Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ASUHAN IBU NIFAS NORMAL


PENGKAJIAN FISIK DAN PSIKOLOGIS
Dosen Pengampu : HJ. Sri Rahadjeng, S.ST

Disusun oleh :
1. Dian Safitri
2. Lya Aisyah Fitri
3. Nailaturrohmah
4. Nikmah Ida Mustika
5. Septi Ayu Wilastari
6. Septi Sulianingrum
7. Zahrotunnisaa

AKADEMI KEBIDANAN
HARAPAN IBU PEKALONGAN
2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa nifas (puerpurium) adalah waktu yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum
hamil)dalam waktu kurang lebih 3 bulan. di mulai dengan kehamilan, persalinan dan di
lanjutkan dengan masa nifas merupakan masa yang kritis bagi ibu dan bayinya.
Kemungkinan timbul masalah dan penyulit selama masa nifas. Apabila tidak segera ditangani
secara efektif akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50%
kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. untuk itu pemberian asuhan kebidanan
kepada ibu dalam masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk menjaga
kesehatan ibu dan bayi, melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi dan infeksi,
memberikan pendidikan pada ibu serta memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan bayi.

Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Pelayanan atau asuhan
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas normal dan
mengetahui secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat
melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayi sehat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja pengkajian data fisik dan psikososial yang harus diamati bidan pada ibu nifas?
2. Bagaimana cara mendeteksi kelainan yang terjadi pada ibu nifas?
3. Bagaimana apabila ibu nifas mengalami gangguan kesehatannya?

C. Tujuan

1. Agar mahasiswa mampu melakukan pengkajian data fisik dan psikososial pada ibu nifas
yang datang ke tempat pelayanan kesehatan..
2. Agar mahasiswa dapat mendeteksi kelainan secara dini yang terjadi pada ibu nifas.
3. Agar dapat mendeteksi adanya penyimpangan dari kondisi yang normal
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Masa nifas dimulai setelah lahir dan berakhir ketika alat – alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berlangsung kira-kira 6 minggu (APN,
2002).
Masa Nifas adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika organ-
organ reproduksi kembali seperti semula dan berlangsung kira-kira 6
minggu (Saifuddin, 2002)
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi, baik fisik maupun psikologi.
2. Melaksanakan skriningg yang komprehensif mendekati masalah, mengobati
atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun pada bayinya.
3. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
4. Mencegah atau mendeteksi atau menetalaksanakan komplikasi yang timbul pada
waktu pasca persalinan, baik medis, bedah atau obstetric.
5. Dukungan pada ibu dan keluarganya pada peralihan kesuasana keluarga baru.
6. Promosi dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bainya
secara memberikan pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya, gizi, istirahat,
tidur dan kesehatan diri serta memberikan micro nutrusi, jika perlu.
7. Konseling asuhan bayi baru lahir.
8. Dukungan ASI
9. Konseling dan pelayanan KB termasuk nasehat hubungan seksual
10. Imunisasi ibu terhadap tetanus
C. Pengkajian Data Fisik dan Psikososial Masa Nifas
1. Pengkajian Data Fisik Ibu nifas
Dalam menghadapi masa nifas dari seorang klien, seorang bidan harus
mengumpulkan data untuk memastikan bahwa keadaan klien dalam keadaan stabil.
Untuk memperoleh data, dapat dilakukan melalui anamnesa. Anamnesa adalah
pengkajian dalam rangka mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan
pertanyaan-pertanyaan.
Anamnesa dapat dilakukan dengan melalui dua cara, antara lain :
a. Auto Anamnesa
Auto anamnesa merupakan anamnesa yang dilakukan kepada pasien secara
langsung. Jadi, data yang diperoleh adalah data primer karena langsung dari
sumbernya.
b. Allo Anamnesa
Allo anamnesa adalah anamnesa yang dilakukan kepada kelluarga pasien untuk
memperoleh data tentang pasien. Ini dilakukan pada keadaan darurat ketika pasien
tidak memungkinkan lagi untuk memberikan data yang akurat.
Bagian-bagian dari anamnesa, antara lain :
a) Data Subjektif
1. Biodata
Istri Suami
Nama :........................ Nama :........................
Usia :........................ Usia :........................
Agama :........................ Agama :........................
Pendidikan :........................ Pendidikan :........................
Pekerjaan :........................ Pekerjaan :........................
Suku :........................ Suku :........................
Alamat :........................ Alamat :........................
2. Keluhan Utama
Hal-hal yang dikeluhkan saat ini dan alasan meminta pertolongan.
3. Riwayat haid
Umur Menarche pertama kali, Lama haid, jumlah darah yang keluar,
konsistensi, siklus haid, hari pertama haid terakhir, perkiraan tanggal
partus.
4. Riwayat Perkawinan
Kehamilan ini merupakan hasil pernikahan ke berapa ? Apakah
perkawinan sah atau tidak, atau tidak direstui orang tua ?
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Kehamilan
Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC, Hasil Laboratorium :
USG, Darah, Urine, keluhan selama kehamilan termasuk situasi
emosional dan impresi, upaya mengatasi keluhan, tindakan dan
pengobatan yang diperoleh.
b. Riwayat Persalinan
1) riwayat Persalinan Lalu
Jumlah Gravida, jumlah partal, dan jumlah abortus, umur
kehamilan saat bersalin, jenis persalinan, penolong persalinan, BB
bayi, kelainan fisik, kondisi anak saat ini.
2) Riwayat Nifas pada Persalinan Lalu
Pernah mengalami demam, keadaan lochia, kondisi perdarahan
selama nifas, tingkat aktifitas setelah melahirkan, keadaan perineal,
abdominal, nyeri pada payudara, kesulitan eliminasi, keberhasilan
pemberian ASI, respon dan support keluarga.
3) Riwayat Persalinan Saat Ini
Kapan mulai timbulnya his, pembukaan, bloody show, kondisi
ketuban, lama persalinan, dengan episiotomi atau tidak, kondisi
perineum dan jaringan sekitar vagina, dilakukan anastesi atau tidak,
panjang tali pusat, lama pengeluaran placenta, kelengkapan
placenta, jumlah perdarahan.
4) Riwayat New Born
Apakah bayi lahir spontan atau dengan induksi/tindakan
khusus, kondisi bayi saat lahir (langsung menangis atau tidak),
apakah membutuhkan resusitasi, nilai APGAR skor, Jenis kelamin
Bayi, BB, panjang badan, kelainan kongnital, apakah dilakukan
bonding attatchment secara dini dengan ibunya, apakah langsung
diberikan ASI atau susu formula.
5) Riwayat KB dan Perencanaan Keluarga
Kaji pengetahuan klien dan pasangannya tentang kontrasepsi,
jenis kontrasepsi yang pernah digunakan, kebutuhan kontrasepsi
yang akan datang atau rencana penambahan anggota keluarga
dimasa mendatang.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit yang pernah diderita pada masa lalu, bagaimana cara
pengobatan yang dijalani, dimana mendapat pertolongan. Apakah
penyakit tersebut diderita sampai saat ini atau kambuh berulang-ulang
d. Riwayat Psikososial-Kultural
Adaptasi psikologi ibu setelah melahirkan, pengalaman tentang
melahirkan, apakah ibu pasif atau cerewet, atau sangat kalm. Pola
koping, hubungan dengan suami, hubungan dengan bayi, hubungan
dengan anggota keluarga lain, dukungan social dan pola komunikasi
termasuk potensi keluarga untuk memberikan perawatan kepada klien.
Adakah masalah perkawinan, ketidak mampuan merawat bayi baru
lahir, krisis keluarga.
1) Blues : Perasaan sedih, kelelahan, kecemasan, bingung dan mudah
menangis.
2) Depresi : Konsentrasi, minat, perasaan kesepian, ketidakamanan,
berpikir obsesif, rendahnya emosi yang positif, perasaan tidak
berguna, kecemasan yang berlebihan pada dirinya atau bayinya,
sering cemas saat hamil, bayi rewel, perkawinan yang tidak
bahagia, suasana hati yang tidak bahagia, kehilangan kontrol,
perasaan bersalah, merenungkan tentang kematian, kesedihan yang
berlebihan, kehilangan nafsu makan, insomnia, sulit
berkonsentrasi.
Kultur yang dianut termasuk kegiatan ritual yang berhubungan
dengan budaya pada perawatan post partum, makanan atau minuman,
menyendiri bila menyusui, pola seksual, kepercayaan dan keyakinan,
harapan dan cita-cita.
e. Riwayat kesehatan Keluarga
Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang
diturunkan secara genetic, menular, kelainan congenital atau gangguan
kejiwaan yang pernah diderita oleh keluarga.
f. Profil Keluarga
Kebutuhan informasi pada keluarga, dukungan orang terdekat,
sibling, type rumah, community seeting, penghasilan keluarga,
hubungan social dan keterlibatan dalam kegiatan masyarakat.
g. Kebiasaan Sehari-Hari
1) Pola nutrisi : pola menu makanan yang dikonsumsi, jumlah, jenis
makanan (Kalori, protein, vitamin, tinggi serat), freguensi,
konsumsi snack (makanan ringan), nafsu makan, pola minum,
jumlah, frekuensi.
2) Pola istirahat dan tidur : Lamanya, kapan (malam, siang), rasa tidak
nyaman yang mengganggu istirahat, penggunaan selimut, lampu
atau remang-remang atau gelap, apakah mudah terganggu dengan
suara-suara, posisi saat tidur (penekanan pada perineum).
3) Pola eliminasi : Apakah terjadi diuresis, setelah melahirkan, adakah
inkontinensia (hilangnya infolunter pengeluaran urin), hilangnya
kontrol blas, terjadi over distensi blass atau tidak atau retensi urine
karena rasa talut luka episiotomi, apakah perlu bantuan saat BAK.
Pola BAB, freguensi, konsistensi, rasa takut BAB karena luka
perineum, kebiasaan penggunaan toilet
4) Personal Hygiene : Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi,
penggunaan pembalut dan kebersihan genitalia, pola berpakaian,
tatarias rambut dan wajah.
5) Aktifitas : Kemampuan mobilisasi beberapa saat setelah
melahirkan, kemampuan merawat diri dan melakukan eliminasi,
kemampuan bekerja dan menyusui.
6) Rekreasi dan hiburan : Situasi atau tempat yang menyenangkan,
kegiatan yang membuat fresh dan relaks.
7) Seksual
Bagaimana pola interaksi dan hubungan dengan pasangan meliputi
freguensi koitus atau hubungan intim, pengetahuan pasangan
tentang seks, keyakinan, kesulitan melakukan seks, continuitas
hubungan seksual. Pengetahuan pasangan kapan dimulai hubungan
intercourse pasca partum (dapat dilakukan setelah luka episiotomy
membaik dan lochia terhenti, biasanya pada akhir minggu ke 3).
Bagaimana cara memulai hubungan seksual berdasarkan
pengalamannya, nilai yang dianut, fantasi dan emosi, apakah
dimulai dengan bercumbu, berciuman, ketawa, gestures,
mannerism, dress, suara. Pada saat hubungan seks apakah
menggunakan lubrikasi untuk kenyamanan. Posisi saat koitus,
kedalaman penetrasi penis. Perasaan ibu saat menyusui apakah
memberikan kepuasan seksual. Faktor-faktor pengganggu ekspresi
seksual : bayi menangis, perubahan mood ibu, gangguan tidur,
frustasi yang disebabkan penurunan libido.
8) Konsep Diri
Sikap penerimaan ibu terhadap tubuhnya, keinginan ibu menyusui,
persepsi ibu tentang tubuhnya terutama perubahan-perubahan
selama kehamilan, perasaan klien bila mengalami opresi SC karena
CPD atau karena bentuk tubuh yang pendek.
9) Peran
Pengetahuan ibu dan keluarga tentang peran menjadi orangtua dan
tugas-tugas perkembangan kesehatan keluarga, pengetahuan
perubahan involusi uterus, perubahan fungsi blass dan bowel.
Pengetahan tentang keadaan umum bayi, tanda vital bayi,
perubahan karakteristik faces bayi, kebutuhan emosional dan
kenyamanan, kebutuhan minum, perubahan kulit.
Ketrampilan melakukan perawatan diri sendiri (nutrisi dan personal
hyhiene, payu dara) dan kemampuan melakukan perawatan bayi (perawatan
tali pusat, menyusui, memandikan dan mengganti baju/popok bayi,
membina hubungan tali kasih, cara memfasilitasi hubungan bayi dengan
ayah, dengan sibling dan kakak/nenek). Keamanan bayi saat tidur,
diperjalanan, mengeluarkan secret dan perawatan saat tersedak atau
mengalami gangguan ringan. Pencegahan infeksi dan jadwal imunisasi.
b) Data objektif
c) Pengkajian data psikososial
Respons ibu dan suami terhadap kelahiran bayi Pola hubungan ibu,
suami dan keluarga Kehidupan spiritual dan ekonomi keluarga Kepercayaan
dan adat istiadat.
Adaptasi psikologi ibu setelah melahirkan, pengalaman tentang
melahirkan, apakah ibu pasif atau cerewet, atau sangat kalm. Pola koping,
hubungan dengan suami, hubungan dengan bayi, hubungan dengan anggota
keluarga lain, dukungan social dan pola komunikasi termasuk potensi keluarga
untuk memberikan perawatan kepada klien. Adakah masalah perkawinan,
ketidak mampuan merawat bayi baru lahir, krisis keluarga.
Kultur yang dianut termasuk kegiatan ritual yang berhubungan dengan
budaya pada perawatan post partum, makanan atau minuman, menyendiri bila
menyusui, pola seksual, kepercayaan dan keyakinan, harapan dan cita-cita.

d) Riwayat Kesehatan Ibu


1) Riwayat kesehatan yang lalu
Kaji apakah ibu pernah atau sedang menderita penyakit yang dianggap
berpengaruh pada kondisi kesehatan saat ini. Misalnya penyakit-penyakit
degeneratif (jantung DM, dll), infeksi saluran kencing.
2) Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
Kaji apakah didalam silsilah keluarga Ibu mempunyai penyakit
keturunan. Misalnya penyakit ashma, Diabetes Melitus dan
penyakit keturunan lainnya.
3) Riwayat penyakit menular dalam keluarga
Kaji apakah keluarga ibu mempunyai riwayat penyakit
menular. Misalnya TBC, hepatitis dan HIV/AIDS.
e) Riwayat KB dan Perencanaan Keluarga
Kaji pengetahuan klien dan pasangannya tentang kontrasepsi, jenis
kontrasepsi yang pernah digunakan, kebutuhan kontrasepsi yang akan datang
atau rencana penambahan anggota keluarga dimasa mendatang.
Kebiasaan Sehari-Hari
1) Pola nutrisi : pola menu makanan yang dikonsumsi, jumlah, jenis makanan
(Kalori, protein, vitamin, tinggi serat), frekuensi, konsumsi snack (makanan
ringan), nafsu makan, pola minum, jumlah, dan frekuensi.
2) Pola istirahat dan tidur : Lamanya, kapan (malam, siang), rasa tidak nyaman
yang mengganggu istirahat, penggunaan selimut, lampu atau remang-
remang atau gelap, apakah mudah terganggu dengan suara-suara, posisi saat
tidur (penekanan pada perineum).
3) Pola eliminasi : Apakah terjadi diuresis, setelah melahirkan, adakah
inkontinensia (hilangnya infolunter pengeluaran urin), hilangnya kontrol
blas, terjadi over distensi blass atau tidak atau retensi urine karena rasa talut
luka episiotomi, apakah perlu bantuan saat BAK. Pola BAB, freguensi,
konsistensi, rasa takut BAB karena luka perineum, kebiasaan penggunaan
toilet.
4) Personal Hygiene : Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi, penggunaan
pembalut dan kebersihan genitalia, pola berpakaian, tatarias rambut dan
wajah.
5) Aktifitas : Kemampuan mobilisasi beberapa saat setelah melahirkan,
kemampuan merawat diri dan melakukan eliminasi, kemampuan bekerja
dan menyusui.
6) Rekreasi dan hiburan : Situasi atau tempat yang menyenangkan, kegiatan
yang membuat fresh dan relaks.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil).
Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8 minggu. Pada masa nifas ibu nharus
diberikan asuhan agar mencegas terjadinya masalah di masa nifas.

Saran
Pada masa nifas, kesehatan ibu harus sangat di perhatikan supaya bayi juga sehat dan
pertumbuhannya lancar atau seimbang. Kepada para ibu dianjurkan untuk memberikan bayi
mereka ASI, karena selain mengandung zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi,
ASI juga merupakan makanan bayi yang paling aman, hemat dan mengandung antibody.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, begitu juga dengan penulis.
Bila dalam pembuatan Makalah ini ada kekurangan, penulis mengharapkan kritikan dan saran
dari pembaca guna penyempurnaan Makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, ME dan Moorhouse, MF, Rencana Perawatan Maternal/Bayi, Edisi 2, Jakarta,


EGC, 2001.
Mochtar Rusta, Sinopsis Obstetri, Jilid 1 dan Jilid 2, Jakarta, EGC, 1998.
Nanny, vivian. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba Medika.
Parawirohardjo , Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. PT
binaPustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo S, Ilmu Kebidanan dan Ilmu Bedah Kebidanan, Edisi 3, Yayasan Bina
Pustaka, 1999

Anda mungkin juga menyukai