Anda di halaman 1dari 8

KONSELING GIZI

No. Dokumen:

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD PUSKESMAS Nelly Aspalek, A.Md.Keb


DEKAI NIP.197411202003122009

1. Pengertian Konseling Gizi adalah proses komunikasi 2 (dua) arah antara konselor dank lien untuk
membantu klien mengenali dan mengfatasi masalah dan membuat keputusan yang benar
dalam mengatasi masalah gizi yang dihadapi klien.

2. Tujuan Membantu klien agar mau mengikuti saran konselor dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan yang mendukung terwujudnya pertumbuhan perilaku gizi secara
positif.

3. Kebijakan SK. Kepala UPT Puskesmas Dekai No. /UKP/SK/ /2018 tentang Konseling Gizi

4. Referensi  Buku Pedoman Pemantaun Pertumbuhan Balita, Depkes RI


 Buku Juknis Antropometri, Kemenkes 2010
 Buku Pintar Konseling Kadarzi
 Buku Penuntun Diet RS Cipto Mangunkusumo, 2003
 Buku Petunjuk Teknis Tatalaksana Balita Gizi Buruk
 Buku Pegangan Kader, Kemenkes 2012

5. Alat dan Bahan  Alat antropometri ( Timbangan,Microtoa,Pengukur PB, LILA )


 Food Model, Poster, leaflet.
 Buku Register
 Meja dan Kursi
 Alat Tulis
 Kalkulator.
6. Langkah-langkah  Petugas menyiapkan ruangan terlebih dahulu
 Petugas menyiapkan media dan alat antropometri
 Petugas menerima rujukan dari poli umun dan KIA
 Petugas melakukan registrasi terhadap klien
 Petugas melakukan pengukuran antropometri terhadap klien
 Petugas melakukan penentuan status gizi klien
 Petugas melakukan anamnesa gizi terhadap klien
 Petugas melakukan perencanaan diet klien
 Petugas melakukan konseling sesuai dengan masalah gizi klien
 Petugas melakukan evaluasi terhadap klien
 Petugas melakukan pencatatan dan dokumentasi kegiatan
7. Unit terkait  Dokter Puskesmas
 Perawat
 Bidan
8. Dokumen terkait  Rekam Medis
 Register Gizi

PELAYANAN GIZI DI
POSYANDU
No. Dokumen:

SO No. Revisi :
Tanggal Terbit :

UPTD PUSKESMAS
P Halaman :

Nelly Aspalek, A.Md.Keb


DEKAI NIP.197411202003122009

1. Pengertian
Serangkian kegiatan yang terdiri dari penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui
penimbangan barat badan setip bulan,pengisian KMS,menentukan status pertumbuhan
berdasarkan hasil penimbangan berat badan dan menindaklanjuti setiap kasus gangguan
pertumbuhan.

2 Tujuan Mencegah memburuknya keadaan gizi sebagai upaya meningkatkan keadaan gizi dan
mempertahankan keadaan gizi yang baik.

3 Kebijakan SK. Kepala UPT Puskesmas Dekai No. /UKP/SK/V/2018 tentang Pelayanan Gizi di
Posyandu
4 Referensi  Buku Pedoman PemantauanPertumbuhan Balita, Depkes RI 2007
 Buku Pegangan Kader, Kemenkes 2012

5 Alat dan Bahan


 Alat : Timbangan, Microtoa, LILA, Pengukur PB, Buku Register, Poster, Meja,
Kursi, Alat Tulis.
 Bahan : Vitamin A, MP ASI
6 Langkah-langkah
Persiapan
 Petugas menyusun jadwal bersama lintas program
 Petugas melakukan persiapan ( menyiapkan Alat dan Bahan )
Langkah Pelaksanaan
 Petugas bersama kader atau kepala kampung menyebarkan informasi tentang
jadwal posyandu
 Petugas dan tim melaksanakan kegiatan penimbangan terhadap sasarn di
posyandu
 Petugas memberikan penyuluhan di meja 4 (empat) sesuai dengan rujukan kader
posyandu ( Pemberian Vit A sesuai jadwal dan MP- ASI)
 Petugas melakukan pencatatan dan pe;aporan
 Petugas mengevaluasi hasil posyandu
 Petugas mendokumentasikan kegiatan posyandu.

7 Unit terkait  Dokter Puskesmas


 Bidan Puskesmas
 Kader
 Aparatur Kampung.
8 Dokumen terkait  Register Posyandu

ASUHAN GIZI
PUSKESMAS
No. Dokumen:
No. Revisi :

SO Tanggal Terbit :

Halaman :

P
UPTD PUSKESMAS Nelly Aspalek, A.Md.Keb
DEKAI NIP.197411202003122009

1 Pengertian Serangkaian kegiatan yang terorganisir/terstruktur yang memungkinkan untuk


identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan/pemberian pelayanan gizi pada pasien
dengan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

2 Tujuan  Sebagai acuan dalam proses asuhan gizi terhadap pasian yang mengalami
masalah gizi
 Meningkatkan kesehatan terhadap pasien rawat jalan.

3 Kebijakan SK. Kepala UPT Puskesmas Dekai No. /UKP/SK/ /2018 tentang Asuhan Gizi di
Puskesmas
4 Referensi  Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar, Kementrian Kesehatan RI: Jakarta
2014

 Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas,Kemenkes RI, Direktorat Jendral Bina


Gizi dan KIA Jakarta: 2014

5 Alat dan Bahan


 Alat Antropometri
 Formulir Asuhan Gizi
 Poster
 Leaflet
 Alat Tulis
 Buku Register

6 Langkah-langkah  Petugas menyiapkan Alat Antropometri,Formulir Asuhan Gizi,Poster,Leaflet dan


Alat tulis.
 Petugas menerima rujukan dari poli umun atau KIA yang ingin berkonsultasi gizi
 Petugas melakukan pengkajian gizi (asesmen gizi) yang meliputi :
 Riwayat gizi klien (gambaran kebiasaan/pola makan dan asupan zat gizi
sehari)
 Data antropometri
 Data Biokimia (hasil pemeriksaan laboratorium)
 Pemeriksaan fisik/klinis
 Petugas menetukan diagnose gizi yang sesuai dengan masalah yang di temukan
pada pengkajian gizi
 Petugas menentukan intervensi gizi (menentukan jenis diit sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan klien
 Petugas mengevaluasi klien (Menanyakan kembali kepada klien apa yang telah di
jelaskan petugas)
 Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan dan mendokumentasikan
kegiatan.

7 Unit terkait  Dokter Puskesmas


 Bidan
 Analis (Petugas laboratorium)

8 Dokumen terkait  Rekam Medik


 Register Gizi

PELACAKAN KASUS GIZI


BURUK
No. Dokumen:

No. Revisi :
Tanggal Terbit :

SO Halaman :

P
UPTD PUSKESMAS Nelly Aspalek, A.Md.Keb
DEKAI NIP.197411202003122009

1 Pengertian Rangkaian kegiatan penyelidikan atau investigasi terhadap faktor resikoterjadinya gizi
buruk dan penemuan kasus balita gizi buruklainnya di suatu wilayah kerja.

2 Tujuan  Ditemukannya kasus baru balita gizi buruk untuk dapat ditangani secara
cepat,tepat dan konferhensif.
 Teridentifikasinya faktor resiko gizi buruk di suatu wilayah sebagai bahan
informasi bagi sector terkait dalam penentuan intervensi
 Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangan gizi buruk secara
konferhensif.
3 Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Dekai No. /SK/UKP/ /2018 tentang Pelacakan Kasus
Gizi Buruk.
4 Referensi
 Buku Pedoman Penanganan dan Pelacakan Kasus Balita Gizi buruk, Depkes RI,
2009
 Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk, Depkes RI 2007
 Buku Pegangan Kader, Kemenkes 2012
 Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Sunita Almatsier
 Penilaian Status Gizis
5 Alat dan Bahan  Alat antropometri ( Timbangan,Microtoa,Pengukur PB, LILA )
 Form Pelacakan Gizi Buruk
 Alat Tulis
6 Langkah-langkah Persiapan
 Petugas mempelajari laporan gizi buruk
 Petugas menyiapkan alat antropometri
 Petugas menyiapkan instrumental pelacakan (Form Pelacakan Gizi Buruk)
 Berkoordinasi dengan petugas lainnya untuk melaksanakan pelacakan.
Pelaksanaan
 Petugas melakukan pengukuran antropometri dan melakukan anamnesa awal
serta melakukan pemeriksaan fisik.
 Petugas Menghitung kebutuhan gizi berdasarkan hasil anamnesa.
 Petugas menyusun paket intervensi bagi balita gizi buruk sesuai dengan keadaan
balita tersebut
 Petugas meberikan paket intervensi kepada balita gizi buruk
 Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga tentang pemberian paket
intervensi
 Petugas malakukan tindak lanjutpaca pemberian paket intervensi
 Petugas melalukan konseling tergadap pasien Gizi Buruk
 Petugas memantau Kenaikan Berat Badandan perubahan keadaan umun balita
gizi buruk setiap minggu
 Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan serta mendokumentasikan
kegiatan.
7 Unit terkait  Dokter Puskesmas
 Bidan
 Perawat
 Kader
 Aparatur Kampung
8 Dokumen terkait

Anda mungkin juga menyukai