Anda di halaman 1dari 4

CERPEN] Dia Membuat Segala Sesuatu

Indah Pada WaktuNya


OCTOBER 3, 2014 / R-NHKBP PAMULANG

Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa suatu hari nanti ia

akan menjadi jenderal angkatan darat. Anak itu pandai dan memiliki

ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawanya

kemanapun ia mau. Untuk itu ia bersyukur kepada Allah, oleh karena ia

adalah seorang anak yang takut akan Allah dan ia selalu berdoa agar

supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan. Sayang

sekali, ketika saatnya tiba baginya untuk bergabung dengan angkatan

darat, ia ditolak oleh karena memiliki telapak kaki rata.

Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya

untuk menjadi jenderal dan untuk hal itu ia mempersalahkan Allah yang

tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan

perasaan yang kalah, dan diatas segalanya, rasa amarah yang belum
pernah dialaminya sebelumnya. Amarah yang mulai ditujukannya

terhadap Allah. Ia tahu bahwa Allah ada, namun tidak

mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang

tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau

melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika orang-orang seperti

biasanya berbicara tentang Allah yang Maha Pengasih, maka ia akan

mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan rumit yang akan

membuat orang-orang percaya itu kebingungan.

Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi

dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun

kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor

di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki

kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda

ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang

baru. Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa,

baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat

tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka

yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih

dapat mengasihi keluarganya.

Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat

memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan

kesempatan baru. Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli
bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan tekhnik bedah barunya, dan

lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup

matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dengan

kebencian, pria itu bertanya kepada Allah mengapa doa-doanya tidak

pernah dijawab, dan Tuhan berkata, “Pandanglah ke langit, anakKu,

dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan.” Di sana, ia dapat melihat

dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa

menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan

menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan

mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan

memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti

peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di

garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke

dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua

ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan

terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, “Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah

terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju.” Sekali lagi ia memandang ke

langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan

berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di

wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru

yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli

bedah. Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak


laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak,

namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah

menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang

dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi

seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah

itu menyelamatkan nyawanya.

Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama

dengannya. Ia mengerti bagaimana Allah telah memakainya sebagai

alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa

depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu….

Untuk dapat melihat kehendak Allah digenapkan di dalam hidupmu,

kamu harus mengikuti Allah dan bukan mengharapkan Allah yang

mengikutimu…Apa yg kamu alami hari ini..mungkin kamu

mengerti..Satu hal tanamkan di dalam hati…Yang Tuhan beri pastilah

indah…Tuhan takkan memberi ular beracun pada yang minta

roti…Tantangan, gangguan, hambatan, ancaman, cobaan hidup yang

kamu alami takkan melebihi kekuatanmu…

Anda mungkin juga menyukai