Anda di halaman 1dari 15

Daftar

Isi
Daftar Isi........................................................................................................................................... III
Kata Pengantar...............................................................................................................................IV
Ketika Harus Memilih..................................................................................................................... 1
Shalat Istikharah.............................................................................................................................. 2
Tata Cara Shalat Istikharah........................................................................................................... 3
Waktu Pelaksanaan........................................................................................................................ 3
Niat..................................................................................................................................................... 3
Jumlah Rakaat.................................................................................................................................. 4
Do’a.................................................................................................................................................... 4
Hikmah Dibalik Shalat Istikharah................................................................................................. 5
1. Bukti Tawakal Kepada Allah..................................................................................................... 5
2. Mengikuti Tuntunan Syar’i........................................................................................................ 5
3. Melatih Diri untuk Mampu Membaca Tanda Keridhoan Allah......................................... 5
Cara Mengetahui Jawaban dari Shalat Istikhoroh................................................................... 7
Profil Tgk. Salamuddin Abubakar Yusuf (SAY) .......................................................................... 8
Profil Owner..................................................................................................................................... 9
Tentang hasana.id.........................................................................................................................10

III
Kata
Pengantar

Assalamualaikum warahmatullah.

Segala syukur mari kita sampaikan kepada Allah 'Azza wa Jalla. Alhamdulillah.

Shalawat dan Salam mari kita kirimkan kepada Baginda Rasulullah Shallallahu 'alahi
wa sallam. Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa
Sallim. Alhamdulillah ebook "Shalat Istikharah: Penjelasan Super Lengkap (Tata Cara,
Doa, Dll)" telah hadir di tengah-tengah kita.

Ebook ini ditulis oleh penulis Hasana.id. Namun sudah dibaca dan dikoreksi oleh Tgk.
Salamuddin Abubakar Yusuf (SAY). Jadi in syaa Allah isinya benar, bisa Anda baca &
pelajari, serta bisa dipertanggungjawabkan :)

Semoga ebook ini bermanfaat banyak untuk kita semua ya,baik di dunia maupun di
akhirat.
Aamiin Allahumma Aamiin.

IV
Ketika Harus
Memilih
Secara manusiawi kita senantiasa dihadapkan pada berbagai pilihan. Adakalanya ketika kita harus
memilih pilihan-pilihan yang sifatnya mendesak dan penting atau pilihan-pilihan yang sifatnya
sederhana, yang pasti berbagai pilihan itu senantiasa ada dan mengiringi perjalanan hidup kita.

Maka ada sebuah tuntunan dan tuntutan mana kala kita dihadapkan pada proses pemilihan
tersebut. Allah telah menggambarkan sebuah pilihan umum didalam hidup manusia dengan
penggambaran antara yang haq (kebenaran) dan bathil (kejahatan).

Pemilihan antara haq dan bathil ini adalah sebuah mekanisme abadi yang senantiasa mengiringi
perjalanan hidup manusia. Tidak terkecuali disemua hal, bahkan hingga hal-hal yang seringkali kita
anggap remeh. Karenanya Allah dan Rasul-Nya telah mensyariatkan sebuah tuntunan agar kita
tidak salah dan keliru dalam mengambil keputusan. Terutama ketika kita menghadapi berbagai
permasalahan yang penting dan mendesak.

Tuntunan cara memilih berdasarkan syar’i ini adalah sebagai wujud kasih sayang Allah atas sifat
dasar manusia yang memiliki kelemahan. Dimana kelemahan tersebut adalah kecenderungan
manusia untuk ragu dan tidak yakin atas pilihan yang telah ia putuskan.

Allah SWT berfirman,

ِ َ ‫ٱل َح ُّق ِمن َّربِّ َك ف ََل تَكُونَ َّن ِم َن ٱمل‬


‫ُمتي َن‬

Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang
ragu. (QS. Al Baqoroh : 147)

Maka tuntunan ini memang sejatinya dibutuhkan oleh manusia sepanjang hidupnya, agar setiap
keputusan yang ia ambil senantiasa istiqomah dalam kebenaran. Tuntunan tersebut adalah shalat
istikharah sebagaimana yang telah di contohkan dalam sunnah Rasulullah SAW.

Banyak hal yang sering kali menjadi latar belakang dilaksanakannya shalat istikharah diantaranya
seperti, memilih pekerjaan, memilih jenjang pendidikan, memutuskan suatu hal untuk kepentingan
umat dan lain sebagainya. Salah satu yang paling lazim di gunakan sebagai motivasi mengamalkan
sholat ini adalah ketika memilih jodoh.

Memilih jodoh adalah salah satu mekanisme kehidupan yang bersifat sangat krusial. Dimana
jodoh bisa mengantarkan kita ke syurga atau bahkan menjerumuskan ke neraka, baik itu di
dunia atau pun di akhirat. Karena begitu penting dan agungnya prosesi memilih jodoh ini, maka
disyariatkanlah untuk melaksanakan shalat istikharah.

1
Shalat
Istikharah
Shalat istikharah adalah sholat yang berjumlah 2 rakaat yang disunnahkan berdasarkan praktek
yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sholat ini dilaksanakan manakala menghadapi
pilihan-pilihan yang mesti dengan segera diambil keputusan.

Sebagaimana ibadah-ibadah yang lain, shalat istikharah pun mesti didasari dalil yang jelas dan
kuat. Karena itu sebelum lebih jauh kita mempelajari tentang sshalat istikharah beserta dengan
tata caranya, maka ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu dalil yang menguatkan dilak-
sanakannya sholat sitikhoroh tersebut.

‫ُول « إِذَا َه َّم أَ َح ُدكُ ْم‬ ُّ ‫ ك ََم يُ َعلِّ ُم‬، ‫ول اللَّ ِه – صىل الله عليه وسلم – يُ َعلِّ ُم أَ ْص َحابَ ُه ا ِال ْس ِت َخا َر َة ِف األُ ُمو ِر كُلِّ َها‬
ُ ‫السو َر َة ِم َن الْ ُق ْرآنِ يَق‬ ُ ‫كَا َن َر ُس‬
‫ فَ ِإن ََّك تَق ِْد ُر‬، ‫ َوأَ ْسأَل َُك ِم ْن فَضْ لِ َك الْ َع ِظ ِيم‬، ‫بِاألَ ْم ِر فَل َ ْْيكَ ْع َركْ َعتَ ْ ِي ِم ْن غ ْ َِي الْ َفرِيضَ ِة ث ُ َّم لِيَقُلِ اللَّ ُه َّم إِ ِّن أَ ْستَ ِخ ُري َك ِب ِعلْ ِمك َوأَ ْستَق ِْد ُر َك ِب ُق ْد َرتِ َك‬
ِ‫ اللَّ ُه َّم إِ ْن كُ ْن َت تَ ْعلَ ُم أَ َّن َهذَا األَ ْم َر َخ ْ ٌي ِل ِف ِدي ِنى َو َم َع ِاش َو َعا ِق َب ِة أَ ْمرِى – أَ ْو ق ََال َعاجِل‬، ‫وب‬ ِ ‫َوالَ أَق ِْد ُر َوتَ ْعلَ ُم َوالَ أَ ْعلَ ُم َوأَن َْت َعالَّ ُم الْ ُغ ُي‬
‫ش ِل ِف ِدي ِنى َو َم َع ِاش َو َعا ِق َب ِة أَ ْمرِى – أَ ْو ق ََال ِف‬ ٌّ َ ‫ َوإِ ْن كُ ْن َت ت َ ْعلَ ُم أَ َّن َهذَا األَ ْم َر‬، ‫س ُه ِل ث ُ َّم بَار ِْك ِل ِفي ِه‬ ْ ِّ َ‫أَ ْمرِى َوآ ِجلِ ِه – فَاقْ ُد ْر ُه ِل َوي‬
‫ َواقْ ُد ْر ِل الْ َخ ْ َي َح ْيثُ كَا َن ث ُ َّم أَ ْر ِض ِنى – ق ََال – َويُ َس ِّمى َحا َجتَ ُه‬، ‫اصفْ ِنى َع ْن ُه‬ ِ ْ ‫َاصفْ ُه َع ِّنى َو‬ ِ ْ ‫َعاجِلِ أَ ْمرِى َوآ ِجلِ ِه – ف‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari para sahabatnya untuk shalat istikharah dalam
setiap urusan, sebagaimana beliau mengajari surat dari Alquran. Beliau bersabda, “Jika kalian
ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu, kemudian
hendaklah ia berdoa:

“Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa


innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in
kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii
diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in
kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-
rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.”

Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu
kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya
Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu,
sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau
mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi
agama, kehidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah
untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek
bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat),
maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku
apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. Kemudian dia menyebut keinginanya”
(HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya).

2
Tata Cara
Shalat Istikharah

Sholat sunnah memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan sholat fardhu secara
umum. Jika pada artikel sebelumnya kita mengetahui adanya sholat yang ditentukan batasan
waktu dan sholat yang ditentukan karena hal yang melatar belakanginya.

Sebagaimana sholat hajat, shalat istikharah termasuk kedalam sholat yang dlaksanakan karena
hal-hal yang melatar belakanginya. Dalam hal ini karena kita dihadapkan pada sejumlah pilihan
yang sifatnya mendesak dan penting.

Sholat sunnah pun memliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan sholat fardhu, yaitu
diperbolehkan untuk digabung dengan sholat sunnah yang lain. Seperti shalat istikharah dengan
sholat rawatib atau tahiyatul mesjid.

Dengan demikian tidak menjadi masalah, ketika kita selesai melaksanakan sholat sunnah rawatib
kemudian diakhiri dengan membaca doa shalat istikharah. Setidaknya demikian pendapat
sebagian ulama, khususnya Imam An Nawawi yang mengatakan,

“Teks hadis menunjukkan bahwa doa istikharah bisa dilakukan setelah melaksanakan shalat rawatib,
tahiyatul masjid, atau shalat sunnah lainnya.” (Bughyatul Mutathawi’, Hal. 45)

Waktu Pelaksanaan
shalat istikharah tidak memiliki batasan tertentu untuk waktu pelaksanaannya. Meski demikian
ada anjuran untuk melaksanakannya di waktu sepertiga malam. Bersamaan dengan pelaksanaan
qiyamullail sholat tahajud.

Selain ada pengajuran waktu yang baik, ada juga pencegahan waktu sebaiknya tidak melaksanakan
sholat. Waktu-waktu tersebut adalah waktu-waktu dimana dilarangnya sholat sunnah.

Niat
Jika di lafazkan, maka shalat istikharah adalah,

USSHOLLI SUNNATAN ISTIKHOROTI RAK’ATAINI LILLAHI TA’ALA

Saya berniat sholat sunnat istikhoroh dua rakaat karena Allah Ta’ala

Akan tetapi, sejatinya tempat niat itu adalah di hati. Menghadirkan niat di hati sebaiknya juga

3
disertai dengan adanya rasa pengharapan dan menyerahkan atas segala urusan hanya kepada
Allah semata.

Jumlah Rakaat
Dalam hadist dikatakan jika jumlah rakaat dalam shalat istikharah adalah 2 rakaat. Adapun 2
rakaat tersebut bisa berdiri sendiri dengan niat khusus sholat istokhoroh, atau niat yang digabung
dengan niat yang lain seperti sholat sunnah rawatib.

Do’a
Do’a shalat istikharah ini dibaca seusai melaksanakan sholat 2 rakaat. Dengan demikian, sah
dikatakan shalat istikharah jika telah melaksanakan sholat sunnah apa pun yang berjumlah 2
rakaat, kemudian membaca do’a shalat istikharah selepas salam.

Ada beberapa redaksi do’a shalat istikharah yang sumber utamanya tetap berasal dari hadist yang
telah kita baca di penjelasan sebelumnya.

Do’a Istikharah 1

ِ ُ‫ فَ ِإن ََّك تَق ِْد ُر َوالَ أَق ِْد ُر َوتَ ْعلَ ُم َوالَ أَ ْعلَ ُم َوأَن َْت َعالَّ ُم الْ ُغي‬، ‫ َوأَ ْسأَل َُك ِم ْن فَضْ لِ َك الْ َع ِظ ِيم‬، ‫اللَّ ُه َّم إِ ِّن أَ ْستَ ِخ ُري َك ِب ِعلْ ِمك َوأَ ْستَق ِْد ُر َك ِب ُق ْد َرتِ َك‬
، ‫وب‬
‫ َوإِ ْن كُ ْن َت ت َ ْعلَ ُم أَ َّن َهذَا‬، ‫س ُه ِل ث ُ َّم بَار ِْك ِل ِفي ِه‬ ْ ِّ َ‫اللَّ ُه َّم إِ ْن كُ ْن َت تَ ْعلَ ُم أَ َّن َهذَا األَ ْم َر َخ ْ ٌي ِل ِف ِدي ِنى َو َم َع ِاش َو َعا ِقبَ ِة أَ ْمرِى فَاقْ ُد ْر ُه ِل َوي‬
‫ َواقْ ُد ْر ِل الْ َخ ْ َي َح ْيثُ كَا َن ث ُ َّم أَ ْر ِض ِنى‬، ‫اصفْ ِنى َع ْن ُه‬ِ ْ ‫َاصفْ ُه َع ِّنى َو‬ ِ ْ ‫ش ِل ِف ِدي ِنى َو َم َع ِاش َو َعا ِق َب ِة أَ ْمرِى ف‬ ٌّ َ ‫األَ ْم َر‬
“Allahumma inni astakhii-ruka bi ‘ilmika, wa astaq-diruka bi qud-ratika, wa as-aluka min fadh-likal
adziim, fa in-naka taq-diru wa laa aq-diru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub.
Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amro khoiron lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii faq-
dur-hu lii, wa yas-sirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amro syarrun lii fii
diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii, fash-rifhu ‘annii was-rifnii ‘anhu, waqdur lial khoiro haitsu kaana
tsumma ardhi-nii bih”

Do’a Istikharah 2
sama dengan atas hanya ada beberapa kalimat yang berbeda, yaitu:

Kalimat [‫اش َو َعا ِق َب ِة أَ ْمرِى‬


ِ ‫ ] ِدي ِنى َو َم َع‬diganti dengan [‫] َعاجِلِ أَ ْمرِى َوآ ِجلِ ِه‬. Sehingga, Teks lengkapnya:

ِ ُ‫ فَ ِإن ََّك تَق ِْد ُر َوالَ أَق ِْد ُر َوتَ ْعلَ ُم َوالَ أَ ْعلَ ُم َوأَن َْت َعالَّ ُم الْ ُغي‬، ‫ َوأَ ْسأَل َُك ِم ْن فَضْ لِ َك الْ َع ِظ ِيم‬، ‫اللَّ ُه َّم إِ ِّن أَ ْستَ ِخ ُري َك ِب ِعلْ ِمك َوأَ ْستَق ِْد ُر َك ِب ُق ْد َرتِ َك‬
،‫وب‬
ٌّ َ ‫ َوإِ ْن كُ ْن َت ت َ ْعلَ ُم أَ َّن َهذَا األَ ْم َر‬، ‫س ُه ِل ث ُ َّم بَار ِْك ِل ِفي ِه‬
‫ش‬ ْ ِّ َ‫اللَّ ُه َّم إِ ْن كُ ْن َت تَ ْعلَ ُم أَ َّن َهذَا األَ ْم َر َخ ْ ٌي ِل ِف َعاجِلِ أَ ْمرِى َوآ ِجلِ ِه فَاقْ ُد ْر ُه ِل َوي‬
‫ َواقْ ُد ْر ِل الْ َخ ْ َي َح ْيثُ كَا َن ث ُ َّم أَ ْر ِض ِنى‬، ‫اصفْ ِنى َع ْن ُه‬ ِ ْ ‫ِل ِف َعاجِلِ أَ ْمرِى َوآ ِجلِ ِه ف‬
ِ ْ ‫َاصفْ ُه َع ِّنى َو‬
Allahumma inni astakhii-ruka bi ‘ilmika, wa astaq-diruka bi qud-ratika, wa as-aluka min fadh-likal
adziim, fa in-naka taq-diru wa laa aq-diru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub.
Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amro khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih faq-dur-hu lii, wa
yas-sirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amro syarrun lii fii ‘aajili amrii
wa aajilih, fash-rifhu ‘annii was-rifnii ‘anhu, waqdur lial khoiro haitsu kaana tsumma ardhi-nii bih.

4
Hikmah Dibalik
Shalat Istikharah

1. Bukti Tawakal Kepada Allah


Melaksanakan shalat istikharah adalah sebagai salah satu bentuk ketawakalan kita kepada Allah
SWT. Dengan melaksanakan shalat istikharah kita menyerahkan segala urusan kepada Allah,
menyerahkan keputusan berdasarkan penilaian terbaik menurutNya.

Meski bisa saja ternyata pilihan yang telah menjadi keputusannya tersebut tidak sesuai dengan
harapan atau malah merugikan. Kita senantiasa berupaya memelihara husnuzhon kepada Allah,
jika apapun yang kita alami adalah kehendakNya yang terbaik untuk kita.

2. Mengikuti Tuntunan Syar’i


Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana cara mengambil keputusan dan memilih diantara
beberapa pilihan dengan sholat istikhoroh. Karenanya, melaksanakan sholat istikhoroh adalah
salah satu bentuk bukti ketaatan kita atas apa yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW.

Tentu saja, berbagai upaya yang kita lakukan untuk membuktikan ketaatan pada Allah dan Rasul-
Nya akan dibalas dengan pahala. Maka melaksanakan sholat istikhoroh pun menjadi sebuah
tabungan investasi pahala untuk meraih keridhoanNya dan meraih syurga-Nya.

Apa cukup dengan shalat istikharah? Tentu tidak. Salah satu cara untuk melengkapi istikharah
kita adalah dengan meminta petunjuk dari para guru dan para ulama. Kita datangi mereka satu
per satu lalu ceritakan perihal yang kita alami secata detail. Mintalah pendapat dan pertimbangan
mereka.

Para guru dan ulama tentu punya peetimbangan yang lebih baik dari kita sendiri. Pertimbangan
orang-orang sholeh yang dekat dan dicintai Allah tentu saja berbeda dengan pertimbangan kita
yang penuh dosa. Para ulama memang diberikan banyak kelebihan oleh Allah SWT.

3. Melatih Diri untuk Mampu Membaca Tanda Keridhoan Allah


Pada akhirnya, Allah akan menuntun kita dengan keputusanNya yang terbaik. Akan tetapi
adakalanya ketika kita kurang cerdas dalam memahami tanda-tanda-Nya seringkali kita malah
bersikukuh dengan keputusan yang kita tentukan sebelumnya, padahal hal tersebut bukan hal
yang diridhoi oleh Nya.

Untuk memahami hikmah yang satu ini, maka kita perlu berlatih terus menerus bagaimana
tanda-tanda Allah meridhoi keputusan yang akan kita ambil tersebut. Hal yang harus pertama
kali dilakukan adalah dengan membersihkan sebersih-bersihnya faktor-faktor lain yang akan
merusak keikhlasan kita dalam melaksanakan sholat istikhoroh.

5
Contoh, ketika kita melakukan sholat istikhoroh ketika dihadapkan pada pilihan pekerjaan.
Pekerjaan A gaji besar dan lingkungan nyaman, akan tetapi banyak potensi uang haram disana.
Sementara pekerjaan B gaji kecil dan lingkungan tidak terlalu mendukung, akan tetapi kehalalannya
terjamin.

Maka ketika melakukan sholat istikhoroh, sebaiknya kita melepaskan semua kecenderungan
terhadap salah satu pihak. Sehingga ketika nanti Allah menjawab dengan pekerjaan B misalkan,
akan tetapi karena dari awal kita sudah cenderung dengan pekerjaan A, maka kita menolak
pekerjaan B yang telah Allah ridhoi.

Faktor penting untuk memahami bahwa tanda Allah meridhoi keputusan yang kita ambil adalah
dengan mengukur seberapa besar mudhorot dan manfaat yang diberikan pada pilihan-pilihan
tersebut. Semakin besar mudhorot dan semakin kecil manfaatnya, maka jelas pilihan ini tidak
akan Allah ridhoi.

Khususnya untuk permasalahan jodoh, Rasulullah SAW telah memberikan indikator khusus
atas pilihan yang nantinya akan di putuskan. Rasulullah SAW bersabda, Perempuan dinikahi
karena empat faktor. Karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka
menangkanlah karena wanita yang memiliki agama, engkau akan beruntung.”

6
Cara Mengetahui
Jawaban dari Shalat
Istikhoroh

Kita telah mengetahui indikator bahwa keputusan yang kita ambil itu ada dalam ridho-Nya.
Pertanyaan berikuitnya adalah bagaimana cara Allah menjawab do’a istikharah tersebut?

Ada banyak pendapat tentang bagaimana cara Allah menjawab do’a istikharah yang kita panjatkan.
Ada yang melalui mimpi, halaman pada Al-Qur’an dan yang lain sebagainya. Yang pasti Allah akan
menjawab setiap doa kita melalui jawaban yang terbaik dariNya.

Karena itu jangan menutup berbagai kemungkinan atas jawaban Allah. Meski lazimnya banyak
yang berpendapat jika jawaban Allah itu dijawab melalui mimpi, akan tetapi kita jangan serta
merta menutup pintu kemungkinan lain atau berputus asa saat kita tidak kunjung bermimpi.

Terkait soal mimpi, Rasulullah SAW bersabda, “Mimpi ada 3 macam: dari Allah, dari setan, dan
bisikan hati.” Oleh karena itu, kebenaran dari mimpi pun hanya memiliki kemungkinan sebesar
1/3 saja, sedangkan 1/3 lagi kemungkinan dari syetan. Mengetahui hal ini, maka kita harus ber-
hati-hati setiap kali menyikap mimpi yang mendatangi tidur kita.

Akan tetapi, tuntunan yang paling banyak ulama berpendapat adalah dengan melaksanakan apa
yang telah menjadi kehendak hatinya. Dengan berhusnuzhon bahwa Allah yang akan memberi-
kan berbagai kebaikan melalui keputusannya tersebut.

Imam Nawawi berkata, “Jika seseorang melakukan istikharah, maka lanjutkanlah apa yang men-
jadi keinginan hatinya.”

Demikian penjelasan lengkap tentang sholat istikhoroh ini. Semoga kita bisa mengamalkan berb-
agai sunnah seperti yang telah Rasulullah SAW contohkan, contohnya seperti sholat istikhoroh
ini. Sehingga kita senantiasa ada didalam perlindungan dan petunjuk Allah SWT.

7
Profil Tgk.
Salamuddin Abubakar
Yusuf (SAY)

Tgk. Salamuddin Abubakar Yusuf (SAY) adalah seorang ustadz muda dari Pidie, Aceh. Tepatnya
beliau berasal dari Desa Kp. Jeumpa, Kec. Sakti. Kab. Pidie, Aceh.

Sejak lulus SMP, beliau fokus mendalami ilmu agama di Dayah Mudi Mesra Samalanga. Hingga
saat ini, sudah belasan tahun beliau belajar dan mengajar di salah satu dayah paling besar di Aceh
tersebut.

Selain sibuk mengisi pengajian ke sana kemari, beliau juga sangat fokus mengurusi Halaqah
Ilmu Agama (HIA). HIA adalah sebuah tempat (online) di mana orang-orang bisa bertanya terkait
urusan agama. Beliau juga share banyak wawasan, inspirasi, dan berbagai hal baik lainnya.

Follow IG pribadi beliau:


https://www.instagram.com/tgk.salam23/

Web Halaqah Ilmu Agama (HIA):


https://halaqahilmuagama.com/

FB HIA:
https://www.facebook.com/HalaqahIlmuAgama/

IG HIA:
https://www.instagram.com/halaqahilmuagama/

Telegram HIA:
https://t.me/HalaqahIlmuAgama

Youtube HIA:
https://www.youtube.com/channel/UC5nM0w7TSYAv1BrTKFuYjBQ

Tgk. Salamuddin Abubakar


Yusuf (SAY)

8
Profil
Owner
Walaupun nama brand yang dipilih adalah Arrazi Ibrahim, namun sebenarnya nama aslinya adalah
Arrazi. Ibrahim nama ayah. Razi adalah orang yang telah membangun dan mengelola Hasana.id
dari awal hingga sekarang.

Saat ini beliau menetap di rumah (Bundanya) di Desa Pasar, Kota Bakti, Kec. Sakti, Kab. Pidie,
Aceh. Kesibukan sehari-hari mengurus Hasana.id dan beberapa website lain.

Follow Instagram:
https://www.instagram.com/arraziibrahim/

Join Telegram:
https://t.me/arraziibrahim

Add Friend / Follow Facebook:


https://www.facebook.com/arraziibrahim

Follow Blog:
https://arraziibrahim.com

Arrazi Ibrahim

9
Tentang
hasana.id
Hasana.id adalah sebuah website yang menyajikan artikel-artikel seputar dunia Islam.

Ada artikel seputar fiqh, seputar tauhid, kisah-kisah, doa-doa, dan lain sebagainya. Artikel di
Hasana.id tidak banyak, namun in syaa Allah semua topik artikel dibahas secara mendalam.

FYI, semua artikel di Hasana.id telah dibaca dan dikoreksi oleh Tgk.
Salamuddin Abubakar Yusuf (SAY), salah seorang Ustadz Muda dari Aceh.

Goal dari Hasana.id adalah menghadirkan konten-konten terbaik kepada para pencari
ilmu. Kami ingin kita semua lebih dekat dengan Islam, mengenal Islam lebih dalam lagi.

Selain artikel yang bisa dibaca langsung di website, kami juga membuat
konten dalam format ebook, seperti yang sedang Anda baca saat ini.

Tapi, jangan berhenti sampai di Hasana.id dan ebook saja ya. Anda juga harus
belajar langsung sama para guru, para Kiayi, para Asatidz, dan para Habaib.

:)

10
Mini ebook “Panduan Sholat Istikharah Lengkap” ini berisi
Definisi Shalat Istikharah, Tata Cara Shalat Istikharah, Hikmah
Dibalik Salat Istikharah, sampai Cara Mengetahui Jawaban
dari Sholat Istikhoroh.

Isinya tentu tidak sempurna, tapi kami berusaha agar sedikit


banyak ebook ini bisa menjawab kebutuhan & pertanyaan
yang sedang Anda cari.

Semoga mini ebook ini bermanfaat banyak untuk untuk kita


semua. Baik di dunia maupun di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai