PENDAHULUAN
Kayu pada umumnya dikenal sebagai bagian batang atau cabang serta ranting
meja, kursi, bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan
banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga
Salah satu bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam yaitu kayu,
yang tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga mungkin yang
terakhir dalam suatu konstruksi. Kayu mencakup bahan konstruksi yang dapat
diperbaharui. Melihat luas dan pentingnya benda-benda yang terbuat dari kayu
benda-benda konstruksi dari kayu salah satunya yaitu lemari, kursi, meja dan
kuseng dan pintu. Untuk membuat benda-benda diatas, diperlukan keahlian dan
teknik-teknik yang dapat membuat kayu dapat dimanfaatkan secara baik dan dapat
Berdasarkan uraian diatas maka dibuatlah suatu mini project berupa rak buku
Tujuan dari mini project adalah mahasiswa dapat mengetahui benda yang
dibuat dari hasil perancangan serta pengetahuan yang diperoleh dari praktikum
perbengkelan selama ini, mengetahui bahan dari mini project serta mengetahui
dari teori dan praktikum dalam pembuatan suatu benda yang dapat digunakan
kegiatan mekanisasi atau teknik pertanian sebagai disiplin ilmu yang tengah
digeluti.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan
bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga
Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada
berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia, fisika, dan mekanika
kayu dalam berbagai kondisi penanganan.Ada kaitan yang erat antara sifat-sifat
kayu dengan sifat jenis pohon yang menghasilkannya. Kerapatan (densitas) kayu
mahoni dan jati, misalnya, memiliki kerapatan sedang hingga tinggi, sehingga
baik untuk diolah sebagai furniture dan kayu konstruksi. Akan tetapi kayu dadap
dan kapuk kerapatannya rendah, sehingga hanya layak untuk membuat begisting
atau penggunaan lain yang tidak memerlukan banyak kekuatan (Yuli, 2014).
Namun, pengertian 'kayu keras' dan 'kayu lunak' dalam bahasa Inggris (yakni
memiliki kerapatan rendah, bisa jadi lebih lunak daripada beberapa jenis 'kayu
1. Kayu Jati
Kayu jati umunya berwarna coklat muda dan jika sudah lama terkena
2. Kayu Merbabu
Kayu merbabu umumnya berwarna coklat muda dan jika telah lama
diluar dan atap karena kuat serta tahan terhadap rayap, pengembangan dan
penyusutan kecil. Karena tingginya kadar O2 paku atau baut ataupun bahan
yang terbuat dari besi yang berhubung dengan kayu tersebut. Kekurangan
3. Kayu Jati
Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur
paling indah. Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat
kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Kayu
jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena
kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada kayu lain yang
adalah daerah penghasil pohon Jati berkualitas terbaik yang sudah mulai
ditanam oleh pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan sekarang
disalurkan langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Harga kayu jati banyak dipengaruhi dari asal, ukuran dan
kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi, seperti: ada mata sehat, ada
mata mati, ada doreng, ada putih. Penentuan kualitas kayu jati yang
dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing pada kayu
4. Kayu Rasmala
lain sebagainya. Kayu ini tahan terhadap rayap dan jika terlindung iklim
jika kadar lengas cepat dan besar, maka dapat memilin, dan banyak
5. Kayu Merawan
Kayu merawan umumnya berwarna coklat muda dan jika sudah lama
Kalimantan.
6. Kayu Meranti
Kayu meranti tediri dari dua jenis yaitu meranti merah dan meranti
7. Kayu Kamfer
tahan bubukan tetapi tidak tahan rayap. Oleh karena itu bangunan ini
7. Kayu Zeungiing
Warnanya putih dan coklat muda. Kayunya agak lunak dan kembang
susutnya sangat besar namun agak tahan terhadap rayap. Banyak dipakai
konstruksi paku.
muai, berat, dan sifat-sifat lain. Untuk dapat mengatur, menyesuaikan, dan
menentukan perlakuan kita terhadap kayu yang akan digunakan, kita harus dapat
Persyaratan teknis untuk jenis kayu yang akan digunakan pada saat
memilih kayu yang akan dijadikan untuk bahan bangunan adalah kuat,
kaku, keras, berukuran besar, keawetan tinggi. Jenis kayu yang tepat untuk
dan sebagainya.
2. Finir (biasa)
Persyaratan khusus untuk jenis kayu yang akan digunakan pada saat
memilih kayu yang akan dijadikan untuk bahan biasa yaitu berdiameter,
bulat, bebas cacat, berat sedang. Jenis kayu yang tepat yaitu kayu meranti,
3. Meubel
Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan meubel yaitu berat
sonokeling.
4. Lantai
Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan lantai yaitu keras,
mudah dipaku, cukup kuat, daya abrasi tinggi dan tahan asam. Jenis kayu
kereta api haruslah kuat, keras, kaku dan awet. Jenis kayu yang sesuai
listrik atau telepon yaitu kuat, ringan, awet dan bentuk lurus. Jenis kayu
7. Perkapalan
pembuatan kapal atau perahu yaitu kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan
binatang laut. Jenis kayu yang sesuai yaitu ulin, kaur dan bengkirai.
dan ukiran yaitu berserat lurus, teratur, keras, terkstur halus, tidak mudah
patah dan memiliki warna gelap. Jenis kayu yang tepat dan sesuai yaitu
9. Moulding
10. Bekisting
Persyaratan teknis untuk kayu yang akan dijadikan bekisting yaitu ringan,
mudah dipaku, mudah dikerjakan. Jenis kayu yang sesuai yaitu terentang
dan surem.
sambung (fastener) dan alat pelat sambung (connector plate). Sambungan kayu
tanpa alat-alat sambungan merupakan cara menyambung kayu tertua. Semua gaya
disalurkan dari kayu yang satu ke kayu yang lain. Penggunaan alat-alat sambung
sederhana seperti pengikatan, paku, pasak, kelam atau besi trip berfungsi sebagai
sambungan perekat dengan alat sambung yang lain misalnya lem dan paku. Pada
sedangkan alat sambungan yang lain baru menerima beban penuh sesudah terjadi
yang sama dengan bagian lain dari suatu struktur. Alat-alat sambung ini terdiri
dari paku, sekrup, lag screw, dowel, pin beralur (drift pin), baut beralur (drift bolt)
dan baut. Sedangkan pada alat-alat sambung yang lain adalah paku khusus,
kokot (Staple), paku sumbat kayu (timber rivet), cincin belah (split ring), plat
geser (shear plate), plat klem (clamping plate), framing anchor, joist , purlin
Umumnya alat–alat sambung pengikat kayu terbuat dari logam dan memiliki
kekuatan yang tinggi sehingga kerusakan pada alat sambung pengikatnya sendiri
struktural dan kondisi kayu. Diperkirakan sekitar 75.000 alat sambung atau
untuk menahan beban yang ringan, seperti pada konstruksi rangka ringan,
diafragma dan dinding geser (shear wall). Sementara itu, baut digunakan untuk
menahan beban dengan jarak relatif besar yang perlu diteruskan melalui sebuah
sambungan, juga digunakan pada konstruksi kayu berat dan konstruksi rangka
sambungan dengan baut. Hal ini terkait antara lain dengan efisiensi paku yang
lebih besar, perlemahan yang diberikan relatif kecil yaitu kira-kira 10% sehingga
sering diabaikan, lebih kaku dan pengerjaannya relatif lebih mudah bila kayu yang
akan dikerjakan tidak terlalu keras dan bagian yang disambung tidak terlalu tebal
sehingga tidak perlu dibor terlebih dahulu. Meskipun baut banyak dipakai,
pembuatan alur dan elemen yang telah disambung tidak perlu dipisahkan.
atau pendukung utama dari atap. Konstruksi kuda-kuda kayu mempunyai syarat
tidak boleh berubah bentuk, terutama jika sudah berfungsi. Beban-beban atap
sedapat mungkin disalurkan atau diterima tepat pada titik buhul. Dengan demikian
rangka batang dapat bekerja sesuai dengan perhitungan besarnya gaya batang dan
juga batang tersebut tidak terjadi tegangan lentur melainkan hanya terdapat
Setiap kayu memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu dan yang
lainnya. Sehingga tak jarang kita sering melihat ada banyak cara atau teknik
beberapa alat yang memiliki ukuran yang bervariasi. Mulai dari yang terkecil
hingga yang terbesar sekalipun. Adapun peralatan kerja kayu yang sering
digunakan yaitu:
1. Gergaji
ukuran dan bentuk yang dikehendaki.Gergaji tangan terdiri dari daun baja
dengan barisan gigi yang telah dikikir. Daunnya dijepit pada pegangan
a. Gergaji Pembelah
b. Gergaji pemotong
mm.
c. Gergaji kurva
156 mm.
2. Ketam
bekas gergajian atau bekas pemotongan, kayu yang sudah dipahat serta
dilem, agar dapat lebih meresap ke dalam kayu dan sambungan akan
3. PAHAT
Pembuatan mini project rak buku dilaksanakan pada tanggal 18-27 April 2015
Alat yang digunakan dalam pembuatan mini project rak buku yaitu gergaji
potong, belah, bor portable (listrik), bor manual (tangan), ketam, pahat, meteran
Bahan yang digunakan dalam pembuatan mini project rak buku yaitu kayu,
Prosedur kerja yang dilakukan dalam pembuatan mini project rak buku yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan rak
buku.
2. Mengukur balok dan papan serta tripleks yang akan dipakai dengan meteran,
mistar baja.
4. Menyatukan balok dan papan serta tripleks hingga menjadi kerangka dan
diperbaiki.
7. Mengecet rak buku dengan cat warna coklat.
8. Menunggu hingga cat kering dengan baik dan memberikan varnish pada rak
4.1 Biaya
1 Peralatan Penunjang
3 Lain-lain
Jumlah (Rp)
5.1 Hasil
5.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pembuatan mini project rak buku, dapat diketahui bahwa
kayu dapat dijadikan sebagai bahan konstruksi, bagunan, serta benda-benda lain
karna memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Rak buku umumnya terbuat dari
kayu yang mempunyai karakteristik keras dan tidak mudah rapuh serta mengalami
ketrampilan tenaga kerja, mutu dan ketajaman peralatan dan mesin-mesin, proses
proses yang selalu ada adalah penyediaan bahan, pemotongan atau penggergajian
tersebut tidak banyak dan umumnya dipengaruhi oleh jenis dan bentuk bahan
dan papan dengan lebar dan jarak yang telah ditentukan sebelumnya dengan
kami melakukan penghalusan pada sisi bagian atas dan tempat untuk meletakkan
bahan agar rangka alat menjadi halus dan tidak melukai atau merobek buku pada
saat disimpan nanti, serta beban yang ditampung cukup besar. Kemudian kami
melakukan pengecatan pada alat, warna yang kami gunakan yaitu campuran dari
warna putih dan merah maron dengan menambahkan tinner. Dimana warna dari
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembuatan mini project yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
2. Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan mini project rak buku yaitu
bor, ketam listrik, catok manual, gergaji manual, gergaji listrik, amplas
4. Teknik yang dipakai dalam membuat atau mengerjakan mini project yaitu
6.2 Saran
Dalam pembuatan suatu benda atau konstruksi terutama yang berbahan dasar
dari kayu harus memahami karakteristik dari kayu yang akan digunakan, serta
Dermawan. 2009. Kayu, Jenis Kayu dan Penggunaanya. Andi Offset: Malang.
Herman. 2012. Ilmu konstruksi Bangunan Kayu. Kanisius Press: Yogyakarta.
Moediartianto. 2004. Ilmu Bahan Konstruksi Bangunan Kayu Edisi Baru.
Kanisius Press: Jakarta.
Yuli. 2014. Jenis-Jenis Kayu dan Konstruksi Kayu. Bina Cipta: Bandung.
LAPORAN MINI PROJECT
PERBENGKELAN PERTANIAN
MINI PROJECT
NAMA : AZMAWIJAYA . A
NIM : G411 13 510
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : RAHMAT AHMAD
ANANDA FARID
MUHAMMAD QAYYUM HAMKA
1. Peralatan Penunjang
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
buku
buku
dan penyambung
rangka
rangka
rangka
3. Lain-lain
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
transpor
Pengantaran
rak buku
Tukang pembuatan
rak buku