Anda di halaman 1dari 4

KARYA TULIS ILMIAH

MENULIS ADALAH BUDAYA SANTRI


"MENINGKATKAN KUALITAS SANTRI DENGAN MENULIS"

Disusun guna memenuhi tugas :


Mengaji Jurnalistik
Ustadz : Nanang Qosim

Disusun
Kamalatus Sholekhah

PONDOK PESANTREN DARUL FALAH BE-SONGO


SEMARANG
2018
Meningkatkan Kualitas Santri dengan Menulis

Oleh : Kamalatus Sholekhah

Di zaman modern ini, informasi dan teknologi meluncur begitu cepat. Santri yang
diyakini masyarakat sebagai calon ulama, muballigh ataupun pendakwah kemampuan
menulis sangatlah dibutuhkan. Ada sebuah ungkapan “Orang boleh pandai setinggi langit,
tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dari sejarah.” - Pramoedya
Ananta Toer. Rumah Kaca (Minke, 352)-.

Santri, sebuah kata yang berasal dari bahasa Sansekerta “sastri” yang memiliki arti
melek huruf. Pendapat ini sejalan dengan kaum santri yang berusaha mendalami agama
melalui kajian kitab-kitab. Pendalaman agama yang diperoleh tersebut tidak cukup hanya
untuk dirinya sendiri. Santri yang selama dipesantren sudah dibekali dengan kitab kuning,
kitab-kitab klasik, dan juga telah mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan dan keagamaan dari
ulama-ulama terdahulu sudah selayaknya mampu untuk berdakwah melalui tulisan.

Menulis bukanlah hal yang mudah, karena sasaran yang dituju adalah khalayak
masyarakat. Untuk bisa memenuhi keinginan khalayak, kita harus bisa mengetahui selera
masyarakat yang pas, moment yang tepat, dan massa yang dituju. Namun, dengan melihat
kiprah ulama pada zaman dahulu yang banyak menuangkan pemikiran dan membangun
peradaban islam melalui sebuah tulisan. Sekarang saatnya kita (sebagai santri) yang berada
dalam tuntutan globalisasi yang mustahil untuk dihindari, kualitas santri harus ditingkatan.
Santri harus mampu menjawab tantangan globalisasi, berkontribusi pada pembangunan
masyarakat dan kesejahteraan sosial. Disinilah ketrampilan menulis bagi santri sangat
diperlukan.

Untuk bisa memberikan informasi melalui tulisan yang pas dengan selera masyarakat
kita harus mencoba dan belajar, baik dari pengalaman, literatur-literatur, dan belajar bersama
orang-orang yang biasa terjun dalam kepenulisan. Menulis bagi santri bisa diawali dengan
menyebarkan atau mendakwahkan kajian yang didapatkan dengan bahasa tulisan yang layak
dikonsumsi untuk masyarakat, mengikuti isu-isu aktual dimedia massa sehingga nanti mampu
memberikan opini, memperbanyak literasi buku atau pun kitab.
Dalam meningkatkan dan mengembangkan sebuah tulisan diperlukan adanya sebuah
komitmen untuk terus meningkatkan kemampuan yang sudah dimiliki. Dengan
bertambahnya kemampuan menulis, seorang santri mampu dengan cepat dan mudah
memberikan pengaruh terhadap masyarakat dengan pemikiran-pemikiran yang santri dapat
selama belajar dalam pesantren.

Santri ketika masih dalam proses nyantri atau pun ketika sudah boyong tak lupa
dengan pesan gurunya untuk mengamalkan dan mengembangkan ilmu yang sudah
didapatkan. Di zaman sekarang, informasi lebih cepat beredar dalam media masaa. Jadi,
sudah saatnya santri untuk mengembangkan dan mengamalkan ilmunya dengan sebuah
karya. Karena dengan karya kita ada.
BIODATA

NAMA : Kamalatus Sholekhah

TEMPAT TANGGAL LAHIR : Demak, 05 Maret 1998

ALAMAT : Dk. Mbener Ds. Weding Rt 01/ Rw 01 Kec.


Bonang Kab. Demak

RIWAYAT PENDIDIKAN : SD Negeri Wesing 04

SMP Negeri 2 Bonang

MAS Miftahul Ulum Weding

Anda mungkin juga menyukai