Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PROYEK DESAIN

PEMBUATAN ALAT PENGUJI (ENGINE TEST BED)


SISTEM PENGEREMAN CAKRAM PADA KENDARAAN
RODA EMPAT

Oleh

REZA BAGUS N (I8616028)

RODHI THORIQ S (I8616028)

WARSENO (I8616028)

PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
A. Latar Belakang

Di era yang modern ini kendaraan roda empat merupakan jenis


transportasi yang diminati oleh kebanyakan orang karena jarak tempuhnya
lebih jauh dan tidak menguras tenaga dibandingkan dengan sepeda biasa
yang mengandalkan tenaga manusia sebagai sumber penggeraknya.
Kendaraan roda empat sendiri berguna sebagai alat transportasi pada
kehidupan sehari-hari, seperti untuk pergi bekerja, sekolah, kuliah, dan
sebagainya. Dipilihnya kendaraan ini dikarenakan lebih nyaman dan lebih
efisien dkarena dapat menggangkut banyak orang dan barang. Pada
umumnya kendaraan bermotor memiliki beberapa komponen penting
yang harus dirawat atau dijaga seperti motor penggerak atau dinamo,
sumber energi atau baterai, dan sistem pengereman.
Apabila perawatan tidak dilakukan maka persentase terjadinya
kecelakaan akan meningkat, terlebih pada sistem pengereman. Sistem
pengereman memilik peran penting pada saat berkendara, karena rem
berfungsi untuk mengurangi atau memberhentikan laju suatu kendaraan.
Rem merupakan salah satu factor keselamatan pada saat berkendara.
Untuk mengurangi tingkat terjadinya kecelakaan pada saat berkendara di
jalan raya, pengendara sebaiknya memeriksa kondisi kendaraan sebelum
melakukan perjalanan. Ada beberapa penyebab kecelakaan yang terjadi di
jalan raya yaitu diantaranya, kecerobohan pengguna jalan raya, kondisi
jalan yang buruk, serta kecelakaan yang diakibatkan oleh kondisi
kendaraan yang tidak prima, seperti lampu penerangan yang kurang,
kurangnya perhatian terhadap kendaraan seperti perawatan berkala, dan
ada juga kecelakaan yang diakibatkan rem blong. Tak jarang kecelakaan di
jalan raya disebabkan rem blong. Kecelakaan rem blong terjadi karena
faktor habisnya minyak rem, selang minyak rem yang tersumbat, minyak
rem yang tercampur benda asing yang dapat menyumbat saluran minyak
rem, dan sil piston rem yang haus.
Pengereman pada kendaraan roda empat dapat menggunakan rem
toromol ataupun rem cakram. Rem cakram memiliki keunggulan jika
dibandingkan dengan jenis rem lainnya seperti, rem tromol, rem sabuk,
dan lain-lain, kelebihan dari rem cakram yaitu perawatan yang lebih
sederhana, mudah dalam pemeriksaan dan perawatanya, dan
menghasilkan pengereman yang setabil.
Karena rem merupakan komponen yang sangat penting pada saat
berkendara. Penelitian tentang pengembangan rem pada kendaraan roda
empat saat ini gencar dilakukan untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang
diakibatkan oleh rem blong, masa usia pakai cakram dan kampas rem, dan
pengaruh diameter rem cakram pada saat pengereman. Dengan beberapa
kendala diatas, maka penulis tertarik untuk membuat mekanisme atau alat
penguji pengereman cakram pada kendaraan roda empat. Alat penguji
dibuat untuk memudahkan penelitian mengenai rem cakram, jika
dibandingkan dengan penelitian langsung yang memerlukan tempat yang
luas, serta susahnya pergantian cakram apabila ingin meneliti variasi
bentuk cakram.
Pembuatan alat ini terfokus pada kendaraan roda empat yang
nantinya dapat digunakan sebagai alat penguji pengereman serta dapat
juga sebagai alat untuk meneliti pengaruh variasi motif rem cakram,
diameter rem cakram, oleh karena itu alat penguji ini akan dibuat fleksibel
mungkin seperti mudah dalam perakitan, penelitian, dan pergantian
cakram untuk menjawab masalah diatas.

B. Manfaat
Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
peneliti bermaksud memfokuskan pada hal-hal sebagai berikut:

1. Merancang alat penguji (engine test bed) pengereman


kendaraan mobil roda empat.

2. Membuat alat penguji (test bed) pengereman kendaraan mobil


roda empat.
3. Menganalisa energi yang dikeluarkan pada saat pengereman
dengan kondisi beban mobil diabaikan.

D. Proses Perancangan Alat

Mulai
Pengumpulan
Data

Perencanaan mekanikal

Menggambar Sketsa

Menyesuaikan ukuran
gambar dengan benda asli

Analisa dan
Perencanaan Proses Produksi
Perbaikan

Proses Produksi

Pengujian

kesimpulan

selesai
Pada pelaksanaan pembuatan dari alat penguji pengereman
(engine test bed). Pertama yang harus kita laukan adalah dengan
pengupulan data dari alat yang kita buat. Pengumpulan data ini berguna
untuk mengumpulkan semua referensi yang ada tentang alat yang ingin
dibuat. Pada tahap ini, selain kita belajar tentang referensi alat dari orang
lain, kita juga dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari alat yang
akan kita buat kelak. Jadi pada tahap ini sangat penting untuk dimatangkan
dan terus dikonsulkan oleh dosen pembimbing tentang alat tersebut,
dikarenakan masukan dari beliau sangat membantu dalam pembuatan alat
yang ingin dibuat.
Pada perencanaan tahap kedua, kita akan masuk ke tahap
perencanaan mekanikal. Pada tahap ini kita masuk pada tahap dimana kita
menganalisa pembuatan alat tersebut dimulai dari mana hingga menjadi
alat yang utuh, serta kita butuh masukan dari dosen pembimbing dalam
pembuatan alat ini. Pada dasarnya tahap pada perencanaan mekanikal,
kita belum masuk ke tahap desain jadi tetapi kita sudah ada pandangan
desain dari alat yang ingin kita buat. Tahap ini sangat penting dikarenakan
untuk kita tidak berkerja secara kelompok, maka dari itu pada tahap ini kita
dipaksa untuk dapat menyamakan frekuensi pikiran dari alat yang ingin
dibuat.
Tahap selanjutnya setelah dari tahap perancangan mekanik. Kita
masuk ke tahap menggambar sketsa. Pada tahap ini kita kita harus
menggambar desain dari alat yang ingin dibuat, tetapi masih dengan
ukuran kasar. Yaitu dengan ukuran yang dikira-kira. Tahap ini juga penting
karena untuk dapat mengetahui seberapa maju progres kita tetang desain
yang ingin dibuat. Setelah tahap menggabar sketsa selesai, kita lanjut ke
tahap menggambar desain dengan menyamakan ukuran komponen
dengan benda asli. Pada tahap penyesuaian ukuran ini sangat penting.
Karena apa? Pada tahap ini kita harus menyesuaikan alat yang ingin dibuat
dengan ukuran aslinya dan sebisa mungkin disamakan dengan ukuran
desain yang ada dipasaran untuk mempermudah pembuatan alat dan
menekan harga dari alat yang ingin dibuat.
Setelah desain gambar dengan komponen yang ukurannya telah
disamakan dengan benda aslinya. Kita akan berlanjut ke tahap
perencanaan proses produksi. Pada tahap ini kita diharuskan
mengumpulkan semua komponen yang dibutuhkan untuk pembuatan alat
yang ingin dibuat. Pada tahap ini juga kita harus mempunyai analisa untuk
pembuatan alat ini dimulai dari mana. Jadi saat komponen asli sudah
terkumpul dan sudah siap untuk dirancang kita juga menganalisa
darimanakah pembuatan awal alat yang ingin dibuat.
Jika pada tahap perancangan proses produksi sudah dilakukan.
Selanjutnya kita akan memasuki tahap proses produksi. Pada tahap ini
tidak beda jauh dengan proses perancangan produksi, hanya saja pada
tahap ini kita melakukan aksinya dalam proses perancangan produksi.
Disini kita harus hati-hati dalam perancangan pembuatan alat ini. Pada
dasarnya pembuatan ini memerlukan kesabaran serta ketelitian yang
sangat tinggi, karena jika kita salah dalam perancangan alat ini maka semua
ukuran serta rancangan awal yang kita buat akan berubah semua ukuran
dan bentuknya. Maka dari itu khusus pada tahap ini sangat disarankan
dalam pembuatannya kita harus sangat teliti dan sabar untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
setelah proses produksi selesai, pastilah alat yang dibuat sudah jadi
secara sempurna. Maka dari itu kita akan masuk ke tahap pengujian. Pada
tahap pengujian ini kita dapat menganalisa kesalahan dari alat yang kita
buat. Yaitu jika ada yang kurang dalam pembuatannya maka setelah tahap
pengujian ini kita akan kembali ke tahap rancangan mesin untuk diperbaiki.
Tetapi jika memang alat yang kita buat setelah diuji dan hasilnya baik maka
kita akan lanjut ke tahap penyelesaian di pembuatan alat ini. Pada tahap
ini kita juga dapat dapat menganalisa dan mengambil data dari tujuan alat
ini dibuat.

Anda mungkin juga menyukai