Yuliana M. D. Arina
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember
Abstrak
Proses aging (menua) merupakan suatu tahapan proses yang selalu dilewati oleh
setiap makhluk hidup. Proses aging menyebabkan perubahan-perubahan pada semua sistem
fisiologis tubuh. Aging menyebabkan penurunan fungsi pertahanan tubuh sehingga setiap
organ tubuh lebih mudah terserang penyakit infeksi. Beberapa masalah yang dikaitkan dengan
adanya proses aging adalah meningkatnya infeksi, penyakit jantung, stroke, artritis, anemia
dan kanker. Aging menyebabkan perubahan pada sistem imun non spesifik maupun sistem
imun spesifik. Makalah ini membahas perubahan-perubahan pada sistem imun, baik sistem
imun non spesifik maupun spesifik, berkenaan dengan adanya proses aging.
Kata kunci : aging, sistem imun non spesifik, sistem imun spesifik
Abstract
Aging process is one of the phases in life experienced by everybody. Aging process
changes all human physiological systems. Aging causes a decline in immune functions which
causes every organ become more vulnerable to infectious disease. Problems commonly related
to aging include infections, heart disease, strokes, arthritis, anemia and cancers. Aging has
been implicated in both non specific and specific immune systems. This article reviews the
immune system changes related to aging process.
Key words : aging, non specific immune system, specific immune system
53
JKM
Vol. 3, No. 1, Juli 2003
54
Pengaruh Aging Terhadap Sistem Imun
Yuliana M. D. Arina
atau virus juga tetap sama (Age menghilangkan sel kanker (Age
Work, 2003). Akan tetapi, menu- Work, 2003).
rut Michel (2003) terdapat pe- Jumlah komplemen pada
ngaruh aging terhadap sel-sel orang tua lebih sedikit diban-
dendritik. Orang tua mempu- dingkan dengan orang yang le-
nyai jumlah sel-sel dendritik bih muda. Adanya perbedaan
yang lebih sedikit dibandingkan yang berhubungan dengan pe-
dengan orang yang lebih muda ningkatan umur ini semakin
meskipun sel-sel tersebut masih tampak ketika terjadi infeksi
menunjukkan kemampuannya bakteri. Jumlah komplemen pa-
sebagai antigen presenting cell da orang muda yang mengalami
dan dalam merangsang aktifasi bakteriemia meningkat secara
dan proliferasi sel limfosit T. signifikan, sedangkan pada o-
Pada orang tua, makrofag rang tua tidak (Michel, 2003).
masih selalu mendukung respon
sel limfosit T terhadap antigen
tertentu. Jumlah sitokin dan eks- III. Aging Dan Sistem Imun
presi molekul permukaan oleh Spesifik
makrofag pada orang tua adalah Sistem imun spesifik di-
sama dengan pada orang yang perankan oleh sel limfosit T dan
lebih muda. Akan tetapi, kece- limfosit B. Ketika suatu antigen
patan pembersihan antigen oleh merangsang respon imun spe-
makrofag berkurang dengan a- sifik, antigen tersebut mula-mu-
danya aging dan toksisitas ma- la selalu mengaktifasi sel limfo-
krofag melawan sel tumor men- sit T. Sekali sel limfosit T tera-
jadi rendah (Michel, 2003). ktifasi, sel tersebut akan mela-
Dengan bertambahnya u- wan antigen dan merangsang
mur, aktifitas sel NK tidak di- aktifasi sel limfosit B. Sel lim-
pengaruhi atau meningkat. Pe- fosit B yang teraktifasi akan me-
ningkatan aktifitas sel NK ini bi- rangsang pembentukan antibodi
asanya berhubungan dengan yang akan melawan antigen
meningkatnya proporsi sel yang tersebut (Martini, 2001).
mengekspresikan fenotip sel NK Masalah utama aging pa-
(Michel, 2003). Aging da sistem imun spesifik terletak
menyebabkan jumlah sel NK pada kemampuan sel limfosit T
berkurang sehingga mempenga- dan limfosit B untuk mengada-
ruhi fungsi utamanya untuk kan pembelahan sel secara ce-
pat. Akibatnya, sistem imun
55
JKM
Vol. 3, No. 1, Juli 2003
56
Pengaruh Aging Terhadap Sistem Imun
Yuliana M. D. Arina
57
JKM
Vol. 3, No. 1, Juli 2003
58