Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

URAIAN KEGIATAN

4.2.1. 2 Pakan

Pakan utama rusa adalah daun-daunan dan rumput rumputan, sehingga


hewan ini dapat mengkonsumsi hampir semua jenis dedaunan dan rumput,
tahan terhadap kekurangan air sehingga mampu menyesuaikan dengan
kondisi agroekosistem yang beragam (Naipospos, 2003). Salah satu faktor
yang menentukan keberhasilan pengembangan rusa dengan teknik
penangkaran rusa adalah pakan (Garsetiasih, Heriyanto, Atmaja, 2003).
Pakan yang cukup, baik jumlah maupun mutu diperlukan oleh rusa.
Menurut Holcomb dkk (1984) menjelaskan bahwa penambahan
konsentrat dalam ransum ternak merupakan suatu usaha untuk mencukupi
kebutuhan zat zat makanan, sehingga akan diperoleh produksi yang tinggi.
Penggunaan konsentrat juga dapat meningkatkan daya cerna bahan kering
ransum, pertambahan bobot badan serta efisien dalam penggunaan ransum.
Pakan tambahan juga diberikan pada ruminansia. Penggunaan pakan
tambahan yang dapat digunakan adalah kulit ari kedelai. Kulit ari kedelai
merupakan limbah industri pembuatan tempe yang didapat setelah melalui
proses perebusan dan perendaman kacang kedelai. Selanjutnya kulit ari
kedelai akan terpisah dan biasanya akan dibuang begitu saja sebagai limbah.
Kulit ari ini masih potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak
mengingat kandungan protein dan energinya yang cukup tinggi (Mairizal,
2009).
Keuntungan lain yang diperoleh dari pemberian pakan kasar bersama
pakan penguat adalah adanya kecenderungan mikroorganisme dalam rumen
dapat memanfaatkan pakan penguat terlebih dahulu sebagai sumber energi
dan selanjutnya dapat memanfaatkan pakan kasar yang ada. Mikroorganisme
rumen lebih mudah dan lebih cepat berkembang populasinya sehingga akan
semakin banyak pakan pula protein mikrobial yang tersedia. Protein
mikrobial merupakan salah satu sumber protein yang masuk abomasum
ruminansia dan sangat penting artinya bagi pertumbuhan dan perkembangan
ternak yang optimal (Murtidjo, 1993).
Berdasarkan hasil pengamatan pakan Rusa Timor di penangkaran
Oilsonbai adalah daun lamtoro dan daun kabesat tanpa ada tambahan
konsentrat. Pemberian pakan hijauan saja belum mencukupi kebutuhan nutrisi
rusa Timor pada penangkaran Oilsonbai. Pakan tambahan lainnya harus
diberikan agar nutrisi lainnya yang tidak terdapat pada pakan hijauan dapat
terpenuhi.

4.2.1.3 Tempat Pakan dan Minum

Bentuk tempat pakan Tempat pakan terbuat dari drom besi dengan
ukuran (P: 1 m, L : 70 cm, T: 50 cm) sedangkan bentuk tempat minum Bak
buatan berbahan semen dengan ukuran (P: 1m,L: 70 cm dan T: 50 cm) Waktu
pemberian pakan dan air minum Pemberian air minum pagi pukul 08.00,
siang pukul 12.00 dan sore pukul 03.00

Gambar A. Tempat makan dan Gambar B. Tempat minum


(Sumber Dokumentasi Pribadi, 2018)

Berdasarkan hasil Pengamatan Penangkaran Rusa Timor Oilsonbai


Tempat makan dan minum harus diperbaki oleh pihak penangkaran karena
sudah mengalami kerusakan dan sudah tidak layak untuk digunakan. Saluran
air yang digunakan untuk menyalurkan air kedalam kandang rusa
menggunakan selang yang diambil dari kandang persemaian yang berada
disebelah kandang rusa Timor. Sumber air yang dikonsumsi oleh rusa Timor
berasal dari PAM Kota Kupang sehingga terjamin kualitasnya. Gudang
peralatan tidak dimiliki oleh penangkaran Oilsonbai sehingga berbagai sarana
dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
petugas lapangan juga tidak tersedia. Sarana dan prasarana yang terdapat
dalam penangkaran tidak memenuhi syarat sebagai suatu penangkaran
dikarenakan kurang memadai dan memerlukan pembaruan dari pihak
penangkaran sehingga kelangsungan hidup Rusa Timor di penangkaran ini
tetap terjamin. Selain itu, kandang di penangkaran Oilsonbai belum memiliki
biosekuriti yang baik dikarenakan daya dukung pemerintah belum
sepenuhnya sehingga belum dilakukan pembaruan pada penangkaran
Oilsonbai sejak didirikan.
DAFTAR PUSTAKA

Garsetiasih R., N. M. Heriyanto, dan J. Atmaja. 2003. Pemanfaatan Dedak Padi


sebagai Pakan Tambahan Rusa. Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam.
Bogor. Buletin Plasma Nutfah Vol. 9 No. 2 Th. 2003.

Holcomb, G., H. Kiesling, and G. Lofgreen. 1984. Digestibility of Diets and


Performance by Steers Feed Varying Energy and Protein Level in Feedlot
Receiving Program. Livestock Research Beefs and Cattle Growers Shorts
Course. New Mexico State University. Mexico

Mairizal. 2009. Pengaruh Pemberian Kulit Ari Biji Kedelai Hasil Fermentasi
dengan Aspergillus niger Sebagai Pengganti jagung dan Bungkil Kedelai
Dalam Ransum terhadap Retensi Bahan Kering, Bahan Organik, dan Serat
Kasar pada Ayam Pedaging. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol XII.
No. 1

Murtidjo, B. A. 1993. Memelihara Domba. Yogyakarta : Kanisius

Naipospos, T. S. P. 2003. Rencana Strategis Dalam Pemanfaatan Rusa Sebagai


Usaha Aneka Ternak. Makalah Dalam Lokakarya Pengembangan Rusa :
Pendayagunaan Rusa Sebagai Sumber Protein Hewani Alternatif Dalam
Rangka Diversifikasi Usaha Ternak. Direktorat Pengembangan Peternakan
Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan. Jakarta : Taman Mini
Indonesia Indah, 11 September 2003

Anda mungkin juga menyukai