Anda di halaman 1dari 3

Dalam praktikum langkah pertama yang harus dilakukan adalah cari daun dengan kriteria daun

mengkilap pada permukaanya dan lunak atau tidak terlalu. Kemudiam daun yang telah dipilih
sesuai kriteria dibersihkan menggunakan air atau tissue untuk menghilangkan kotoran atau debu
yang menempel pada permukaan daun. Selanjutnya daun yang akan dibuat preparat dipotong kecil-
kecil dengan ukuran 5mm x 5mm sebanyak 25 potong dan dimasukkan kedalam tabung kecil.
Potongan daun yang berada di tabung kecil direndam dengan hydrogen peroksida (H2O2) sampai
volumenya mencapai leher botol. Selanjutnya, botol dimasukkan kedalam incubator dengan suhu
55 0C selama 5 hari agar kutikula lebih cepat lepas. Pengecekan dilakukan setiap hari, apabila
dalam pengecekan tersebut larutan (hydrogen peroksida) berkurang maka ditambahkan aquades
hingga volumenya sama seperti volume awal (sampai leher botol). Pengovenan dihentikan apabila
potongan daun tersebut sudah larut (mengalami klorosis) dan berubah warna menjadi jernih dan
menyisakan lapisan-lapisan tipis transparan kutikula di dalam botol atau tabung kecil perendaman.
Selanjutnya sisa larutan dibuang dan kutikula dicuci dengan air sebanyak 3 kali. Setelah
itu, dilakukan pemisahan bagian yang sudah transparan (Kutikula) di cawan petri. Kutikula
dibersihkan dengan kuas dan dicuci dengan menggunakan air sebanyak 3 kali. Lalu kutikula
direndam dengan pewarna safranin sebanyak 3 tets selama 8 menit. Setelah 8 menit, dicuci dengan
air sampai air cucian kutikula tidak berwarna. Kutikula yang telah diwarnai, diletakkan di atas
gelas benda dengan menggunakan kuas dan sisa air pada gelas dibersihkan dengan menggunakan
tissue hingga benar-benar tidak ada air yang tersisa. Selanjutnya, pada kutikula ditetesi gliserin
menggunakan lidi secara tegak lurus sebanyak 1 tetes. Kemudian diletakkan 4 potongan kecil
paraffin pada gelas benda, diletakkan pada posisi ujung gelas penutup. Lalu kutikula ditutup
menggunakan gelas penutup di atas potongan paraffin hingga potongan paraffin tertutup.
Panaskan di atas nyala api bunsen untuk melelehkan paraffin dan gliserin dengan cara gelas benda
diletakkan didekatkan dengan nayala api bunsen pada ujung gelas penutup yang terdapat paraffin.
Ujung gelas penutup yang terdapat paraffin didekatkan dengan api secara silang agar paraffin
meleleh secara merata dan gelas penutup melekat dengan sempurna. Setelah paraffin dan gliserin
leleh, preparat diletakkan dan dikeringkan. Selanjutnya, preparat diamati dengan mikroskop
cahaya.

Pemotongan daun dengan ukuran 5mm x 5mm sebanyak 25 potong. Kemudian dimasukkan ke
dalam botol dan ditambahkan H2O2 sampai volumenya mencapai leher botol untuk merendam
daun.
pengeringan (pegovenan), botol yang telah diberi H2O2 dimasukkan ke dalam inkubator dengan
suhu 550C selama 5 hari. Selama pengeringan dilakukan pengecekan dan apabila volumenya
berkurang lalu ditambahkan air sampai volumenya seperti volume awal.

Pemisahan bagian yang sudah transparan (kutikula) di cawan petri. Kutikula dobersihkan dengan
kuas dan dicuci menggunakan air sebanyak 3 kali.

Pewarnaan kutikula dengan pewarna safranin sebanyak 3 tetes selama 8 menit. Kemudian
dibersihkan dengan air sampai bersih.
Proses pembutana preparat kutikula, yaitu dengan mengambil satu kutikula, lalu ditetesi dengan
gliserin sebanyak satu tetes dengan menggunakan lidi, kemudian diberi 4 potong paraffin, lalu
ditutup dengan gelas penutup di atas paraffin, selanjutnya dipanaskan di atas nyala api Bunsen
agar paraffin dan gliserin meleleh, kemudian di keringkan agar paraffin meleleh dengan sempurna.

Hasil pengamatan mikroskop dengan perbesaran 40x dan 400x

Anda mungkin juga menyukai