Keperawatan Jiwa
Keperawatan Jiwa
Mengatakan bahwa dirinya sudah tidak berguna lagi karena tidak mampu
mewujudkan impian orang tuanya untuk menjadi Perawat.Deka adalah salah satu
sebagai anak Ia juga berusaha membagiakan kedua orang tuanya dengan menuruti
perintah orang tuanya tersebut. Tetapi di saat sudah kuliah Ia justru uring-uringan
karena merasa memang itu bukan bidang yang disuakainya. Alhasil nilai-nilainya
Saat ia berada dikampus dia bertemu dengan salah satu temannya yang
bernama Mia.
Mia : “Iya siang. Haaa kamu nanya tugas, emang kamu mau ngerjain?’
Mia : “Tapi kok nilaimu rendah banget, ku kira kamu nggak pernah belajar.”
Deka : “Enggak kok, aku lho selalu belajar. Nggak tau kenapa aku masih
Mia : “Allah bilang aja kalau kamu emang nggak bisa kan. Makanya belajar.”
Deka : “Aku udah belajar mia. Kamu kan pinter, kamu mau belajar bareng
sama aku?”
Mia : “Belajar bareng? Enggak ah, males kalau ngajarin anak yang nggak
dong-dong.”
Deka hanya bisa menangis. Dan setiap harinya Deka selalu menyendiri
dan tidak pernah gabung dengan teman-temannya. Dia juga sering melamun saat
kuliah hingga akhirnya dia jadi anak yang tertutup sekali dan sangat pendiam.
deka mencoba untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Dia sering
mengurung dikamar, menangis, bahkan dia mencoba untuk bunuh diri. Akhirnya
Suster Tia :“Selamat pagi bu. Ada yang bisa saya bantu?”
Ibu Deka :“Begini suster saya membawa anak saya kesini karena ada masalah
diam. Yang saya ketahui dari salah satu temannya. Dia sering
Ibu Deka :“Yang saya ketahui Cuma itu sus. Dirumah juga deka sering
mengurung dikamar.”
Suster Tia :“Deka sudah mulai seperti ini sejak kapan bu?”
Ibu Deka :“Kira kira baru satu bulanan ini Deka sering mengurung diri dan
sangat tertutup.”
Suster Tia :“Oiya bu, saya akan coba berkomunikasi dengan anak ibu.”
Deka : (mengangguk)
Suster Tia :“Saya lihat tadi deka sedang melamun sambil menangis. Apa ada
Suster Tia :”Suster bisa ngobrol-ngobrol dengan deka?” (sambil merangkul deka)
Deka : (mengangguk)
Deka : (mengangguk)
Suster Tia :“Kamu kenapa menangis? Apa yang bisa Suster bantu?
Deka :“Saya sedih sus. Hidup saya sudah tidak ada artinya.”
Suster Tia :“Kamu kok bilang seperti itu. Kamu ada masalah apa? Cerita dengan
Deka :”Saya sebenernya kuliah di perawat sus. Tapi saya kurang nyaman
dengan teman teman saya. Saya sering diejek, sering dihina karna nilai
saya. Mereka mengira kalau saya tidak pernah belajar, mereka sering
Suster Tia :“Lalu kenapa kamu tidak mencoba minta bantuan sama teman-teman
kamu?”
Deka :“Saya sudah sering bertanya sus, tapi kebanyakan mereka malah
menghina saya. Mereka pikir saya tidak pernah belajar. Saya juga
Suster Tia :”Lalu kenapa kamu tidak mecoba mendekati mereka lagi?”
Deka :” Sudah suster. Tetep saja mereka pasti membahas tentang nilai. Saya
malu suster dengan hasil nilai saya yang selalu jelek. Padahal saya
sudah berusaha.
Suster Tia :“Tapi kenapa kamu memilih untuk diam. Deka biasanya ngapain aja
dirumah?.”
Deka : “Saya biasanya bantu bantu ibu sus. Tapi semenjak ada masalah ini
saya sadar saya sering mengurung diri dikamar. Bahkan saya jarang
Suster Tia :“Kamu nggak cerita-cerita dengan ibu kamu mengenai kuliah kamu?”
Deka :”nggak suster, bahkan mama tidak tau kalau saya sering diejek
Suster Tia :“Tapi deka senang kan dengan jurusan yang deka pilih ini?”
Deka :“Sebenarnya mama yang suruh deka kuliah diperawat sus. Saya tidak
bisa menolak karna ibu yakin kalau deka mampu dan pantas menjadi
seorang perawat. Saya juga tidak mau sus mengecewakan ibu deka.
Makanya saya lebih memilih diam, supaya ibu tidak sedih memikirkan
deka.”
Suster Tia :“Oiya deka. Deka sebelumnya ingin kuliah di jurusan apa?”
Deka :“Deka ingin di akuntansi kalau enggak di musik sus.”
Suster Tia :“Wah berarti kamu pinter menghitung ya? Kamu pasti juga pinter
menyanyi?”
Suster Tia :“Wah bagus sekali. Menurut Deka dari hobi yang sudah Deka
sebutkan tadi mana saja yang mungkin dan dapat kita lakukan
sekarang?”
Suster Tia :“Bagus sekali deka suaramu.” ( sambil memberikan pujian) kamu
Suster Tia :“Disini kan tiap pagi ada doa bersama. Deka mau ndak yang jadi
Suster Tia :”Baiklah, Deka bersedia ya. Nanti Suster Tia buatkan Deka
satunya tadi menyanyi dan suara deka bagus lho. Suster Tia senang
Suster Tia :”Baik! Jadi Deka maunya kita ketemu jam 10.00 pagi ya diruangan
ini. Baiklah Deka sampai jumpa besok. Selamat pagi menjelang siang
Deka.”
Akhirnya Deka setiap pagi menjadi pemimpin lagu dalam doa. Dan juga
deka lebih bisa berkomunikasi dengan orang orang yang ada di Rumah sakit
tersebut.