Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antioksidan dalam pengertian kimia adalah senyawa pemberi elektron (electron
donors) atau reduktan. Secara biologis, pengertian antioksidan adalah senyawa yang
dapat menangkal atau meredam dampak negatif oksidan. Antioksidan juga
merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat
radikal bebbas dan molekul yang sangat reaktif. Akibatnya, kerusakan sel akan
dihambat.
Berkaitan dengan reaksi oksidasi di dalam tubuh, status antioksidan merupakan
parameter penting untuk memantau kesehatan seseorang. Tubuh manusia memiliki
sistem antioksidan untuk menangkal reaktivitas radikal bebas, yang secara kontinu
dibentuk sendiri oleh tubuh. Bila jumlah senyawa oksigen reaktif ini melebihi jumlah
antioksidan dalam tubuh, kelebihannya akan menyerang komponen lipid, protein,
maupun DNA sehingga mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang disebut stres
oksidatif. Tidak selamanya senyawa oksigen reaktif yang terdapat di dalam tubuh itu
merugikan. Pada kondisi-kondisi tertentu keberadaannya sangat dibutuhkan.
Misalnya, untuk membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Oleh sebab itu,
keberadaannya harus dikendalikan oleh sistem antioksidan dalam tubuh.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari antioksidan?
2. Apa fungsi dari antioksidan?
3. Apa saja jenis-jenis antioksidan?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian antioksidan.
2. Menjelaskan fungsi dari antioksidan,
3. Menjelaskan jenis-jenis antioksidan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Antioksidan

Antioksidan dalam pengertian kimia adalah senyawa pemberi elektron (electron


donors). Secara biologis, pengertian antioksidan adalah senyawa yang dapat
menangkal atau meredam dampak negatif oksidan. Aktioksidan bekerja dengan cara
mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga
aktivitas senyawa oksidan tersebut dihambat (Winarto, 2010). Aktioksidan diperlukan
tubuh untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas . Antioksidan merupakan
senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan cara mengikat radikal bebas
dan molekul yang sangat reaktif.

2.2 Fungsi Antioksidan

Antioksidan berfungsi sebagai senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal


bebas penyebab penyakit karsinogenis, kardiovaskuler dan penuaan dalam tubuh
manusia. Antioksidan diperlukan karena tubuh manusia tidak memiliki sistem
pertahanan antioksidan yang cukup, sehingga apabila terjadi paparan radikal
berlebihan, maka tubuh membutuhkan anntioksidan eksogen (berasal dari luar).
Fungsi utama antioksidan adalah memperkecil terjadinya proses oksidasi dari lemak
dan minyak baik dalam makanan maupun dalam tubuh, memperkecil terjadinya
proses kerusakan dalam makanan, memperpanjang masa pemakaian dalam industri
makanan, meningkatkan stabilitas lemak yang terkandung dalam makanan serta
mencegah hilangnya kualitas sensori dan nutrisi. Antioksidan selain digunakan dalam
industri farmasi, juga digunakan secara luas dalam industri makanan, industri
petroleum, industri karet dan sebagainya (Tahir et al, 2003). Dalam tubuh antioksidan
diharapkan juga mampu menghambat proses oksidasi.

Mengonsumsi antioksida dalam jumlah memadai dilaporkan dapat menurunkan


kejadian penyakit degeneratif, seperti kardiovaskuler, kanker, aterosklerosis,
osteoporosis, dan masih banyak lagi. Mengonsumsi makanan yang mengandung
antioksidan juga dapat meningkatkan status imunologis dan menghambat timbulnya
penyakit degeneratif akibat penuaan. Oleh sebab itu kecukupan asupan antioksidan
secara optimal diperlukan oleh semua kelompok umur.

2.3 Jenis Antioksidan

Ada beberapa pengelompokan jenis antioksidan yaitu,

2.3.1 Antioksidan berdasarkan sumber perolehannya ada dua macam :


a) Antioksidan alami
Antioksidan alami merupakan antioksidan yang diperoleh dari hasil
ektraksi bahan alami. Sumber antioksidan alami zat gizi adalah vitamin A,
vitamin E, vitamin C, vitamin B2, karotinoid, seng, tembaga, selenium,
protein. Sedangakn sumber antioksidan alami zat non-gizi adalah biogenik
amin, senyawa fenol, senyawa polifenol, tanin, komponen titrapiolik.
b) Antioksidan sintetik (buatan)
Antioksidan sintetis merupakan antioksidan yang diporoleh dari
sintesa reaksi kimia. Beberapa contoh antioksidan sintetik yang diizinkan
dan sering digunakan untuk makanan, yaitu butil hidroksi anisol (BHA),
butil hidroksi toluen (BHT), propil galat, tetra-butil hidroksi quinon
(TBHQ) dan tokoferol. Antioksidan-antioksidan tersebut merupakan
antioksidan alami yang telah diproduksi secara sintesis untuk tujuan
komersial.
2.3.2 Antioksidan enzimatis dan antioksidan non enzimatis
a) Antioksidan enzimatis misalnya enzim superoksida dismutase (SOD),
katalase dan glutation peroksidase.
b) Antioksidan non enzimatis dibagi kedalam dua kelompok yaitu:
1) Antioksidan larut lemak, seperti tokoferal, karotenoid, flavonoid,
quinon, dan bilirubin.
2) Antioksidan larut air, seperti asam askorbat, protein pengikat logam.
2.3.3 Antioksidan berdasarkan fungsi dan mekanisme kerjanya
a) Antioksidan primer
Antioksidan primer merupakan senyawa atau zat yang dapat
enghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas yang melepaskan
hidrogen. Antioksidan primer dapat berasal dari alam atau sintetis. Suatu
molekul dapat bereaksi sebagai antioksidan primer jika dapat memberikan
atom hidrogen secara cepat kepada radikal lipid dan radikal yang berasal dari
antioksidan ini lebih stabil daripada radikal lipidnya, atau diubah menjadi
produk-produk yang lebih stabil. Antioksidan ini dapat berperan sebagai
donor hidrogen atau CB-D (Chain breaking donor) dan dapat berperan
sebagai akseptor elektron atau CB-A (Chain breaking acceptor).
Contoh dari antioksidan primer adalah Superoksida Dismutase (SOD),
Glutation Peroksidase (GPX), Katalase, dan protein pengikat logam.
Superoksida Dismutase (SOD), Glutation Peroksidase (GPX) disebut juga
dengan antioksidan enzimatis yaitu antioksidan endogenus yang melindungi
jaringan dari kerusaka oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas oksigen
seperti anion superoksida (O2-), radikal hidroksil (OH-), dan hidrogen
peroksida (H2O2).
b) Antioksidan sekunder
Antioksidan sekunder disebut jugan antioksidan eksogenus atau non
enzimatis. Antioksidan ini menghambat pembentukan senyawa oksigen
reatif dengan cara pengelatan metal, atau dirusak pembentukannya. Prinsip
kerja sistem antioksidan non enzimatis yaitu dengan cara memotong reaksi
oksidasi berantai dari radikal bebas atau dengan menangkap radikal tersebut,
sehingga radikal bebas tidak akan berekasi dengan komponen seluler.
Antioksidan sekunder berperan sebagai pengikat ion-ion logam, penangkap
oksigen, pengurai hidroperoksida menjadi senyawa non radikal, penyerap
radiasi UV atau deaktivasi singlet oksigen.
Contoh antioksidan sekunder adalah vitamin E, vitamin C, beta karoten,
isoflavon, asam lipoat, asam urat, melatonin, bilirubin, dan albumin.
c) Antioksidan tersier
Antioksidan tersier bekerja memperbaiki kerusakan biomolekul yang
disebabkan radikal bebas. Contoh antioksidan tersier adalah enzim-enzim
yang memperbaiki DNA dan metionin sulfida reduktase.
BAB 3

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
 Antioksidan dalam pengertian kimia adalah senyawa pemberi elektron (electron
donors). Secara biologis, pengertian antioksidan adalah senyawa yang dapat
menangkal atau meredam dampak negatif oksidan.
 Antioksidan berfungsi sebagai senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal
bebas penyebab penyakit karsinogenis, kardiovaskuler dan penuaan dalam
tubuh manusia.
 Antioksidan dikelompokkan ke dalam berbagai jenis yaitu antioksidan
berdasarkan sumber perolehan, antioksidan enzimatis dan non enzimatis, dan
antioksidan berdasarkan fungsi dan mekanisme kerjanya
 Antioksidan berasarkan sumber perolehannya ada dua macam yaitu antioksidan
alami dan antioksidan sintetik
 Antioksidan enzimatis misalnya enzim superoksida dismutase (SOD), katalase
dan glutation peroksidase, sedangkan antioksidan non enzimatis dibagi kedalam
dua kelompok yaitu antioksidan larut lemak dan antioksidan larut air
 Antioksidan berdasarkan fungsi dan mekanisme kerjanya dibagi menjadi tiga,
yaitu antioksidan primer, anttioksidan sekunder, dan antioksidan tersier.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada para pembaca agar lebih
memahami pengertian antioksidan, memahami fungsi antioksidan, dan mengetahui
jenis-jenis antioksidan. Agar para pembaca lebih mengerti pentingnya antioksidan
yang bermanfaat bagi proses oksidasi di dalam tubuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai