Oleh : Kelompok 4
Kelas : 3C
2018
BAB I
PENDAHULUAN
sehingga memungkinkan jumlah padatan terlarut, O2, CO2, dan mineral biologi lain akan
Akumulasi Enthalpi pada cooling tower= Entalphi input - entalphi output - laju kalor
total
qi= qsensibel,i+qlaten,i
Cooling tower ini beroperasi menurut prinsip difusi, dimana adanya perubahan
temperatur dapat mengakibatkan perbedaan besarnya laju perpindahan massa dan panas yang
terjadi. Besarnya laju perpindahan massa dan panas dipengaruhi oleh luas daerah kontak
antara fluida panas dengan fluida dingin, waktu kontak, kecepatan fluida dan temperatur
fluida. Sedangkan cooling water adalah air pendingin yang digunakan untuk mendinginkan
peralatan. Pendinginannya air terjadi didalam cooling tower.
Pada cooling tower sebagian air menguap ke udara dan kalor sensibel berpindah dari air
panas ke udara yang lebih dingin. Kedua proses itulah yang mengakibatkan turunnya
temperatur air dan untuk menjaga keseimbangan air, kita hanya perlu menambahkan air
(make up water) untuk menggantikan air yang hilang karena penguapan atau terbawa oleh
udara.
2.3. Macam-Macam Cooling tower
Pada dasarnyacooling tower terbagi beberapa macam antara lain, yaitu:
1) Berdasarkan arah aliran udara masuk
a) Cross flow.
b) Counter current flow.
2) Berdasarkan cara pemakaian alat bantu seperti cooling tower atau blower
a) Induced draf (alat bantu berada dibagian puncak tower)
b) Force draf (alat bantu berada dibagian bawah tower)
3) Berdasarkan kondisi aliran udara bebas tanpa alat pembantu
a) Atmosphere (udara pada kondisi atmosphereric mengalir bebas
tanpa memakai penutup tower).
b) Natural draf (udara mengalir dalam udara pendinginan dari tower
namun kondisi udara belum tentu atmospheric).
Sumber: Analisa Beban Kalor Menara Pendingin Basah Jujut Isap Aliran Lawan Arah, Jurnal Teknik
Energi Vol. 7 No. 1, 2011.
3. Efektivitas merupakan perbandingan antara range dan range ideal (dalam persentase),
yaitu perbedaan antara suhu masuk air pendingin dan suhu wet bulb ambien, atau dengan
kata lain adalah = Range/(Range+Approach). Semakin tinggi perbandingan ini, maka
semakin tinggi efektivitas menara pendingin.
4. Kapasitas pendinginan merupakan panas yang dibuang dalam kKal/jam, atau kJ/s, sebagai
hasil dari laju massa air, panas spesifik dan perbedaan suhu.
5. Kehilangan penguapan merupakan jumlah air yang diuapkan untuk tugas pendinginan.
Rumus berikut dapat digunakan untuk menghitung kehilangan air karenapenguapan
(Perry):
kehilangan penguapan (m3/jam)=0,00085x1,8xlaju sirkulasi (m3/jam)x(T1-T2)
T1 - T2 = perbedaan suhu antara air masuk dan keluar cooling tower
= 0.061 m3/h