Anda di halaman 1dari 1

PENENTUAN TEKNOLOGI PENCAIRAN BATUBARA

UNTUK COAL TO LIQUID DAN ESTIMASI CADANGAN BATUBARA


PADA PERUSAHAAN YANG TERIKAT DENGAN PKP2B
DI WILAYAH PULAU SUMATERA
SEBAGAI BAHAN BAKU PENCAIRAN BATUBARA

SARI

Dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang di dasari oleh


Perpres No.05 tahun 2006, tercantum bahwa pencairan batubara
diharapkan dapat berperan sebanyak 2% dari total bauran energi nasional
pada tahun 2025. Oleh sebab itu pengkajian terhadap kesiapan teknologi,
ketersediaan pasokan batubara, lokasi untuk pabrik CTL, dan sarana
penunjang lain perlu dilakukan untuk mendapat gambaran terhadap
prospek pembangunan pabrik CTL di Indonesia dalam rangka memenuhi
target KEN tersebut.
Coal To Liquid Technology (CTL) merupakan salah satu bagian dari
Coal Conversion Technology (CCT) yang bertujuan untuk memanfaatkan
nilai guna batubara sebagai bahan bakar. Likuifaksi Batubara adalah
suatu teknologi yang mengubah batubara dengan hasil bahan bakar cair
sintetis. Batubara yang berupa padatan diubah menjadi bentuk cair
dengan cara mereaksikannya dengan hidrogen pada temperatur dan
tekanan tinggi. Proses likuifaksi batubara secara umum diklasifikasikan
menjadi Indirect Liquefaction Process dan Direct Liquefaction Process.
Hasil penelitian menunjukan bahwa teknologi CTL yang
cocok dengan batubara Indonesia adalah Clean Coal Technology Fischer-
Tropsch (CCT-FT) milik CCT South Africa (Pty) Ltd. Karena bahan baku-
nya menggunakan batubara kualitas rendah yang merupakan jenis
batubara yang banyak terdapat di Indonesia. Dengan Rasio 1 ton
batubara (daf) dapat menghasilkan 4,45 barel BBM sintetis (crude
synthetic oil) atau 1 ton batubara (ar) menghasilkan 1,17 barel BBM
sintesis. Kualitas batubara untuk bahan baku CTL dengan menggunakan
teknologi CCT FT adalah Nilai Kalori < 5.100 Kcal/kg, Kadar air total < 50
%, Kandungan abu < 20 %, Volatil mater > 20 %, dan Karbon tertambat >
20 % (ar). Besaran produksi dari pabrik CTL tersebut adalah mengikuti
target KEN yaitu 190.000 barel BBM sintesis per-hari. Terdapat 14
perusahaan dengan izin usaha PKP2B yang batubaranya memenuhi
syarat untuk CTL teknologi CCT FT dengan cadangan terbukti batubara
sebesar 2,37 milyar ton dan sumberdaya terukur batubara sebesar 9,32
milyar ton yang dapat memasok kebutuhan pabrik CTL selama 40 tahun
jika kebutuhan bahan baku pabrik 58,4 juta ton per-tahun. Lokasi
pembangunan pabrik CTL yang disarankan adalah di daerah Pendopo
Provinsi Sumatera Selatan.

Kata kunci : Batubara Kualitas Rendah, CTL, Sumberdaya dan Cadangan

Anda mungkin juga menyukai