Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan saya kesehatan
sehingga saya mampu menyelesaikan makalah saya yang berjudul “hukum-hukum yang
berkaitan dengan kelistrikan dan kemagnetan”. Adapun tujuan saya membuat makalah ini
adalah untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada saya.
Saya mengucapkan banyak terima kasih atas pihak yang telah membantu saya baik
dalam saran maupun dalam fikiran sehingga makalah ini siap tepat pada waktu yang telah
ditentukan oleh dosen.

Indralaya, 3 April 2018

Annisa Octavianie Ariyati

Nim : 03021181722011

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................4

BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................17
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam sebuah rangkaian listrik biasanya terdapat istilah yang dikenal dengan arus listrik,
tegangan dan hambatan. Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik terjadi ketika sebuah
penghantar mampu dialiri elektron bebas secara terus menerus. Aliran inilah yang disebut
dengan arus. Sedangkan tegangan adalah beda potensial yang ada di antara titik rangkaian
listrik tersebut. Untuk menemukan hubungan di antara istilah-istilah yang ada dalam sebuah
rangkaian listrik diperlukan sebuah praktikum yang dapat membuktikannya.
Dengan mempelajari materi yang berhubungan antara listrik dan magnet ini kita dapat
mengetahui hubungan antara tegangan dan kuat arus pada suatu rangkaian dan dapat
digunakan untuk mengetahui sebuah hambatan listrik tanpa harus menggunakan alat yang
dinamakan ohmmeter. Selain itu materi tentang kelistrikan ini sangat berguna khususnya
yang mendalami kelistrikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1)Apa saja prinsip dari materi kelistrikan ?
2)Apa saja prinsip dari materi kemagnetan?

1.3 TUJUAN
1)Untuk memenuhi mata kuliah Fisika II
2)Mempelajari kelistrikan dan magnet

1.4 MANFAAT
1)Agar lebih memahami prinsip kelistrikan
2)Agar lebih memahami prinsip kemagnetan suatu objek

3
BAB 2
PEMBAHASAN
LISTRIK STATIS

Listrik statis (listrik tidak mengalir) adalah listrik yang tidak mengalir dan perpindahan
arusnya terbatas. Listrik statis atau elektrostatiska merupakan bagian dari ilmu listrik yang
mempelajari sifat -sifat muatan listrik. Dari pelajaran listrik statis, kita dapat mengetahui
bahwa elektron adalah muatan listrik negatif yang mudah berpindah melalui bahan konduktor
serta sulit berpindah melalui bahan isolator. Namun demikian, pemanfaatan listrik lebih
banyak berkaitan dengan muatan listrik yang bergerak (listrik dinamis), seperti pemanfaatan
listrik dalam kehidupan seharai- hari, baik di rumah, di kantor, di perusahaan, maupun di
industri kecil dan besar.

Rumus dasar:

F = gaya

Q1 = muatan benda 1

Q2 = muatan benda 2

R = jarak benda 1 ke

Listrik dinamis (listrik mengalir) adalah listrik yang mengalir. Sumber arus listrik yang dapat
menghasilkan beda potensial yang dapat menyebabkan listrik dapat mengalir

rumus hukum ohm :

V=I.R

I=Q:T

Listrik telah ditemukan sejak manusia mulai mengamati efek yang timbul dari dua buah
benda yang saling digosokkan. Hal ini juga tampak pada pesta anak-anak, misalnya dengan
trik menggosok-gosok balon dan menempelkannya di langit-langit. Bahkan, mungkin kita
pernah merasakan seperti sengatan pada kaki kita setelah berjalan di atas karpet yang terbuat
dari nilon.

Dengan penalaran yang lebih mendalam, beberapa pertanyaan berikut ini akan muncul di
benak kita. Gaya apakah yang menyebabkan elektron tetap pada orbimya mengelilingi inti
atom? Gaya apakah yang menyebabkan gedung-gedung pencakar langit atau hamparan
gunung tetap tegak kokoh? Gaya apakah yang menimbulkan kilat dan badai petir?

Peristiwa-peristiwa tersebut di atas merupakan gejala dari listrik statis. Listrik statis adalah
gejala tentang interaksi rnuatan listrik yang tidak bergerak atau tidak bergerak secara
permanen.

4
Listrik statis adalah gejala tentang interaksi rnuatan listrik yang tidak bergerak atau tidak
bergerak secara permanen.

MUATAN LISTRIK
Muatan listrik adalah suatu sifat dasar alam. Dengan mempelajari interaksi elektrostatis, kita
dapat memperoleh pengertian akan rnuatan listrik.
Jika batang politen didekatkan pada batang perspeks yang tergantung, kedua batang akan
tarik-menarik. Akan tetapi, jika batang politen didekatkan pada batang politen lain yang juga
telah digosok dengan kain wol kering maka keduanya akan tolak-menolak. Peristiwa tersebut
menunjukkan bahwa rnuatan listrik pada politen dan perspeks berlainan jenis.

Benjamin Franklin memberi penandaan pada kedua jenis rnuatan listrik sebagai muatan
positif dan muatan negatif. Hal ini hanya merupakan penandaan yang dirasa mudah, bukan
pengertian lebih kecil dari nol untuk muatan negatif. Muatan positif dan negatif adalah sifat
yang saling melengkapi atau komplementer. Untuk mengetahui apakah suatu benda
bermuatan listrik atau tidak, digunakan alat yang dinamakan elektroskop.

Dalarn suatu atom atau benda, apabila jumlah muatan positif (berasal dari proton) sama
dengan muatan negatif (berasal dari elektron), maka atom atau benda tersebut tidak
bermuatan (netral). Akan tetapi, mengingat elektron suatu atom atau benda dapat berpindah,
maka dalarn suatu atom bisa terjadi jumlah muatan positif (proton) tidak sama dengan jumlah
muatan negatif (elektron).

Dengan perkataan lain, muatan dari suatu benda ditentukan oleh jumlah proton dan
elektronnya. Sebuah balon yang digosok-gosokkan pada sehelai kain akan menempel pada
badan kita. Dua buah balon yang digosok-gosokkan pada kain yang sama akan tolak-
menolak. Hal ini merupakan bukti fundamental bahwa muatan yang sejenis akan tolak-
menolak, sedangkan muatan yang tidak sejenis akan tarik-menarik. Pakaian yang saling
menempel pada saat diainbil dari pengering, debu yang menempel pada layar TV atau
komputer, kejutan kecil pada saat memegang gagang pintu dari logam, merupakan contoh
listrik statis.

Gaya listrik yang merupakan tarikan atau tolakan ini pertama kali diselidiki oleh seorang
fisikawan besar Perancis bernama Charles Coulomb (1736 1806) pada akhir abad 18. Dia
menemukan bahwa gaya antara muatan bekerja sepanjang garis yang menghubungkan
keduanya dengan besar yang sebanding dengan besar kedua tnuatan dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak. Hasil pengamatan ini melahirkan hukum Coulomb yang secara
matematis ditulis sebagai

dengan:
F = gaya coulomb (N),

ql, q2 = muatan masing-masing partikel (C),

5
r = jarak antara kedua muatan (m),

k = tetapan elektrostatis untuk ruang hampa

MEDAN LISTRIK

Medan listrik adalah suatu daerah (ruang) di sekitar muatan yang masih dipengaruhi oleh
gaya listrik. Oleh Michael Faraday medan listrik digambarkan sebagai garis medan listrik
yang dimulai (keluar) dari muatan positif dan diakhiri (masuk) pada muatan negatif.

Kuat medan listrik yang semakin besar digambarkan dengan garis medan yang semakin
rapat.

KUAT MEDAN LISTRIK

Pada setiap titik di dalam medan listrik ada suatu kuantitas yang menyatakan tingkat
kekuatan medan tersebut, yang disebut kuat medan lishik. Atas dasar ini, kuat medan listrik
dapat didefinisikan sebagai berikut. Kuat medan listrik (E) di sebuah titik adalah gaya per
satuan muatan yang dialami oleh sebuah muatan di titik tersebut.

ENERGI POTENSIAL LISTRIK

Sebagaimana medan gravitasi burni, medan listrik dari distribusi muatan yang statis juga
bersifat kekal. Dengan demikian, kerja yang diperlukan untuk memindahkan sebuah muatan
titik di dalam medan listrik juga tidak tergantung pada lintasan. Medan seperti ini disebut
sebagai medan konservatif.. Karena medan listrik bersifat koservatif, maka kita dapat
menghubungkannya dengan energi potensial. Kerja yang dilakukan untuk memindahkan
sebuah muatan melawan gaya listrik akan tersimpan sebagai potensial muatan.

Definisi Energi Potensial :

Energi potensial suatu muatan di suatu titik adalah usaha untuk memindahkan suatu muatan
uji dari tempat yang jauh tak terhingga ke suatu tempat di sekitar muatan sumber.

POTENSIAL LISTRIK
Setiap titik di dalarn medan listrik selalu mempunyai gaya listrik, kuat medan listrik, dan
potensial listrik. Gaya listrik dan kuat medan listrik adalah besaran vektor sedangkan
potensial listrik adalah besaran skalar. Jadi, potensial listrik tidak memiliki arah. Potensial
listrik diperoleh dari energi potensial per satuan muatan.

Definisi Potensial Listrik :

6
Potensial listrik di suatu titik pada medan listrik adalah besarnya usaha yang diperlukan
untuk memindahkan satu satuan muatan listrik dari tak terhingga ke titik tersebut.
Menghitung superposisi dari beberapa gaya listrik dan kuat medan listrik harus dilakukan
secara vektor karena keduanya adalah besaran vektor.

KAPASITOR
Di dalarn peralatan listrik elektronika, energi umumnya disimpan di dalam sepasang
konduktor bermuatan yang dipisahkan oleh lapisan isolator. Alat penyimpan energi tersebut
adalah kapasitor. Kapasitor digunakan untuk menyimpan energi dalam waktu yang singkat
untuk kemudian dibebaskan kernbali dengan cepat. Sebagian besar peralatan elektronik
seperti radio, TV, komputer dan lain sebagainya tidak mungkin bekerja tanpa pertolongan
kapasitor.

LISTRIK DINAMIS

Listrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat arus pada listrik
dinamis dengan cara muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah
coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan
kuat arus yang masuk dengan kuat arus yang keluar.

Kuat Arus Listrik


Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Secara
matematis dituliskan :

keterangan :
I = Kuat arus listrik (ampere)
Q = muatan listrik (coulomb)
t = waktu (sekon)

Arus listrik hanya mengalir pada rangkaian tertutup. Sehingga, ketika saklar dimatikan maka
arus listrik akan terhenti.

Beda Potensial Listrik


Beda Potensial listrik adalah banyaknya energi untuk memindahkan muatan listrik dari satu
titik ke titik lain. Secara matematis dituliskan :

V = beda potensial (volt)


W = energi listrik (joule)

7
Q = muatan listrik (coulomb)
Rangkaian sumber tegangan
a. Rangkaian tunggal

pada rangkaian tunggal sumber tegangan berlaku persamaan :

atau

b. Rangkaian seri

pada rangkaian seri sumber tegangan berlaku persamaan :

c. Rangkaian paralel

pada rangkaian paralel sumber tegangan berlaku persamaan :

8
keterangan :
E = GGL sumber tegangan (volt)
I = Kuat arus listrik (ampere)
R = Hambatan luar (ohm)
r = hambatan dalam (ohm)
n = jumlah GGL/baterai

HUKUM OHM
Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial pada ujung-ujung penghantar.

keterangan :
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik (ohm)

HUKUM KIRCHOFF
Hukum I Kirchoff menyatakan “Jumlah kuat arus yang masuk pada rangkaian bercabang
besarnya sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”

secara matematis dituliskan :

I = I1 + I2 + I3 = I’

9
RANGKAIAN HAMBATAN
a. Rangkain Seri

pada rangkaian hambatan seri berlaku persamaan :

b. Rangkaian Paralel

pada rangkaian hambatan paralel berlaku persamaan :

keterangan :

I = kuat arus total (A)


I 1 = kuat arus pada R1 (A)
I 2 = kuat arus pada R2 (A)
I 3 = kuat arus pada R3 (A)

V = tegangan total (A)


V 1 = tegangan pada R1 (A)
V 2 = tegangan pada R2 (A)
V 3 = tegangan pada R3 (A)

10
Rs = Hambatan pengganti seri (ohm)
Rp = Hambatan pengganti parallel (ohm)

TEGANGAN (VOLTAGE)
Akan mudah menganalogikan aliran listrik dengan aliran air. Misalkan kita mempunyai 2
tabung yang dihubungkan dengan pipa. Jika kedua tabung ditaruh di atas meja maka
permukaan air pada kedua tabung akan sama dan dalam hal ini tidak ada aliran air dalam
pipa. Jika salah satu tabung diangkat maka dengan sendirinya air akan mengalir dari tabung
tersebut ke tabung yang lebih rendah. Makin tinggi tabung diangkat makin deras aliran air
yang melalui pipa. Aliran air pada bejana berhubungan Terjadinya aliran tersebut dapat
dipahami dengan konsep energi potensial. Tingginya tabung menunjukkan besarnya energi
potensial yang dimiliki. Yang paling Arus dan Tegangan Listrik 3 penting dalam hal ini
adalah perbedaan tinggi kedua tabung yang sekaligus menentukan besarnya perbedaan
potensial. Jadi semakin besar perbedaan potensialnya semakin deras aliran air dalam pipa.
Konsep yang sama akan berlaku untuk aliran elektron pada suatu penghantar. Yang
menentukan seberapa besar arus yang mengalir adalah besarnya beda potensial (dinyatakan
dengan satuan volt). Jadi untuk sebuah konduktor semakin besar beda potensial akan semakin
besar pula arus yang mengalir. Perlu dicatat bahwa beda potensial diukur antara ujung-ujung
suatu konduktor. Namun kadang-kadang kita berbicara tentang potensial pada suatu titik
tertentu. Dalam hal ini kita sebenarnya mengukur beda potensial pada titik tersebut terhadap
suatu titik acuan tertentu. Sebagai standar titik acuan biasanya dipilih titik tanah (ground).
Lebih lanjut kita dapat menganalogikan sebuah baterai atau accu sebagai tabung air yang
diangkat. Baterai ini mempunyai energi kimia yang siap diubah menjadi energi listrik. Jika
baterai tidak digunakan, maka tidak ada energi yang dilepas, tapi perlu diingat bahwa
potensial dari baterai tersebut ada di sana. Hampir semua baterai memberikan potensial
(tepatnya electromotive force - e.m.f) yang hampir sama walaupun arus dialirkan dari baterai
tersebut.

Tegangan listrik dibedakan menjadi dua macam yaitu:

a. tegangn listrik searah (direct current/ DC)


b. teganagn listrik bolak-balik (alternating current/ AC)

KEMAGNETAN

Pengertian Gaya Lorentz

Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus

listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan mengikuti arah maju

11
skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet (B),

seperti yang terlihat dalam rumus berikut:

F = q . v . B sin θ

Keterangan:

F = gaya (Newton)

B = medan magnet (Tesla)

q = muatan listrik ( Coulomb)

v = arah kecepatan muatan (m/t)

Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet homogen akan

mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang

searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang

bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari

arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari

telunjuk, menunjukkan arah medan magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik (

I ). Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif

arah gerak berlawanan dengan arah arus.

Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan gaya

adalah:

FL = I . ℓ . B sin θ

= q/t . ℓ . B sin θ

= q . ℓ/t . B sin θ

= q . v . B sin θ

*Karena ℓ/t = v

12
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak dalam

daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :

F = q . v . B sin θ

Keterangan:

F = gaya Lorentz dalam newton ( N )

q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )

v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )

B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )

θ = sudut antara arah v dan B

Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan magnet homogen

yang mempengaruhi selama geraknya, maka muatan akan bergerak dengan lintasan berupa

lingkaran. Sebuah muatan positif bergerak dalam medan magnet B (dengan arah menembus

bidang) secara terus menerus akan membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang

timbul menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negativ. Persamaan-

persamaan yang memenuhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet homogen

sedemikian sehingga membentuk lintasan lingkaran adalah :

*Gaya yang dialami akibat medan magnet : F = q . v . B

*Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua persamaan kita

mendapatkan persamaan :

Keterangan:

R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )

m = massa partikel dalam kilogram ( kg )

v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )

B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )

q = muatan partikel dalam coulomb ( C )

Contoh penerapan gaya Lorentz pada kehidupan sehari-hari adalah alat ukur listrik, kipas dll.

13
Hukum Ampere-Biot-Savart

Terdapat ilmuwan jenius dari perancis, Andre Marie Ampere (1775-1863), Jean Baptista

Biot (1774-1862) dan Victor Savart (1803-1862) menyatakan bahwa:

“Gaya akan dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar yang berada

diantara medan magnetik” Hukum ini diaplikasikan pada mesin-mesin listrik, dan gambar 2

akan menjelaskan mengenai fenomena tersebut.

Hukum induksi magnetik Faraday

Michael faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari inggris menyatakan bahwa:

1. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu medan magnetik (flux)

yang konstan, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi.

2. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian bahan penghantar, akan

menimbulkan tegangan induksi pada rangkaian tersebut

.Kedua pernyataan beliau diatas menjadi hukum dasar listrik yang menjelaskan mengenai

fenomena induksi elektromagnetik dan hubungan antara perubahan flux dengan tegangan

induksi yang ditimbulkan dalam suatu rangkaian, aplikasi dari hukum ini adalah pada

generator. Gambar 3 akan menjelaskan mengenai fenomena tersebut.

Hukum induksi magnetik Faraday ini menyatakan bahwa emf yang ditimbulkan rangkaian

listrik tertutup sama dengan rata-rata perubahan gaya fluks.

Gaya fluks(ф) = Nф..........(1)

Dimana N adalah jumlah putaran pada koil dan ф adalah fluks yang menghubungkannya.

Pada banyak kasus, fluks ф tidak berkaitan dengan semua putaran dan semua putaran tidak

berkaitan dengan fluks yang sama. Pada kondisi ini, penjumlahan semua fluks magnetik

dengan putaran rangkaian magnetik menghasilkan nilai total jaringan fluks ф. Dengan Nk

adalah jumlah putaran yang terhubung dengan fluks фk.

14
Perubahan fluks dapat disebabkan oleh tiga hal.

• Koil tidak berubah terhadap fluks dan magnitudo fluks berubah terhadap waktu.

• Fluks tidak berubah terhadap waktu dan koil bergerak pada fluks tersebut.

• Kedua perubahan yang disebutkan diatas muncul bersamaan, artinya koil bergerak dalam

waktu yang terus berjalan.

Pada metode pertama diatas, dengan koil yang tidak berubah dan fluks yang berubah terhadap

waktu, dihasilkan emf yang disebut emf transformator (pulsasional). Karena tidak ada

gerakan yang terjadi, maka tidak ada konversi energi dan proses yang sebenarnya terjadi

adalah transfer energi. Prinsip ini digunakan pada transformator yang menggunakan koil tetap

dan fluks yang berubah terhadap waktu untuk transfer energi dari suatu level ke level lainnya.

Pada metode kedua, pengaruh fluks dapat digunakan untuk menggambarkan emf yang

dihasilkan pada konduktor yang bergerak pada medan stasioner yang konstan. Emf yang

dibangkitkan pada konduktor yang bergerak dengan sudut yang tepat, seragam, stasioner

diperoleh dengan:

e = – Blv.....(4)

Dimana
B = kerapatan fluks, Wb/m^2 (T’)
l = panjang konduktor (m)
v = , m/s

Emf yang dibangkitkan pada contoh tersebut disebut dengan emf gerak karena dihasilkan dari
pergerakan konduktor. Karena gerakan ikut berperan dalam membangkitkan emf ini, proses
ini melibatkan konversi energi elektromagnetik. Prinsip ini dimanfaatkan pada mesin putar
seperti mesin induksi DC dan mesin sinkron.

Pada metode ketiga, konduktor atau koil bergerak sepanjang medan magnetik stasioner yang
berubah terhadap waktu (fluks) dan maka dari itu transformator seperti halnya emf gerak

15
dihasilkan pada konduktor atau koil. Proses ini meliputi transfer energi dan konversi energi.
Prinsip ini digunakan pada mesin putar.

Hukum Lenz

Pada tahun 1835 seorang ilmuwan jenius yang dilahirkan di Estonia, Heinrich Lenz (1804-
1865) menyatakan bahwa:

“Arus induksi elektromagnetik dan gaya akan selalu berusaha untuk saling meniadakan
(gaya aksi dan reaksi)”

Sebagai contoh, jika suatu penghantar diberikan gaya untuk berputar dan memotong garis-
garis gaya magnetik, maka pada penghantar tersebut akan timbul tegangan induksi (hukum
faraday). Kemudian jika pada ujung-ujung penghantar tersebut saling dihubungkan maka
akan mengalir arus induksi, dan arus induksi ini akan menghasilkan gaya pada penghantar
tersebut (hukum ampere-biot-savart). Yang akan diungkapkan oleh Lenz adalah gaya yang
dihasilkan tersebut berlawanan arah dengan arah gerakan penghantar tersebut, sehingga akan
saling meniadakan
.
Hukum Lenz inilah yang menjelaskan mengenai prinsip kerja dari mesin listrik dinamis
(mesin listrik putar) yaitu generator dan motor.

16
BAB 3

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Kelistrikan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Ada dua jenis muatan
listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami
cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada
setiap percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut.

Magnet
Magnet adalah suatu materi yang mempunyai medan magnet.
Magnet bisa menarik bahan ferromagnetic dengan medan magnetnya.
Jika magnet bertemu dengan kutub magnet yang berbeda akan saling tarik-menarik,
sedangkan jika magnet bertemu dengan kutub magnet yang sama akan akan saling tolak
menolak.
a. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
b. Magnet dapat dibuat dengan bahan-bahan dan cara yang sederhana.
c. Magnet sangat bermanfaat dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang iptek dan
bidang kesehatan.

1.2 Saran
Perlu memahami pentingnya pemahaman konsep kelistrikan dan penerapan serta
pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik untuk menghindari kesalahan
konsep (misconception) dalam pembelajaran tentang materi kelistrikan dan memanfaatkan
magnet dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan orang banyak.

17
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

18
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

19

Anda mungkin juga menyukai