Oleh:
Tia Lestari
NIM A1L011079
2. Bagaimana Anda yakin bahwa terjadi segregasi sesuai dengan hipotesis pada
penelitian Anda? Jika ada segregasi keragaman agronomiknya seperti apa?
Dan jika tidak ada segregasi keragaman agronomiknya seperti apa?
Jawab:
Saya yakin adanya segregasi karena saya melihat dari hasil karakter kuantitatif
kemudian dilihat dari sebaran frekuensi genotip dari populasi F2, adanya sifat-sifat
yang heterozigot. Jika ada segregasi maka akan timbul keragaman. Sebaliknya jika
tidak ada segregasi maka tidak akan terjadi keragaman.
c. Apakah bisa padi sawah ditanam di lahan kering? Jika bisa, mengapa?
Dan jika tidak, mengapa? Mana pertumbuhan yang lebih baik, di sawah
atau di lahan kering? Mengapa demikian?
Jawab:
Padi sawah bisa saja ditanam di lahan kering tetapi dengan catatan
ketersediaan air dan unsur hara harus tercukupi. Pada lahan basah, curah hujan
bukan merupakan faktor pembatas tanaman padi, tetapi pada lahan kering
tanaman padi membutuhkan curah hujan yang optimum >1.600 mm/tahun.
Apabila air tidak tercukupi pada lahan kering maka mengakibatkan padi
mengalami cekaman kekeringan. Oleh karena itu, pertumbuhan yang lebih baik
yaitu pada lahan sawah karena air dan unsur hara tercukupi.
5. Apa yang dimaksud (dan seperti apa) varietas unggul? varietas unggul baru?
padi tipe baru? Green Super Rice? Apa keunggulan dan kekurangannya?
Mengapa bisa masing-masing memiliki keunggulan tersebut ?
Jawab:
Varietas unggul adalah galur hasil pemuliaan yang memiliki satu sifat unggul
dari varietas sebelumnya.
Varietas unggul baru adalah kelompok tanaman padi dari persilangan varietas
unggul.
Varietas unggul baru memiliki karakteristik umur kisaran 100–135 hari setelah
sebar (HSS), anakan banyak (>20 tunas/rumpun), dan bermalai agak lebat
(±150 bulir gabah/malai).
Padi tipe baru adalah kelompok tanaman padi hasil persilangan varietas yang
memiliki sifat khusus.
Kelompok padi tipe baru memiliki karakteristik tanaman tegap, berdaun lebar
dan berwarna hijau tua, beranak sedikit (250 bulir per malai).
Green Super Rice merupakan kultivar padi yang memberikan daya hasil lebih
tinggi pada kondisi optimum dan relatif stabil pada kondisi sub optimal.
6. Bagaimana karakteristik Basmati Rice dan Jasmine Rice ? apakah sama atau
beda? Jika beda, sebutkan perbedaannya! Apa bedanya dengan padi aromatik
yang dimiliki Indonesia, seperti Pandan Wangi, Menthik Wangi?
Jawab:
Beras Basmati merupakan beras yang berasal dari India dan Pakistan. Beras
basmati termasuk dalam kelompok Indica dengan ciri bulir panjang, pulen, dan
harum sehingga dijuluki ‘ratu aroma’. Pemasakan beras basmati butuh
direndam terlebih dahulu agar beras menyerap air sehingga tidak pecah ketika
dimasak.
Beras Melati berasal dari Thailand memiliki bulir padi yang lebih pendek dan
tipis dari beras basmati. Beras melati juga memiliki aroma. Beras melati tidak
perlu direndam terlebih dahulu sebelum dimasak karena beras melati akan
menyerap air dan tidak pecah ketika dimasak.
Padi aromatik yang ada di Indonesia termasuk dalam kelompok Japonica
dengan ciri bulir pendek dan lengket. Beras yang lengket memiliki kandungan
amilosa yang rendah, sekitar 9-20% amilosa. Semakin rendah amilosa maka
akan semakin rendah kandungan protein dalam beras.
Penampilan bulir galur Bawor 9 sebagai sumber ovum memiliki bentuk bulir
yang besar dan panjang. Penampilan bulir Siak Raya sebagai sumber polen
memiliki bentuk bulir yang kecil dan pendek. Sedangkan penampilan pada
keturunannya memiliki sifat intermediet yaitu bentuk bulir panjang teapi
tingkat kemasakannya sama seperti Siak Raya yaitu pemasakan bulir yang
belum rata.
Variabel yang diamati secara kuantitatif yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan
total, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, bobot
1000 biji, umur berbunga, dan bobot gabah per rumpun.
10. Jika sudah diperoleh grafik atau diagram suatu sifat, apakah bisa diuji
lanjut? Uji lanjut apa yang bisa dilakukan? Untuk mengetahi apa?
Jawab:
Apabila sudah diperoleh grafik atau diagram suatu sifat maka bisa diuji lanjut
dengan uji normalitas. Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita
memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik.
11. a. Inpari, inpago, inpara, hipa, apa kepanjangan masing2 nama tersebut?
Jawab:
Inpari: Inbrida Padi Irigasi
Inpago: Inbrida Padi Gogo
Inpara: Inbrida Padi Rawa
Hipa: Hibrida Padi
b. Sebutkan padi-padi hasil penelitian Unsoed? (Lab pemuliaan tanaman dan
bioteknologi) baik yang sudah dilepas sebagai varietas maupun yang masih
berupa galur!
Jawab:
Inpari Unsoed 79 Agritan
Inpago Unsoed 1
Galur Bawor 9