Oleh:
2017030__
2017
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN OKSIGENASI
A. Definisi
Oksigenasi merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap kali bernapas.
dan keadaan hematologi (Wartonah & Tarwoto 2003). Terapi oksigen adalah
oksigen di atmosfer. Konsentrasi oksigen dalam udara ruangan adalah 21%. Tujuan
terapi oksigen adalah memberikan transport oksigen yang adekuat dalam darah
(Mutaqqin, 2005)
B. Etiologi
hialin karena belum matur dalam menghasilkan surfaktan. Bayi dan toddler
aktivitas fisik metabolisme tubuh dan kebutuhan oksigen. Gaya hidup perokok
D. Patofisiologi
Proses ventilasi (proses penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar
dari dan ke paru-paru), apabila pada proses ini terdapat obstruksi maka
oksigen tidak dapat tersalur dengan baik dan sumbatan tersebut akan direspon
jalan nafas sebagai benda asing yang menimbulkan pengeluaran mukus. Proses
penyimpangan dada, nafas pendek, posisi tubuh menunjukan posisi 3 poin, nafas
frekuensi nafas kurang, penurunan kapasitas vital menjadi tanda dan gejala adanya
pola nafas yang tidak efektif sehingga menjadi gangguan oksigenasi (NANDA,
2011).
hiperkarbia, sakit kepala ketika bangun, abnormal frekuensi, irama dan kedalaman
F. Pemeriksaan penunjang
G. Pathway
berikut :
1. Klien dengan kadar O2 arteri rendah dari hasil analisa gas darah
2. Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan
ruangan. Teknik ini menghasilkan FiO2 yang bervariasi tergantung pada tipe
rendah ini ditujukan untuk klien yang memerlukan O2 tetapi masih mampu
bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya klien dengan Volume Tidal
Yang termasuk dalam sistem aliran rendah yaitu kataeter nasal, kanula nasal,
a. Kateter nasal
O2 stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah dan nyaman
serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap. Kerugian Tidak dapat
lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi distensi lambung, dapat
terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran lebih dari 6 L/mnt dapat
b. Kanul nasal
konsentrasi O2 lebih dari 44%, suplai O2berkurang bila klien bernafas lewat
mulut, mudah lepas karena kedalam kanul hanya 1 cm, mengiritasi selaput
O2 yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal, system
Suatu teknik pemberian O2 dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi
konsentrasi O2 yang lebih tepat dan teratur. Adapun contoh teknik sistem aliran
tinggi yaitu sungkup muka dengan ventury. Prinsip pemberian O 2 dengan alat ini
yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup kemudian dihimpit
untuk mengatur suplai O2 sehingga tercipta tekanan negatif, akibat udara luar
dapat diisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada
alat ini ± 4–14 L/mnt dan konsentrasi 30 – 55% (Harahap, 2005). Keuntungan:
Konsentrasi O2 yang diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat dan
tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap FiO2, suhu dan kelembapan gas
dapat dikontrol serta tidak terjadi penumpukan CO2 (Harahap, 2005). Kerugian:
Kerugian sistem ini hampir sama dengan sungkup muka yang lain pada aliran
rendah.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Mendapatkan data identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
2. Riwayat kesehatan
c. Riwayat penyakit dahulu: pernah menderita asma, CHF, AMI, ISPA, batuk.
b. Pola metabolik-nutrisi
Kebiasaan diit buruk seperti obesitas akan mempengaruhi oksigenasi karena
c. Pola eliminasi
Perubahan pola defekasi (darah pada feses, nyeri saat devekasi), perubahan
d. Aktivitas-latihan
e. Pola istirahat-tidur
f. Pola persepsi-kognitif
Rasa kecap lidah berfungsi atau tidak, gambaran indera pasien terganggu
4. Pemeriksaan fisik
c. Head to toe
endokarditis)
mulut
4) Dada: Retraksi otot bantu nafas, pergerakan tidak simetris antara dada kanan
5. Pemeriksaan penunjang
Diagnosa yang mungkin muncul pada klien dengan gangguan oksigenasi adalah:
banyak.
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hipoventilasi atau
hiperventilasi
ventilasi.
7. Rencana asuhan keperawatan
HARI/ NO
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
TGL DX
1. 2 April I Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 a. Manajemen Jalan Napas
2013 jam, klien dapat mencapai bersihan jalan napas yang 1) Buka jalan napas pasien 1. Ventilasi maksimal membuka
efektif, dengan kriteria hasil: 2) Posisikan pasien untuk area atelectasis.
memaksimalkan ventilasi. 2. Posisi membantu
Respiratory Status: Airway patency 3) Identifikasi Pasien untuk memaksimalkan ekspansi paru
perlunya pemasangan alat dan menurunkan upaya
N Tujuan
Indikator Awal jalan napas buatan pernafasan.
o 1 2 3 4 5 4) Keluarkan secret dengan 3. Mencegah obstruksi/aspirasi.
1. Pengeluaran sputum 2 √ suction 4. Penurunan bunyi nafas dapat
pada jalan napas 5) Auskultasi suara napas, menunjukan atelektasis. Ronki
2. Irama napas sesuai 2 √ catat bila ada suara napas menunjukan akumulasi
yang diharapkan tambahan secret/ketidakmampuan untuk
3. Frekuensi 2 √ 6) Monitor rata-rata respirasi membersihkan jalan nafas yang
pernapasan sesuai setiap pergantian shift dan dapat menimbulkan penggunaan
yang diharapkan setelah dilakuakan otot aksesoris pernafasan dan
tidakan suction peningkatan kerja pernafasan.
Keterangan: b. Suksion Jalan Napas
1. Keluhan ekstrim 1) Auskultasi jalan napas 1. Mencegah obstruksi/aspirasi.
2. Keluhan berat sebelum dan sesudah Penghisapan dapat diperlukan bila
3. Keluhan sedang suction pasien tidak mampu
4. Keluhan ringan 2) Informasikan keluarga mengeluarkan secret.
5. Tidak ada keluhan tentang prosedur suction 2. Penurunan bunyi nafas dapat
3) Berikan O2 dengan menunjukan atelektasis.
menggunakan nasal untuk 3.Ventilasi maksimal membuka
memfasilitasi suksion area atelektasis dan
nasotrakheal meningkatkan gerakan secret
4) Hentikan suksion dan kedalam jalan nafas besar untuk
berikan oksigen bila dikeluarkan.
Pasien menunjukkan 4.Mencegah pengeringan mukosa,
bradikardi peningkatan membantu pengenceran sekret
saturasi oksigen
5) Atur intake untuk cairan 6. Pemasukan tinggi cairan
mengoptimalkan membantu untuk mengencerkan
keseimbangan. sekret, membuatnya mudah
6) Jelaskan pada pasien dan dikeluarkan.
keluarga tentang
penggunaan peralatan :
O2, Suction, Inhalasi.
2. 2 April II Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 a. Manajemen Jalan Napas Airway management
2013 jam, klien dapat mencapai napas efektif, dengan 1) Buka jalan napas Pasien 1) Pengkajian merupakan
kriteria hasil: 2) Posisikan Pasien untuk dasar dan data dasar berkelanjutan
memaksimalkan ventilasi. untuk memantau perubahan dan
Respiratory Status: Ventilation 3) Identifikasi Pasien untuk mengevaluasi intervensi.
perlunya pemasangan alat 2) Memposisikan pasien
N Tujuan
Indikator Awal jalan napas buatan semi fowler supaya dapat
o 1 2 3 4 5 4) Keluarkan secret dengan bernafas optimal.
1. Auskultasi suara 2 √ suction 3) Deteksi terhadap
napas sesuai 5) Auskultasi suara napas, pertukaran gas dan bunyi
2. Bernapas mudah 2 √ catat bila ada suara napas tambahan serta kesulitan bernafas
3. Tidak didapatkan 2 √ tambahan (ada tidaknya dispneu) untuk
penggunaan otot 6) Monitor penggunaan otot memonitor intervensi.
tambahan bantu pernapasan 4) Dapat
7) Monitor rata-rata respirasi memperbaiki/mencegah
Vital sign Status setiap pergantian shift dan memburuknya hipoksia
N Tujuan setelah dilakuakan 5) Memberikan rasa
Indikator Awal
o 1 2 3 4 5 tidakan suction nyamandan mempermudah
1. Tanda Tanda vital 2 √ pernapasan
dalam rentang 6) Deteksi status respirasi
normal (tekanan
darah, nadi,
pernafasan) Vital sign monitoring Vital sign monitoring
Keterangan: 1) Observasi adanya tanda 1) Manifestasi distres
1. Keluhan ekstrim tanda hipoventilasi pernapasan tergantung
2. Keluhan berat 2) Monitor adanya pada/indikasi derajat keterlibatan
3. Keluhan sedang kecemasan pasien paru dan status kesehatan umum
4. Keluhan ringan 2) Takikardia biasanya ada
terhadap oksigenasi
5. Tidak ada keluhan sebagai akibat demam/dehidrasi
3) Monitor vital sign
tetapi dapat sebagai respons
4) Informasikan pada pasien
terhadap hipoksemia
dan keluarga tentang 3) Selama periode waktu ini,
tehnik relaksasi untuk potensial komplikasi fatal
memperbaiki pola nafas. (hipotensi/syok) dapat terjadi.
5) Ajarkan bagaimana batuk 4) Perubahan frekuensi
efektif jantung atau TD menunjukkan
6) Monitor pola nafas bahwa pasien mengalami pasien
mengalami nyeri, khusunya bila
alasan lain untuk perubahan tanda
vital telah terlihat.
3. 2 April III Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24
2013 jam kerusakan pertukaran pasien teratasi dengan 1) Posisikan pasien untuk
1. Ventilasi maksimal membuka
kriteria hasil: memaksimalkan ventilasi
Respiratory Status : Gas exchange 2) Pasang mayo bila perlu area atelectasis.
Keseimbangan asam Basa, Elektrolit 3) Lakukan fisioterapi dada 2. Posisi membantu
Respiratory Status : ventilation jika perlu
Vital Sign Status 4) Keluarkan sekret dengan memaksimalkan ekspansi paru
N Tujuan batuk atau suction
Indikator Awal dan menurunkan upaya
o 1 2 3 4 5 5) Auskultasi suara nafas,
1. Mendemonstrasikan 2 √ pernafasan.
catat adanya suara
peningkatan 3.Mencegah obstruksi/aspirasi.
ventilasi dan tambahan
oksigenasi yang 6) Atur intake untuk cairan 4. Penurunan bunyi nafas dapat
adekuat mengoptimalkan
menunjukan atelektasis. Ronki
keseimbangan.
7) Monitor respirasi dan menunjukan akumulasi
2. Memelihara 2 √ status O2 secret/ketidakmampuan untuk
kebersihan paru paru 8) Catat pergerakan
membersihkan jalan nafas yang
dan bebas dari tanda dada,amati kesimetrisan,
tanda distress penggunaan otot dapat menimbulkan penggunaan
pernafasan tambahan, retraksi otot otot aksesoris pernafasan dan
3. Mendemonstrasikan 2 √
supraclavicular dan peningkatan kerja pernafasan.
batuk efektif dan
suara nafas yang intercostal
9) Monitor suara nafas, 5. Pemasukan cairan yang banyak
bersih, tidak ada
sianosis dan seperti dengkur membantu mengencerkan sekret,
dyspneu (mampu 10) Monitor pola nafas :
membuatnya mudah dikeluarkan.
mengeluarkan bradipena, takipenia,
sputum, mampu kussmaul, hiperventilasi,
bernafas dengan cheyne stokes, biot
mudah, tidak ada 11) Auskultasi suara nafas,
pursed lips) catat area penurunan /
4. AGD dalam batas 2 √
tidak adanya ventilasi dan
normal
5. Status neurologis 2 √ suara tambahan
dalam batas normal 12) Monitor TTV, AGD,
Keterangan: elektrolit dan ststus
1. Keluhan ekstrim mental
2. Keluhan berat 13) Observasi sianosis
3. Keluhan sedang khususnya membran
4. Keluhan ringan mukosa
5. Tidak ada keluhan
DAFTAR PUSTAKA