Disusun Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa
bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika hanya
sendirian ia tidak "menjadi" manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi
yang bermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di sisi lain ia adalah
pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu sisi ia
adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian juga dalam posisi guru dan murid,
kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan kecil, mantu dan mertua dan seterusnya.
Hubungan antar manusia (HAM) memegang peranan penting dalam setiap aspek
kehidupan. Dengan adanya hubungan antar manusia dapat memenuhi kebutuhan antara
individu yang satu dengan yang lain, memperoleh pengetahuan dan informasi baru,
menumbuhkan sikap kerjasama,menghilangkan sikap egois.
HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya
masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan
menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam
penyesuaian dengan situasi baru (Cabotdan Kahl, 1967).
Dalam kehidupan sehari-hari ini sangat penting bagi manusia untuk menerapkan HAM
nya dalam bekerjasama antar profesi maupun organisasi. Bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama dan merupakan suatu proses yang paling dasar. Kerjasama merupakan sutau bentuk
proses social dimana didalamnya terdapat aktifitas tertentu yang duitujukan untuk mencapai
tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktifitas masing-
masing.
Ada beberapa metode yang terdapat dalam hubungan antar manusia, yaitu :
1. Tindakan sosial
Menurut Max Weber, tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat
mempengaruhi individu lain dalam masyarakat. Tindakan sosial dibedakan menjadi :
a. Tindakan rasional instrumental
tindakan yang memperhitungkan kesesuaian antara cara dan tujuan atau antara
efisiensi dengan efektifitas
b. Tindakan rasional berprestasi nilai
tindakan yang berkaitan dengan nilai dasar dalam masyarakat
c. Tindakan tradisional
tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok berdasarkan perasaan atau
emosi.
2. Kontak sosial
Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan
terjadinya awal interaksi sosial. Kontak sosial juga dibedakan menjadi dua :
a. Cara pihak yang berkomunikasi : baik langsung maupun tidak langsung.
b. Cara terjadinya kontak primer maupun kontak sekunder
3. Komunikasi sosial
Proses komunikasi terjadi saat kontak sosial berlangsung. Secara harfiah komunikasi
merupakan hubungan atau pergaulan dengan orang lain.
4. Teori hubungan antar manusia
Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa
bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab jika
hanya sendirian ia tidak "menjadi" manusia. Dalam pergaulan hidup, manusia
menduduki fungsi yang bermacam-macam. Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di
sisi lain ia adalah pemimpin. Di satu sisi ia adalah ayah atau ibu,tetapi di sisi lain ia
adalah anak. Di satu sisi ia adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik.
Dalam hubungan antar manusia, terdapat tiga teori yang dapat membantu
menerangkan model dan kualitas hubungan antar manusia :
a. Teori transaksi ( model pertukaran sosial )
HAM berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu apakah masing -masing
merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah merugi. Jika merasa
memperoleh keuntungan maka hubungan itu pasti mulus, tetapi jika merasa rugi maka
hubungan itu akan terganggu, putus, atau bahkan berubah menjadi permusuhan.
b. Teori peran
Pergaulan sosial sudah ada skenario yang disusun oleh masyarakat yang mengatur
apa dan bagaimana peran tiap orang dalam pergaulannya. Dalam skenario itu sudah
`tertulis" seorang Presiden harus bagaimana, seorang gubernur harus bagaimana,
seorang guru harus bagaimana, murid harus bagaimana. Demikian juga sudah tertulis
peran apa yang harus dilakukan oleh suami, isteri, ayah, ibu, mantu, mertua, dan
seterusnya.
Menurut teori ini, jika seseorang mematuhi skenario, maka hidupnya akan
harmoni, tetapi jika menyalahi skenario, maka ia akan dicemooh oleh penonton dan
ditegur sutradara. Dan dalam hal ini masyarakatlah sebagai penonton dan sekaligus
sutradara kehidupan.
c. Teori permainan
Klasifikasi manusia terbagi menjadi tiga yaitu anak-anak, dewasa dan orang tua,
masing individu mempunyai sifat yang khas. Anak-anak itu manja, tidak mengerti
tanggung jawab. Sedangkan orang dewasa, ia lugas dan sadar akan
tanggungjawabnya. Adapun orang tua, ia lebih dapat memahami dan memaklumi
kesalahan oranglain. Tidak ada orang yang merasa aneh melihat anak kecil menangis
terguling-guling ketika minta eskrim tidak dipenuhi, tetapi orang akan heran jika ada
orang tua yang masih kekanak-kanakan.
Suasana rumah tangga juga ditentukan oleh bagaimana kesesuaian orang dewasa
dan orang tua dengan sikap dan perilaku yang semestinya ditunjukkan.Jika tidak maka
suasana pasti runyam. Demikian juga hubungan antara pusat dan daerah, antara atasan
dan bawahan. Aparat Pemerintah mestilah bersikap dewasa, Presiden dan Ketua MPR
mestilah jadi orang tua.
3.1 Kesimpulan
Hubungan antar manusia atau HAM adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku,
pribadi seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah interaksi
antara seseorang dengan orang lain dalam suatu kehidupan untuk memperoleh kepuasan hati.
Hubungan manusia dalam kegiatannya terdapat teknik untuk membantu mengatasi
atau memecahkan masalah yang terjadi pada seseorang. Keberhasilan suatu konsultasi akan
dicapai apabila konselor benar- benar memahami Frame of Reference konseli yang meliputi
pengalaman, pengetahuan, agama, serta pandangan hidup karena diisi aspek perasaan.
Hubungan manusiawi dapat dilakukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan
komunikasi, meniadakan salah pengertian, dan mengembangkan segi konstruktif dari sifat
tabiat manusia ( RF Mailer ). Dalam hubungan manusia dilihat dari cara pendekatan
( approach ) konseling dapat dibagi dalam dua jenis yaitu Directive Counseling ( konseling
langsung yang terarah ) dan Non Directive Conseling ( konseling tidak langsung yang
terarah).
Ada beberapa metode yang terdapat dalam hubungan antar manusia, yaitu :
1. Tindakan sosial
2. Kontak sosial
3. Komunikasi sosial
4. Teori hubungan antar manusia
Organisasi profesi merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh dua orang atau
lebih yang memiliki profesi yang sama untuk mencapaitujuan bersama.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal banyak organisasi profesi yang sengaja
didirikan oleh para anggotanya sesuai dengan bidangnya masing-masing misalnya dalam
dunia kesehatan kita mengenal Ikatan Dokter Indonesia(IDI), Ikatan Dokter Gigi
Indonesia (IDGI), Ikatan Bidan Indonesia(IBI), Persatuan Ahli Gizi
Indonesia(PERSAGI), Persatuan Ahli Farmasi Indonesia(PAFI), Ikatan Perawat Anestesi
Indonesia(IPAI), dan lain-lain
Seorang yang profesional adalah seseorang yang menjalankan profesinya secara benar
dan melakukannya menurut etika dan garis-garis profesionalisme yang berlaku pada
profesinya tersebut. nilai-nilai profesional harus menjadi bagian dari jiwa seseorang yang
mengemban sebuah profesi
3.2 Saran
Pentingnya pengawasan, pengendalian, dan pengontrolan terhadap pekerjaan yang
telah diakui sebagai profesi. Pemerintah membuat sebuah acuan atau himbauan kepada setiap
profesi memiliki organisasi masing-masing profesi. Dengan demikian setiap profesi secara
tidak langsung akan menjadi bagian dari organisasi profesi.
DAFTAR PUSTAKA