Hasil
Hasil
PENGANTAR
Latar Belakang
RS PKU Muhammadiyah awalnya didirikan berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15
Februari 1923 dengan lokasi pertama di kampung Jagang Notoprajan No.72 Yogyakarta
Awalnya bemama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) dengan maksud menyediakan
pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa’. Pendirian peflama atas inisiatif H.M. Sudjak yang
didukung sepenuhnya oleh K.H. Ahmad Dahlan. Seiring dengan waktu, nama PKO berubah
menjadi PKU (Pembina Kesejahteraan Umat).
Pada tahun 1928 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah lokasi ke Jalan
Ngabean No.12 B Yogyakarta (sekarang Jalan K.H. Ahmad Dahlan). Pada tahun 1936 klinik
dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah lokasi lagi ke Jalan K.H. Dahlan N04 20
Yogyakana hingga saat ini‘ Pada tahun 1970-an status klinik dan poliklinik berubah menjadi
RS PKU Muhammadiyah Yogyakafla.
Bersamaan dengan berkembangnya berbagai amal usaha di bidang kesehatan, termasuk di
dalamnya adalah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta maka Pimpinan Pusat perlu mengatur
gerak kerja dari amal usaha Muhammadiyah bidang kesehatan melalui Surat Keputusan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah N0 86/SK-PP/IV-B/1.0/1998 tentang Qaidah Amal Usaha
Muhammadiyah Bidang Kesehatana Dalam Surat Keputusan tersebut diatur tentang misi
utamanya sebagai untuk meningkatkan kemampuan masyarakatagar dapat mencapai derajat
kesehatan yang lebih baik, sebagai bagian dari upaya menuju terwujudnya kehidupan yang
sejahtera dan sakinah sebagaimana dicita-citakan Muhammadiyaha Qaidah inilah yang menjadi
dasar utama dalam menjalankan organisasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakartaa
RS PKU Muhammadiyah adalah salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta yang
merupakan amal usaha milik Pimpinan Pusat Persyarikatan Muhammadiyah. RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta telah terakreditasi 16 bidang pelayanan pada tanggal 1 Desember
2011 melalui SK Komisi Akreditasi Rumah Sakit n01n0r 1 KARS-SERT/187/XII/2011 dan
Rumah Sakit tipe B non Pendidikan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : HK03405/I/1161/2011 tanggal 12 Mei 2011, Selain memberikan pelayanan kesehatan
juga digunakan sebagai tempat pendidikan bagi calon dokter, perawat, farmasis dan tenaga
kesehatan lain.
Pada aspek implementasi sistem manajemen mutu, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
juga telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 pada bulan Agustus 2008, dan telah di
Reseflifikasi ISO 9001:2008 pada tanggal 18 November 2010, di seluruh unit pelayanan dan
penunjang medik. Pengakuan berstandar internasional ini semakin mengukuhkan komitmen RS
I
PKU Muhammadiyah terhadap pentingnya mutu pelayanan terhadap pelanggan dan stake
holder lain. Tak pelak lagi sebuah layanan kesehatan yang bermutu selalu diawali dari
perencanaan yang baik mulai dari perencanaan manajemen yang bersifat makro hingga
perencanaan yang bersifat mikro dalam pemberian pelayanan sehari-hari.
Berbagai perubahan telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, baik isu yang berkembang
di luar lingkungan maupun yang terjadi secara intemal di dalam organisasi RS PKU
Muhammadiyahl Isu tentang keselamatan pasien, keterbatasan akses pelayanan kesehatan pada
sebagian masyarakat tertentu, perkembangan ilmu dan teknologi, huge burden disease, hingga
semakin terbukanya batas-batas informasi yang berimbas terhadap makin kritisnya pelanggan
terhadap pelayanan kesehatan sefia perubahan regulasi pemerintah.
Sedangkan perubahan yang terjadi secara intemal di dalam RS PKU Muhammadiyah
tercermin dari perubahan sistem manajemen, implementasi standar manajemen mutu dan
tuntutan pengembangan pelayanan .
Perubahan tersebut harus diadaptasi dengan cepat melalui serangkaian strategi dan program
pengembangan hingga lima tahun ke depanl Perubahan secara intemal maupun ekstemal perlu
diadaptasi namun tidak boleh meninggalkan kaidah mendasar sesuai amanat misi dari amal
usaha Muhammadiyah. Untuk itu perlu disusun suatu rencana strategis yang bisa
mengakomodasi seluruh perubahan tanpa meninggalkan misi utamanya.
Bentuk kegiatannya dapat berupa pengabdian masyarakat, promosi kesehatan dan kegiatan lain
berbasis komunitas.
Kegiatan dan pelayanan kesehatan di RS PKU Muhammadiyah pada dasarnya didukung
oleh dua faktor utama yaitu:
Kekuatan multi disiplin dari berbagai tenaga ahli dan profesional serta dukungan
teknologi. Tuntutan untuk mensejajarkan berbagai multi disiplin ini dari waktu ke waktu
semakin mengemuka, baik karena makin kompleksnya penyakit yang ditangani maupun
berkembangnya ilmu pengetahuan yang makin spesialistika
Jaringan yang dimiliki oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan institusi
kesehatan lain baik di dalam negeri maupun luar negeri, institusi pendidikan, sefia
dengan mitra lain dalam pengembangan pelayanana
Kedua faktor tersebut telah diimplementasikan namun masih membutuhkan penguatan-
penguatan serta pengembangan secara terus menerus.
rawat inap yaitu sebesar 4,4 persen dengan biaya rerata dalam satu tahun terakhir sebesar
Rp.2.000.000
Kelompok Masyarakat Sehat
Kelompok masyarakat ini merupakan sasaran utama dari program kegiatan yang
bersifat promotif dan preventif. Selama ini kegiatan ini masih difokuskan pada kelompok
masyarakat tertentu dan masih berfokus pada kegiatan luar ruangan seperti pengabdian
masyarakat dan penyuluhan kesehatan. Kalaupun ada kegiatan pelayanan yang bersifat
intra hospital hanya sebagian kecil saja sepefii pelayanan vaksinasi dan medical check up.
Dengan makin berkembangnya tawaran pelayanan maka ke depan perlu
dikembangkan pelayanan intra hospital yang beragam berdasarkan masukan dari tenaga
spesialis maupun profesional yang lain sesuai dengan kompetensi masing-masing. Inovasi
perlu dibuka lebar untuk kelompok masyarakat ini karena pangsa pasarnya yang masih
sangat terbuka
Indonesia saat ini menghadapi double burden masalah kesehatan, dimana penyakit
infeksi yang umumnya merupakan masalah dunia ketiga masih cukup tinggi insidensi dan
prevalensinya. Di lain pihak, penyakit degeneratif yang umumnya terjadi di negara maju
juga mulai merajalela, ditambah dengan kondisi lingkungan yang makin tidak ramah dan
kondusif.
Institusi terkait
Kelompok pengguna institusi terkait terdiri dari institusi pemerintah, institusi
pendidikan dan pihak ketiga berupa relasi dan lembaga pembiayaan kesehatan (asuransi
kesehatan). Jejaring yang kuat dan bersifat mutualisme akan mendorong pada peningkatan
pertumbuhan jumlah pelanggan dan perkembangan kualitas pelayanan
Pasar pengguna kelompok ini masih terbuka namun tantangan pada efisiensi utilisasi
pelayanan kesehatan akan berpengaruh kuat pada hubungan rumah sakit dengan lembaga
asuransi. Untuk itu berbagai upaya perlu dilakukan agar pelayanan yang diberikan tetap
bennutu dengan biaya yang efisien.
Prnporsi Proporsi
(2010) (2012) ‘
0-24 tahun 3s,s1% 32,74%
25-59 01110" \ 43,23 % | s3,ss% \
> 60 0100" \ 12,96% | 13,3s% \
Kelompok umur
Tabel 1. Proposi penduduk DIY berdasarkan sensus penduduk tahun 2010
dan Data DIY dalam Angka tahun 2012
Berdasarkan data diatas maka kelompok umur produktif masih mendominasi.
Kelompok umur anak dan usia muda menduduki peringkat kedua Sedangkan kelompok
umur lansia secara umum lebih tinggi daripada daerah lain yang mengindikasikan
tingginya usia harapan hidup di DIY. Data ini memberikan gambaran tentang masih
terbukanya peluang untuk pengembangan pelayanan untuk semua segmen umur. Pelayanan
untuk lansia harus mulai dirintis karena proyeksi terjadinya pergeseran proporsi lansia serta
pergeseran usia terjadinya penyakit degeneratif yang lebih cepat terjadi akibat kondisi
lingkungan dan perubahan gaya hidup‘
Pergeseran proporsi yang cukup cepat pada kelompok umur 0-24 disebabkan oleh
laju pemlmbuhan penduduk yang melambat dari tahun ke tahun. Sedangkan kelompok
umur yang lain akan meningkat dari tahun ke tahun. Profil pergeseran ini juga dapat
dijadikan dasar acuan dalam pengembangan layanan pada kasus-kasus penyakit yang
banyak menyerang pada kelompok umur produktif dan lansia.
Data kependudukan lain yang spesifik dari masyarakaat DIY adalah indeks usia
harapan hidup yang cukup tinggi yakni 73,27 tahun yang berarti lebih tinggi dari indeks
nasional sebesar 69,65 tahun.
Gambaran kondisi ekonomi penduduk DIY tahun 2011 ditunjukkan dengan beberapa
indikatora Salah satunya ditunjukkan melalui indikator pendapatan penduduk miskin
perkotaan di DIY sejumlah RP4 2652752,-/kapita/bulan. Sedangkan pendapatan penduduk
miskin di pedesaan DIY sejumlah Rp. 217.923,-/kapita/bulan (Data Susenas 2011).
Adapun proporsi penduduk miskin di DIY dapat digambarkan dengan grafik sebagai
berikut:
6
Persentese Penduduk Mlskln menurul Kabupaten/Kola dan Provlnsl dl D.l. Yogyakaru (persen)
Percentage of Poverty by Regency/District and Province in D.I. Yogyakana (percent)
2012
Z332 22.12
15-97
15,88
IOA4 9 38
I ltulon Progo I Bantul I Gununglddul I Sleman I Yogylklrh I DIY
Grafik 1. Persentase penduduk miskin Prop. DIY tahun 2011 (susenas, 2012)
Dari data tersebut maka, jangkauan pelayanan pasien miskin yang diprediksikan
akan berkunjung adalah tertinggi dari Kulon Progo, kemudian Bantu] dan disusul dari
Sleman dan Kota Yogyakarta. Hal ini terkait dengan lokasi geografis RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta unit II yang dapat mencakup 3 kabupaten dan 1 kota
sebagaimana disebut di awal.
Indikator lainnya ditunjukkan dengan proporsi jumlah pengeluaran penduduke
Konsumsi penduduk rata-rata pada tahun 2011 untuk penduduk DIY sebesar Rp, 6494490,-
per kapita per bulan. Adapun pengeluaran atau konsumsi dalam proporsi sesuai rentang
pengeluaran sesuai Susenas 2012 adalah sebagai berikut:
Kutegori Pengellmmn (per kupim per Imlun) Pmpursi (2012)
< Rp. 100.000; 0%
Rp. 100.000 — Rp. 149.999; 0,64%
Rp. 150.000 — Rp. 199.999; 3,31%
Rp. 200.000 — Rp. 299.999; 16,21%
Rp. 300.000 — Rp. 499.999; 26,6O%
Rp, 500.000 — Rp, 749,999 18,64%
Rp, 750.000 — Rp, 999,999 9,28%
> Rp. 1,000,000,- 25,32%
Tabel 3. Pengeluaran penduduk DIY tahun 2012
7
Pengeluaran penduduk DIY per kapita pada tahun 2012 rata-rata sebesar RP4
727.105; per bulan per kapita yang dibagi menurut jenis pengeluaran makanan sebesar
42,44% dan pengeluaran non makanan sebesar Rp.57.56% (Data Susenas 2012)
Dari pengeluaran non makanan tersebut dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis
pengeluaran sebagai berikut:
Barang-barang dan jasa 11.21 %
6.93 %
3.26 %
2.48 %
23,45%
2,88%
8,87%
1,95%
Pakaian, alas kaki dan tutup kepala
Barang tahan lama
Pajak Pemakaian dan Premi asuransi
Keperluan Pesta dan Upacara 3.88 °/
o
1,73%
Blaya Pend1d1kan 1.80 %
Blaya Kesehatan 0.81 %
Total 52.64 %
57,56"/0
Tabel 4 . Pengeluaran Penduduk menurut jenis non makanan
Gambaran kondisi ekonomi masyarakat DIY berbasis data pengeluaran di atas
menunjukkan adanya pergeseran beberapa jenis pengeluaran. Pada Tahun 2012
pengeluaran untuk biaya pendidikan dan kesehatan tidak disebutkan eksplisit tetapi masuk
dalam kategori barang dan jasa yang mengalami peningkatan dari 11,21% ke 23,45%4 Hal
ini terjadi kemungkinan karena tingginya permintaan akan jasa telekomunikasi sepeni
pembelian pulsa dan diharapkan juga karena meningkatnya kesadaran akan biaya
pendidikan dan kesehatana
Gambaran makro ekonomi melalui pefiumbuhan ekonomi untuk DIY tahun 2012
sebesar 5,32% meningkat dari tahun 2011 yang sebesar 5,16%. Adapun rincian
penumbuhan ekonomi di DIY adalah sebagai berikut :
8
11.2
m IAIDS
10° 1 HIV
GE)
TEE)
C
Ii .'. “P.
IO 293C-39-IO-‘Q50-§Q$§Ou'\
Grafik 4. Data Penderita HIV/AIDS di Prop. DIY berdasar kelompok umur tahun 2012
Sedangkan untuk angka penderita TB dapat disajikan dalam grafik berikut ini.
2.800
;.§§§ “$0 2.449 (° 1 658
,_,..,,_,,_, 2.356 . 2.283 _-.,¢¢' §_ra'.iO .408
“ '“"‘ / V. 2.3 5
g-ggg 2.541
,__wU 1.341% . L882 2.213
1.333
ofis
1.-“.33 1-3" 1.232 1 13
1.2:: ‘ 14., ' . 1'“ . - . 21110
1.333 795 as 0 992 _ ' 1-1 1- 5 ' _
33372 , _ 3 - ° 75" 7 ass 33
;_;§Q 0 on 705 72:4 801 . A 3
.1 - zss 21 . - .. ‘
E534 2 0 224 . 01 11 1183 2 2 ' ‘ ' '
Q I "'1' —-"_ ; :'-‘is’. ,, . - ‘: ' 12
2000 2001 Z002 2003 2004 2005 Z006 Z007 Z008 2009 2010 2011 2012
-1-Semua Tipe -<:-BTA Pos Baru -—BTA Pos Ulangan
Grafik 5. Data Penderita TB di prop DIY tahun 2000-2012
Tren peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS dan TB tidak hanya terjadi di DIY
atau Indonesia tetapi juga menjadi masalah global yang masih terbuka untuk diteliti lebih
lanjut da.ri berbagai aspek klinis.
11
Prevulensi Prevulensi
Janis Penyukit Tiduk Menulur D1 Y nusimml Keterungun
nx 0/
(/00) (/U0)
Asma 6,9 4,5 Tinggi
PPOK Rendah
Kanker Tinggi
Diabetes 2,6 (D) 1,5 (D) Tinggi
3.0 (D/G) 2,1 (D/G) Rendah
| Hipertiraid Rendah
Hipertensi 12,8 (D) 9,4 (D) tinggi
12,9 (D/G) 9,5 (D/G) Tinggi
25,7 (ukur) 25,8 (ukur Rendah
Penyakitjantung koraner 0,6 (D) 0,5 (D) Tinggi
1 3 (D/G) 1 5 (D/G) Rendah
Gaga] Jantung 0,25 (D) D) Tinggi
4 (D/G) 0,3 (D/G) Tinggi
Stroke 10,3 (D) 7,0 (D) Tinggi
16,9 (D/G) 12,1 (D/G) Tinggi
} Gaga] Ginjal Tinggi
Batu Ginjal Rendah
Penyakit Sendi 5,6 (D) 11,9 (D) Rendah
22,7 (D/G) 24,7 (D/G) rendah
D 1 diagnosis dokter D/G 1 diagnosis gejala
Tabel 6.Data penyakit Tidak menular propinsi DIY (Riskesdas 2013)
r9 “O , “O 3*!"
mu: \1 ~_.
“OP P, 9 F?’
aw ~ -|> -a>\1
DJ
A
\—/
Berdasarkan data yang diolah secara keseluruhan terhadap PTM yang dominan
terjadi di Indonesia maka didapatkan informasi bahwa kecenderungan peningkatan PTM
untuk DIY berada pada urutan kelima, Adapun urutan penama adalah Sulteng, Sulut,
Sulsel dan NTT.
Jika dilihat data kecenderungan penyakit kronis tertentu maka didapatkan data
sebagai berikut :
a, Kecenderungan Hipenensi, DIY menempati urutan ke 3
b. Kecenderungan Stroke, DIY menempati urutan ke 2
c, Kecenderungan penyakit Sendi, DIY menempati urutan ke 13
12
Memperhatikan data perbandingan prevalensi DIY dan nasional yang dominan pada
kasus kardiovascular, stroke dan cancer maka arah pengembangan bagi kardiovaskuler
center, stroke center dan cancer center dapat menjadi pertimbangan utama.
Dalam pengembangan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagai trauma center,
maka perlu dikumpulkan data terkait dengan kejadian cedera dan unsur penyebabnya
sebagai berikut:
Prevalensi DIY ‘ Prevalensi
(%¢) nasional (%»)
Prevalensi cedera 12,4
Penyebab :
Sepeda motor 39,2 40,6
Transportasi darat lain 9,9 7,1
Jatuh 41,0 40,9
Benda tajam/tumpul 4,7 7,3
terbakar 0,7 0,7
Gigitan hewan 2,6 0,4
Kejatuhan 1,7 2,5
Keracunan 0 0,02
Lain-lain 0,2 0,5
.Ienis kasus & penyebab
“O0
l\)
Tabel 7. Data prevalensi kasus cedera dan penyebabnya (Riskesdas, 2013)
Data kasus cedera di DIY menurut prevalensinya lebih tinggi angka kejadiannya
dibandingkan rata-rata nasional. Sebagaimana di daerah yang lain di Indonesia masih
didominasi oleh kasus kecelakaan lalu lintas (KLL) khususnya sepeda motor kemudian
diikuti dengan cedera yang didapatkan dari rumah. Data ini menjadi bahan masukan bagi
pengembangan RS PKU Muhammadiyaah Yogyakarta unit II sebagai trauma centre
disamping pengembangan layanan untuk kasus infeksi dan prediksi meningkatnya kasus
penyakit tidak menular.
Selain data prevalensi, lokasi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II yang
berada di ruas jalan yang menghubungkan provinsi DIY dan Jawa Tengah dengan
kepadatan lalu lintas yang tinggi merupakan daerah rawan kecelakaan. Hal ini mendorong
untuk semakin dikembangkannya trauma center seperti yang telah dirintis pada tahun-
tahun sebelumnya.
Data Pelayanan Kesehatan di DIY
Sarana pelayanan kesehatan di DIY berkembang secara signifikan dalam sepuluh
tahun terakhir. Berkembanganya unit pelayanan dasar maupun rujukan yang dikelola oleh
swasta bermunculan menjadi pesaing bagi pemain lama, Pemodal lokal maupun nasional
dan yang berbasis jaringan waralaba (franchised) berlomba dalam menawarkan produk dan
13
jasa layanan. Data sarana pelayanan kesehatan DIY menurut Data DinKes Prov. DIY tahun
2013 disajikan dalam tabel berikut ini.
S.\R.\N=\ KF.SF.II.\\T»\\‘ JUMI.»\II
JENIS RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Umum 45
Pemerintah 7
TNI/POLRI 3
Swasta 35
Rumah Sakit Jiwa 2
Rumah Sakit Ibu dan Anak 8
Rumah Sakit Khusus lainnya 10
Jumlah Total Rumah Sakit di DIY 65
FASILITAS PELAYANAN OBAT
Apotik 464
Toko Obat 51
Gudang Farmasi 6
Tabel 8. Data Rumah Sakit dan Sarana Pelayanan Kesehatan Lain di Prop. DI Y
Kondisi bisnis pelayanan kesehatan di DIY sudah tidak tradisional lagi. Cara-cara lama
yang diterapkan oleh rumah sakit akan mudah ditinggalkan oleh customer karena pilihan lebih
baik telah ditawarkan dengan berbagai kemudahannya. Dalam kacamata pasar, inilah kondisi
eksternal yang harus dijawab oleh pemberi layanan kesehatan.
Dalam ha] karakteristik rumah sakit yang dipilih oleh penduduk DIY secara umum,
mereka menghendaki pelayanan dengan profil seperti berikut ini:
1. Waktu tunggu yang tidak terlalu lama
2. Keramahan petugas dalam menyapa dan berbicara
3. Kejelasan petugas dalam menjelaskan kondisi kesehatan
4. Diberi kesempatan untuk mengambil keputusan terkait kondisi kesehatannya
5. Diberi kesempatan untuk berbicara secara pribadi dengan petugas kesehatan dan
terjaga kerahasiaan informasi kesehatannya
6. Bebas memilih tempat dan petugas yang melayani
7. Ruangan pelayanan yang bersih, terutama ruang rawat dan kamar mandi
8. Kemudahan dikunjungi oleh keluarga dan teman
Hasil riset ini merupakan masukan berarti bagi rumah sakit untuk meningkatkan
pelayanan melalui peningkatan terhadap aspek-aspek di atas.
l4
BAB II
KINERJA RS PKU MUHAMMADIYAH
2.1 ANALISA UMUM
2.1.1 Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan menurut jenis pelayanan spesialistiknya selama tahun 2010 hingga
tahun 2014 (bulan Oktober)
Gambaran kunjungan pasien rawat jalan dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Total Kunjungan Poliklinik
100000 —
82350
80000 —
74018 74935 75335
66026
60000
40000
20000 —
0—11111
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 6. Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2010 — 2014
Salah satu pelayanan rawat jalan yang mengalami peningkatan adalah Pelayanan
Hemodialisis. Pelayanan Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sudah dimulai sejak
sebelum tahun 2000..
2.1.2 Pelayanan Gawat Darurat
Berbeda dengan pelayanan rawat jalan, pelayanan gawat darurat menunjukkan trend stabil
dari tahun 2010 sampai dengan 2014 bulan Oktober.
Data selengkapnya tentang kunjungan IGD dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar
berikut ini
15
50000
45000
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
Total Kunjungan IGD
45545 43925 44313 46949
37398
\|\|\
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 7 : Jumlah kunjungan IGD tahun 2010 — 2014
2.1.2 Pelayanan Gawat Darurat
Berbeda dengan pelayanan rawat jalan, pelayanan gawat darurat menunjukkan trend stabil
dari tahun 2010 sampai dengan 2014 bulan Oktober.
Data selengkapnya tentang kunjungan IGD dalam bentuk grafik dapat dilihat pada gambar
berikut ini
80 J
Bed Ocupancy Rate
70
69,71 68,16 69,13
59,99 61148
60
50 —
40 —
30 '
20 '
10 -
0...\\\
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 8 : BOR Rawat Inap 2010 — 2014
Parameter lain dapat dilihat dari lenghr ofsray (LOS) dari tahun 2010 - 2014 (Sd4 bulan
Oktober) menunjukkan rata-rata hari rawat sebesar 4,1 hari dan menunjukkan kinerja yang bagus
karena masih dalam rentang wajar (3-12 hari). Hal ini menunjukkan bahwa respon dan pelayanan
terhadap pasien sudah baik dan perlu dipertahankana Selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut
Talum LengI1trgfSm_r (I1 uri)
1n1.
2010 4,2
2011 4
2012 4,1
2013 4,1
2014 4,1
Tabel 9. Lama hari rawat rara-rata tahun 2010 — 2014 (sd. bulan Oktober)
Angka kunjungan pasien rawat inap dari tahun 2010 — 2014 (sd. bulan Oktober)
menunjukkan kecenderungan naik. Selanj utnya dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Jumlah Penderita Rawat lnap
14000 13066 13169 12982
12000 11440 11740
10000
8000
6000
4000
2000
01.1.
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 10 . Jumlah kunjungan rawat inap tahun 2010 — 2014
2.1.4 Pelayanan Kamar Operasi/Bedah
Pelayanan kamar operasi berdasarkan data rekam medis tahun 2010 — 2014 (sd. bulan
Oktober) menunjukkan peningkatan secara signifikan Hal ini tidak lepas dari adanya beberapa
dokter bedah umum dan ortopedi tetap yang direkruit selama periode tahun tersebut, serta
pelayanan bedah katarak. Adapun data selengkapnya dapat dilihat dari grafik berikut ini.
17
Jumlah Operasi
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
5718
4870
-E
-%
I
-E
I
0\\II\
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 11. Jumlah tindakan operasi tahun 2010 — 2014
2.1.6 Pelayanan Laboratorium
Laboratorium RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mempunyai beberapa jenis pelayanan
yang dilakukan secara internal diantaranya pemeriksaan hematologi, pemeriksaan kimia klinik,
pemeriksaan urinalisa dan imunologi. Sedangkan pelayanan lain yang dilakukan secara ekstemal
bekerjasama dengan laboratorium klinik luar adalah pemeriksaan sitologi, pemeriksaan
mikrobiologi dan patologi anatomi. Jumlah pemeriksaan di Laboratorium dapat ditunjukkan pada
grafik beflkut inin
Jml Pem. Laboratorium
250000 -
196302
200000 - 170330 181894
159242 160547
150000 —
100000 —
50000 —
0—..11|
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 12 . Jumlah pemeriksaan laboratarium tahun 2010 — 2014
Jumlah pemeriksaan laboratorium sempat mengalami penurunan. Pemeriksaan sebagai
rujukan dari luar merupakan peluang yang lnasih terbuka dan perlu digarap secara lebih baik.
18
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
Jml Tindakan Fisioterapi
35176
31-7-(=39 3221.1
24478 l263—16
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 14. Data pelayanan rehab Medik 2010 — 2014
2.1.10. Sumber Daya Keuangan
Kinerja keuangan RS PKU Muhammadiyah Yogyakafia dari tahun 2008 hingga 2011
menunjukkan kesehatan keuangan yang baik dinilai dari indikator liquiditas, solvabilitas dan
rentabilitas. Sedangkan untuk data pendapatan dan biaya serta laba rugi dapat dilihat pada tabel 6
berikutini.
Tahun
2010
Pendapatan
106.623.206.483
Biaya
103.431.300.892
Selisih Pendapatan dan
Biaya (cost recovery)
3.191 .905.591
2011
119.616.951.529
115.928.319.717
3.688.631.812
2012
131.502.515.756
124.821.286.840
6.681.228.916
2013
143.879.955.269
136.454.364.366
7.425.590.903
2014
109.076.375.306
98.535.046.176
10.541.329.130
Tabel 10. Data keuangan tahun 2010 — 2014
2.1.12. Sumber Daya Manusia
Peningkatan sumber daya insani merupakan aspek yang penting dalam pengembangan
rumah sakit. Pertumbuhan jumlah pegawai di rumah sakit perlu melihat perkembangan bisnls
rumah sakit dengan standar TT dengan jumlah pegawai sebesar 1:3. Sedangkan untuk
perkembangan secara kualittaif dapat dilihat dari perhatian manajemen terhadap peningkatan
kompetensi dan kemampuan SDI.
Jumlah pegawai tetap di RS PKU Muhammadiyah Yogyakalta sejak tahun 2010 hingga
tahun 2014 relatif mengalami zero growth dengan perbandingan mendekati standan Kondisi ini
dapat dikatakan cukup efisien dan patut dipertahankan4 Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel
11 berikut ini.
JUMLAH 1
TAHUN KET 3 JUMLAH
Teta 1 Kontrak ‘subJUMLAH1
as 1
P
Medis 36
Non Medis 191 50 241 579
Petugas kesehatan lainnya 54 12 66
Perawat / Bidan 190 46 236
Medis 49 49
Non Medis 223 28 251 504
Petugas kesehatan lainnya 58 11 69
Perawat / Bidan 186 49 235
Medis 40 5 45
Non Medis 230 26 256 505
Petugas kesehatan lainnya 58 11 69
Perawat / Bidan 224 11 235
Medis 39 1 40
2013 Non Medis 221 8 229 582
Petugas kesehatan lainnya 71 3 74
Perawat / Bidan 239 239
Medis 36 36
Non Medis 203 5 208 555
Petugas kesehatan lainnya 71 1 72
Perawat / Bidan 239 239
Tabel 7. Data jumlah pegawai tahun 2010 - 2014
2010
2011
2012
2014
Upaya peningkatan kompetensi telah dilakukan melalui beberapa kegiatan pelatihan dan
pendidikan lanjut Pendidikan dokter spesialis merupakan salah satu program pendidikan lanjut
yang diprioritaskan diantarakny adalah pendidikan spesialis penyakit dalam, spesialis THT,
spesialis Mate; Spesialis Syaraf, spesialis radiologi, spesialis kulit dan kelamin, spesialis bedah
mulut serta bidang spesialisasi lainnya.
22
Sementara itu, untuk pendidikan lanjut lainnya seperti S2 manajemen rumah sakit,
pendidkan ners, pendidikan bidan, perawat anestesi, radiografer, gizi, ahli poerekam medis, analis
kesehatan dan bidang akuntansi keuangan juga telah dilakukan selaina periode waktu 2008- 2011.
2.1.13. Pengembangan Sarana dan Prasarana serta Sistem Informasi
Dalain hal pengembangan sarana dan prasarana, RS PKU Muhammadiyah telah melakukan
berbagai program antara lain perbaikan fisik & evaluasi pasca huni Rumah Sakit. Kegiatan
perbaikan dan pemeliharaan telah dilakukan baik pada fisik bangunan maupun peralatan
penunjang pelayanan Rumah Sakit antara lain penggantian cat secara menyeluruh semua ruangan
Rumah Sakit, pembuatan ruang sanitasi, renovasi & rehabilitasi gedung baru (eks champion dan
eks toko roti ibu Zaenuddin), renovasi ruang kerja & ruang akreditasi Rumah sakit, pekerjaan
renovasi dapur, perbaikan extractor machine, assesment nerworktng & insfrastruktur SIM,
pengecekan APAR & pembuatan suinur peresapan, pekerjaan instalasi gas oksigen ruang
Hemodialisa
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Pada dekade terakhir posisi SIM inenjadi sangat strategis karena banyak proses pelayanan
dan administrasi sangat tergantung pada SIM sehingga aplikasi program yang baik serta dukungan
software dan hardware akan menentukan kelancaran proses pelayanan dan adminstrasi.
Untuk implementasi sistem informasi di RS PKU Muhaminadiyah Yogyakarta telah
dilakukan sejak tahun 1998 dengan SIM berbasis DOS. Sisitem berbasis DOS telah mengalami
pengembangan dan penyempuranaan pada beberapa aspek hingga dapat digunakan hingga tahun
2005. Pada tahun 2006 RS PKU Muhainmadiyah Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas
Kesehatan Provinsi DIY dalam PHP Project mengembangkan SIM berbasis Windows namun
dalam perjalannanya banyak ditemukan kendala sehingga tidak diteruskan lagi dan diganti dengan
SIM lama berbasis DOS, selanjutnya awal dimulainya jabatan kedireksian kembali menggunakan
basis Windows bekerjasaina dengan ICS untuk pengembangan SIM — RS, sainpai tahun 2014.
Pada perkembangannya SIM yang semula hanya berfokus pada billing dan pelaporan
kinerja Rumah Sakit, sudah inulai berkembang yaitu 1 Laboratorium Informasi Sistem (LIS),
Sistem ASKES Rawat Jalan yang sudah tidak ineinerlukan petugas verifikator, system Barcode di
bagian Pendaftaran, Informasi Sistem kepegawaian, Pengembangan Sistem infonnasi klinik
radiologi (Radiology Information System) , Pengembangan Sistem informasi klinik data
laboratorium (Laboratory Informatton System), dan Sistem antrian
23
2.2.4. Tantangan:
Banyak RS pesaing dengan fasilitas yang lebih memadai di DIY
Masih banyak umat Islam dan warga muhammadiyah yang enggan berobat ke RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta
Regulasi Pemerintah yang cepat berubah terkait dengan perijinan, pengawasan, dan
perpajakan
Berkembangnya pengobatan altematif (herbal, sangkal putung, paranonnal, bekam,
ruqyah,dll)
Berkembangnya fenomenafranchise dalam pelayanan kesehatan dengan sistem pemasaran
yang lebih kuat
Globalisasi sektor kesehatan (Inflasi, kapitalisme sektor kesehatan)
26
BAB III
STRATEGI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
3.1 Grand Strategy (Strategi Utama)
RS PKU Muhammadiyah Yogyakafia sebagai rumah sakit swasta keagamaan telah cukup
lama berkiprah dalam dunia pelayanan kesehatan khususnya sebagai penyedia jasa rumah sakita
Dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya berbagai perubahan internal maupun eksternal
telah terjadi. Pergeseran nilai-nilai sosial, perubahan ekonomi dan taraf hidup dan berbagai isu di
bidang pelayanan kesehatan telah ikut mempengaruhi.
Di samping itu perkembangan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang mulai menjamur
di DIY dari waktu ke waktu membuat persaingan menjadi makin tajam. Pesaing tidak hanya
berasal dari sesama rumah sakit tetapi telah melebar pada unit-unit pelayanan lain seperti Kinik,
Apotek, Laboratorium klinik bahkan pengobatan alternatif. Kondisi persaingan yang makin
kompetitif masih harus ditambah dengan tuntutan biaya kesehatan yang harus makin efisien disertai
dengan outcome yang efektif, aman dan memuaskan. Tuntutan tidak hanya dari masyarakat namun
juga lembaga asuransi dan terutama pemerintah melalui berbagai regulasi yang dikeluarkan,
Berdasarkan berbagai pertimbangan di atas maka strategi utama berupa Cos! Leadershzp.
Dari grand strategy tersebut selanjutnya dapat dijabarkan lagi menjadi berbagai strategi
dengan bagan berikut ini:
Implementasi
Formulasi Strategi 5"-ategi
/\ A
Z$
4.S'4.
Strateg1 Strategl Metxifid Strateg1 |:> Strategl
Direksional Adaptif P353: Kompetitif Implemetatif
27
§§\ [T
If
LB
,, 1?’ /.,,-1. -1,, 0,, // ,,”,- ,, 0,, I;
#5 gw-J\;»,»$§‘J§ ‘yaw Y3 <s}~*1\3;9'J§b>3\~;
Dan rolong-menolonglah kamu dalam (mengerf/akan) kebajzkan dan rakwa, dun jangan
Iolong-menolong a’alam berbuar a’0sa a’an pelanggaran. dam berrakwalah kamu kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Amai berai siksa-Nya (QS Al Maaidah I 2)
~Z~ QS Al Maa’uun 1 1-7
L
Q:
L
<5
((2)
\.L_‘
fii
Ex
F~
Q
~$
\;_m
z,,@:; :,,fl;:;i=;»J z»;~u~ ;~;i»>¢@;l;-AI \»1»~1/~ 1' ’
#\ QULLLJT
kgég
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardlk anak yarlm,
3. dan Ildak menganjurkan memberi makan orang miskin
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalar
5. (yaitu) orang-orang yang lalaz dari shalarnya
6. Orang-orang yang berbuat rlya
7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna
(QS Al Maa’uun 1 1-7)
Misi tersebut tentu saja harus sejalan dengan misi RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta sebagai
berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna bagi semua lapisan masyarakat sesuai dengan
peraturan/ketentuan perundang-undanganl
2. Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu Sumber Daya Insani melalui pendidikan dan
pelatihan secara profesional yang sesuai ajaran Islam
3. Melaksanakan da’wa.h Islam, amar ma’ruf nahi munkar melalui pelayanan kesehatan, yang
peduli pada kaum dhuafa’.
Dalam rangka mewujudkan fungsi dan misi tersebut maka RS PKU Muhammadiyah menerapkan
visi sebagai berikut:
29
3. Strategi Bersaing
Strategi cost leadership juga digunakan sebagai strategi bersaing karena tuntutan
pelayanan dari pasar yang harus makin cost efiiczent disebabkan kesadaran
masyarakat terhadap status kesehatan, karena adanya program Jaminan Kesehatan
Nasional, dan jumlah pesaing makin banyak.
Manajemen RS PKU Muhammadiyah Yogyakaita harus mampu melakukan inovasi
— inovasi yang terkait dengan pengelolaan pelayanan secara efektif dan efisient
4. Implementasi Strategi
Peningkatan kompetensi sumber daya insani menjadi smart people (experience,
education, expert, excelence achievement, endowed abilities)
Penanaman budaya organisasi (safety and compassion)
Evaluasi sistem reward & disreward berbasis target kinerja dan clinical governance
Penyusunan master plan fisik RS
Corporate image ditingkatkan dengan pemasaran sosial
Studi ulang analisa pasar untuk menilai secara tepat positioning dan segmentasi pasar
RS PKU Muhammadiyah Yogyakaita.
Peningkatan cost recovery dan pelipatgandaan aset RS
Efisiensi di segala bidang termasuk optimalisasi sumber daya intemal
Mobilisasi dana masyarakat dan donasi pihak ketiga (fund raising)
3.1.3 Corporate Performance Indicator
Berbagai strategi yang hendak dijalankan tentunya membutuhkan ukuran sebagai
parameter untuk menilai pencapaian dan keberhasilan organisasit Untuk itu berikut adalah
parameter kinerja tingkat corporate yang disusun berdasarkan balanced score card.
a. Perspektif Pertumbuhan dan pembelaiaran
' SDI dengan budaya in0VaSi dan enterpreneurship
' Pertumbuhan tenaga terdidik, terlatih dan profesional.
' Peningkatan kompetensi SDI
~ Peningkatan produktivitas
~ Perbaikan sistem imbalan berbasis produktivitas dan kinerja
' Sistem informasi yang akurat, handal dan mengikuti perkembangan organisasi dan
teknologi
b. Perspektif Proses Bisnis
' Implementasi indikator mutu pelayanan
31
~ Implementasi manajemen resiko
' Terbentuknya budaya sqfety
' Peningkatan respon pelayanan terhadap pelanggan
~ Peningkatan efisiensi dalam pelayanan dan operasional manajemen
~ Peningkatan aksesibilitas pelayanan
' Terbentuknya budaya melayani dengan hati (COWIPGSSIOVZ)
~ Proses bisnis terstandarisasi nasional dan intemasional
~ Peningkatan manajemen berbasis kinerja
' Peningkatan performance/penampilan RS (Jumlah kunjungan, BOR, LOS, NDR, GDR,
IMR, MMR dll)
0. Perspektif Customer
' Peningkatan kepuasan pelanggan
~ Peningkatan cakupan dan segmentasi pasar
~ Peningkatan citra rumah sakit
' Peningkatan loyalitas pelanggan berbasis ikatan emosional (emotional marketing)
d. Persgektif Financial
' Kinerja Keuangan yang sehat
' Peningkatan profit
~ Peningkatan titik penutupan usaha di atas ambang batas
~ Efektifitas penggunaan cashflowo
' Pelipatgandaan aset dan nilai rumah sakit
~ Pengelolaan hutang piutang
~ Pengelolaan inventory
Strategi penggalian dana pihak ketiga
a. Mengembangkan kerja sama dalam peningkatan kompetensi SDI dan sistem pelayanan
dengan mitra dari pelayanan kesehatan di dalam negeri maupun di luar negeri
b. Mengembangkan kerjasama jangka panjang dengan institusi pendidikan dalam
penyelenggaraan riset dan pengembangan sistem pelayanan dan pengembangan rumah
sakit pendidikan
c. Mengembangkan kerjasama dengan pihak donatur (donor) melalui penggalian dana
kemanusiaan, corporate soczal responsibzlzty dan optimalisasi pemanfaatan zakat dan
infaq umat.
32
Bidang Satu
PROGRAM KERJA TAHUN 2016 - 2021
DIREKTUR UTAMA
an Pemeriksa Internal
BIDAN G
PROGRAM
NO PROGRAM KERJ A
TAHUN PELAKSANAAN
Operasional
1- Audit Internal
2- Audit Keuangan
3 Audit Mutu
4- Monitoring tindak lanjut hasil audit
SDI
1_ Penambahan SDI pelaksana 3 auditor
yang kompeten.
2_ Peningkatan kemampuan audit untuk
pelaksana satuan pemeriksa intemal
Sarana &
Pras arana
Pengadaan kantor Satuan Pemeriksa
1 ' Internal.
Penambahan computer untuk
2' pelaksana audit
2016
Penambahan mej a+kursi untuk
3' pelaksana audit
SIM - RS
2017
2018
2019
2020 2021
BIDAN G
PROGRAM
N O PROGRAM KERJ A
TAHUN PELAKSANAAN
Pelayanan
1_ Pengembangan Sistem Informasi
Manaiemen sesuai dengan program RS
2_ Pengembangan SI1\/I RS berbasis mobile
sistem
2016
3_ Pengembangan IT Clinical support syste
(31K)
B
4_ Pengembangan DMSS (Dicision Making
Suport System)
5 - Pengembangan SI1\/I-RS Mandiri
2017
2018
2019
SDI
1_ Penambahan SDM yang kompeten di
bidang IT
2_ Kursus — kursur soft Ware dan hardware
bagi pegawai
Sarana &
Prasarana
l. Penambahan Kapasitas Server
2. Redesign ruang Server & R. EDP
2020 2021
M
35
BIDANG FARMASI
PROGRAM KERJA TAHUN 2015 - 2019
DIREKTORAT PENUNJANG
BIDAN G
PROGRAM
PROGRAM KERJ A
TAHUN PELAKSANAAN l
2016 i 2017 i 2018 i 2019 i 2020 i 2021 i
Pelayanan
Pengambangan Sistem Informasi
Farmasi :
a. Electronic Prescribing
b. Electronic salinan resep
c. Electronic prescreption review
Aseptic dispensing
(rekonstitusi/pengenceran obat suntik)
Unit Dose Dispensing seluruh pasien
rawat inap
Pelayanan paripuma TPN
Ward phannacist seluruh bangsal
SDI
Rekruitment apoteker untuk pelayanan
fannasi klinis
Pendidikan Fannasis Klinik Spesialis
Pendidikan D3 Farmasi untuk seluruh
Asisten Apoteker
Sarana &
Prasarana
Pemanfaatan sistem infonnasi untuk
analisis bisnis
Redesign gudang fannasi (Sistem
penyimpanan)
Pemanfaatan sistem infonnasi untuk
alert system
PENUNJANG MEDIK
Unit Radiologi
BIDAN G
PROGRAM
PROGRAM KERJ A
TAHUN PELAKSANAAN l
Pelayanan
Radiologi Information system
Pelayanan arteriografi
CT Scan multislice
2016
2017 2018 2019 2020 2021
Pelayanan dental unit (OPG)
SDI
Pelatihan intervensi teknis tenaga
radiografi
Pembentukan tim intervensi radiografi
Sarana &
Redesign Ins Radiologi untuk
peningkatan jenis dan kualitas pelayanan
39
Unit Transp
ortasi
BIDAN G
PROGRAM
NO
PROGRAM KERJ A
Pelayanan
1.
Pelayanan transportasi RS
SDI
1.
Pelatihan Bagi Driver
Sarana &
Prasarana
1.
Peremaj aan Kendaraan roda dua
1 TAHUN PELAKSANAAN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
2.
Penambahan Ambulance
Unit Pemelih
flfflflll
BIDAN G
PROGRAM
NO
PROGRAM KERJ A
1 TAHUN PELAKSANAAN
201 2017 1 2018 1 2019 1 2020 1 2021
Pelayanan
1.
Pemeliharaan sarana dan prasarana
secara rutin dan terjadwal
2.
Assessment kekuatan bangunan RS
(dinding, plafond, dll)
3.
Secara berkala melakukan Evaluasi
Pasca Huni
SDI
1.
Meningkatkan kineria staff untuk
mendukung Pelayanan di RS :
2.
Meningkatkan ketrampilan dan
kemampuan staff mengikuti pelatihan-
Jaelatihan
3.
Alih Status pegawai harian lepas
meniadi kontrak tetap
Sarana &
Prasarana
1.
Meningkatkan sarana dan prasarana RS :
2.
Mengadakan sarana dan prasarana untuk
mendukung pelayanan (sesuai standart
dan peraturan yang ada)
3.
Memindah jalur saluran/parit yang
melintas di bawah bangunan RS
(sesuai rekomendasi dinas Kimpraswil
Kota Yogyakarta)
Unit Sanitas
i
BIDAN G
PROGRAM N O PROGRAM KERJA
TAHUN PELAKSANAAN
2016 1 2017 1 2018 2019 1
8
N
Q
8
N
r-I
Pelayanan
,_.
"U
enyelesaian ijin lingkungan
N
71
evisi Dokumen Lingkungan
P’
Z
engikuti Proper RS
:'>
Program 3R
43
Bidang s1)1
BIDAN G
PROGRAM
PROGRAM KERJA
TAHUN PELAKSANAAN
Pelayanan
Peningkatan dan pembenahan sistem
rekrutment dan evaluasi placement
Jaegawai
Penyempurnaan Sistem informasi
Kepegawaian dan Diklat untuk
mendukung kegiatan operasional dan
membantu dalam pengambilan
keputusan
Penyempurnaan job analisis (termasuk
standalt kompetensi)
Pengembangan dan penyempurnaan
sistem performance agpraisal
Meningkatkan teltib administrasi
kepegawaian berkaitan dengan
pemenuhan persyaratan (SIP tenaga
kesehatan)
Optimalisasi sistem pembinaan
bfitifiniang
Pemberian kompensasi berbasis kinerja
2016
Pengembangan perpustakaan
Pengembangan Karier bebasis kepada
kompetensi
Evaluasi Remunerasi berbasis pada
kinelja
SDI
Peningkatan kemampuan manaj erial dan
kepemimpinan peiabat struktural
Internalisasi budaya organisasi 5 S
Peningkatan kemampuan profesional
dan keahlian pegawai
Optimalisasi pelatihan berbasis pada
kualifikasi jabatan
Sarana &
Pras arana
Redesign ruang kepegawaian
2017
2018
2019
2020
2021
47