Anda di halaman 1dari 24

STANDAR I

FALSAFAH, VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN DAN BUDAYA KERJA

1. Falsafah
Memberikan pelayanan untuk menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi angka
kematian ibu dan bayi).
2. Visi misi ruangan neonatus
a. Visi
Menjadi rumah sakit bersalin bersalin dan rujukan ibu dan anak yang aman,
terpercaya profesional dan berbakat.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau masyarakat
2) Meningkatkan sumber daya manusia dan menerapkan nilai-nilai budaya
3) Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit yang elektif dan efesien
4) Membudayak sikap dan perilaku karyawan dalam memberikan pelayanan
sesuai dengan budaya-budaya jawa dan kearifal lokal
3. Tujuan
1) Memberikan pelayanan yang aman dan berkualitas
2) Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologisnya
3) Mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan
bayi.
4. Motto
Melayani dengan sepenuh hati
5. Budaya Kerja
1) Seluruh bidan dan dokter di ruangan neonatus memberikan pelayanan sesuai
dengan kebutuhan pasien dan diagnosa medis pasien tanpa memandang status
atau pangkat pasien.
2) Selalu dilakukan diskusi antara dokter dengan bidan pada setiap kasus dari pasien
diruang neonatus.
3) Semua pegawai hadir 15 menit sebelum jam dinas
4) Jam kerja untuk pekerja shift di ruang neonatus
 Pagi jam 07.00- 14.00 WIB
 Sore jam 14.00- 21.00 WIB
 Malam jam 21.00 – 07.00 WIB
5) Masing- masing shift 2 orang 1 cuti
6) Setiap pertukaran shift dilakukan operan pasien masing- masing
7) Setiap petugas yang sedang melayani keluarga pasien selalu menyapa dengan
ucapan salam, selalu senyum dan berkata sopan serta ramah.
8) Semua petugas kesehatan selalu menjelaskan terlebih dahulu maksud dan tujuan
semua tindakan medis yang dilakukan kepada pasien.
9) Semua petugas kesehatan selalu menjelaskan dan mengajari cara mencuci tangan
6 langkah pada keluarga pasien serta menjelaskan penggunaan gelang pasien,
10) Semua tenaga kesehatan selalu mengucapkan kata permisi sebelum melakukan
tindakan medis
11) Semua petugas kesehatan selalu meminta persetujuan seperti inform consent jika
mau melakukan tindakan-tindakan benah dan inform choice jika pasien menolak
melakukan tindakan atau pulang paksa.
12) Semua pegawai mencuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah melakukan
tindakan, sebelum dan sesudah bersentuhan dengan pasien dan sesudah
menyentuh peralatan yang terinfeksi atau benda yang berada dekat dengan pasien.
13) Setiap petugas kesehatan wajib menolong pasien dengan prinsip pencegahan
infeksi.
STANDAR 2
ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

1. Struktur Organisasi Ruang Neonatus RSIA Permata Bunda

Kepala Ruangan

Rinda Silfia Mabilehi

Wakil Kepala Ruangan

Sri Shyntia W. Hela

P.J Dokumentasi P.J Logistik dan P.J P.J P.J SHIFT P.J
Inventaris SHIFT I SHIFT II III SHIFT IV

Mellysa Landak Veronika Ni Made TIKA Reysha Meriana

Perawat pelaksana
2. Uraian Tugas
A. Kepala ruangan
- Tugas Pokok :
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang rawat
yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
- Uraian Tugas :
1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi :
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain
sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan sesuai
kebutuhan.
c. Merencanakan dan menetukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang
akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan ruang rawat
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain
sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan yang berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan baru atau tenaga
lain yang akan bekerja diruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai ketentuan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pelayanan di ruang rawat.
f. Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatan dan tenaga
lain yang berada diwilayah tanggug jawabnya.
g. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan antara
lain melalui pertemuan ilmiah.
h. Mengenal jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai kebuthan pasien agar tercapai pelayanan yang
optimal.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan lain
yang diperlukan diruang rawat.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam
keadaan siap pakai.
k. Mempertangungjawabkan pelaksanan inventarisasi peralatan.
l. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya, meliputi
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang
ada cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
m. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling (visite dokter) untuk
pemeriksaan pasien dan mencatat program pengobatan, serta menyampikan
kepada staf untuk melaksanakannya.
n. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan.
o. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaanya dan menampung keluhan serta membantu
memecahkan masalah yang dihadapinya.
p. Menjaga perasan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
q. Memberi penyuluhan kesehatan terhadap pasien atau keluarga dalam batas
kewenangan
r. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan berlangsung.
s. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain yang dilakukan secara tepat dan benar.
Untuk tindakan perawatan selanjutnya.
t. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang lain, seluruh
kepala bidang, kepala bagian, kepala instalasi dan kepala unit di RS.
u. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarganya, sehingga memberikan ketenangan.
v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
w. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan berdasarkan
macam dan jenis makanan pasien, kemudian memeriksa dan meneliti ulang
saat penyajian sesuai dengan diitnya.
x. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
y. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan kegiatan
asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :
a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan.
b. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang perawatan.
c. Mengawasi dan mengendalaikan pendayagunaan peralatan perawatan serta
obat-obatan secara efektif dan efisien,
d. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.

B. Wakil Kepala Ruangan


1. Bertanggungjawab kepada kepala ruangan
2. Operan pasien
3. Mewakili kepala ruangan
4. Membantu membimbing siswa/mahasiswa
5. Melaksanakan program latihan/prosedur
6. Membantu bawahan dalam menghadapi masalah dinas/pribadi
7. Menumbuhkan serta mempertahankan semangat kerja bagi karyawan
8. Mengawasi dan membantu kelancaran pelaksanaan program medic
9. Menciptakan lingkungan ABCD
10. Membuat dan melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
11. Memeliti renpra dan catatan perawatan pasien
12. Mengawasi dan meliputi pemberian obat-obatan dan makanan
13. Bertanggungjawab dan membuat laporan pelaksanaan survailance Dalin
14. Menciptakan disiplin kerja bagi karyawan dan iklim kerjasama yang baik
15. Mengembangkan ptensi prfesional diri sendiri/bawahan untuk meningkatkan
mutu pelayanan
C. Penanggung Jawab Shift
Fungsi tugas : Tercapainya pelayanan keperawatan yang profesional dan mampu
memberikan pelayanan yang berkualitas, efektip, efisien, ramah dan nyaman serta
manusiawi dengan perawat yang sejahtera dirumah sakit
Uraian tugas
1. Tugas pokok : membantu kepala ruangan dalam mengelola dan mengawasi
pelayanan asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga
2. Tugas pelengkap :
a) Bertanggungjawab kepada kepala ruangan
b) Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas perawat pengganti secara
lisan maupun tulisan dengan benar dan melakukan operan secara lepas atau
langsung ketiap-tiap pasien
c) Membantu kelancaran tersedianya alat-alat medis dan alat kesehatan lainnya
sesuai dengan standar
d) Memberikan tugas kepada perawat pelaksana agar memberikan asuhan
keperawatan berdasarkan kebutuhan pasien serta selalu
mendokumentasikannya sesuai SAK yang berlaku pada format yang sudah
tersedia
e) Memberikan pelayanan keperawatan diunit kerjanya dan bekerjasama dengan
tim medis dan non medis lainnya dalam mengkoordinasikan seluruh pelayanan
diruang perawatan
f) Memelihara lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien dan keluarga
g) Memberikan informasi kepada pasien dan kelurganya tentang fasilitas rumah
sakit, lingkungan perawatan dan tata tertib yang berlaku dirumah sakit
h) Mendampingi dokter dan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan
dokter disaat visite
i) Mempersiapkan dan memelihara catatan klinis pasien
j) Membantu kepala ruangan dalam menilai dan mengevaluasi penampilan kerja
perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan keperawatan secara
individual melalui observasi
k) Mengidentifikasikan masalah yang timbul diruang perawatan dan
memecahkannya bersama-sama kepala ruangan
l) Melaksnakan sistem pencatan dan pelaporan yang maksimal sehingga tercipta
sistem informasi rumah sakit yang dapat dipercaya
m) Memelihara peralatan ( sarana dan prasarana ) agar selalu dalam keadaan siap
pakai
n) Mengawasi bawahan langsung dalam melaksanakan tugasnya secara
berkesinambungan
o) Memberikan pendapat/teguran/nasehat kepada bawahan
p) Menjaga agar kebutuhan standar keperawatan tersedia lengkap dalam keadaan
siap pakai diruangan
q) Mewakili kepala ruangan apabila berhalangan hadir atau tidak masuk kerja.
D. Penanggung Jawab Dokumentasi
1. Bertanggungjawab kepada kepala ruangan
2. Mengkoordiansi dan memonitring tindakan pendokumentasian di ruangan
perinatologi
3. Membangun kerjasama dengan kepala ruangan untuk menyatukan persepsi
dalam melakukan pendokumentasian yang benar sesuai prosedur
4. Melakukan evaluasi berkala kepada petugas dalam ruangan perinatologi untuk
memonitoring cara pendokumentasian

E. Penanggung Jawab logistik dan inventaris


1. Bertanggungjawab kepada kepala ruangan
2. Mendata semua inventaris dan lgistik yang ada didalam ruangan perinatologi
3. Melaporkan kepada kepala ruangan jika ada kekurangan atau kerusakan
inventaris dan logistik di ruangan perinatologi
4. Melakukan sosialisasi kepada anggota ruangan tentang cara pemeliharaan dan
pemanfaatan kerusakan inventaris dan logistik di ruangan perinatologi

F. Perawat pelaksana
1. Bertanggungjawab kepada kepala ruangan
2. Memberikan pelayanan langsung dengan proses keperawatan disertai sentuhan
kasih saying (SKS)
1. Membantu kepala ruangan dala penatalksanaan ruangan serta administrasi
2. Mempersiapkan pasien untuk tindakan dalam menghadapi
perawatan/pengobatan/diagnosis
3. Mempertahankan keseimbangan kebutuhan fisik, mental,social dan spiritual
4. Melatih psien untuk menolong dirinya sendiri sesuai kemampuan
5. Melaksanakan program medic
6. Mengatur dan menyiapkan alat:
7. Menciptakan dan memelihara hubungan baik antara perawat, pasien, keluarga
dokter dan team lain.
8. Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam dan hari libur
9. Menciptakan dan memelihara kebersihan dan keamanan
10. Mendampingi dkter visited an mencatat program
11. Ikut menunjang program RS Pendidikan
12. Menghadiri pertemusan ilmiah
13. Melaporkan keadaan pasien
14. Membuat laporan harian
15. Serah terima pasien
16. Memberikan PKMRS

3. Sistem Informasi Pelayanan


a. Identitas pasien
Pengguanaan gelang identitas untuk memudahkan petugas memberikan rencana
tindakan :
 Melakukan pemeriksaan TTV bayi
 Melakukan pemeriksaan keadaan umum bayi
 Membuat dokumentasi setiap selesai tindakan
 Ada dokumen rencana tindakan
 Terpampang jumlah ketenagaan dokter, bidan dan perawat
b. Distribusi kasus
Kasus yang terbanyak di ruangan neonatus adalah kasus bayi dengan Post SC

4. Kualifikasi Pimpinan
Kualifikasi Kepala Ruangan Neonatus
1) Pendidikan DIII Kebidanan
2) Pengalaman : menjabat sebagai kepala ruanagn perinatologi RSIA HST dari tahun
2004 hingga sekarang.
3) Pelatihan :Penanggulangan Penderita Gawat Darurat
4) Keterampilan : dapat berkomunikasi efektif dan menguasai teknik keterampilan
keperawatatan.
5) Kepribadian jujur, kreatif, inovatif, tanggungjawab, energik, tanggap terhadap
lingkungan, loyal dan memiliki, figure pemimpim.

5. Kualifikasi SDM
Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di ruangan neonatus :
a. Tenaga Dokter
Tenaga dokter yang ada ruangan neonatus adalah tenaga dokter yang
bersertifikat dan kompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan
kedokteran baik sebagai dokter umum maupun dokter spesialis anak..
b. Tenaga bidan / perawat
Untuk menunjang pelayanan kebidanan/ keperawatan di ruang neonatus
harus didukung oleh tenaga bidan/ perawat yang memiliki keterampilan.
Pendidikan dan Pelatihan yang mendukung dalam pelayanan di ruang neonatus.
Minimal pendidikan DIII dan DIV Kebidanan serta DIII Keperawatan.
Nama Kualifikasi formal dan Waktu kerja Jumlah SDM
informal
Pengawas  Minimal doter umum Tetap 2
(dokter) atau dokter spesialis
 Memiliki sertifikat
pelatihan
Kepala  Minimal lulusan DIII Tetap 1
ruangan Keperawatan
(Bidan)  Memiliki keahlian /
kualitas dan kuantitas
serta memiliki
pengalaman yang
cukup
Kepala Tim Minimal lulusan DIII dan Tetap 4
(perawat) SI Keperawatan
Bidan Minimal lulusan DIII Tetap 4
pelaksana Kebidanan/ keperawatan
Office boy/  Minimal lulusan SMA 3
girl  Kerjasama dengan PT

6. Sistem informasi
a. Identitas pasien
Penggunaan gelang identitas untuk memudahkan petugas memberikan rencana
tindakan
(1) Melakukan pemeriksaan TTV
(2) Membuat dokumentasi setiap selesai tindakan
(3) Ada dokumentasi rencana tindakan
(4) Terpampang jumlah ketenagakerjaan dokter, bidan
b. Distribusi kasus
Kasus yang terbanyak diruang neonatus adalah kasus hipotermi dan asfiksia

7. Alur pelayanan

UGD
POLI

VK OK

Ruang neonatus
1. Pelayanan dokter
2. Pelayanan bidan
3. Pelayanan
perawat
4. Pelayanan
laboratorium

Apotek

Administrasi

Pasien pulang
8. Format pendokumentasian
Pendokumentasian diruangan neonatus disesuaikan dengan format SOAP. Ditulis
masing-masing rekam medik pasien diruang neonatus.
9. Rencana kerja tahunan
Ruangan mengikuti rencana kerja tahunan dirumah sakit

STANDAR 3
SUMBER DAYA MANUSIA

1. Dokumen Kebijakan
a. Perhitungan ketenagakerjaan (Metode Gillies)
1) Ruang Neonatus memiliki pasien setiap harinya 6 orang.
Tenaga bidan yang dibutuhkan diruang neonatus
a) ∑ jam keperawatan langsung
Total care = ∑ pasien rata-rata x 6 jam
= 6 pasien x 6 jam
= 36 jam (A1)
b) ∑ jam keperawatan tidak langsung
∑ pasien rata-rata x 1 jam
= 6 pasien x 1 jam
= 6 jam (A2)
c) Pendidikan kesehatan / konseling
= 6 x 0,25 = 1,5 jam
A = A1+A2+A3
Jumlah pasien rata-rata
= 36+6+1,5
6
= 7,25Jam = 7 jam
H = AXBXC
(C-D) X E
= 7,25 x 6 x 365
(365-73)

= 7,7

= 8 orang

Cadangan = 20% x H

= 20% X 8

= 1,6 = 2 orang

TPP = 8 + 2 = 10 orang / hari

b. Tenaga kerja diruang neonatus


Pendidikan Masa
No Nama TTL Jabatan Pelatihan
Terakhir Kerja
1 Rinda Silfia Mabilehi, 15-01- Kepala DIII Tetap APN
Amd. Keb 1995 ruangan Kebidanan
Neonatus
2 Sri Shyntia W. Hela, 07-09- Wakil kepala DIII Tetap Basic Life
Amd. Kep 1995 ruangan Keperawatan Support

3 Melysa Landak, Amd. 13-05- P.J DIII Magang


Keb 1994 Dokumentasi/ Kebidanan
Perawat/bidan
Pelaksanan
4 Veronika Dabi Dede 11-09- P.J Logistik SI Tetap Basic Cardiac
S. Kep 1993 dan Inventaris Keperawatan Life Support

5 Ni Made S.A. 06-06- P.J Shiff I DIII Tetap


Wahyuni, Amd. Kep 1990 Keperawatan
6 Tika Laraswati, Amd. 10-05- P.J Shiff II DIII Tetap
Kep 1996 Keperawatan
7 Reysha A. Wardah, 13-02- P.J Shiff III DIII Tetap
Amd. Kep 1996 Keperawatan
8 Meriana Laha 19-06- P.J Shiff IV DIII Tetap
1989 Kebidanan
9 Priska R. Owa, Amd. 08-10- Perawat/bidan DIII Tetap Pelatihan
Kep 1991 pelaksana Keperawatan basic life
support

2. Dokumen tanda registrasi


Setiap pegawai di ruang neonatus wajib memiliki STR yang masih berlaku.
a. Bagi bidan/Perawat baru
(1) Absensi
(2) Menyusun laporan baik laporan tertulis tentang pelaksanaan orientasi lengkap
dengan hasil evaluasi setelah satu minggu orientasi + magang selama 6 bulan.
(3) Laporan SOP setiap dinas
(4) Laporan ASKEB kasus setiap bulan

b. Bagi mahasiswa praktek

(1) Absensi

(2) Laporan SOAP setiap dinas

(3) Laporan askeb sesuai target

3. Dokumen pembinaan
a. Undangan rapat
b. Daftar hadir
c. Pertemuan amp
d. Seminar dan workshop
e. Monitoring dan evaluasipembinaan teknis
STANDAR IV

FASILITAS DAN PERALATAN

Penangan pasien neonatal pada dasarnya tidak bisa disamakan atau disatukan dengan
pasien dengan keluhan dan penyakit lain. Untuk neonatal, pasien harus mendapatkan
penanganan dan perlakuan ekstra khusus. Sebab resiko kematian sangat tinggi. Meski
demikian, beberapa rumah sakit telah melakukan perawatan terhadap pasien neonatal,
dengan berbagai kekurangan dan keterbatasan. Akibatnya, penanganan yang dilakukan
tidak maksimal. Inilah yang menyebabkan angka kematian pasien neonatal tetap tinggi.

Idealnya, penanganan kasus neonatal harus dilakukan dalam ruang perawatan khusus
yang terdiri dari 3 level, berdasarkan derajat kesakitan, resiko masalah dan kebutuhan
pengaasannya.
1. Denah ruangan Neonatus

Pintu
masuk
Kamar mandi

R. TUNGGU

Pojok
laktasi
Ruang
incubator

Ruang perawatan bayi

Diruangan neonatus terdapat :

1.Dokumen kebijakan dan mekanisme perencanaan pengelolaan (penyimpanan, dan distribusi


) pemeliharaan dan penghapusan fasilitas dan alat ruangan neonatus dilakukan dalam
daftar buku yang ditanggani oleh bagian logistik dan investasi.
2. Adanya dokumen (standar operasional prosedur) dan standar pemeliharaan serta kalibrasi
fasilitas dan alat kesehatan.

1. SOP penanganan BBL spontan, letak sungsang, dan ekstraksi vakum


2. SOP penanganan BBL dengan operasi caesar
3. SOP penanganan BBL dengan asfiksia
4. SOP resusitasi BBL
5. SOP penanganan bayi kejang
6. SOP penatalaksanaan bayi dengan hipoglikemi
7. SOP penatalaksanaan bayi dengan dehidrasi
8. SOP pemasangan kateter pada vena umbilikus
9. SOP penanganan moniliasis
10. SOP peerimaan pasien baru
11. SOP menghisap lendir pada bayi
12. SOP pengoperasian Zech Aparat
13. SOP meningbang berat badan BBL
14. SOP menghitung lingkar kepala
15. SOP pemasangan infus pada bayi
16. SOP cara melepas infus
17. SOP pemasangan sonde
18. SOP pemberian minum bayi melalui sonde
19. SOP melakukan bilasan lambung
20. SOP memasang pipa rectum pada bayi dan anak
21. SOP pemberian minum (ASI peras) pada bayi
22. SOP cara memeras dan transpontasi air
23. SOP penyimpanan dan penggunaan ASI peras dalam lemari pendingin
24. SOP pembuatan minum susu formula
25. SOP merujuk pasien
26. SOP pemulangan bayi di ruangan neonatal
27. SOP pemberian obat secara injeksi
28. SOP mengukur lingkar abdomen
29. SOP pemasangan gelang bayi
30. SOP pemotongan gelang bayi saat pulang
31. SOP inform concent
32. SOP mengeluarkan feses secara manual
33. SOP memberikan kompres hangat
34. SOP mendesinfeksi alat-alat dari gelas
35. SOP tata tertib pengunjung pasien
36. SOP mengukur suhu badan
37. SOP menghitung pernapasan
38. SOP membuat larutan desinfektan
39. SOP menghitung denyut nadi
40. SOP visite dokter
41. SOP pemberian obat mata
42. SOP pemberian obat secara oral
43. SOP injeksi intra cutan
44. SOP injeksi subcutan
45. SOP memandikan pasien
46. SOP membersihkan mulut
47. SOP mencucu rambut bayi
48. SOP menyisir rambut bayi
49. SOP cara membersihkan alat pengukur suhu
50. SOP pemasangan O2
51. SOP melepas O2
52. SOP mengoperasikan inkubator
53. SOP mematikan inkubator
54. SOP pengukuran jadwal dinas perawat
55. SOP operan dinas perawat
56. SOP konsul dokter spesialis
57. SOP pengukuran panjang badan bayi
58. SOP tata tertib pemberian ASI eksklusif
59. SOP cara pemberian ASI
60. SOP mengoperasikan foto therapy

3.Kalibrasi

Pengkalibrasian alat dilakukan oleh tenaga PT surya Medical Service


4.fasilitas dan peralatan pelayanan diruangan neonatus

a. dinding permukaan menggunakan keramik

b. lantai terbuat dari keramik yang kuat dan bersih (dibersihkan 2x sehari)

c. adanya kamar mandiuntuk petugas bersih dan baik

d. terdapat 2 ac

e. terdapat 1 buah lemari obat

f. terdapat etalase kain bedong dan pakaian

g. terdapat keranjang popok, dan pempers

h. terdapat fasilitas botol bayi

i. terdapat satu bak mandi

j. terdapat poster cara mencuci tangan didepan tempat mencuci tangan

k. terdapat tempat untuk laktasi

l. terdapat 3 inkubator

m. terdapat 3 lampu besar pada bed tenpat tidur bayi dan 9 lampu kecil masing-masing
pada bed.

n. terdapat tempat untuk meletakan dot bayi

5. Prasarana

a. Pengolahan bahan kotor dan bersih


b. Tersedia tempat sampah medis dan non medis
c. Tersedia tempat sampah basah dan kering khusus makanan
d. Linen, sprei dan sarung bantal, gorden, baju bayi, selimut, sarung kasur, handuk, sabun
mandi
e. Dekontaminasi tempat tidur setelah selesai pelayanan
f. Telepon

6.Peralatan

a. Peralatan sudah siapkan sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan


b. Terdapat waslap
c. Terdapat 7 buah standar infus
d. Terdapat termometer 3 buah
e. Terdapat 9 buah box bayi lengkap dengan matras dan bantal
f. Terdapat 1 buah penghangat air
g. Terdapat obat-obatan lengkap
h. Terdapat mikro set, bloodset, infus set lengkap
i. Terdapat cairan infus lengkap
j. Terdapat 1 buah stetoskop bayi
k. Terdapat 18 buah papan nama
l. Terdapat O2 4 buah
m. Terdapat 1 meja, 2 kursi
n. Terdapat 1 buah meja resusitasi, 1 buah sterilisasi, 1 buah troli infus
o. Terdapat lampu besar 3, lampu kecil 9
p. Terdapat 1 buah tv, galon air minum 3, toples susu formula 3

STANDAR 5

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

Untuk kebijakan pada ruangan neonatus terdapat sumber pedoman yang memuat
tentang peraturan, petunjuk dan langkah-langkah bagi tenaga kerja pelayanan kebidanan yang
meiputi kebijakan dan prosedur tentang pelayanan kebidanan, hubungan antara tenaga
kesehatan dan unit terkait. Kebijakan dan prosedur yang dibuat menjadi acuan dalam
memberikan pelayanan kebidanan yang bermutu.

1) Pada ruangan neonatus terdapat protap yaitu :


a. Asuhan ..
b. Asuhan ..
2) Adanya kebijakan dan prosedur tentang hubungan antara unit pelayanan kebijakan
dengan unit terkait, yang meliputi :
a. Sistem pencatatan dan pelaporan yang berkesinambungan (setiap kali tindakan
petugas langsung melakukan pendokumentasian di rekam medik)
b. Program bimbingan mahasiswa di ruangan neonatus
c. Pengolaan obat di ruangan neonatus
d. Pemeriksaan penunjang di laboratorium
e. Konsultasi gizi
f. Pelayanan rujukan
3) Asuhan ..
4) Asuhan..
5) Pengelolaan lingkungan
a. Bagi petugas diwajibkan melakukan cuci tangan 7 langkah sebelum dan sesudah
tindakan serta menggunakan APD yang diperlukan sesuai kondisi, sebelum dan
sesudah menyentuh pasien, setelah menyentuh benda benda di sekitar pasien
b. Dilarang merokok di ruangan neonatus
c. Menyediakan tempat sampah medis dan non medis pada pojok tertentu ruangan
neonatus
d. Pemeliharaan kebersihan, keamanan, ketertiban dan keindahan di ruangan neonatus
dilakukan sesuai peraturan dan ketetapan ruangan
6) Hubungan antara unit pelayanan kebidanan dengan unit terkait
a. Sistem pencatatan dan pelaporan yang berkesinambungan : adanya bukti pasien
yang menjelaskan tentang riwayat pasien dan keterangan pasien
b. Program bimbingan mahasiswa diruangan neonatus sesuai kompetensi yang di
inginkan oleh institusi dan bimbingan oleh kepala ruanagan
c. Pengolahan obat dan alat emergency di ruangan neonatus sesuai peraturan RSIA
Permata Bunda
d. Pelayanan rujukan
STANDAR 6
PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN

1. Analisis penilaian kerja


Penilaian kinerja dilakukan .. dalam 1 tahun yang dilakukan oleh pengawas ruangan
sesuai dengan kriteria yang disesuaikan dari pihak RSIA Permata Bunda dilihat dari :
a. Setiap pegawai bertanggung jawab akan tindakannya dalam pelayanan sehingga
apabila terdapat kelalaian dalam tindakan akan diberikan sanksi sesuai peraturan yang
ada
b. Pegawai yang memiliki prestasi dan menjadi contoh yang baik bagi pegawai lain dan
diharapkan semua pegawainya mampu melaksanakan tugas yang terbaik dalam
pelayanan
2. Penerapan jenjang karir
Pada ruangan neonatus diharapkan semua petugas atau bidan bisa di kategorikan
sebagai petugas atau bidan profesional D3, D4, S1 kebidanan dan jenjang lebih tinggi
serta mengikuti berbagai macam pelatihan kesehatan, dengan dijaminnya kualitas asuhan
yang diberikan oleh petugas sesuai dengan kompetensi yang dimiliki maka akan
berkontribusi terhadap kualitas pelayanan RSIA Permata Bunda khususnya ruangan
neonatus, dan dengan ditetapkannya kompetensi petugas kesehatan khususnya ruangan
neonatus pada tiap jenjang akan memudahkan dalam rekruitmen, seleksi, orientasi,
pembinaan dan pengembangan SDM di ruangan neonatus
3. Pengembangan staf
Pada ruangan neonatus para petugas atau bidan tidak di batasi dalam pengembangan
diri atau karirnya, untuk pengembangan staf dalam hal perizinan sekolah pada dasar
pimpinan ruangan tidak berkeberatan memberikan izin dengan pengecualian biaya kuliah
di tanggung yang bersangkutan. Setiap pegawai hendaknya mengikuti pengembangan
pengetahuan dan kompetensi melalui jalur formal maupun informal
STANDAR 7
EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU

1. Evaluasi yang dilakukan oleh RSIA Permata Bunda adalah adanya absensi (Finger
Print) untuk semua karyawan
2. Adanya laporan setiap bulan untuk membuattabel jadwal sif dinas karyawan di ruang
neonatus
3. Rumah sakit membentik tim evaluasi

Anda mungkin juga menyukai