Anda di halaman 1dari 8

Episode 3 - Pertemuan

EXT. DI DEPAN KAFE - DAY


klein dan devina berjalan masuk ke dalam sebuah kafe. devina
membuka kafenya dan mengibas-ngibas debu yang menumpuk.

DEVINA
aku berharap tidak membuka kafe ini
lagi, karena ini bukan
passionku...tapi...karena uang
habis mau gimana lagi...

KLEIN
kamu seorang peneliti?
DEVINA
penemu. aku membuat alat-alat baru.
banyak gunanya lho!

KLEIN
oooke...
DEVINA
oh iya, kita belum kenalan! namaku
Devina.
KLEIN
namaku Klein.
DEVINA
baiklah Klein, kamu tinggal disini
aja selama yang kamu perlukan.
KLEIN
makasih, Devina.

DEVINA
oh iya, ada satu orang lagi...
tiba-tiba seseorang keluar dari dalam pantry.

NAYA
kakak?
KLEIN
naya!!

klein berlari dan memeluk Naya erat.


KLEIN
kakak senang kamu baik-baik saja,
naya!

(CONTINUED)
CONTINUED: 2.

NAYA
iya.
DEVINA
kalian kenal?

KLEIN
kamu temukan dia dimana?
DEVINA
waktu aku lagi belanja, dia jatuh
dari atap...aku kira dia anak
hilang, mau aku laporin ke pihak
berwajib...tapi aku lagi sibuk.
jadinya kutitip disini aja.
KLEIN
kenapa ngomongnya kayak habis
mungut hewan...(berbisik) anyway,
makasih banyak sudah menampung
adikku...
DEVINA
ah, nggak apa-apa...silakan kalian
tingal selama yang kalian perlu.
lagipula...
devina meraih gauntlet klein.

DEVINA
aku ingin meneliti ini! (mata
berbinar) bisa kamu ceritakan asal
usul alat ini? keren banget kamu
berubah jadi kayak super hero gitu!
aku boleh otak atik nggak? aku
janji ga bakal ngerusakin alat ini
deh, suer!
KLEIN
eh...iya sih. lakuin aja sesukamu.

DEVINA
thank you!
EXT. DI DERMAGA - AFTERNOON

klein sedang duduk di dermaga, memperhatikan kehidupan warga


palangka raya. tiba-tiba pipinya dingin, ia dikejutkan oleh
Naya yang membawa minuman dingin.
NAYA
minuman.

(CONTINUED)
CONTINUED: 3.

KLEIN
oh, iya...makasih.

klein membuka tutup botolnya dan meminumnya. naya duduk di


sampingnya.
KLEIN
nggak nyangka kita terlempar ke
masa lalu. semuanya begitu ramai,
manusia begitu banyak. nggak
seperti di masa kita.
NAYA
mereka nggak tahu apa yang akan
menimpa mereka.

KLEIN
iya...kalau saja kita bisa
menghentikan invasi itu sebelum
terjadi...

devina datang menghampiri mereka


DEVINA
sarung tangan kamu luar biasa,
klein! teknologi ini sama sekali
belum bisa aku pecahkan...

KLEIN
oh ya? well ini dari masa depan,
sih. mungkin ilmu kamu belum
sampai.

DEVINA
tentu! tapi aku yakin dengan
beberapa kali improvisasi aku bisa
memecahkan rahasia teknologi ini.
oh iya, waktu aku mengopreknya,
muncul informasi soal pedang gitu.
KLEIN
pedang?
DEVINA
sepertinya itu semacam armament,
sebuah senjata untuk membantu kamu
bertarung...aku sudah ngesetnya
untuk aktif apabila kamu bilang
"Stride Blade"! itu kodenya.

KLEIN
stride...blade... (menggumam sambil
melihat sarung tangannya)

(CONTINUED)
CONTINUED: 4.

DEVINA
oh iya, aku mesti pergi. ada acara
live interview seorang peneliti
yang hendak mengirim sinyal ke luar
angkasa lho! isinya informasi
lokasi kita, informasi budaya kita,
dsb...
KLEIN
tunggu dulu...kamu bilang peneliti
yang mengirim sinyal ke luar
angkasa?
klein dan naya bertatap tatapan.
NAYA
itu bisa jadi sebab kenapa
Neromancer bisa menemukan planet
ini.
KLEIN
pasti begitu! (menoleh ke arah
devina) bisa kamu bawa kami ke
tempat interviewnya?
NAYA
bisa, sih...tapi aku ga tau bisa
masuk apa nggak...

EXT. DI DEPAN KANTOR TV - DAY


klein, naya dan devina berlari hendak masuk ke dalam kantor
namun mereka dihadang oleh Mekanix.
KLEIN
David!
MEKANIX
bukan...david...aku
adalah...mekanix! aku tidak bisa
membiarkan kalian masuk kedalam.
KLEIN
kalau begitu aku tidak punya cara
lain...

klein memasang sarung tangannya dan berpose berubah.


KLEIN
berubah!

(CONTINUED)
CONTINUED: 5.

SUARA DRIVER
approved.
klein berubah menjadi strider.
KLEIN
kalian pergilah duluan. aku akan
hadapi dia.
DEVINA
baiklah! ayo, Naya.

devina menaarik tangan naya yang ragu meninggalkan kakaknya.


KLEIN
maafkan aku...David.

klein melesat maju dan menyerang mekanix. namun kali ini


mekanix lebih kuat. jauh lebih kuat dripada sebelumnya.
MEKANIX
itu tidak akan berhasil!

mekanix melontarkan energi ke arah klein dan klein terlempar


jauh ke belakang.
KLEIN
sial!

tiba-tiba klein teringat perkataan Devina tentang pedangnya.


KLEIN
oh iya...Stride blade!!
SUARA DRIVER
approved. Stride Blade.
tiba-tiba sebuah pedang muncul seperti di digitasi ke tangan
Klein. klein mengagumi pedangnya dan kemudian bersiap.
mekanix berlari menerjang klein dan klein melawan dengan
pedangnya dan berhasil meng overpower mekanix. mekanix
kemudian mencoba menaikkan energinya lagi hingga overheat.
klein menekan tombol sarung tangannya dan pedangnya
bersinar.

SUARA DRIVER
approved. Maximum Execution.
klein menebas mekanix dengan satu serangan pamungkas dan
mekanixpun tumbang.

(CONTINUED)
CONTINUED: 6.

mekanix tersengat listrik dan terlihat seperti nonaktif.


kemudian ia berubah kembali jadi sosok manusia.
DAVID
klein..

klein berubah jadi sosok manusianya dan bergegas menghampiri


david dan memangkunya.
KLEIN
david! bertahanlah...

DAVID
klein, dengar! mereka...mereka
berniat menginvasi masa lalu...dan
mereka sedang dalam perjalanan!
kamu harus...hentikan mereka..

KLEIN
baiklah! tapi...kamu...maaf, David!
aku..
david meraih tangan klein dan menggenggamnya erat (salaman
cowok)
DAVID
tidak apa-apa...yang penting
fokuslah pada tujuan. jangan
khawatir denganku. kamu sudah
lakukan hal yang benar.
KLEIN
david..
DAVID
sampai jumpa di dunia sana, Klein!
david meninggal dengan senyum di wajahnya. tubuhnya
menghilang menjadi debu. klein menggenggam abu david dengan
ekspresi sedih di wajahnya.

INT. DI DALAM KANTOR - NIGHT


Devina dan Naya berjalan masuk ke dalam kantor dan mereka
berdua bertemu dengan peneliti tersebut, Professor Edo.
devina menghampirinya.

DEVINA
professor! syukurlah, anda selamat!
PROFESSOR EDO
ada apa ya? siapa kalian?

(CONTINUED)
CONTINUED: 7.

DEVINA
maaf mengganggu, tapi hidup anda
dalam bahaya!
PROFESSOR EDO
bahaya?
professor Edo melihat ke arah Naya, dan matanya terbelalak.
PROFESSOR EDO
selvi?? kamu...ini kamu, Selvi?

NAYA
siapa?
PROFESSOR EDO
ini ayah, nak! kamu nggak ingat
sama ayah?
devina dan naya terdiam dan saling bertatapan. sementara
professor edo wajahnya sendu.

Anda mungkin juga menyukai