Anda di halaman 1dari 8

MACAM-MACAM SEISMIC DESIGN

A. DISPLESMEN BASED DESAIN

Metoda displasemen didefinisikan sebagai suatu prosedur analisis yang


didasarkan atas parameter deformasi elastik dan inelastik yang tertentu( θ y, ∆ y,
θmaks ,∆maks ) ataupun spektra perpindahan ( S D) sebagai dasar analisis.

Di dalam konsep ini perencanaan struktur didasarkan pada suatu target


perpindahan yang dikehendaki. Diharapkan, perpindahan yang terjadi akibat
gempa rencana bersesuaian dengan target perpindahan yang direncanakan.

Daktilitas struktur, µ , merupakan perbandingan antara target perpindahan,


∆u, dengan perpindahan yang terjadi pada saat leleh pertama, ∆y.

dimana ∆u = θu L dan ∆y = θy L , θu dan θy masing-masing adalah ultimate drift


ratio dan yield drift ratio.

Adapun Kekurangan dan Kelebihan dari DISPLESMEN BASED


DESAIN yaitu:

Kekurangan:

1. Untuk gempa kecil, kinerja DBD tidak memenuhi harapan. Dengan


demikian seyogyanya prosedur DDBD dilakukan untuk 2 level desain
taget yang berbeda untuk mewakili kinerja bangunan pada level rendah
dan tinggi
2. Side sway mechanism pada bangunan tidak terjamin dengan sempurna,
karena muncul sendi plastis pada kolom selain pada kolom lantai paling
bawah dan kolom lantai paling atas. Namun capacity design tetap
menjamin terjadinya side sway mechanism karena balok selalu leleh
terlebih dahulu sebelum kolom.
3. Kinerja bangunan (ditinjau dari drift dan rotasi yang terjadi) pada gempa
dengan level rendah hingga sedang (kurang dari 2500 tahun) tidak
memenuhi harapan, sedangkan pada level yang lebih tinggi (lebih dari
2500 hingga 10000 tahun) drift bangunan sudah melampaui ketentuan

Kelebihan:

1. Displacement Based Design (DBD) untuk struktur Sistem Rangka Pemikul


Momen dan hasilnya menunjukan DBD lebih baik kinerjanya
dibandingkan dengan FBD
2. Metode DBD menghasilkan hasil yang lebih mendekati target desain. Hal
ini ditunjukkan dalam hasil analisis Time History Non-Linear pada
displacement, shear kolom, dan momen kolom. Dan juga hasil analisis
Pushover untuk angka daktilitasnya
3. Metode DBD menghasilkan kinerja struktur yang baik jika diukur
menggunakan parameter story drift, damage index, dan mekanisme
keruntuhan plastis. Salah satu contoh lain ketidakberaturan struktur
horizontal ialah ketidakberaturan pergeseran melintang terhadap bidang.
Ketidakberaturan melintang terhadap bidang didefinisikan ada jika
terdapat diskontinuitas dalam lintasan tahanan lateral seperti pergeseran
melintang terhadap bidang elemen vertikal. Ketidakberaturan ini belum
pernah diteliti pada metode DBD.

Untuk desain penulangannya yaitu


B. FORCED BASED BESIGN

Secara umum, telah ditemukan bahwa struktur masih memiliki


kekuatan tambahan meskipun beban yang terjadi telah menyebabkan struktur
melampaui kondisi elastisnya. Penemuan ini kemudian melahirkan konsep
daktilitas dan faktor reduksi gaya yang diterapkan dalam metode Force Based
Design (FBD) untuk mendapatkan kekuatan yang dibutuhkan suatu struktur
bangunan terhadap gempa. Hasil analisis akhir dari metode FBD nantinya
akan dikontrol melalui Displacement maksimum yang terjadi sesuai code
yang berlaku.

Kekurangan:

1. FBD menghasilkan inkompatibilitas antara asumsi asumsi gaya yang


bekerja gaya yang bekerja pada elemen-elemen struktur dengan
karakteristik kekuatanpada elemen-elemen struktur dengan karakteristik
kekuatankekakuan sebenarnya kekakuan sebenarnya (actual).
2. FBD menyebabkan inkosistensi analisis karena penggunaan faktor
reduksi gempa reduksi gempa R R. Perpanjangan perioda getar .
Perpanjangan perioda getar T T menyebabkan menyebabkan
overestimate overestimate duktilitas struktur dan duktilitas struktur dan
underestimate underestimate displasemen displasemen lateral.
Overestimate Overestimate duktilitas terjadi karena asumsi duktilitas
struktur (yang terlalu tinggi mis.: duktilitas terjadi karena asumsi
duktilitas struktur (yang terlalu tinggi mis.: µ µ > > 4) belum tercapai
padahal simpangan batas operasional simpangan (seismic drift limit)
sudah (seismic drift limit) sudah dilampaui. Underestimate
Underestimate displasemen maks. terjadi karena peningkatan fleksibilitas
struktur.
Kelebihan:

1. Performance Based Design/PBD, Konsep perencanaan berbasis kinerja


merupakan kombinasi dari aspek ketahanan dan aspek layan.
2. PBD merupakan proses yang dapat digunakan untuk perencanaan
bangunan baru dengan pemahaman yang realistik terhadap resiko
keselamatan (life), kesiapan pakai (occupancy) dan kerugian harta benda
(economic loss) yang mungkin terjadi akibat gempa yang akan datang

Detail penulangan:
C. PERFORMANCE BASED DESIGN

Studi kasus dan penerapan PBD dilakukan untuk desain gedung


super tinggi Thamrin Nine Tower 1, yang memiliki 72 lapis dengan
ketinggian mencapai ±330 meter.

Kekurangan :

1. Performance based design tidak bisa memproteksi kerusakan pada


nonstruktural komponen
2. Performance Based Design tidak akurat untuk gedung 20 lantai lebih

Kelebihan :
1. dapat dijadikan salah satu alternatif dalam desain gedung tinggi
supaya diperoleh desain yang optimal dan feasible dalam proses
konstruksi.
2. dapat digunakan untuk perencanaan bangunan baru dengan
pemahaman yang realistik terhadap resiko keselamatan (life),
kesiapan pakai (occupancy) dan kerugian harta benda (economic loss)
yang mungkin terjadi akibat gempa yang akan dating

Detail penulangan:
Contoh struktur:

D. CAPACITY DESIGN
Menurut konsep desain kapasitas, kuat geser dinding didesain
berdasarkan momen maksimum yang paling mungkin terjadi di dasar dinding.
Secara umum, desain berdasarkan konsep ini tentu saja akan menghasilkan
desain yang lebih aman. SNI gempa, yaitu SNI 03-1726-02 (BSN, 2002), dan
SNI beton versi yang lama, yaitu SNI 03-2847-1992, pada dasarnya
menganut konsep ini.
Konsep desain kapasitas untuk perencanaan dinding geser dianut
dalam SNI 03-284792 (BSN, 1992) dan SNI 03-1726-02 (BSN, 2002). Kuat
geser rencana pada penampang di dasar dinding, sehubungan dengan adanya
pembesaran momen yang mungkin terjadi, dihitung dengan persamaan
berikut:
Kelebihan:
1. Desain Kapasitas, struktur direncanakan harus mampu memencarkan
energi yang diterimanya, dengan terbentuknya sendi plastis pada lokasi-
lokasi yang ditentukan lebih dahulu, sehingga struktur tidak sampai
mengalami keruntuhan total pada saat terjadi gempa kuat.

Detail penulangan :

Contoh Struktur:
DAFTAR PUSTAKA
1. https://media.neliti.com/media/publication/82843-ID-evaluasi-kinerja-
metodedirect-displacemen.pdf
2. https://achmadsudirofebub.lecture.ub.ac.id/2012/03/performace-
appraisal/
3. https://ryanrakhmats.wordpress.com/2015/06/03/balada-performance-
based-design/

4. Intan, Valentino, Muljiati, Lumantarna. 2016. EVALUASI KINERJA


BANGUNAN YANG DIDESAIN SECARA DDBD TERHADAP
GEMPA RENCANA.

Anda mungkin juga menyukai