Anda di halaman 1dari 8

JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

ANALISIS OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE


TCTO (TIME COST TRADE OFF)
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Pasar Petir Serang Banten)
Andi Maddepungeng1), Irma Suryani2), Dede Hermawan3)
1), 2)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jln. Jendral Sudirman KM. 3 Kota Cilegon Banten
3)
Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jln. Jendral Sudirman KM. 3 Kota Cilegon Banten

INTISARI

Suatu proyek dilaksanakan dengan biaya dan durasi yang telah direncanakan sebelumnya, tetapi dalam
pelaksanaannya seringkali tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Durasi awal proyek
Pembangunan Pasar Petir Serang Banten yaitu 159 hari, tetapi diperpanjang selama 210 hari. Keterlambatan
di dalam suatu proyek bisa disebabkan oleh beberapa hal, maka dilakukan percepatan untuk mengatasi
keterlambatan tersebut.
Project Crashing dengan metode Time Cost Trade Off (TCTO) merupakan metode yang dapat digunakan
untuk melakukan percepatan guna memperoleh biaya dan durasi optimal. Schedule normal dibuat network
planning, yaitu PDM (precedence diagram method) untuk kemudian diidentifikasi item pekerjaan mana saja
yang termasuk ke dalam jalur kritis. Jalur kritis inilah yang selanjutnya yang akan diperpendek durasinya
dengan alternatif project crashing yang dilakukan adalah dengan penambahan jam kerja(lembur).
Setelah analisa proyek dapat diselesaikan dengan durasi optimum selama 182 hari, namun masih mengalami
keterlambatan selama 23 hari. Besarnya biaya percepatan ditambah denda yang dikeluakan adalah sebesar
Rp.6.848.751.591.98 akan tetapi mempercepat proyek hingga maksimum yaitu 159 hari dengan tidak adanya
keterlambatan dirasa lebih baik karena mengeluarkan biaya sebesar Rp.6.727.075.874.40
Kata kunci : Optimalisasi waktu dan biaya, Percepatan, Project Crashing, Time Cost Trade Off, TCTO

ABSTRACT

A project was implemented by thepre-planned cost and duration, but in implementation often not in
accordance with what has been planned. Initial duration of Petir Market Development Project Serang
Banten has 159 days, but it was extended for 210 days. Delays in a project can becaused by several things,
then be accelerated to handle th edelay.
Project Crashing and with Time Cost Trade Off (TCTO) is a method used to accelerate the project frequently
in order to obtain the optimal cost and duration. Normal schedule made network planning, which is PDM
(precedence diagram method) to identified any task items that belong to the critica lpath. This critical path is
next to be shortened. Th eduration with project crashing alternative is the addition of working hours
(overtime).
After analyzing project it can be showed that optimum duration after accelerated is 182 day with delay
23day. Total acceleration cost with delay cost is Rp.6.848.751.591.98. however, accelerated project to a
maximum of 159 day with the absence of delay is better because having spent Rp.6.727.075.874.40
Keywords : Optimization o ftime and cost, Shorten, Project Crashing, Time Cost Trade Off, TCTO

20 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

1. PENDAHULUAN penjadwalan akibat percepatan.


A. Latar Belakang 2. Hasil penulisan ini diharapkan mampu
Setiap manusia mempunyai kebutuhan yang memberikan tambahan pengetahuan
tidak terbatas dan tidak semuanya dapat dan dapat menjadi bahan referensi
dihasilkan sendiri, maka manusia melakukan khususnya mengenai Analisa
aktifitas ekonomi untuk memenuhi Pertukaran Waktu dan Biaya bagi
kebutuhannya tersebut. Sebagaiwadah dari mereka yang membutuhkan.
aktifitas ekonomi tersebut maka munculah
pasar untuk mempertemukan para pelaku E. BatasanMasalah
ekonomi. Untuk mewujudkan itu semua maka 1. Kompresi / pemampatan dengan
pemerintah kecamatan Petir membuat sebuah menggunakan alternatif, yaitu menambah
pasar modern yang bertujuan untuk jam kerja
meningkatkan kegiatan ekonomi di kecamatan 2. Pekerjaan yang akan dianalisa
Petir-Serang. pekerjaan pelaksanaan proyek.
Metode yang digunakan agar proyek dapat 3. Harga satuan Pekerjaan yang digunakan
berjalan lancar dan agar proyek dapat tidak akan mengalami perubahan selama
dipercepat penyelesaian. Analisa Time Cost pelaksanaan proyek berlangsung.
Trade Off, atau yang lebih dikenal dengan 4. Pada saat melakukan crashing,
TCTO, adalah merupakan salah satu cara yang pertambahan IndirectCost tidak
dapat dipergunakan untuk menyelesaikan diperhitungkan.
problem apabila suatu proyek mengalami
keterlambatan. sebab di dalam TCTO terdapat F. Lokasi Penelitian
alternatif untuk mengatasi keterlambatan dan Lokasi penelitian adalah pasar Petir desa
mengkompres jaringan kerja yaitu salah Mekarbaru kabupaten Serang Banten.
satunya dengan menggunakan penambahan
jam kerja (lembur), penambahan tenaga kerja 3. METODOLOGI PENELITIAN
dan kombinasi dari keduanya. A. Pendahuluan
Penelitian ini dilakukan untuk
B. RumusanMasalah mengetahui bagaimanakah menentukan
1. Bagaimana mempercepat durasi proyek durasi dan biaya yang optimum, pada kondisi
dengan melakukan crashing diperlukannya percepatan waktu dengan
2. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan metode TCTO (Trade Cost
mempercepat proyek pada saat durasi 4 Trade Off) proyek pembangunan pasar Petir
percepatan. Serang Banten.
3. Berapakah jumlah waktu dan Bab ini antara lain akan menjabarkan
biaya optimal yang dibutuhkan untuk kerangka penelitian, teknik pengolahan data
menyelesaikan proyek setelah yang digunakan, teknik menganalisa dengan
dilakukan analisa Time Cost Trade Off least cost scheduling.
(TCTO).
B. Kerangka Penelitian
C. TujuanPenelitian Dalam setiap penelitian pada
1. Memperpendek durasi proyek dengan umumnya dikenal dengan istilah "metode
melakukan project crashing. penelitian". Dengan adanya penelitian ini
2. Untuk mengetahui berapa biaya yang diharapkan agar setiap langkahyang akan
dibutuhkan untuk melakukan dilakukan sesuai dengan yang diharapkan
percepatan. sehingga penelitian tersebut dapat selesai
3. Untuk mengetahui perbandingan antara pada tahap pengambilan keputusan. Ada dua
biaya normal dan Biaya percepatan. macam pendekatan penelitian yaitu
pendekatan secara kuantitatif dan secara
D. Manfaat Penelitian kualitatif.
1. Penulisan ini diharapkan dapat 1. Pendekatan Kuantitatif
mengetahui cara melakukan Pendekatan kuantitatif mencari pengumpulan
percepatan, menghitung biaya setelah data yang aktual dan untuk mempelajari
dilakukan percepatan, melakukan hubungan antara fakta-fakta,bagaimana fakta
Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 21
JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

tersebut dan hubungannya, apakah sesuai Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
dengan teori, serta pencarian dari setiap bagaimanakah menentukan durasi dan biaya
penelitian yang telah dilaksanakan yang optimum, pada kondisi diperlukannya
sebelumnya (literatur). Teknik dalam percepatan waktu dengan menggunakan
sainsdigunakan untuk mendapatkan ukuran- metode TCTO pada proyek pembangunan
ukuran atau data - data yang dikuantitatifkan. pasar petir Serang Banten. Pada proyek
Analisa dari data mendapatkan hasil yang konstruksi, percepatan merupakan upayayang
kuantitatif dan kesimpulan-kesimpulan harus dilakukan untuk mengejar
didapatkan dan evaluasi-evaluasi teori-teori keterlambatan yang terjadi dan menghindari
yang ada beserta literaturnya. keterlambatan suatu proyek
secarakeseluruhan. Sehingga penyelesaian
2. Pendekatan Kualitatif suatu proyek sesuai dengan yang diharapkan.
Pendekatan Kualitatif dilakukan untuk Untuk memilih suatu metodologi hal yang
mendapatkan informasiyang tersirat dan penting untuk diketahui adalah metodologi
memahami persepsi objek. Dalam pendekatan tersebut dapat membantu mengetahui
kualitatif pengertian, pendapatdan pandangan hubungan semua variabel, mekanismenya dan
objek yang diinvestigasi dan data yang jumlah dari pengaruh yang kuat tersebut.
dihasilkan belum tentu terstruktur. Berdasarkan metode penelitian tersebut, maka
Konsekuensinya objektivitas dan data penelitian dilakukan secara kuantitatif, data-
kualitatif sering dipertanyakan, khususnya data dikumpulkan melalui meninjau data
bagi orang-orang yang berpendidikan teknik / aktual yang ada pada kontraktor serta
sains, yang mempunyai ”tradisi kuantitatif”. observasi langsung ke lokasi proyek.

Analisa data cenderung lebih sulit untuk D. Sumber Penulisan


dipertimbangkan daripada data kuantitatif. Subjek dari penulisan ini adalah item
Untuk melaksanakan penelitian dilakukan pekerjaan yang berada dalam jalur kritis pada
pendekatan sebagai berikut: proyek pembangunan pasar petir Serang
a. Pencarian Topik Banten, sedangkan objeknya adalah data-
b. Survei Pustaka data maupun informasi mengenai hal-hal
c. Penetapan Judul yang berhubungan pada proses percepatan
d. Perumusan Masalah pekerjaan yang mengalami keterlambatan.
e. Kajian Pustaka
f. Pengumpulan Data E. Data
g. Pengolahan dan Analisa Data Data yang digunakan dalam penelitian
h. Temuan dan Kesimpulan ini adalah lebih banyak menggunakan data
sekunder, yang merupakan data-data
C. Permasalahan Penelitian penelitian.
Dalam setiap penelitian selalu Data yang digunakan untuk
mencakup kegiatan-kegiatan berupa usaha melakukan pendekatan studi kasus adalah
pencarian, penyelidikan atau investigasi sebagai berikut:
terhadap pengetahuan baru atau sebuah 1. Pelaksanaan (time schedule) Proyek
interpretasi baru dari pengetahuan yang Pembangunan pasar di daerah petir
timbul. Metode penelitian yang digunakan yang berupa diagram balok dan kurva-
dalam penelitian ini dapat ilmiah atau tidak, S
tetapi metode tersebut tetap harus memiliki 2. Data yang menggambarkan volume
pandangan yang kritis serta prosedur yang dan biaya masing-masing pekerjaan
benar. yang didalam analisa dikategorikan
Sebuah penelitian biasanya dilakukan sebagai biaya langsung (directcost).
dalam suatu konteks ataupun hubungan, 3. Data yang menggambarkan biaya
karena merupakan hal penting untuk yang berhubungan dengan proyek
mempertimbangkan faktor-faktor hubungan secara keseluruhan yang didalam
tersebut dari data-data yang diperoleh. Suatu analisa dikategorikan sebagai
variabel dapat mempunyai pengaruh yang biaya tak langsung (indirectcost).
kuat terhadap hasil penelitian.
22 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

F. Teknik Pengolahan Data waktu, dengan menggunakan perkiraan waktu


Berdasarkan data yang ada agar dapat yaitu : 1 minggu = 7 hari 1 hari = 8 jam kerja
dianalisa dengan teknik TCT maka (08.00 s/d 12.00 dilanjutkan 13.00 s/d 17.00)
ditentukan: kecuali hari jumat (08.00 s/d 11.30 dilanjutkan
1. Waktu normal yang merupakan 13.00 s/d 17.30).
rencana awal.
2. Biaya normal untuk masing- masing C. Analisis Data dan Pembahasan
aktivitas tersebut. 1. Biaya Proyek Normal
3. Waktu dipersingkat (crashtime) sesuai a. Biaya langsung Proyek (Direct Cost)
dengan rencana percepatan. Biaya langsung proyek adalah biaya langsung
4. Biaya untuk waktu yang dipersingkat tersingkat untuk menyelesaikan proyek
(crash cost) untuk masing-masing dengan durasi normal.
aktivitas tersebut, biaya ini ditentukan
berdasarkan penambahan atau 2. Penyusunan Jaringan Kerja
perubahan jam kerja (lembur) yang (Network Planning)
digunakan. Penyusunan jaringan kerja pada analisis data
5. Slope biaya untuk masing-masing Proyek Pasar Petir Serang Banten ini dengan
aktivitas tersebut. menggunakan metode PDM (Precedence
6. Biaya tak langsung sesuai dengan data Diagram Method).
yang menunjukan biaya yang a. Menginventarisasi pekerjaan proyek
berhubungan dengan proyek secara Langkah ini adalah menginventarisasi pekerjaan
keseluruhan yang didalam analisa proyek, yaitu dengan menguraikan atau
dikategorikan sebagai biaya tak membagi keseluruhan pekerjaan berdasarkan
langsung (indirect cost). data waktu perencanaan ke dalam komponen-
komponen pekerjaan yang detail.
4. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN b. Menyusun hubungan antar pekerjaan
Hubungan antar pekerjaan merupakan dasar
A. Penjelasan Studi Kasus penyusunan jaringan kerja, sehingga diketahui
Keterlambatan dalam proyek Pembangunan urutan pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya.
Pasar Petir ini disebabkan oleh beberapa hal. Hubungan keterkaitan antar pekerjaan
Salah satunya adalah keterlambatan (predecessor dan successor) ditentukan
pendatangan material, sehingga pekerjaan berdasarkan urutan pekerjaan di lapangan dan
mengalami penundaan yang berakibat kepada berdasarkan jadwal proyek yang telah
terlambatnya penyelesaian proyek dengan ditetapkan. Hubungan antar pekerjaan ini
durasi total proyek menjadi 210 hari. Antisipasi disesuaikan dengan kapan suatu pekerjaan harus
yang dapat digunakan untuk mempersingkat dimulaidan kapan harus selesai. Susunan
waktu proyek adalah dengan memperpendek pekerjaan Proyek Pembangunan Pasar Petir
jadwal penyelesaian kegiatan atau proyek Serang Banten diperlihatkan pada Tabel 1
dengan kenaikan biaya yang paling optimal /
minimal. Meskipun mengalami keterlambatan,
sesuai dengan perubahan kontrak (adendum)
tidak diperhitungkan denda jika terlambat dan
juga tidak diperhitungkan bonus jika total
durasi proyek lebih cepat selesai.

B. Perencanaan Waktu Proyek


Proses pelaksanaan pada proyek
Pembangunan Pasar Petir Serang Banten
menggunakan penjadwalan dan
penggambaran pelaksanaan pekerjaan dengan
metode diagram balok (ganttchart).
Berdasarkan diagram balok tersebut
didapatkan tabel kegiatan dengan perkiraan
Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 23
JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

Tabel 1 Susunan Pekerjaan Proyek berada dalam jalur kritis dapat diketahui yang
disajikan pada tabel dibawah ini..

Tabel 2 Pekerjaan yang Berada dalam Jalur


Kritis
NO JENIS PEKERJAAN KODE
KEGIATAN

1 Pekerjaan Persiapan 010


2 Pekerjaan Landscape 020
3 Pekerjaan Kantor 030
4 Pekerjaan Kios Blok 2G 100
5 Pekerjaan Kios Blok 1B 120
6 Pekerjaan Kios Blok 1D 140
7 Pekerjaan Kios Blok 1J 200
8 Pekerjaan Kios Blok 1N 240
9 Pekerjaan Kios Blok 1O 250
10 Pekerjaan Kios Blok 1P 260
11 Pekerjaan Toilet 290
12 Pekerjaan Tempat Pembuangan 300
Sampah

b. Crashing
Pada penelitian ini, percepatan penyelesaian
proyek adalah dengan menggunakan
penambahan jam kerja (lembur), rencana
kerja yang akan dilakukan dalam
mempercepat durasi sebuah pekerjaan dengan
metode lembur adalah sebagai berikut:
1) Aktivitas normal memakai 8 jam kerja
dan 1 jam istirahat (08.00 – 17.00),
sedangkan kerja lembur dilakukan
setelah waktu kerja normal selama 4
jam per hari(18.30 – 22.30).

2) Harga upah pekerja untuk kerja lembur


diperhitungkan 2 kali upah sejam pada
waktu kerja normal. Produktivitas untuk
kerja lembur diperhitungkan sebesar 75%
dari produktivitas normal. Penurunan
produktivitas ini disebabkan karena faktor
kelelahan, keterbatasan pandangan pada
malam hari dan kondisi cuaca yang lebih
3. Project Crashing dingin.
a. Mengidentifikasi lintasan kritis Contoh perhitungan durasi dan biaya
(Critical Path) akibat Crashing penambahan jam kerja
Setelah waktu pelaksanaan dan hubungan (lembur).
antar pekerjaan diperoleh, langkah berikutnya  Biaya Normal: a.volume=88m2;
yaitu membuat jaringan kerja dengan b.upah=Rp2,096,370.23; c. durasi
menggunakan program Microsoft Project normal = 98 ; d. biaya normal
sehingga durasi proyek dan pekerjaan yang (axb) = 88 x Rp 2,096,370.23= Rp
184480580.2
24 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

 Durasi Crash : e. Produktivitas 5. Analisa TCTO Menggunakan


harian (a/c) =88/98 =0,898; f. Program Quantitative Method For
Produktivitas per jam (e/8) Windows
= 0,898/8=0,122;g.produktivitas Setelah kita menghitung durasi dan cost maka
harian crash (e+(4xfx0,75)) = digunakan program Quantitative Method For
(0,898 + (4 x 0,122 x 0,75)) = Windows. Program ini digunakan untuk
1,2354 ; h. durasi crash (a/g) = mempermudah dalam menentukan aktivitas
88/1,264 = 71,27~71. mana saja yang akan dipercepat yang dimulai
 Biaya Crash : i.upah normal per dari nilai cost slope terendah. Langkah
jam (b x f) = 2,096,370.23 x pertama kita inputkan besarnya durasi normal,
0.112245= Rp 254737.012 j. crash time, normal cost, dan crash cost setiap
biaya lembur per jam(2 xi) =2 x aktifitas ke dalam program, program akan
Rp 254737.0122 = Rp menganalisa secara otomotis sehingga kita
509474.0244; k. Biaya crash per mengetahui urutan aktivitas yang di crashing
hari ((8 x i) + (4 x jx 0,75))= ((8 x beserta waktu dan biayanya
509474.0244) + (4 x 509474.0244
x 0,75)) = Rp 3566318.171; l. 6. Perhitungan Total Biaya Percepatan
Total biaya setelah crash (hxk) = Proyek
71 x Rp 3566318.171 = Rp Total biaya percepatan proyek merupakan
378678147.6 total biaya langsung dan biaya tak langsung
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek
 Cost slope ((l-d) / (c-h)) = ((Rp dalam jangka tertentu. Contoh perhitungan
211,295.9582 – Rp165,656,031.2) total biaya setelah percepatan:
/ (98 – 71)) = Rp 3.889.841 biaya langsung proyek
= total biaya normal + biaya percepatan
4. Perhitungan Biaya Tak Langsung = 6,389,178,460.00 + 203,920.10
Proyek = 6,389,382,380.10
Biaya tak langsung proyek adalah semua
biaya yang secara tidak langsung dapat Biaya tak langsung
dinyatakan keterlibatannya dalam proyek. = fixed cost + (biaya tidak tetap per hari
Biaya tak langsung digunakan untuk x 209hari)
menghitung pertambahan proyek tiap harinya = 7,000,000.00 + (Rp1.575.000,00 x 29)
yang akan berpengaruh pada biaya total = 336,175,000.00
proyek. Biaya tak langsung dibedakan
menjadi biaya tetap (fixed cost) dan biaya Biaya total
tidak tetap (variable cost). = biaya langsung + biaya tak langsung
Tabel 3 = 6,389,382,380.10 + 336,175,000.0
= 6,725,557,380.10

7. Membandingkan Biaya Percepatan


Optimum dengan Percepatan
Maksimum
Selanjutnya biaya optimum dianalisa apakah
melebihi sisa waktu pekerjaan atau tidak,
jika terlambat maka perlu ditambahkan
denda sebesar 1 permil dari nilai kontrak
perhari dan dibandingkan dengan biaya
percepatan maksimum.
Contoh perhitungan denda keterlambatan
durasi 182 hari
=
1000

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 25


JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

6,389,178,460.00 skenario percepatan yang lebih luas


= 23
1000 dan optimal dikeluarkan,adalh sebesar
Rp. 6,848,751,591.98.
= Rp.146.951.105,58
6. DAFTARPUSTAKA
Sehingga total durasi proyek dengan durasi Ali, Tubagus Haedar (1992). Prinsip –
182 hari Prinsip Network Planning, Penerbit PT
= Total biaya + denda GramediaPustaka Utama, Jakarta
Arta, I Made Juli A di(2010) Analisa
= 6,701,800,487.40+ 146.951.105,58 Optimasi Biaya Dan Waktu Pada
= Rp.6.848.751.591,98 Proyek Lanjutan Tahap III
Pembangunan Gedung Fakultas
Tabel 4 Perhitungan Biaya Keterlambatan Teknolog iInformasi (FTIF),Institut
TeknologiSepuluh November.
Badri, Sofyan (1991). Dasar-Dasar
Perencanaan Jaringan Kerja, Penerbit
PT Rineka Cipta,Jakarta
Barrie, Donald S. dan Jr., Boy C. Paulson.
5. KESIMPULAN DAN SARAN (1990). Manajemen Konstruksi
A. Kesimpulan Profesional. Jakarta : Erlangga
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, Budiarso, Tri. (2008). Tinjauan Optimalisasi
maka dapat dituangkan beberapa kesimpulan Biaya Dan Waktu Menggunakan
sebagai berikut: Metode Least Cost Scheduling (Studi
1. Proyek dapat diselesaikan dengan Kasus: Proyek Flyover Arif Rahman
durasi optimum selama 182 hari, Hakim, Depok). Depok, Jakarta:
namun proyek masih mengalami DepartemenTeknik Sipil Fakultas
keterlambatan selama 23 hari. Besarnya Teknik Universitas Indonesia.
biaya percepatan ditambah denda yang Dipohusodo, Istimawan. (1996). Manajemen
metode lain sebagai pembanding hasil Proyek & Konstruksi Jilid I.
analisis. Yogyakarta : Kanisius
2. Berdasarkan perhitungan dapat Ervianto, Wulfram I (2004) Teori Aplikasi
disimpulkan mempercepat proyek Manajemen Proyek Kontruksi, Penerbit
hingga maksimum yaitu 159 hari atau Andi, Yogyakarta.
tanpa ada keterlambatan mengeluarkan Haris, Achmad (2012) Analisa Optimasi
biaya yang lebih sedikit yaitu Biaya Dan Waktu Pada Proyek Asrama
Rp.6,727,075,874.40 daripada Providentia Dei–Pakuwon City
percepatan optimum yaitu 182 hari Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh
dengan keterlambatan 23 hari sebesar November.
Rp. 6,848,751,591.98 Husen, Abrar. (2010). Manajemen Proyek
Edisi Revisi. Penerbit Andi,
B. Saran Yogyakarta
Penulisan tugas akhir ini masih sangat jauh J. dan Back, W. Edward.(2001). Probabilistic
dari sempurna sehingga diharapkan untuk Optimal – Cost Scheduling. ASCE
penelitian tugas akhir selanjutnya: Journal Vol. 127, No. 6 November /
1. Disarankan menggunakan seperti Desember 2001.
menambah jumlah / grup pekerja dan Kerzner, H. (1982) . Project Management: A
menambah jumlah alat. System Approach do Planning.
2. Melakukan observasi mendetail untuk Scheduling, And Controlling. New
menentukan jenis keterkaitan antar York : Van Nostrand Reinhold.
item pekerjaan dalam menyusun Mubarak, Saleh. (2010). Construction Project
network planning. Scheduling and Control. Second
3. Menambahkan alternatif skenario Edition. Hoboken, New Jersey : John
percepatan agar lebih didapatkan Wiley&Sons,Inc.
Pradipta, A. Yudha (2013). Optimalisasi
26 | Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
JURNAL FONDASI, Volume 4 No 1 2015

Waktu dan Biaya Dengan Project


Crashing dan Tahapan Deterministik
Least Cost Scheduling (Studi Kasus:
Proyek Pembangunan Pabrik
PipaBaja Tanpa Kampuh (Seamless
Steel Pipe) PT. Artas Energi
Petrogas) : Jurusan Teknik Sipil
FakultasTeknik Untirta
Soeharto, imam(1999) Manajemen Proyek
edisi ke 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Soeharto, Iman. (2001). Manajemen Proyek.
Jilid 1. Edisi Kedua.Jakarta : Erlangga.
Suryani,Irma,dkk. (2012).Pedoman Tugas
Akhir Revisi 2.Cilegon:Jurusan
Teknik Sipil UNTIRTA
Tsauri, M. Sofyan. (2013). Analisis
Penjadwalan Dan Optimalisasi Durasi
Dan Biaya Proyek Dengan Metode
PERT-CPM (Studi Kasus: Proyek
Pembangunan Gedung Administrasi
Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) Kampus Serang. Cilegon :
Jurusan Teknik Sipil FakultasTeknik
Untirta
Widiastati, irika & Lenggogeni (2013).
Manajemen Kontruksi, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya, Bandung
https://www.googlemaps.comhttps://www.im
amzuhri.blogspot.comhttps://www.rah
mysetyautami9.blogspot.com

Jurusan Teknik Sipil Universitas Sultan Ageng Tirtayasa | 27

Anda mungkin juga menyukai