Anda di halaman 1dari 3

1. Definisi.

Distilasi adalah suatu proses pemisahan secara fisis dari komponen-komponen


yang terdapat dalam cairan tertentu dengan menggunakan energi panas sebagai
energi pemisah, sehingga terjadi penguapan berdasarkan perbedaan titik didih dan
pengembunan kembali komponen yang dikehendaki.

Dari proses distilasi suatu cairan akan diperoleh grafik antara titik didih dari
komponen yang titik didihnya rendah sampai dengan komponen yang titik
didihnya tinggi, dengan jumlah cairan hasil distilasi.

Titik didih rendah dari suatu fraksi minyak bumi disebut titik didih awal (Initial
Boiling Point/IBP).

Titik didih tertinggi disebut titik didih akhir (Final Boiling Point/FBP).

Khusus untuk minyak bumi, dari data grafik distilasinya dapat dipakai sebagai
dasar perhitungan untuk menentukan sifat-sifat minyak bumi tertentu.

Sifat-sifat tersebut antara lain

· Mean Average Boiling Point

· Molal Average Boiling Point

· Weight Average Boiling Point

· UOP Characterization Factor (UOP K)

· Berat Molekul dan sebagainya

Dari data tersebut kemudian dapat ditentukan perkiraan kondisi operasi yang
diperlukan untuk menara distilasi (fractionator).

2. Distilasi Laboratorium

Untuk memperoleh data grafik distilasi minyak bumi tertentu atau fraksinya,
dipakai 3(tiga) cara distilasi Laboratorium sebagai berikut:

2.1.Distilasi ASTM D-86

Distilasi Laboratotium ini paling banyak dilakukan untuk simulasi dalam


mengontrol operasi kilang secara cepat, sehingga dapat diperoleh produk yang
memenuhi spesifikasi.
Analisa dilakukan dengan memanaskan contoh minyak bumi sebanyak 100 cc
dengan kecepatan pemanasan tertentu. Temperatur uap yang ditunjukan pada saat
terjadinya tetesan pertama dari distilat disebut Initial Boiling Point (IBP).

Temperatur uap seterusnya dicatat pada saat distilasi terkumpul sebanyak 5 cc, 10
cc dan seterusnya setiap tambahan 10 cc distilat.

Temperatur maksimum yang terjadi pada saat tetesan akhir dari distilat disebut
Final Boiling Point (FBP) atau End Point (EP).

Volume total cairan yang terkumpul dicatat sebagai distilat. Sisa cairan yang tidak
menguap dalam labu distilasi dicatat volumenya disebut residu.

Sedangkan selisih dari 100 % contoh semula dengan jumlah distilat dan residu
disebut loss.

Kelemahan Distilasi ASTM D-86 antara lain:

2.1.1 Reflux yang terjadi dari hasil penegembunan uap didaerah leher labu
distilasi relatif sedikit, sehingga fraksionasinya tidak berjalan sempurna.

2.1.2 Fraksi minyak bumi yang dianalisa titik didih awalnya yang nyata(actual)
lebih rendah dari IBP yang dicatat, demikian juga sebaliknya dengan FBP nya

2.1.3 Distilasi dilakukan pada tekanan atmosferik, sehingga temperatur distilasi


maksimum hanya dapat dicapai pada saat mulai terjadi secara perengkahan termal
(±700 0F atau ± 370 0C)

2.1.4 Angka hasil analisa tidak merupakan angka yang mutlak karena
termometernya tidak sepenuhnya kena radiasi/konveksi panas yang merata.

2.2 Distilasi ASTMD-1160

Distilasi ini sama dengan Distilasi ASTM D-86, hanya saja analisanya dilakukan
pada tekanan 10 mm Hg absolut.

Temperatur distilasi yang dapat dicapai dalam analisa ini setelah dikoreksi
terhadap tekanan atmosfer dapat mencapai ± 1000 0F (538 0C).

Kedua distilasi sebelumnya (ASTM D -86 dan ASTM D-1160) tidak dapat
dipakai untuk menentukan komposisi minyak bumi, karena itu dikembangkan
suatu distilasi Laboratorium dengan cara fraksionasi mendekati kenyataan unit
sebenarnya.

+
Distilasi ini juga disebut Distilasi TBP 15-5 karena fraksionasinya dilakukan
dalam menara distilasi pilot plant yang mempunyai 15 plate (ekivalen) dan reflux
ratio 5:1.

Kelebihan Distilasi TBP antara lain :

· Dapat diperoleh hasil pemisahan fraksi minyak yang cukup banyak

sehingga cukup untuk mengukur:

Berat Jenis (S.G)

Titik Tuang (Pour Point)

Titik Nyala (Flah Point)

Titik Asap (Smoke Point)

Angka Oktana (ON)

Kadar Belerang (Sulfur Content)

Kadar Lilin (Wax Content)

dan lain-lain.

· Yield Pattern maupun sifat-sifat hasil distilasi akan sesuai dengan hasil dari
unit sebenarnya

· Dari hasil distilasi yang ada dapat dibuat berbagai variasi pencampuran
(blending) untuk mendapatkan produk tertentu yang nantinya dapat diterapkan
pada unit sebenarnya.

Hasil-hasil distilasi Laboratorium tersebut akan sangat membantu dalampola


pengolahan minyak bumi yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai