Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH

1.1. Latar Belakang : kurang lebih 3 bulan yang lalu pada tanggal 28
Agustus 2018 klien datang diantar keluarga ke poli RSJ SL dengan
keluhan keluarga klien mengatakan “ 3 hari sebelum ke poliklinik RSJ
SL pasien sering menangis sendiri, sulit tidur, kadang teriak-teriak
mondar mandir, nafsu makan turun, mennurut pasien dia merasa
banyak dosa mendengar bisikan yang menjelek-jelekkannya.” Setelah
diberikan terapi, klien diputuskan untuk rawat jalan, klien meminum
obat selama 2 hari secara teratur setelah itu hari selanjutnya obat
dibuang oleh klien dan tidak minum obat secara teratur.
Kemudian datang lagi tanggal 1 November 2018 ke Poli RSJ SL
kurang lebih 9 hari yang lalu dengan keluhan keluarga klien
mengatakan “sering mengamuk memukul suaminya menarik ayahnya
dari tempat tidur, menghancur barang barang keluyuran keliling
komplek, pasar, berteriak-teriak sering bicara sendiri tidur kurang
nafsu makan kurang” Klien tidak pernah menderita gangguan jiwa
sebelumnya, keluarga klien juga tidak ada yang menderita gangguan
jiwa atau riwayat gangguan jiwa, saat ditanya perawat klien tidak
kooperatif dan tampak bingung,, alam perasaan hipothym , tidak ada
stabilitas, tidak ada penegndalian, arus emosi dangkal. Kemudian
ditegakkan diagnose medic aksis 1 F 31.2 gangguan afektif bipolar
episode kini manic , aksis IV masalah family support psikososial,
kemudian didapatkan masalah keperawatan ahresivitas, halusinasi,
waham, dan gangguan otak. Lalu diberikan obat per oral clozapine 25
mg 2X1 , Depakote 250 mg 1.0.0 , Lorazepam 2 mg 0.0.1, dan lodomer
½ ampul now , klien sempat di restrain dikarenakan tidak kooperatif
2

selama 6 jam kemudian di pindahkan keruang rawat inap Intensif


wanita.
Pada tanggal 6 November 2018 dilakukan pengkajian didapatkan hasil
klien mengatakan “saya ngga mau dandan untuk apa cantik saya ngga
mau cantik, sudah ttidak ada lagi yang sayang sama saya, ngga ada
gunanya punya keluarga ngga pernah jenguk” kemudian klien
mengatakan “ saya lulusan S3 pertamanan saya kenal dengan
pengusaha dibabjarmasin, Rosehan mantan guberur kalsel berteman
dengan bapak saya, saya juga enal dengan Anton Gunadi pengusaha
yang terkenal saya ini terkenal” kemudian klien mengatakan” saya
bisa melihat hantu sejak kecil, itu dibelakang kalian ada kunti, dan
sering datang pada malam hari.“ . dari hasil pengamatan klien tampak
meyakini apa yang disampaikannya, afek tumpul, klien tampak
menangis saat bercerita suami, keluarga, kadang melamun, tidak mau
berkaca kalau dibujuk baru mau., merasa tidak disayangi, tidak
dipedulikan klien menyatakan melihat hantu sambil menunjuk ke
belakang mahasiswa Y, emosi klien stabil diajak bicara nyambung tapi
sering berpindah topik klien sellalu engucapkan ingin pulang kerumah.
adapun terapi klien yaitu Clozapine 25 mg 2x1, depakote 250 mg 1.0.0,
lorazepam 2 mg, loratadin 2x1, 10 mg, dextamine 2x1, bedak salisil
topical.
Berdasarkan data yang didapat baik keluhan dan tanda gejala klien
maka sangat perlu jika di lakukan kunjungan rumah untuk memberikan
pendidikan kesehatan bagi keluarga untuk kesembuhan Ny.M , dengan
pendampingan dan pengawasan petugas RSJ SL.
1.2. Indentitas klien
1) Nama klien : Ny.M
2) Usia : 23 tahun
3) Agama : Islam
4) Jenis kelamin: Perempuan
3

5) No.RM : 025 xxx


6) Masuk RSJ : 1/11/18
7) Nama keluarga: Tn. S
8) Alamat : Jl.Pramuka Pembina XX komp. GR RT. XX RW. XX
NO. XX, Banjarmasin
9) Hubungan dengan klien: Suami
1.3.Tujuan kunjungan
1.3.1. Tujuan umum
Keluarga dapat menerima dan merawat anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa dan menjadi sistem pendukung yang
efektif.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi kepada keluarga tentang
perkembangan kondisi klien selama di rumah sakit.
b. Memvalidasi data dan melengkapi data yang diperoleh dari
klien dan data sekunder (rekam medik) mengenai:
- Keluarga
1) Alasan masuk atau dirawat di rumah Sakit.
2) Keadaan ekonomi
3) Keharmonisan keluarga
4) Komunikasi dalam keluarga
5) Harapan keluarga terhadap klien
6) Pengetahuan keluarga tentang perawatan klien
7) Faktor predisposisi dan presipitasi.
8) Genogram keluarga.
9) Persepsi keluarga terhadap penyakit yang diderita klien.
- Lingkungan
1) Fasilitas ibadah
2) Pendapat masyarakat tentang penyakit klien
3) Tempat pelayanan kesehatan terdekat
4

4) Pemanfaatan keluarga dengan pelayanan keseehatan.


c. Melakukan imlementasi tentang diagnosa keperawatan.
1.3.3. Support system dalam keluarga.
Saat klien masih di Rumah Sakit jiwa
Keluarga mengunjungi klien ke Rumah Sakit sesering mungkin,
keluarga mendukung klien dalam melakukan pengobatan di Rumah
Sakit Jiwa, keluarga menghindari pembicaraan yang ttidak disukai
klien saat berkunjung, keluarga melakukan pembicaraan yang
menyenangkan, keluarga menciptakan lingkungan yang tenang.
Saat klien di Rumah
Mengkaji pengetahuan keluarga tentang perawatan klien
gangguan jiwa di rumah dikaitkan dengan 5 fungsi keluarga,
yaitu:
a. Keluarga dapat mengenal masalah yang menyebabkan klien
kambuh.
b. Keluarga dapat mengambil keputusan dalam melakukan
perawatan terhadap klien.
c. Keluarga dapat merawat klien dirumah.
d. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang terapeutik
dalam merawat klien.
e. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat untuk merawat kesehatan klien.
4. Memberikan pendidikan kepada keluarga sesuai dengan masalah
yang ditemukan saat pengkajian.
5. Memotivasi keluarga untuk melanjutkan perawatan di rumah.

1.4. Rencana tindakan keperawatan


SP Keluarga
SP 1
a. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat klien
5

b. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala serta halusinasi (gunakan


booklet)
c. Jelaskan cara merawat klien dengan halusinasi
d. Latih cara merawat halusinasi : Hardik
e. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal
SP 2
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat menghardik beri pujian
b. Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
c. Latih cara memberikan / membimbing minum obat
d. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal
SP 3
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat dalam menghardik dan
memberikan obat
b. Jelaskan cara bercakap-cakap dan mengontrol halusinasi
c. Latih dan sediakan waktu untuk bercakap dengan klien terutama
saat halusinasi
d. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal, berikan pujian
SP 4
a. Evaluasi kegiatan keluarga merawat, menghardik, memberikan obat
beri pujian
b. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM
c. Anjurkan membantu klien sesuai jadwal
SP 5
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat, menghardik, minum
obat, bercakap-cakap dan follow up. Beri pujian
b. Nilai kemampuan keluarga merawat klien
c. Nilai kemampuan keluarga melakukan RSJ/PKM
6

Fase Orientasi
a. Salam terpeutik
1) Ucapkan salam.
2) Perkenalkan nama,asal,tujuan,dan lama kunjungan.
3) Beri informasi bahwa klien mulai dirawat oleh mahasiswa sejak
tanggal 06 November 2018 ,dimulai pada pukul 08.30 WITA.
4) Menanyakan tentang perilaku klien dirumah yang menyebabkan
keluarga memutuskan untuk membawa klien ke rumah sakit.
5) Menanyakan kepada keluarga faktor apakah yang menyebabkan
klien mengalami gangguan jiwa.
6) Menanyakan tentang keluarga klien (orang tua, saudara, dan
lain-lainnya).
7) Menanyakan harapan keluarga terhadap kesembuhan klien.
8) Menanyakan dan mengobservasi kondisi lingkungan tempat
tinggal klien.
9) Menanyakan kepada keluarga mengenai cara perawatan dan
pengobatan yang telah dilakukan keluarga selama klien
dirumah.
b. Kontrak
Selama 60 menit ( pukul 09.00 – 10.00 WITA ) perawat dan
keluarga akan berdiskusi tentang cara perawatan klien yang
seharusnya dilakukan keluarga selama dirumah, memberi informasi
tentang kondisi klien di rumah sakit, validasi data dari keluarga, dan
kesiapan keluarga terhadap kepulangan klien.
Fase Kerja
Tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
halusinasi, yaitu SP keluarga dimana klien mendapat dukungan dari
keluarga dan diharapkan keluarga dapat merawat klien dengan
Halusinasi.
7

Fase Terminasi Keluarga


a. Evaluasi respon keluarga
1) Evaluasi Subjektif
a) Menanyakan perasaan kepada bapak/ibu setelah berbincang-
bincang.
b) Menanyakan kembali kepada kelurga tentang hal-hal yang
baru saja didiskusikan.
2) Evaluasi Objektif
a) Menanyakan kembali kepada keluarga tentang tanda dan
gejala serta penyebab halusinasi, akibat yang akan terjadi
apabila tidak ditangani, dan cara keluarga untuk
memberikan dukungan kepada klien dalam merawat klien.
b) Mengobservasi ekspresi keluarga selama pembicaraan dan
respon perilaku terhadap kunjungan.
c) Meminta keluarga untuk menngulang kembali (validasi)
cara merawat serta dukungan keluarga dengan klien.
b. Rencana tindak lanjut
1) Menanyakan kepada keluarga tentang harapan dan keinginan
selanjutnya.
2) Meminta keluarga menjelaskan kembali yang telah didiskusikan
dan tetap berkonsultasi dengan dokter.
3) Menanyakan dan menganjurkan kebersediaan keluarga untuk
merawat klien, jika klien pulang kerumah.
4) Menganjurkan keluarga untuk mengunjungi klien, tanyakan
waktunya.
c. Kontrak
Menanyakan ketersediaan waktu untuk rencana tindak lanjut
keluarga mengunjungi klien,

Anda mungkin juga menyukai