No. Dokumen:
Halaman :
1. Pengertian Konseling Gizi adalah proses komunikasi 2 (dua) arah antara konselor dank lien untuk
membantu klien mengenali dan mengfatasi masalah dan membuat keputusan yang benar
dalam mengatasi masalah gizi yang dihadapi klien.
2. Tujuan Membantu klien agar mau mengikuti saran konselor dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan yang mendukung terwujudnya pertumbuhan perilaku gizi secara
positif.
3. Kebijakan SK. Kepala UPT Puskesmas Dekai No. /UKP/SK/ /2018 tentang Konseling Gizi
PELAYANAN GIZI DI
POSYANDU
No. Dokumen:
SO No. Revisi :
Tanggal Terbit :
UPTD PUSKESMAS
P Halaman :
1. Pengertian
Serangkian kegiatan yang terdiri dari penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui
penimbangan barat badan setip bulan,pengisian KMS,menentukan status pertumbuhan
berdasarkan hasil penimbangan berat badan dan menindaklanjuti setiap kasus gangguan
pertumbuhan.
2 Tujuan Mencegah memburuknya keadaan gizi sebagai upaya meningkatkan keadaan gizi dan
mempertahankan keadaan gizi yang baik.
3 Kebijakan SK. Kepala UPT Puskesmas Dekai No. /UKP/SK/V/2018 tentang Pelayanan Gizi di
Posyandu
4 Referensi Buku Pedoman PemantauanPertumbuhan Balita, Depkes RI 2007
Buku Pegangan Kader, Kemenkes 2012
ASUHAN GIZI
PUSKESMAS
No. Dokumen:
No. Revisi :
SO Tanggal Terbit :
Halaman :
P
UPTD PUSKESMAS Nelly Aspalek, A.Md.Keb
DEKAI NIP.197411202003122009
2 Tujuan Sebagai acuan dalam proses asuhan gizi terhadap pasian yang mengalami
masalah gizi
Meningkatkan kesehatan terhadap pasien rawat jalan.
3 Kebijakan SK. Kepala UPT Puskesmas Dekai No. /UKP/SK/ /2018 tentang Asuhan Gizi di
Puskesmas
4 Referensi Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar, Kementrian Kesehatan RI: Jakarta
2014
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SO Halaman :
P
UPTD PUSKESMAS Nelly Aspalek, A.Md.Keb
DEKAI NIP.197411202003122009
1 Pengertian Rangkaian kegiatan penyelidikan atau investigasi terhadap faktor resikoterjadinya gizi
buruk dan penemuan kasus balita gizi buruklainnya di suatu wilayah kerja.
2 Tujuan Ditemukannya kasus baru balita gizi buruk untuk dapat ditangani secara
cepat,tepat dan konferhensif.
Teridentifikasinya faktor resiko gizi buruk di suatu wilayah sebagai bahan
informasi bagi sector terkait dalam penentuan intervensi
Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangan gizi buruk secara
konferhensif.
3 Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Dekai No. /SK/UKP/ /2018 tentang Pelacakan Kasus
Gizi Buruk.
4 Referensi
Buku Pedoman Penanganan dan Pelacakan Kasus Balita Gizi buruk, Depkes RI,
2009
Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk, Depkes RI 2007
Buku Pegangan Kader, Kemenkes 2012
Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Sunita Almatsier
Penilaian Status Gizis
5 Alat dan Bahan Alat antropometri ( Timbangan,Microtoa,Pengukur PB, LILA )
Form Pelacakan Gizi Buruk
Alat Tulis
6 Langkah-langkah Persiapan
Petugas mempelajari laporan gizi buruk
Petugas menyiapkan alat antropometri
Petugas menyiapkan instrumental pelacakan (Form Pelacakan Gizi Buruk)
Berkoordinasi dengan petugas lainnya untuk melaksanakan pelacakan.
Pelaksanaan
Petugas melakukan pengukuran antropometri dan melakukan anamnesa awal
serta melakukan pemeriksaan fisik.
Petugas Menghitung kebutuhan gizi berdasarkan hasil anamnesa.
Petugas menyusun paket intervensi bagi balita gizi buruk sesuai dengan keadaan
balita tersebut
Petugas meberikan paket intervensi kepada balita gizi buruk
Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga tentang pemberian paket
intervensi
Petugas malakukan tindak lanjutpaca pemberian paket intervensi
Petugas melalukan konseling tergadap pasien Gizi Buruk
Petugas memantau Kenaikan Berat Badandan perubahan keadaan umun balita
gizi buruk setiap minggu
Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan serta mendokumentasikan
kegiatan.
7 Unit terkait Dokter Puskesmas
Bidan
Perawat
Kader
Aparatur Kampung
8 Dokumen terkait