Sab D4
Sab D4
PENDAHULUAN
Pada dasarnya anak-anak gemar bermain, bergerak, bernyanyi dan menari, baik dilakukan
sendiri maupun berkelompok. Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi
secara alamiah. Anak tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi mereka akan memperoleh
kesenangan, kanikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi, dan motivasi bersosialisasi.
Bermain memiliki fungsi yang sangat luas, seperti untuk anak, untuk guru, orang tua dan
fungsi lainnya.bagi anak. Dengan bermain dapat mengembangkan fisik, motorik, sosial,
emosi, kognitif, daya cipta (kreativitas), bahasa, perilaku, ketajaman pengindraan, melepaskan
ketegangan, dan terapi bagi fisik, mental ataupun gangguan perkembangan lainnya.
Fungsi bermain bagi guru dan orangtua adalah agar guru dan orangtua dapat memahami
karakter anak, jalan pikiran anak, dapat intervensi, kolaborasi dan berkomunikasi dengan ank.
Fungsi lainnya adalah rekreasi, penyaluran energi, persiapan untuk hidup dan mekanisme
integrasi (penyatuan) dengan alam sekitar
Menurut NAEYC (National Association for The Education of Young Children,1997), bermain
merupakan alat utama belajar anak. Demikian juga pemerintah Indonesia telah mencanangkan
prinsip, “Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain”.Bermain yang sesuai dengan
tujuan di atas adalah bermain yang memiliki ciri-ciri seperti : menimbulkan kesenangan,
spontanitas, motivasi dari anak sendiri, dan aturan ditentukan oleh anak sendiri.
1.3 Tujuan
a. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan terapi bermain, anak diharapkan dapat lebih relaks, dapat mengikuti
pelajaran di kelas dengan baik dan lebih menyenangkan. Serta sesutua hal yang pada
awalnya menjadi beban dapat berkurang. Anak juga akan dapat lebih mengeluarkan
potensinya yang tersembunyi dapat menjalin hubungan saling terbuka dengan orang lain.
b. Tujuan Umum
1. Menurunkan tingkat stressnya selama di sekolah
2. Anak merasa senang dan meningkatkan mood untuk belajarnya kembali
3. Menurut terhadap perintah gurunya (menjadi lebih kooperatif)
4. Kebutuhan bermain anak dapat tersalurkan
5. Dapat memenuhi tumbuh dan kembang anak pada usia sekolah
6. Dapat berekspresi atau mengekspresikan diri dengan melukis
7. Mampu meningkatkan daya kreatifitas dan berfikir secara lebih kritis
8. Menjadikan anak dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi yanng ada
9. Anak lebih merasa betah walaupun sedang di sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-
lain. Anak-anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mental dan
perkembangan emosinya
a. Perkembangan Sensori
d. Kreativitas
e. Kesadaran diri
f. Nilai Teraupetik
2. Tujuan
a. Untuk melanjutkan tumbuh kembang yg normal pada saat sakit. Pada saat sakit
anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
d. Dapat beradaptasi secara efektif thp stres karena sakit dan di rawat di RS.
2. Faktor lingkungan
Merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan tercapai dan tidaknya
potensi yang sudah dimiliki antara lain:
• Lingkungan pranatal
Merupakan lingkungan dalam kandungan, mulai konsepsi lahir sampai yang
meliputi gizi pada waktu ibu hamil, zat kimia atau toksin, kebiasaan merokok dan
lain-lain.
• Lingkungan post natal
Seperti sosial ekonomi orang tua, nutrisi, iklim atau cuaca, olahraga, posisi anak
dalam orang tua dan status kesehatan.
DESKRIPSI KASUS
METODELOGI BERMAIN