilai koefisien
waktu naik (time of rise-TR), debit resesi. Menurut Sawake &
puncak (Qp), waktu dasar (TB) dan Freyberg (2006), penentuan
sisi resesi yang ditentukan oleh nilai nilai koefisien resesi dapat
koefisien tampungan (K) yang diturunkan dari persamaan
mengikuti persamaan berikut: eksponensial berikut.
−𝑡⁄ Qt = Qo . e-kt
𝑄𝑡 = 𝑄𝑝 𝑒 𝐾
Dengan: Keterangan :
𝑄𝑡 = debit pada jam ke t Qt = debit pada saat waktu t
(mᶟ/d) setelah resesi dimulai (m3/s)
𝑄𝑝 = debit puncak (mᶟ/d) Qo = aliran saat dimulainya
resesi (m3/s)
T = waktu dari saat
k = koefisien resesi
terjadinya debit
t = waktu sejak resesi dimulai
puncak (jam)
(s)
K = koefisien tampungan
Penentuan nilai koefisien
(jam)
resesi dari setiap stasiun
Persamaan yang digunakan dalam
pengamatan dan periode ulang
GAMA I adalah:
pada tanggal tertentu dapat
1. Waktu puncak GAMA I
digunakan untuk menduga surut
(TR)
3 11 banjir.Menurut Patra (2008),
𝐿
TR = 0.43 (100 𝑆𝐹) + koefisien resesi dapat dihitung
1.0665 𝑆𝐼𝑀 + 1.2775 dengan menggunakan
2. Debit puncak banjir (Qp) persamaan berikut.
Qp= Keterangan :
0.1836𝐴 0.5886
𝑇𝑅 −0.4008
𝐽𝑁 0.2381 K = koefisien resesi
3. Waktu dasar (TB) Kg = koefisien resesi aliran
TB=27.4132𝑇𝑅 0.1457 −0.0986
𝑆 dasar
Ki = koefisien resesi aliran
𝑆𝑁 0.7344 𝑅𝑈𝐴0.2574
antara
Ks = koefisien resesi aliran
Metode Rasional USSCS (1973)
permukaan
Metode ini sangat simpel dan mudah
penggunaannya terbatas untuk DAS-
DAS dengan ukuran kurang dari
300Ha (Goldman et.al.,1986).
Kajian sistem drainase yang dilakukan
dengan perhitungan debit banjir
rencana 2 tahun.Hasil perhitungan
debit banjir rencana akan dibandingkan
dengan kapasitas existing drainase
untuk menentukan mampu atau
tidaknya suatu drainase menampung
debit sungai.
Data untuk penentuan debit banjir
rencana pada penelitian ini adalah data
curah hujan, dimana curah hujan
merupakan salah satu dari beberapa
data yang dapat digunakan untuk
memperkirakan besarnya debit banjir
rencana dengan persamaan rasional
seperti berikut (Suripin,2004):

Q = 0.002778C I A
Dimana:
Q = laju aliran (debit) puncak
(m³/detik)
C = koefisien aliran permukaan (0 ≤
C ≤ 1)
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
A = luas DAS (ha)

Koefisien aliran permukaan (C),


koefisien C didefinisikansebagai
nisbah antara puncak aliran permukaan
terhadap intensitas hujan. Harga C
ditentukan dengan metode dari Hassing
(1995):

Kegunaan 1. Untuk mengetahui debit banjir 1. Untuk mengetahui debit


Perhitungan debit aliran puncak pada banjir. Perhitungan debit aliran
Daerah Aliran Sungai bertujuan untuk rendah pada daerah aliran
mengetahui Debit Maksimum Air sungai bertujuan untuk
yang tertampung pada tahun keadaan mengetahui debit minimum air
dengan curah hujan tinggi pada daerah yang tertampung.
aliran sungai kawasan yang berpotensi 2. Untuk mengevaluasi
rawan banjir. bangunan air salah satu
2. untuk mengevaluasi bangunan air keguanaan dari aliran rendah
Salah satu kegunaan dari aliran puncak adalah untuk menontrol ke
ialah untuk mengevaluasi bangunan air adaan air di aliran rendah
supaya kita bisa mengetahui kekuatan tersebut.
bangunan tersebut dalam menghadapi
aliran puncak

Anda mungkin juga menyukai