Anda di halaman 1dari 18

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Atom didefinisikan sebagai partikel terkecil dari unsur. Atom-atom dari unsur yang sama
mempunyai sifat dan ukuran yang sama, tetapi berbeda dari atom unsur lain. Dunia sekitar kita
terdiri dari berbagai jenis materi. Materi tersebut dapat mengalami perubahan, misalnya berkarat,
membusuk, terbakar, atau berubah warna. Dalam rangka untuk menjelaskan hakikat dan
perubahan materi, para pemikir masa lalu menduga bahwa materi terbentuk dari suatu bahan
dasar.

Istilah atom pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani kuno, Demokritus (460 – 370
SM). Menurut Demokritus jika suatu materi dibelah maka pembelahan materi akan berakhir pada
tingkat dimana partikel tidak dapat dibelah lagi, yang dinamakan Atom. Namun konsep atom
yang dikemukakan oleh Demokritus tidak didukung oleh eksperimen yang tidak meyakinkan,
sehingga tidak dapat diterima oleh beberapa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat. Namun, filsuf
lain mempunyai pendapat berbeda. Plato dan Aristoteles berpendapat bahwa tidak ada yang tak
terbagi. Oleh karena Aristoteles termasuk orang yang sangat berpengaruh pada masa itu, gagasan
tentang atom memudar dan tidak mengalami perkembangan selama berabad-abad.

1.1.1 Perkembangan Model Atom Dalam Konsep Yunani

Definisi awal tentang konsep atom berlangsung > 2000 tahun. Dulu atom dianggap
sebagai bola keras sedangkan sekarang atom dianggap sebagai awan materi yang kompleks.
Dibawah ini akan dipaparkan konsep Yunani tentang atom :

- Pandangan filosof Yunani Atom adalah Konsep kemampuan untuk dipecah yg tiada
berakhir
- Leucippus (Abad ke-5 SM) menyatakan bahwa Ada batas kemampuan untuk dibagi,
sehingga harus ada bagian yang tidak dapat dibagi lagi
- Democritus (380-470 SM) menyatakan atom adalah partikel yang tidak dapat dibagi
lagi. Atom setiap unsur memilki bentuk & ukuran yang berbeda.

1
- Lucretius menyatakan Sifat atom ialah suatu bahan dalam “ On the Nature of Things”

1.1.2 Perkembangan Model Atom Secara Ilmiah

Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805),
kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911) dan disempurnakan oleh Bohr
(1914). Setelah model atom Bohr, Heisenberg mengajukan model atom yang lebih dikenal
dengan model atom mekanika gelombang atau model atom modern.

Hasil eksperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran mengenai susunan
partikel-partikel tersebut di dalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam
memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom
disebut model atom.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

2.1 Model Atom John Dalton

Pada tahun 1803 ilmuan Inggris yang menghidupkan kembali gagasan mengenai atom
Democritus. John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori
atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan
hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat
sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts
menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Model
Dalton menaruh perhatian utamanya pada sifat kimia atom, yaitu bagaimana atom membentuk
senyawa, daripada mencoba untuk menjelaskan sifat fisika atom.

Berikut adalah gambar dari model atom Dalton

2
Gambar 2.1 Model Atom Dalton

Konsep utama dari model Dalton adalah sebagai berikut:

1. Sebuah elemen terdiri dari partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi lagi disebut
atom.
2. Semua atom dari elemen tertentu memiliki karakteristik yang identik, yang membedakan
mereka dengan atom elemen lain.
3. Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, atau diubah menjadi atom dari elemen lain.
4. Senyawa terbentuk ketika atom-atom elemen yang berbeda bergabung satu sama lain
dalam sebuah rasio tertentu.
5. Jumlah dan jenis atom tersebut adalah konstan dalam senyawa tertentu.

Poin pertama dari teori Dalton berhubungan dengan pengertian orang Yunani tentang atom, yaitu
sebuah unit kecil yang bekerja bersama atom lain untuk membentuk senyawa yang lebih besar.
Dalton juga mampu untuk memahami tentang adanya sifat elemen yang berbeda-beda dapat
dijelaskan dengan bukti adanya berbagai macam atom, yang masing-masing memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.

Poin ke-3 dari model Dalton menunjukkan bahwa atom tidak dapat diubah dengan cara kimia.
Ini ditunjukkan dengan bagaimana garam dapat diambil walaupun telah larut dalam air.

Poin ke-4 dan ke-5 mendeskripsikan bagaimana atom-atom dapat membentuk senyawa kimia.
Konsep-konsep ini secara tepat menjelaskan cara pembentukan senyawa, dan masih digunakan
hingga sekarang. Model Dalton, sebagai contoh, dapat menjelaskan bahwa air merupakan
senyawa yang berbeda (dengan sifat dan ciri yang berbeda) dari hidrogen hidroksida karena
memiliki 1 atom hidrogen lebih sedikit dalam tiap senyawanya daripada yang dimiliki hidrogen

3
hidroksida. Walaupun teori Dalton cukup untuk menjelaskan keberadaan atom, namun struktur
atom masih belum dijelaskan dan alasan mengapa elemen yang berbeda memiliki sifat dan ciri
yang berbeda masih belum terjawab.

Kelebihan model/teori atom John Dalton:

- Dapat menerangkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan


tetap (Proust).

Kelemahan model/teori atom John Dalton:

- Ada partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel subatom.
- Tidak menjelaskan bagaimana atom-atom berikatan.
- Tidak dapat Menerangkan sifat listrik atom.

2.2 Model Atom Joseph John Thomson

Pada awal 1900an, J.J. Thomson mengusulkan model atom baru yang mengikutkan
keberadaan partikel elektron dan proton. J.J Thomson melakukan sebuah eksperimen dengan
menggunakan tabung sinar katoda. Berikut adalah gambar dari tabung sinar katoda

Gambar 2.2 Tabung Sinar Katoda

Karena eksperimen menunjukkan proton memiliki massa yang jauh lebih besar
dibandingkan elektron, maka model Thomson menggambarkan atom sebagai proton tunggal
yang besar. Di dalam partikel proton, Thomson memasukkan elektron yang menetralkan adanya
4
muatan positif dari proton. Menurut Thomson, atom terdiri dari suatu bulatan bermuatan positif
dengan rapat muatan yang merata. Di dalam muatan positif ini tersebar elektron dengan muatan
negatif yang besarnya sama dengan muatan positif. Cara yang populer untuk menggambarkan
model ini adalah dengan menganggap elektron sebagai kismis (plumb) di dalam kue puding
proton, sehingga model ini diberi nama model kue kismis (plumb-pudding model). Seperti pada
gambar berikut:

Gambar 2.3 Model Kue Kismis (plumb-pudding model)

Sekiranya teori atom Thomson dapat diringkas sebagai berikut :

1. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya elektron yang bermuatan
negatif di sekelilingnya.

2. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini menjadikan atom bermuatan
netral. Suatu atom tidak mempunyai muatan positif atau negatif yang berlebihan.

Selain roti kismis, teori atom Thomson dapat diumpamakan sebagai semangka. Daging buah
yang berwarna merah melambangkan ruang yang bermuatan positif, sedangkan biji yang tersebar
di dalamnya adalah elekton yang bermuatan negatif.

Walaupun model atom Thomson adalah yang pertama yang memasukkan konsep adanya
proton dan elektron yang bermuatan, model Thomson tidak mampu melewati pengamatan pada
eksperimen-eksperimen berikutnya. Sebagai catatan, proton yang digunakan dalam model
Thomson ini bukanlah partikel proton yang ditemukan di model yang lebih modern. Bahkan

5
sesungguhnya dapat dikatakan model Thomson tidak memiliki proton, namun sebuah sel
bermuatan positif.

Pengaruh model atom Dalton dapat dilihat dengan jelas pada model Thomson. Dalton
berspekulasi bahwa atom adalah benda padat, dan Thomson mendukung gagasan ini dalam
modelnya dengan mengelompokkan elektron dan proton bersama-sama.

Kelebihan model/teori atom Joseph John Thompson :

- Dapat menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom.


- Dapat menerangkan sifat listrik atom.

Kelemahan model/teori atom Joseph John Thomson :

- Tidak dapat menerangkan efek penghamburan cahaya pada lempeng tipis emas.

2.3 Model Atom Rutherford

Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden) telah
ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya
tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas.

Teori atom Rutherford didasarkan pada eksperimen penembakan inti atom lempengan
emas dengan partikel alfa yang dikenal dengan percobaan Geiger-Marsden. Pada saat itu,
Rutherford menysun desain rancangan percobaan penembakan atom emas oleh partikel alfa yang
dipancarkan oleh unsur radioaktif. Ternyata, sinar radioaktf tersebut ada yang dipantulkan,
dibelokkan, dan diteruskan.

Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni


apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa
akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila
partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel
alfa diteruskan (ada penyimpangan melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar

6
alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan
Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90°
bahkan lebih.

Gambar 2.4 Percobaan Geiger-Marsden

Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

- Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
- Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
- Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan
fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira
10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan

Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan


model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri
dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan
negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi
mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak Model atom Rutherford dapat
digambarkan sebagai beriukut:

7
Gambar 2.5 Model Atom Rutherford

Kelebihan Model Atom Rutherford

- Membuat hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilingi inti

Kelemahan Model Atom Rutherford

- Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran
energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya
makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

2.4 Model Atom Neils Bohr

Pada tahun 1913 pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom
Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Niels Bohr mencoba
menjelaskan model atom Bohr melalui konsep elektron yang mengikuti orbit mengelilingi inti
atom yang mengandung proton dan neutron.

8
Menurut Bohr, hanya terdapat orbit dalam jumlah tertentu, dan perbedaan antar orbit satu
dengan yang lain adalah jarak orbit dari inti atom. Keberadaan elektron baik di orbit yang rendah
maupun yang tinggi sepenuhnya tergantung oleh tingkatan energi elektron. Sehingga elektron di
orbit yang rendah akan memiliki energi yang lebih kecil daripada elektron di orbit yang lebih
tinggi.

Bohr menghubungkan elektron yang mengorbit dan pengamatan terhadap spektrum gas
melalui sebuah pemikiran bahwa sejumlah energi yang dikandung dalam elektron dapat berubah,
dan karena itu elektron dapat mengubah orbitnya tergantung dari perubahan energinya. Dalam
situasi pemakaian arus listrik melewati gas bertekanan rendah, elektron menjadi de-eksitasi dan
berpindah ke orbit yang lebih rendah. Dalam perubahan ini, elektron kehilangan sejumlah energi
yang merupakan perbedaan tingkat energi kedua orbit.

Energi yang dipancarkan ini dapat dilihat dalam bentuk sebuah photon cahaya yang
panjang gelombangnya berdasar pada perbedaan tingkat energi kedua orbit.
Secara ringkas, Bohr mengemukakan:

a. Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu, tidak
memancarkan energi. Lintasan-lintasan elektron itu disebut kulit atau tingkat energi
elektron.
b. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain.
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan
planck, ΔE = hv.
c. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke rendah disertai pemancaran energi.
Sedang perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tinggi disertai penyerapan
energi.
d. Elektron yang bergerak pada lintasannya berada pada keadaan stasioner, artinya elektron
tidak memancarkan atau menyerap energi.
Walaupun model atom Bohr cukup untuk memodelkan spektrum hidrogen, model ini
terbukti tidak cukup untuk memprediksikan spektrum elemen yang lebih kompleks.

Berikut adalah gambar dari model atom Bohr

9
Gambar 2.6 Model Atom Bohr

Kelemahan Model Atom Neils Bohr :

- Tidak dapat menjelaskan atom berelektron banyak.


- Tidak dapat menerangkan efek Zeeman bila atom ditempatkan pada medan magnet.
- Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.

Kelebihan Model Atom Neils Bohr

- Dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen


- Menjawab kesulitan teori atom Rutherford

2.5 Teori Atom Modern (Mekanika Kuantum)

Pada tahun 1905, Albert Einstein berhasil menjelaskan efek foto listrik dengan didasari
oleh pendapat Planck lima tahun sebelumnya dengan mempostulatkan bahwa cahaya atau lebih
khususnya radiasi elektromagenetik dapat dibagi dalam paket-paket tertentu yang disebut kuanta
dan berada dalam ruang. Energi berhasil menjelaskan bahwa untuk membuat electron terpancar
dari permukaan logam diperlukan cahaya yang menumbuk. Cahaya tersebut harus memiliki
frekuensi melebih frekuensi ambang dari logam tersebut. Efek foto listrik ini tidak bergantung

10
pada intensitas cahaya yang ditembakan seperti pandangan mekanika klasik tetapi hanya
bergantung pada frekuensinya saja. Walaupun cahaya lemah ditembakan tetapi memiliki
frekuensi yang melebihi frekuensi ambang ternyata ada electron yang dipancarkan.
Pernyataan Einstein bahwa cahaya teradiasikan dalam bentuk paket-paket energi yang kemudian
disebut kuanta dinyatakan dalam jurnal kuantum yang berjudul "On a heuristic viewpoint
concerning the emission and transformation of light" pada bulan Maret 1905. Pernyataan tersebut
disebut-sebut sebagai pernyataan yang paling revolusioner yang ditulis oleh fisikawan pada abad
ke-20.
Paket-paket energi yang pada masa itu disebut dengan kuanta kemudian disebut oleh foton,
sebuah istilah yang dikemukakan oleh Gilbert & Lewis pada tahun 1926. Ide bahwa tiap foton
harus terdiri dari energi dalam bentuk kuanta merupakan sebuah kemajuan. Hal tersebut dengan
efektif merubah paradigma ilmuwan fisika pada saat itu yang sebelumnya menjelaskan teori
gelombang. Ide tersebut telah mampu menjelaskan banyak gejala fisika pada waktu itu.

 Berikut ini adalah eksperimen – eksperimen yang mendasari perkembangan mekanika


kuantum:
1) Thomas Young dengan eksperimen celah ganda mendemonstrasikan sifat gelombang
cahaya pada tahun 1805,
2) Henri Becquerel menemukan radioaktivitas pada tahun 1896,
3) J.J. Thompson dengan eksperimen sinar katoda menemuka electron pada tahun 1897,
4) Studi radiasi benda hitam antara 1850 sampai 1900 yang dijelaskan tanpa
menggunakan konsep mekanika kuantum,
5) Einstein menjelaskan efek foto listrik pada tahun 1905 dengan menggunakan konsep
foton dan partikel cahaya dengan energi terkuantisasi,
6) Robert Milikan menunjukan bahwa arus listrik bersifat seperti kuanta dengan
menggunakan eksperimen tetes minyak pada tahun 1909,
7) Ernest Rutherford mengungkapkan model atom pudding yaitu massa dan muatan
postif dari atom terdistribusi merata dengan percobaan lempengan emas pada tahun
1911,
8) Otti Stern dan Walther Gerlach mendemonstrasikan sifat terkuantisasinya spin
partikel yang dikenal dengan eksperimen Stern-Gerlach pada tahun 1920,

11
9) Clinton Davisson dan Lester Germer mendemondtrasikan sifat gelombang dari
electron melalui percobaan difraksi electron pada tahun 1927,
10) Clyde L. Cowan dan Frederick Reines menjelaskan keberadaan neutrino pada tahun
1955.

 Tokoh-tokoh dalam Mekanika Kuantum


1. Max Planck
2. Albert Einstein
3. Niels Bohr
4. Louis de Broglie
5. Werner Karl Heisenberg
6. Erwin Schrodinger
7. Paul Dirac

 Bukti dari Mekanika Kuantum


Mekanika kuantum sangat berguna untuk menjelaskan perilaku atom dan partikel
subatomik seperti proton, neutron dan elektron yang tidak mematuhi hukum-hukum fisika
klasik. Atom biasanya digambarkan sebagai sebuah sistem di mana elektron (yang
bermuatan listrik negatif) beredar seputar nukleus atom (yang bermuatan listrik positif).
Menurut mekanika kuantum, ketika sebuah elektron berpindah dari tingkat energi yang
lebih tinggi (misalnya dari n=2 atau kulit atom ke-2 ) ke tingkat energi yang lebih rendah
(misalnya n=1 atau kulit atom tingkat ke-1), energi berupa sebuah partikel cahaya yang
disebut foton, dilepaskan. Energi yang dilepaskan dapat dirumuskan sbb:

keterangan:
 adalah energi (Joule)

 adalah tetapan Planck, (Js), dan


 adalah frekuensi dari cahaya (Hz)
Dalam spektrometer massa, telah dibuktikan bahwa garis-garis spektrum dari atom yang
di-ionisasi tidak kontinyu, hanya pada frekuensi/panjang gelombang tertentu garis-garis
spektrum dapat dilihat. Ini adalah salah satu bukti dari teori mekanika kuantum.

12
Gambar 2.7 Model Atom Mekanika Kuantum

Model Atom Mekanika Gelombang

Hipotesis Louis de Broglie dan azas ketidakpastian dari Heisenberg merupakan dasar dari
model Mekanika Kuantum (Gelombang) yang dikemukakan oleh Erwin Schrodinger pada
tahun1927, yang mengajukan konsep orbital untuk menyatakan kedudukan elektron dalam atom.
Orbital menyatakan suatu daerah dimana elektron paling mungkin (peluang terbesar) untuk
ditemukan.

Schrodinger sependapat dengan Heisenberg bahwa kedudukan elektron dalam atom tidak dapat
ditentukan secara pasti, namun yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron
pada suatu titik pada jarak tertentu dari intinya. Ruangan yang memiliki kebolehjadian terbesar
ditemukannya elektron disebut Orbital.

Dalam mekanika kuantum, model orbital atom digambarkan menyerupai “awan”. Beberapa
orbital bergabung membentuk kelompok yang disebut Subkulit.

Persamaan gelombang ( Ψ= psi) dari Erwin Schrodinger menghasilkan tiga bilangan gelombang
(bilangan kuantum) untuk menyatakan kedudukan (tingkat energi, bentuk, serta orientasi) suatu
orbital, yaitu: bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l) dan bilangan kuantum
magnetik (m)

13
 Konfigurasi Elektron Berdasarkan Konsep Bilangan Kuantum

Konfigurasi elektron menggambarkan penataan/susunan elektron dalam atom. Dalam


menentukan konfigurasi elektron suatu atom, ada 3 aturan yang harus dipakai, yaitu : Aturan
Aufbau, Aturan Pauli, dan Aturan Hund.

1. Aturan Aufbau

Pengisian orbital dimulai dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang tinggi. Elektron
mempunyai kecenderungan akan menempati dulu subkulit yang energinya rendah. Besarnya
tingkat energi dari suatu subkulit dapat diketahui dari bilangan kuantum utama (n) dan bilangan
kuantum azimuth ( l ) dari orbital tersebut. Orbital dengan harga (n + l) lebih besar mempunyai
tingkat energi yang lebih besar. Jika harga (n + l) sama, maka orbital yang harga n-nya lebih
besar mempunyai tingkat energi yang lebih besar. Urutan energi dari yang paling rendah ke yang
paling tinggi sebagaimana digaram yang dibuat oleh Mnemonik Moeler adalah sebagai berikut:

1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < 5d ….

Gambar 2.8 Mnemonik Moeler

2. Aturan Pauli (Eksklusi Pauli)

14
Aturan ini dikemukakan oleh Wolfgang Pauli pada tahun 1926. Yang menyatakan “Tidak boleh
terdapat dua elektron dalam satu atom dengan empat bilangan kuantum yang sama”. Orbital
yang sama akan mempunyai bilangan kuantum n, l, m, yang sama tetapi yang membedakan
hanya bilangan kuantum spin (s). Dengan demikian, setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron
dengan spin (arah putar) yang berlawanan. Jadi, satu orbital dapat ditempati maksimum oleh dua
elektron, karena jika elektron ketiga dimasukkan maka akan memiliki spin yang sama dengan
salah satu elektron sebelumnya.

Contoh :

Pada orbital 1s, akan ditempati oleh 2 elektron, yaitu :

Elektron Pertama à n=1, l=0, m=0, s= +½

Elektron Kedua à n=1, l=0, m=0, s= – ½

(Hal ini membuktikan bahwa walaupun kedua elektron mempunyai n,l dan m yang sama tetapi
mempunyai spin yang berbeda)

3. Aturan Hund

Aturan ini dikemukakan oleh Friedrick Hund Tahun 1930. yang menyatakan “elektron-elektron
dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan”.

Elektron-elektron baru berpasangan apabila pada subkulit itu sudah tidak ada lagi orbital kosong.

Untuk menyatakan distribusi elektron-elektron pada orbital-orbital dalam suatu subkulit,


konfigurasi elektron dituliskan dalam bentuk diagram orbital.

Suatu orbital digambarkan dalam bentuk kotak, sedangkan elektron yang menghuni orbital
digambarkan dengan dua anak panah yang berlawanan arah. Jika orn=bital hanya mengandung
satu elektron, maka anak panah yang ditulis mengarah ke atas.

15
Dalam menerapkan aturan hund, maka kita harus menuliskan arah panah ke atas terlebih dahulu
pada semua kotak, baru kemudian diikuti dengan arah panah ke bawah jika masihterdapat
elektron sisanya.

Gambar 2.9 Aturan Haunt

16
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

a. Hal yang berkaitan dengan perkembangan teori atom diantaranya teori atom yang
dikemukakan oleh John dalton, J. J. Thomson, Rutherford, NeilsBohr hingga sampai ke teori
Mekanika Kuantum

b. Kelemahan yang terdapat pada masing-masing teori atom yaitu teori dalton tidak menerangkan
hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik.teori atom thomson tidak dapat
menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut .teori atom rutherford
tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh kedalam inti atom. Teori atom bohr tidak
dapat menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak

c. Kelebihan yang dimiliki oleh beberapa model teori atom John dalton adalah dapat
menerangkan hukum kekekalan massa dan menerangkan hukum perbandingan tetap. Thomson
adalah menerangkan adanya partikel yang lebih kecil dari atom yang disebut partikel sub atomik
dan dapat menerangkan sifat listrik atom. Rutherford adalah fenomena penghamburan sinar alfa
oleh lempeng tipis emas dan mengemukakan keberadaan inti atom. Bohr adalah mengaplikasikan
teori kuantum untuk menjawab kesulitan dalam model atom rutherford, hingga akhirnya Teori
Mekanika Kuantum adalah bentuk sempurna dari teori teori atom yang telah menjadi sebuah
dasar bagi kemajuan teknologi saat ini.

3.2 Saran

Setiap penelitian pasti ada kekurangan jadi di setiap penelitian pasti juga akan perbaikan.
Begitupun dengan teori-teori yang ada pada perkembangan atom yang selalu disemprunakan.
Maka kami sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan karena saya
memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat saya pungkiri,untuk itu saya harapkan kritik
dan saran yang membangun dari Para pembaca.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://www.ilmukimia.info/2013/02/perkembangan-teori-atom.html

http://www.ilmukimia.org/2012/11/teori-atom-dalton.html

http://www.ilmukimia.org/2013/08/teori-atom-thomson.html

http://www.ilmukimia.org/2013/08/teori-atom-rutherford.html

http://www.ilmukimia.org/2013/01/teori-atom-bohr.html

https://www.academia.edu

http://www.esdkimia.wordpress.com

18

Anda mungkin juga menyukai