Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai kebudayaan, bahasa, suku dan agama. Sehingga dengan banyak nya keberagaman budaya inilah yang membuat adanya perbedaan antar satu dengan yang lainnya. Dalam suatu bentuk yang sangat sederhana keberagaman budaya diwujudkan dengan adanya adat istiadat atau suatu upacara keagamaan. Keberagaman budaya bukan hanya terdapat pada masyarakat asli Indonesia atau orang pribumi, namun ada kebudayaan yang berasal dari keturunan penduduk asing, salah satunya adalah suku Tionghoa. Bedasarkan sensus penduduk pada tahun 2000, suku Tionghoa yang ada di Indonesia jumlahnya sekitar 1 % dari seluruh masyarakat Indonesia. Walaupun masyarakat Tionghoa ini merupakan suku minoritas namun mereka dapat hidup berdampingan dan bersatu dengan masyarakat asli Indonesia. Dalam kehidupan bermasyarakat suku Tionghoa tidak melupakan kebudaayaan atau tradisi yang sudah ada dari leluhur mereka. Sampai saat ini tradisi suku Tionghoa masih dilakukan dan tetap dijaga, salah satu nya adalah upacara kematian. Tradisi suku Tionghoa yang dilakukan saat ini sesuai dengan agama dan kepercayaan yang turun temurun dari nenek moyang atau leluhur mereka. Pada upacara kematian masyarakat Tionghoa berbeda dengan upacara kematian suku lain. Ini dikarenakan mereka percaya bahwa setelah kematian masih ada lagi kehidupan. Sehingga relasi antara seseorang yang telah meninggal dengan tuhan atau kekuatan lain nya masih terjadi. Sehingga proses upacara kematian Tionghoa harus dilakukan keluarga dengan hikmat dan penuh makna. mulai dari memandikan, penutupan peti sampai menghantarkan ke pemakaman.Tradisi Tionghoa pada upacara kematian dikenal dengan nama kremasi Kremasi adalah proses pengabuan atau penghilangan jenazah manusia setelah meninggal dengan cara membakarnya. Proses kremasi ini biasanya dilakukan disebuah krematorium atau rumah duka bagi suku Tionghoa. Peranan yayasan kematian atau krematorium sangat penting didalam proses upacara kematian suku Tionghoa. Salah satu krematorium yang ada di kota Samarinda, terdapat pada daerah lempake tepatnya krematorium tanah merah. Rumah duka yang ada di samarinda ini merupakan tempat yang membantu masyarakat Tiounghoa dalam menjalankan tradisi atau proses upacara kematian. krematorium lempake ini melayani jasa kremasi mulai dari persiapan hingga akhir upacara kematian.