Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ETIKA PROFESI

Hubungan Antar Manusia (HAM) dan Kerja Sama Profesi

Disusun Oleh :

Fadhilah Nisa Muthmainnah (120151006)

Fatika Turrohmah (120151008)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MH. THAMRIN JAKARTA


2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 16 September 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa
bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika hanya
sendirian ia tidak "menjadi" manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi
yang bermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di sisi lain ia adalah
pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia
adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian juga dalam posisi guru dan murid,
kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan kecil, mantu dan mertua dan seterusnya.
Hubungan antar manusia (HAM) memegang peranan penting dalam setiap aspek
kehidupan. Dengan adanya hubungan antar manusia dapat memenuhi kebutuhan antara
individu yang satu dengan yang lain, memperoleh pengetahuan dan informasi baru,
menumbuhkan sikap kerjasama,menghilangkan sikap egois.
HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya
masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan
menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam
penyesuaian dengan situasi baru (Cabotdan Kahl, 1967).
Dalam kehidupan sehari-hari ini sangat penting bagi manusia untuk menerapkan HAM
nya dalam bekerjasama antar profesi maupun organisasi. Bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama dan merupakan suatu proses yang paling dasar. Kerjasama merupakan sutau bentuk
proses social dimana didalamnya terdapat aktifitas tertentu yang duitujukan untuk mencapai
tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktifitas masing-
masing.

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Hubungan Antar Manusia ?
2. Apa metode Hubungan Antar Manusia ?
3. Apa saja Macam–macam organisasi ?
4. Bagaimana Hubungan antar profesi ?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Mampu menjelaskan dan memahami arti Hubungan Antar Manusia
2. Mampu menjelaskan dan memahami metode Hubungan Antar Manusia
3. Mampu memahami dan mengerti macam-macam organisasi
4. Mampu memahami dan mengerti hubungan antar profesi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Antar Manusia
Hubungan antar manusia atau HAM adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku,
pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi
antara seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.
Dalam hal ini berusaha mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahasnya
untuk mencari pemecahan. Hubungan antar manusia merupakan suatu pelaksanaan
keterampilan dimana seseorang belajar menghubungkan diri dengan lingkungan sosialnya.
Hubungan antar manusia mempunyai 3 pengertian yakni pengertian menurut ahli, dalam
arti luas dan arti sempit.
A. Beberapa Pengertian HAM (Hubungan Antar Manusia) menurut beberapa ahli :
1. Hugo Cabot dan Joseph A Kahl (1967) : HAM adalah suatu sosiologiyang
konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh
dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri
secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
2. H. Bonner (1975) : Interaksi adalah hubungan antara dua atau lebihindividu
manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi,mengubah, dan memperbaiki
perilaku individu lain atau sebaliknya.
3. Keith Davis “Human Relation at Work” : Interaksi antara seseorang dengan orang
lain dalam situasi kerja dan dalam organisasikekaryaan. Ditinjau dari kepimpinannya,
yang bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju
situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai
kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
4.Ferdinand Tonnies : Menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat
mempunyai dua jenis pergaulan yaitu:
a. Gemeinscaft (Paguyuban), hal yang dialami oleh orang lain dirasakan
sebagaimana terjadi pada dirinya oleh karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya
statis, pribadi, tidak rasional. Di masyarakat selalu dijumpai salah satu dari tiga tipe
paguyuban, yaitu :
i. Paguyuban karena ikatan darah, seperti keluarga, kekerabatan,kesukuan, dan lain-lain.
ii. Paguyuban karena tempat, seperti rukun tetangga, rukun warga,dan lain-lain.
iii. Paguyuban karena pikiran, seperti pergerakan mahasiswa, partai politik, dan lain-lain.
b. Gessellscaft (Patembayan), pergaulan yang mempertimbangkan untung dan
ruginya sehingga anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut. Patembayan
adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang
pendek. Hubungannya bersifat untuk semua orang. Patembayan bersifat sebagai suatu
bentuk yang ada dalam pikiran belaka. Contohnya adalah interaksi melalui internet.

B. Hubungan antar manusia dalam arti luas


HAM dalam arti luas adalah antara seseorang dengan orang lain dalam segala situasi di
semua bidang kehidupan. Secara kodrat manusia sebagai mahkluk yang berpikir ( homo
sapiens ) sehingga membedakan dengan hewan, juga sebagai mahkluk sosial ( homo sosius )
sehingga dalam hidupnya selalu berhubungan dengan masyarakat dan lingkungannya.
Menurut Ferdinand Tonnies manusia hidup bermasyarakat ini mempunyai dua jenis
pergaulan yaitu Gemeinscaft dan Gesellscaft.
C. Hubungan antar manusia dalam arti sempit
Adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan dalam
organisasi kekaryaan. Dipandang dari kepemimpinannya, bertanggung jawab dalam suatu
kelompok merupakan interaksi orang- orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk
bekerja sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomis, psikologis dan sosial
( Keith Davis “ Human Relation at Work “ ).
Sementara tujuan HAM itu sendiri adalah memanfaatkan pengetahuan tentang faktor
sosial dan psikologis dalam penyesuaian diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan
keserasian, dengan konflik seminimal mungkin. Selain itu,dapat memenuhi kebutuhan
antara individu yang satu dengan yang lain, memperoleh pengetahuan dan informasi baru,
menumbuhkan sikap kerjasama, menghilangkan sikap egois/paling benar, menghindari
dari sikap stagnan karena “manusia adalah makhluk homo socius” mengubah sikap dan
perilaku diri sendiri dan orang lain serta memberikan bantuan.

2.2 Metode Hubungan Antar Manusia


Hubungan manusia dalam kegiatannya terdapat tehnik untuk membantu mengatasi
atau memecahkan masalah yang terjadi pada seseorang. Keberhasilan suatu konsultasi akan
dicapai apabila konselor benar- benar memahami Frame of Reference konseli yang meliputi
pengalaman, pengetahuan, agama, serta pandangan hidup karena diisi aspek perasaan.
Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan
komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif dari sifat
tabiat manusia ( RF Mailer ). Dalam hubungan manusia dilihat dari cara pendekatan
( approach ) konseling dapat dibagi dalam dua jenis yaitu Directive Counseling ( konseling
langsung yang terarah ) dan Non Directive Conseling ( konseling tidak langsung yang
terarah).
a. Directive Counseling ( konseling langsung yang terarah )/ Conselor Centered
Approach adalah konseling yang pendekatannya terpusat pada konselor, dimana aktivitas
utama terletak pada konselor.
Langkah- langkahnya adalah :
1) Menjalin hubungan yang akrab dengan konseli sehingga tumbuh kepercayaan.
Hubungan yang akrab bisa kita mulai saat awal pertemuan, kita beri salam klien, kita
kenalkan diri kita, bersikap terbuka, dan menghilangkan sikap super.
2) Mencari informasi masalah yang dihadapi konseli dengan pertanyaan. Pertanyaan yang
diajukan sebaiknya pertanyaan terbuka, sehingga konseli akan mengeksplorasikan perasaan
atau masalahnya.
3) Menganalisa informasi, data yang kita dapat dari konseli kita analisa, terutama ungkapan
– ungkapan pokok dan yang tidak, kejujuran informasi dll.
4) Memahami masalah yang dihadapi konseli dan mendiagnosanya.
5) Menginterpretasikan informasi.
6) Memberikan nasehat dan segesti
b. Non Directive Conseling ( konseling tidak langsung yang terarah ) Adalah
pendekatan yang terpusat pada konseli, dapat digunakan oleh konselor yang tidak begitu
berpengetahuan tentang psikologi. Dalam konseling ini aktivitas utama pada konseli,
sehingga konselor hanya membantu agar konseli dapat memimpin dirinya dan merasa bebas
untuk menyatakan isi hatinya tanpa ada unsur paksaan.
Hal-hal yang harus diperhatikan konselor dalam melakukan Non Directive Conseling :
1) Menyingkirkan sikap super atau merasa lebih.
2) Konselor tidak boleh merasa dirinya lebih pandai dari pada konseli.
3) Masalah ditinjau dari dasar pihak konseli.
4) Masalah yang dihadapi harus dilihat dari kacamata konseli, konselor tidak boleh
memberikan advis atau nasehat- nasehat, tapi membantu konseli menyelesaikan
masalahnya. Berpikirlah seolah- olah berada diposisi klien.
5) Bersikap apatik terhadap masalah konseli. Memberikan konseli yang lebih aktif,
konselor menjadi pendengar yang baik, dan harus lebih pasif, biarkan konseli
menceritakan dan mengungkapkan permasalahannya dan akhirnya konselor tinggal
mengarahkan.

Ada beberapa metode yang terdapat dalam hubungan antar manusia, yaitu :
1. Tindakan sosial
Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat
mempengaruhi individu lain dalam masyarakat. Tindakan sosial dibedakan menjadi :
a. Tindakan rasional instrumental
tindakan yang memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan atau antara
efisiensi dengan efektifitas
b. Tindakan rasional berprestasi nilai
tindakan yang berkaitan dengan nilai dasar dalam masyarakat
c. Tindakan tradisional
tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok berdasarkan perasaan atau
emosi.
2. Kontak sosial
Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan
terjadinya awal interaksi sosial. Kontak sosial juga dibedakan menjadi dua :
a. Cara pihak yang berkomunikasi : baik langsung maupun tidak langsung.
b. Cara terjadinya kontak primer maupun kontak sekunder
3. Komunikasi sosial
Proses komunikasi terjadi saat kontak sosial berlangsung. Secara harfiah komunikasi
merupakan hubungan atau pergaulan dengan orang lain.
4. Teori hubungan antar manusia
Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa
bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika
hanya sendirian ia tidak "menjadi" manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia
menduduki fungsi yang bermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di
sisi lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu,tetapi di sisi lain ia
adalah anak. Di satu sisi ia adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik.

Dalam hubungan antar manusia, terdapat tiga teori yang dapat membantu
menerangkan model dan kualitas hubungan antar manusia :
a. Teori transaksi ( model pertukaran sosial )
HAM berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu apakah masing -masing
merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah merugi. Jika merasa
memperoleh keuntungan maka hubungan itu pasti mulus, tetapi jika merasa rugi maka
hubungan itu akan terganggu, putus, atau bahkan berubah menjadi permusuhan.
b. Teori peran
Pergaulan sosial sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat yang mengatur
apa dan bagaimana peran tiap orang dalam pergaulannya. Dalam skenario itu sudah
`tertulis" seorang Presiden harus bagaimana, seorang gubernur harus bagaimana,
seorang guru harus bagaimana, murid harus bagaimana. Demikian juga sudah tertulis
peran apa yang harus dilakukan oleh suami, isteri, ayah, ibu, mantu, mertua, dan
seterusnya.
Menurut teori ini, jika seseorang mematuhi skenario, maka hidupnya akan
harmoni, tetapi jika menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh oleh penonton dan
ditegur sutradara. Dan dalam hal ini masyarakatlah sebagai penonton dan sekaligus
sutradara kehidupan.
c. Teori permainan
Klasifikasi manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak, dewasa dan orang tua,
masing individu mempunyai sifat yang khas. Anak-anak itu manja, tidak mengerti
tanggung jawab. Sedangkan orang dewasa, ia lugas dan sadar akan
tanggungjawabnya. Adapun orang tua, ia lebih dapat memahami dan memaklumi
kesalahan oranglain. Tidak ada orang yang merasa aneh melihat anak kecil menangis
terguling-guling ketika minta eskrim tidak dipenuhi, tetapi orang akan heran jika ada
orang tua yang masih kekanak-kanakan.
Suasana rumah tangga juga ditentukan oleh bagaimana kesesuaian orang dewasa
dan orang tua dengan sikap dan perilaku yang semestinya ditunjukkan.Jika tidak maka
suasana pasti runyam. Demikian juga hubungan antara pusat dan daerah, antara atasan
dan bawahan. Aparat Pemerintah mestilah bersikap dewasa, Presiden dan Ketua MPR
mestilah jadi orang tua.

2.3 Macam-macam organisasi profesi


Organisasi merupakan suatu perserikatan manusia antara dua orang atau lebih yang
didalamnya terdapat susunan dan aturan serta sistem aktivitas kerja untuk mencapai tujuan
bersama. Selanjutnya yaitu mengenai profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang
dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan
suatu keahlian.
Adapun karakteristik dari profesi antara lain adalah mengandalkan suatu keterampilan
atau keahlian khusus, dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna
waktu), dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup dan dilaksanakan dengan
keterlibatan pribadi yang mendalam.
Dari berbagai uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa organisasi profesi
merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang memiliki profesi
yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Merton mendefinisikan bahwa
organisasi profesi adalah organisasi dari praktisi yang menilai/mempertimbangkan seseorang
atau yang lain mempunyai kompetensi professional dan mempunyai ikatan bersama untuk
menyelenggarakan fungsi sosial yang mana tidak dapat dilaksanakan secara terpisah sebagai
individu.
Semakin banyaknya pekerjaan yang diakui sebagai profesi semakin banyak pula
organisasi profesi. Dengan semakin mudahnya orang-orang berkumpul dalam satu profesi
dengan demikian mudahnya orang membentuk organisasi profesi baru. Tetapi dari
pemerintah telah mengakomodasikan dengan membentuk organisi profesi secara resmi
masing-masing profesi yang akan mendapat bantuan atau petunjuk-petunjuk langsung dari
pemerintah.

Peranan organisasi profesi dapat melindungi pekerja. Supaya mendapat perlindungan


dari organisasi profesi, pekerja harus dapat memenuhi kewajiban sebagai profesi. Dengan
demikian pekerja akan mendapatkan hak-hak sebagai pekerja. Dimana kewajiban dan hak
telah diatur oleh pemerintah dalam peraturan yang jelas.

Organisasi profesi mempunyai 2 perhatian utama yaitu,


1. kebutuhan hukum untuk melindungi masyarakat dari anggota profesi yang tidak
dipersiapkan dengan baik dan,
2. kurangnya standar dalam bidang profesi yang dijalani.

Organisasi profesi menyediakan kendaraan untuk anggotanya dalam menghadapi


tantangan yang ada saat ini dan akan datang serta bekerja kearah positif terhadap perubahan-
perubahan profesi sesuai dengan perubahan sosial.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal banyak organisasi profesi yang sengaja
didirikan oleh para anggotanya sesuai dengan bidangnya masing-masing misalnya dalam
dunia kesehatan kita mengenal Ikatan Dokter Indonesia(IDI), Ikatan Dokter Gigi Indonesia
(IDGI), Ikatan Bidan Indonesia(IBI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia(PERSAGI), Persatuan
Ahli Farmasi Indonesia(PAFI), Ikatan Perawat Anestesi Indonesia(IPAI), dan lain-lain.
Contoh organisasi profesi dalam bidang hiburan antara lain Forum Musisi dan Penyanyi
Indonesia (FOMPI) dan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI). Contoh organisasi profesi
dalam bidang bahasa dan sastra antara lain Himpunan Penerjemah Indonesia
(HPI),Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI),Masyarakat Pernaskahan
Nusantara (MANASA), Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI), dan lain sebagainya.

2.4 Hubungan antar profesi


Seorang yang profesional adalah seseorang yang menjalankan profesinya secara benar
dan melakukannya menurut etika dan garis-garis profesionalisme yang berlaku pada
profesinya tersebut. Untuk menjadi seorang profesional, seseorang yang melakukan
pekerjaan dituntut untuk memiliki beberapa sifat sebagai berikut :
1. Memiliki komitmen tinggi
Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat dalam menjalankan
profesinya.
2. Tanggung jawab
Seorang profesional juga haruss bertanggung jawab penuh terhadap profesinya.
3. Berpikir sistematis
Seorang profesinal harus berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan
belajar dari pengalamannya.
4. Penguasaan materi
Seorang profesional harus menguasai secara mendalam, bahan dan materi yang
berhubungan dengan profesinya.
5. Menjadi bagian masyarakat profesional
Seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan
profesinya.
Titik penekanan dalam profesionalisme adalah penguasaan ilmu pengetahuan atau
kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Kata isme dalam profesionalisme
berarti paham. Ini berarti pula bahwa nilai-nilai profesional harus menjadi bagian dari jiwa
seseorang yang mengemban sebuah profesi
Sebagai contoh hubungan antar profesi; di Rumah sakit memiliki suatu tim disiplin ilmu
yang meliputi tim perawat, tim dokter, tim administrasi, dan lain-lain. Tim pelayanan kesehatan
interdisiplin merupakan sekelompok professional yang mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum
dan berbeda keahlian. Tim akan berfungsi baik, jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam
memberikan pelayanan kesehatan efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai sesama anggota
tim. Perawat sebagai anggota membawa perspektif yang unik dalam tim interdisiplin. Perawat
memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari praktek profesi
kesehatan lain.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Hubungan antar manusia atau HAM adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku,
pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi
antara seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.
Hubungan manusia dalam kegiatannya terdapat teknik untuk membantu mengatasi
atau memecahkan masalah yang terjadi pada seseorang. Keberhasilan suatu konsultasi akan
dicapai apabila konselor benar- benar memahami Frame of Reference konseli yang meliputi
pengalaman, pengetahuan, agama, serta pandangan hidup karena diisi aspek perasaan.
Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan
komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif dari sifat
tabiat manusia ( RF Mailer ). Dalam hubungan manusia dilihat dari cara pendekatan
( approach ) konseling dapat dibagi dalam dua jenis yaitu Directive Counseling ( konseling
langsung yang terarah ) dan Non Directive Conseling ( konseling tidak langsung yang
terarah).
Ada beberapa metode yang terdapat dalam hubungan antar manusia, yaitu :
1. Tindakan sosial
2. Kontak sosial
3. Komunikasi sosial
4. Teori hubungan antar manusia

Organisasi profesi merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh dua orang atau
lebih yang memiliki profesi yang sama untuk mencapaitujuan bersama.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal banyak organisasi profesi yang sengaja
didirikan oleh para anggotanya sesuai dengan bidangnya masing-masing misalnya dalam
dunia kesehatan kita mengenal Ikatan Dokter Indonesia(IDI), Ikatan Dokter Gigi
Indonesia (IDGI), Ikatan Bidan Indonesia(IBI), Persatuan Ahli Gizi
Indonesia(PERSAGI), Persatuan Ahli Farmasi Indonesia(PAFI), Ikatan Perawat Anestesi
Indonesia(IPAI), dan lain-lain
Seorang yang profesional adalah seseorang yang menjalankan profesinya secara benar
dan melakukannya menurut etika dan garis-garis profesionalisme yang berlaku pada
profesinya tersebut. nilai-nilai profesional harus menjadi bagian dari jiwa seseorang yang
mengemban sebuah profesi

3.2 Saran
Pentingnya pengawasan, pengendalian, dan pengontrolan terhadap pekerjaan yang
telah diakui sebagai profesi. Pemerintah membuat sebuah acuan atau himbauan kepada setiap
profesi memiliki organisasi masing-masing profesi. Dengan demikian setiap profesi secara
tidak langsung akan menjadi bagian dari organisasi profesi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Handayani, Kusmiyati, Tyastuti. Komunikasi dan konseling dalam pelayanan kebidanan.


Yogyakarta : Fitramaya. 2010. P. 25-6, 28-9, 29-31, 31-2.
2. Romauli, Suryati. Komunikasi kebidanan.
3. http://syarifahanis.blogspot.co.id/2013/05/makalah-etika-profesi-hubungan-antara.html
4. Yulifah, Rita dan Tri Johan Agus Yuswanto.2009.Komunikasi dan Konseling dalam
Kebidanan. Jakarta:salemba medika.
5. https://beequinn.wordpress.com/nursing/komunikasi-keperawatan/hubungan-antar-manusia-
human-relation/
6. http://www.lusa.web.id/hubungan-antar-manusia-human-relation/

Anda mungkin juga menyukai