Anda di halaman 1dari 33

PROMOSI KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

(PKDTK)
PERTEMUAN KE 7
FIERDANIA YUSVITA
KESMAS, FIKES, UEU
PENDAHULUAN
• Promosi Kesehatan di Tempat Pekerja (PKDTK) atau Health
Promotion at the Workplace/worker's Health Promotion
(WHP) didefinisikan sebagai ilmu dan seni yang membantu
pekerja dan manajemen merubah perilaku hidup, perilaku
bekerja dan lingkungannya, untuk memelihara atau mencapai
kapasitas kerja dan tingkat kesehatan yang optimal, dengan
demikian meningkatkan kinerja dan produktivitas serta
kapasitas kerja.
PENDAHULUAN
PKDTK di lapangan, diaplikasikan sebagai program
kegiatan yang direncanakan melalui proses peningkatan
pengetahuan, sikap, perilaku dan keterampilan
(pendidikan), dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat di tempat kerja, sesuai kondisi dan potensi
tempat kerja, dengan mempengaruhi kondisi kerja
(organisasi) dan lingkungan kerja, agar mencapai
kemampuan pengendalian pekerja terhadap
kesehatannya.
KEILMUAN
• Dari segi keilmuan, objek empiris (ontologi) PKP adalah faktor
risiko perilaku hidup dan perilaku bekerja yang potensial
dapat menimbulkan risiko penyakit degeneratif kronik dan
atau menimbulkan risiko Penyakit Akibat Hubungan Kerja
(PAHK) pada populasi pekerja; menggunakan metoda atau
teknik (epistemologi) yang diaplikasikan dalam proses
perbaikan berkelanjutan, dilakukan pengenalan, analisis,
pengendalian dan evaluasi terhadap faktor risiko penyakit
degeneratif kronik dan PAHK; bermanfaat (aksiologi) dalam
pencegahan kerugian oleh penyakit degeneratif kronik dan
PAHK, sehingga meningkatkan kesehatan serta kapasitas kerja.
• Fokus Promosi Kesehatan di tempat Kerja (PKDTK) : perilaku hidup
dan perilaku bekerja
• Manfaat: terhindar dari penyakit degenerati kronik, (mis: PJK,
Stroke, DM), PAHK/KAK, penyakit umum, meningkatnya derajat
kesehatan dan kapasitas kerja
• iklus program Promosi di tempat kerja dikenal dengan istilah :
RAPKPIEK, yang meliputi :
1. Rekognisi
2. Analisis
3. Perencanaan
4. Komunikasi
5. Persiapan
6. Implementasi
7. Evaluasi
8. Kontinuitas
Rekognisi
• Health Risk Assessment/HRA :
mengenal total risiko kesehatan dan kapasitas kerja
seluruh pekerja  data awal status kesehatan
• Penilaian risiko kesehatan :
1. Minimum : kebugaran, stress/emosi dan
status gizi
2. Komprehensif : pemeriksaan fisik, kimia darah (profil
lipid, gula darah, dll), test reaksi.

6
Hasil HRA
• Status kesehatan pekerja
• Kapasitas kerja
• Profil faktor risiko kesehatan tertentu
• Identifikasi gangguan kesehatan yang perlu penanggulangan
segera
• Identifikasi kondisi kesehatan yang merupakan kontra-
indikasi dari pemeriksaan selanjutnya
• Identifikasi kondisi kesehatan yang perlu pemeriksaan lanjut
• Perilaku hidup dan reaksi peserta terhadap program PKDTK
• Aktivitas fisik
• Status Gizi

7
Status Kesehatan
• Sehat  perubahan fisiologis  perubahan
patologis belum ada keluhan  sakit  cacat
sementara cacat permanen  meninggal
• Contoh PJK
– Profil lipid normal  profil lipid tidak normal  lehernya
kaku, berkeringat, nyeri dada berpulih  nyeri dada > 3
menit  penyempitan p.d. jantung  serangan MCI 
pulih dengam cacat otot jantung  meninggal
– Sakit – sakit ringan ……..

8
Informasi dan Data Pendukung
• Aktivitas PKDTK yang ada
• Persepsi pekerja tentang PKDTK
• Karakteristik sosio-demografi pekerja
• Perilaku kesehatan
• Prevalensi risiko
• Biaya medis
• Premi asuransi dan kompensasi cacat

9
Analisis
• Mengetahui hubungan antara pengetahuan
dan perilaku pekerja.
• Memfasilitasi kegiatan saling menukar
pengalaman dan ide antar pekerja kemudian
dilakukan negosiasi tentang kebutuhan PKDTK.

10
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan :
• Besarnya kontribusi masalah kesehatan
terhadap biaya kesehatan
• Produktivitas pekerja
• Cacat yang mungkin timbul
• Pertimbangan dana yang tersedia
• Kemampuan dan akses terhadap fasilitas
pendukung
• Persepsi pekerja

11
Perencanaan
Perencanaan PKDTK dikembangkan
berdasarkan:
1. Target perubahan yang ingin dicapai
2. Proses menuju target perubahan
3. Cara penilaian keberhasilan pencapaian
target

12
Komunikasi
• Profesional kesehatan  komunikator
Manajemen dan wakil pekerja komunikan
• Pesan yang dikomunikasikan : risiko kesehatan, tujuan,
manfaat, perencanaan dan implementasi
pengendalian dalam bentuk program PKDTK
• Tujuan :
Mencapai konsensus dalam penyusunan prioritas
program dan mendapatkan dukungan dari manajemen
tingkat tertinggi serta melibatkan seluruh jajaran
organisasi.

13
Persiapan

Meliputi :
1. Kebijakan organisasi dan komitmen
tertulis sebagai landasan program
2. SDM, saran dan prasarana

14
Elemen yang perlu dipersiapkan :
1. Pernyataan tertulis tentang tujuan dan target PKDTK
2. Dukungan tertulis dari Top Managemen dan wakil
pekerja
3. Menyusun organisasi/tim pelaksana
4. Melaksanakan koordinasi efektif dengan aktifitas
kesehatan lainnya, memilih media yang tepat untuk
berkomunikasi antar divisi dan departemen
5. Menyiapkan mekanisme umpan balik dari peserta
program untuk evaluasi dan perbaikan
berkesinambungan
6. Menyiapkan sarana dan prasarana promosi
15
7. Menyiapkan prosedur untuk menjaga kerahasiaan
informasi individu (kode etik)
8. Menyiapkan sistem dokumentasi yang dapat
menelusuri segala kegiatan program, mengukur
tingkat keikutsertaan pekerja dan outcomes
sebagai parameter keberhasilan program yang
digunakan sebagai basis pemantauan dan
evaluasi
9. Menyiapkan format rekapitulasi dan analisis data
yang relevan
10. Menyiapkan fasilitas pendidikan dan pelatihan
16
Implementasi

Dilaksanakan dalam bentuk :


1. Sesi kelompok
2. Konsultasi personal/pendampingan
3. Praktek perilaku sehat

17
Sesi Kelompok
• Metode penyuluhan, diskusi kelompok, role playing,
problem solving dan simulasi.
• Tujuan :
memberikan pengetahuan, meningkatkan
kesadaran, memberikan kesempatan tanya-jawab
dan mendapatkan dukungan serta terjadi interaksi
antar teman sekerja.
• Lokasi : ruang rapat/auditorium

18
Konsultasi
personal/pendampingan
• Tujuan :
memberikan kesempatan pengembangan
keterampilan individual dalam berperilaku
sehat dan/atau bekerja sehat, serta
pelaksaan terapi perilaku.
• Lokasi : kantor pribadi, klinik, ruang rekrasi
saat sepi pengunjung

19
Praktek perilaku sehat
• Melibatkan dan mengikut-sertakan peserta
program

20
Hal-hal yang perlu disesuaikan:

• Posisi program PKDTK dalam organisasi


• Alokasi sumber daya yang ada
• Metode pelatihan dan pendidikan yang
akan diterapkan
• Pertimbangan isu praktikal

21
Metode Implementasi
1. Metode Implementasi Pilot Projek
• Tujuan : menilai kelayakan program skala besar
melalui uji coba program skala kecil
• Hal yang diperlukan :
1. Kelompok sasaran
2. Lokasi kerja terpilih
3. Evaluasi kelayakan

22
2. Metode Implementasi Bertahap
• Jumlah elemen program
• Lokasi atau unit kerja
• Eselon
• Jumlah pekerja
3. Metode Implementasi sekaligus Total Program
• Komitmen manajemen level atas
• Dukungan SDM dan dana besar
• Evaluasi jangka panjang 5—10 tahun
• Evaluasi jangka pendek untuk menyempurnakan
program
23
Evaluasi

• Tujuan
1. Dana PKDTK efisien dan efektif (aspek bisnis)
2. Tujuan PKDTK tercapai (aspek accountibility)
3. Menyediakan informasi bagi manajemen dan
pekerja dalam menetukan kebijakan
selanjutnya (aspek ilmu dan aplikasi)

24
Faktor-faktor yang mempengaruhi
metode evaluasi
1. Tujuan program
2. Dasar perbandingan
• Perubahan jangka waktu tertentu
• Perubahan antar kelompok
• Perubahan berdasarkan standar (normatif,
historikal, teoritis, absolut atau kompromi)
3. Sumber daya yang ada
• Pencatatan sederhana, uji statistik sampai analisis
epidemiologis
25
Ditinjau dari dimensi waktu, dapat dilakukan
evaluasi terhadap dampak, yaitu :
1. Dampak jangka pendek
• Perubahan yang terjadi dalam pola berfikir,
pemahaman dan perilaku, berkurangnya risiko,
meningkatnya kapasitas kerja dan status kesehatan.
2. Dampak jangka panjang
• Menurunkan biaya medis, kemangkiran, angka
kesakitan dan angka kematian muda akibat PJK atau
lainnya, hubungan yang lebih harmonis antara
manajemen-pekerja, meningkatnya produktivitas dan
profitabilitas.

26
Kontinuitas
• Program yang bekesinambungan
dikembangkan berdasarkan apresiasi
termasuk penghargaaan bagi pekerja yang
berhasil mencapai target. Apabila belum
berhasil, dikembalikan lagi untuk melakukan
dari siklus semula. Dengan demikian program
PKDTK dapat berkembang dan mencapai
sasaran.

27
PELAKSANAAN PKDTK DIMULAI DENGAN
MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH
• Analisis masalah:
– Data K3/riwayat penyakit dan kecelakaan: hasil
kunjungan klinik pekerja, safety, keluhan, atasan,
asuransi, kepolisian
– Peta K3: prioritas berdasarkan data
• Sounding kepada manajemen
• Kebutuhan dan minat pekerja
– Menyajikan peta masalah K3
– Diskusi -- multivoting
CONTOH
Prioritas Masalah : Faktor risiko PJK
(Berdasarkan MCU dll)
• Kolesterol tinggi/ profil lipid
• Hipertensi
• Rokok
• DM
• Tidak olahraga
• Keturunan
• Laki>wanita
Contoh Elemen Program
• Pola makan sehat (tinggi serat rendah lemak
jenuh)
• Program olah raga
• Stop rokok
• Dll.

30
W.U.:Pelaksanaan Program OR
• Persiapan
– Waktu
– Trainer
– Tempat
– Jenis senam
– Fasilitas: alat, barbel, sound systerm, pakaian pekerja
– Kerja sama dengan fasilitas OR yang ada, mis KJS, PMI,
LSM, yayasan

31
W.U. Program Pola Makan
(Persiapan)
• Kantin sehat: menu (bergizi, rendah kalori, banyak
serat, rendah lemak jenuh), bersih, pekerja bebas
dari penyakit
• Pelatihan pengelola kantin
• Pelatihan isteri karyawan
• Penyuluhan karyawan (pemilihan makanan)
• Lomba masak
• Pasang poster
• Dll.
32
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai