PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar atau membaca sebuah singkatan. Yang populer
saat ini adalah singkatan untuk nama orang, misalnya Susilo Bambang Yudhoyono disingkat menjadi
SBY, Jusuf Kalla menjadi JK, dan Bambang Pamungkas menjadi BP.
Singkatan nama memang sedang menjadi trend. Namun, kadang penyingkatan semacam ini
menimbulkan kerancuan karena persamaan huruf depan dari dua nama orang yang berbeda.
Contoh: Bambang Widjojanto (BW) dengan Budi Waseso (BW). Dua nama ini agak sulit dijadikan
singkatan karena punya huruf awal yang sama. Karena itu, orang lalu membuat pemendekan lain
untuk nama Budi Waseso menjadi Buwas. Pemendekan nama ini disebut dengan akronim.
Perhatikan daftar kependekan di bawah ini, lalu tentukan manakah yang akronim dan manakah yang
singkatan!
1. Sdr.
2. Wagub
3. HIV
4. ABRI
Dari keempat istilah diatas yang termasuk akronim ialah nomor dua (2) dan empat (4), sementara
yang termasuk singkatan ialah sisanya yaitu nomor satu (1) dan tiga (3). Perhatikan cara membaca
keempat istilah di atas:
Maka jelas singkatan yang dibaca adalah huruf sementara akronim yang dibaca ialah suku kata.
Sama halnya seperti pada akronim, dalam membuat singkatan pun ada hal-hal yang harus
diperhatikan. Oleh sebab itu makalah ini akan membahas tentang singkatan dan akronim serta
macam-macam bentuk penulisannya.
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Singkatan adalah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
Dalam penulisan singkatan terdapat macam-macam bentuk penulisan singkatan yang sesuai ejaan
bahasa Indonesia. Berikut bentuk penulisan singkatan:
a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat. Singkatan ini diikuti dengan
tanda titik dibelakang tiap-tiap singkatan itu.
Contoh :
Catatan: Untuk singkatan pada penulisan nama, gelar, atau jabatan diambil satu huruf atau lebih dari
kata tersebut yang merupakan deratan huruf pada kata tersebut dan ditulis diawali dengan huruf
kapital. Penulisan selalu diikuti dengan tanda titik untuk memisahkan singkatan kata yang satu
dengan singkatan kata kedua.
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta
nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal pada tiap-tiap kata . Bentuk singkatan
ini ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Contoh :
SD sekolah dasar
c. Singkatan kata yang berupa gabungan huruf dari satu kata yang diikuti dengan tanda titik.
Contoh :
jml. jumlah
kpd. kepada
tgl. tanggal
hlm. halaman
d. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua atau tiga kata, biasanya disingkat dengan
mengambil huruf awal pada tiap-tiap kata, kemudian diakhiri dengan tanda titik.
Contoh :
Contoh :
f. Singkatan untuk lambang kimia, singkatan satuan, takaran, timbangan, dan mata uang. jenis
singkatan ini tidak diikuti oleh tanda titik.
Contoh :
cm centimeter
Kg kilogram
Cu kuprum
Rp rupiah
Na Natrium
g. Singkatan huruf dan angka yang disingkat dengan mengkombinasikannya menggunakan angka
karena memiliki kesamaan awalan huruf. Angka digunakan untuk menunjukkan jumlah huruf pada
singkatan atau dapat pula menunjukkan tanggal, jenjang, serta tipe.
Contoh :
S1 Strata satu
D3 Diploma tiga
Akronim adalah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan ol9sebagai sebuah kata.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri. Akronim ini ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contoh :
b. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf awal
kapital.
Contoh :
c. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan dari dua kata atau lebih. Akronim ini ditulis
dengan huruf kecil.
Contoh :
Catatan: ada aturan-aturan yang hendaknya tidak diabaikan begitu saja saat membuat akronim,
yaitu sebagai berikut:
· Jumlah suku kata dalam akronim tidak melebihi kata yang sudah lazim dalam bahasa indonesia.
Artinya, tidak lebih dari tiga suku kata.
· Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian antara vokal dan konsonan yang sesuai
dengan pola kata bahasa Indonesia, yang lazim agar mudah diingat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Singkatan adalah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Singkatan digunakan dalam
beberapa ragam lisan dan tulisan.
Akronim adalah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata.
Catatan: ada aturan-aturan yang hendaknya tidak diabaikan begitu saja saat membuat akronim,
yaitu sebagai berikut:
· Jumlah suku kata dalam akronim tidak melebihi kata yang sudah lazim dalam bahasa indonesia.
Artinya, tidak lebih dari tiga suku kata.
· Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian antara vokal dan konsonan yang sesuai
dengan pola kata bahasa Indonesia, yang lazim agar mudah diingat.
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah. Bandung: Yrama Widya, 2015
______, 2015, pengertian dan contoh singkatan lengkap,
http://www.kelasindonesia.com/2015/06/pengertian-dan-contoh-singkatan-lengkap.html (diakses
2015-10-05)