Anda di halaman 1dari 12

TUGAS UJIAN SKRIPSI

Oleh:
Tia Lestari
NIM A1L011079

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2016
1. Genotip dalam penelitian Anda tidak ada ulangan padahal setiap percobaan
mensyaratkan adanya ulangan untuk menjamin akurasi dan validasi data.
Bagaimana Anda bisa yakin bahwa penelitian Anda secara statistik bisa
diterima dengan penggunaan ulangan berupa varietas cek?
Jawab:
Setiap tanaman pada populasi F2 memiliki susunan genetik yang berbeda
sehingga galur-galur yang ditanam tidak dapat diulang oleh karena itu perlu adanya
varietas pembanding. Varietas pembanding ditanam dengan tiga kali ulangan.
Ulangan pada varietas pembanding digunakan untuk mengetahui keragaman antar
blok. Semakin banyak varietas pembanding semakin membuktikan lingkungan
sama atau tidak. Jika adanya perbedaan sifat tanaman dari varietas pembanding
maka populasi F2 dipengaruhi oleh lingkungan dan genetik. Jika tidak ada
perbedaan antar varietas pembanding dalam tiap ulangannya maka sudah bisa
dipastikan kalau perbedaan pada populasi F2 dipengaruhi oleh genetik saja. Selain
itu, varietas pembanding digunakan untuk mendapatkan nilai genotipnya. Nilai
genotip dari varietas pembanding ini digunakan untuk membandingkan antar
tanaman populasi F2 dengan tetua pada variabel yang diamati. Data varietas
pembanding dianalisis dengan uji F untuk memperoleh standar error kemudian
dilanjutkan dengan uji lanjut LSD (Least Significant Different) pada taraf 5%. Hasil
LSD dari varietas pembanding ini diperoleh dari nilai yang tersesuaikan, artinya
tidak ada lagi pengaruh lingkungan pada tanaman yang diamati sehingga dengan
nilai ini saya dapat membandingkan antar tanaman populasi F2 maupun tanaman
populasi F2 dengan varietas pembanding.

2. Bagaimana Anda yakin bahwa terjadi segregasi sesuai dengan hipotesis pada
penelitian Anda? Jika ada segregasi keragaman agronomiknya seperti apa?
Dan jika tidak ada segregasi keragaman agronomiknya seperti apa?
Jawab:
Saya yakin adanya segregasi karena saya melihat dari hasil karakter kuantitatif
kemudian dilihat dari sebaran frekuensi genotip dari populasi F2, adanya sifat-sifat
yang heterozigot. Jika ada segregasi maka akan timbul keragaman. Sebaliknya jika
tidak ada segregasi maka tidak akan terjadi keragaman.

3. Apa yang dimaksud dengan genom?


Jika ada gen-gen penyandi warna mata pada sekelompok populasi apakah
bisa disebut genom?
Jawab:
Genom adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau
organisme. Genom tersusun dari beberapa buah kromosom. Setiap kromosom
memiliki beribu-ribu gen. Tugas gen adalah mengatur berbagai jenis karakter
makhluk hidup. Maka, jika ada gen-gen penyandi warna mata pada sekelompok
populasi dapat disebut sebagai genom.

4. Apakah padi sawah itu?


Mengapa padi bisa hidup di lahan yang tergenang padahal secara umum
pertumbuhan tanaman justru terganggu jika tergenang.
Jawab:
Padi sawah adalah padi yang ditanam di lahan sawah. Sawah adalah usaha
pertanian yang dilaksanakan pada lahan basah. Lahan basah artinya lahan tersebut
jenuh dengan air. Penggenangan air di lahan dapat dikelola dengan pengaturan
pengairan, yaitu dengan membuka dan menutup pintu air. Pembukaan dan
penutupan pintu air tergantung kepada fase pertumbuhan tanaman padi. Tanaman
padi yang memasuki fase vegetatif membutuhkan banyak air untuk membantu
proses pertumbuhan, misalnya pertumbuhan akar, batang, dan daun. Memasuki fase
generatif, air mulai dikurangi agar pertumbuhan lebih terfokus kepada
pembentukan malai. Pada fase pemasakan, lahan diusahakan kering karena
pertumbuhan sudah terfokus kepada pembentukan isi gabah. Jika pada tahap ini
masih banyak air, maka akan memungkinkan pertumbuhan masih mengarah kepada
perbanyakan anakan, pembentukan daun, pemanjangan batang, sehingga isi gabah
yang terbentuk tidak maksimal (hampa). Tanaman padi yang tergenang dapat
tumbuh dengan baik walaupun semakin banyak air maka udara dalam tanah akan
berkurang karena padi punya aerenchyma sebagai penyedia oksigen.

a. Mengapa air di sawah bisa tergenang?


Jawab:
Air di sawah bisa tergenang karena tanah pada lahan sawah bertekstur liat.
Pada tekstur liat pori-pori di dalam tanah sangat kecil sehingga pergantian udara
dengan air semakin sulit. Hal ini menyebabkan air sulit untuk meresap ke dalam
tanah.

b. Bagaimana ketersediaan hara di lahan kering dan di sawah? Mana yang


lebih tersedia? Mengapa? Jelaskan alasannya!
Jawab:
Ketersediaan unsur hara di dalam tanah dapat dilihat dari ketersediaan air
di dalam tanah. Ketersediaan air di lahan sawah lebih tersedia dibandingkan
dengan ketersediaan unsur hara di lahan kering karena air diserap oleh tanaman
bersama-sama dengan unsur hara yang terlarut di dalamnya kemudian diangkut
ke bagian atas tanaman.

c. Apakah bisa padi sawah ditanam di lahan kering? Jika bisa, mengapa?
Dan jika tidak, mengapa? Mana pertumbuhan yang lebih baik, di sawah
atau di lahan kering? Mengapa demikian?
Jawab:
Padi sawah bisa saja ditanam di lahan kering tetapi dengan catatan
ketersediaan air dan unsur hara harus tercukupi. Pada lahan basah, curah hujan
bukan merupakan faktor pembatas tanaman padi, tetapi pada lahan kering
tanaman padi membutuhkan curah hujan yang optimum >1.600 mm/tahun.
Apabila air tidak tercukupi pada lahan kering maka mengakibatkan padi
mengalami cekaman kekeringan. Oleh karena itu, pertumbuhan yang lebih baik
yaitu pada lahan sawah karena air dan unsur hara tercukupi.
5. Apa yang dimaksud (dan seperti apa) varietas unggul? varietas unggul baru?
padi tipe baru? Green Super Rice? Apa keunggulan dan kekurangannya?
Mengapa bisa masing-masing memiliki keunggulan tersebut ?
Jawab:
 Varietas unggul adalah galur hasil pemuliaan yang memiliki satu sifat unggul
dari varietas sebelumnya.
 Varietas unggul baru adalah kelompok tanaman padi dari persilangan varietas
unggul.
Varietas unggul baru memiliki karakteristik umur kisaran 100–135 hari setelah
sebar (HSS), anakan banyak (>20 tunas/rumpun), dan bermalai agak lebat
(±150 bulir gabah/malai).
 Padi tipe baru adalah kelompok tanaman padi hasil persilangan varietas yang
memiliki sifat khusus.
Kelompok padi tipe baru memiliki karakteristik tanaman tegap, berdaun lebar
dan berwarna hijau tua, beranak sedikit (250 bulir per malai).
 Green Super Rice merupakan kultivar padi yang memberikan daya hasil lebih
tinggi pada kondisi optimum dan relatif stabil pada kondisi sub optimal.

6. Bagaimana karakteristik Basmati Rice dan Jasmine Rice ? apakah sama atau
beda? Jika beda, sebutkan perbedaannya! Apa bedanya dengan padi aromatik
yang dimiliki Indonesia, seperti Pandan Wangi, Menthik Wangi?
Jawab:
 Beras Basmati merupakan beras yang berasal dari India dan Pakistan. Beras
basmati termasuk dalam kelompok Indica dengan ciri bulir panjang, pulen, dan
harum sehingga dijuluki ‘ratu aroma’. Pemasakan beras basmati butuh
direndam terlebih dahulu agar beras menyerap air sehingga tidak pecah ketika
dimasak.
 Beras Melati berasal dari Thailand memiliki bulir padi yang lebih pendek dan
tipis dari beras basmati. Beras melati juga memiliki aroma. Beras melati tidak
perlu direndam terlebih dahulu sebelum dimasak karena beras melati akan
menyerap air dan tidak pecah ketika dimasak.
 Padi aromatik yang ada di Indonesia termasuk dalam kelompok Japonica
dengan ciri bulir pendek dan lengket. Beras yang lengket memiliki kandungan
amilosa yang rendah, sekitar 9-20% amilosa. Semakin rendah amilosa maka
akan semakin rendah kandungan protein dalam beras.

7. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tanaman padi, perkembangan,


dan produksi tanaman padi? apa fungsi dan peran masing-masing faktor
tersebut bagi tanaman padi?
Jawab:
1. Abiotik
a. Cahaya matahari
Cahaya matahari berperan dalam proses fotosintesis pada tanaman. Energi
cahaya ditangkap oleh klorofil di dalam kloroplas sehingga cahaya dapat
merombak air dan karbondioksida menjadi cadangan makanan. Semakin
besar energi cahaya maka semakin cepat proses metabolisme dalam
tanaman untuk menghasilkan cadangan makanan. Cahaya matahari juga
berperan dalam proses pembungaan dan pemasakan bulir tanaman padi. Jika
tidak ada cahaya matahari, maka dapat terjadi penghambatan dalam proses
pembuatan cadangan makanan sehingga memungkinkan terjadinya gabah
hampa, berbunga lebih lama, bahkan bisa tidak berbunga.
b. Curah hujan
Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan rontoknya gabah, pembungaan
yang terlambat, timbulnya penyakit sehingga memungkinkan menurunkan
potensi hasil tanaman padi.
c. Air
Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup. Air diserap
tanaman oleh akar ke bagian atas tanaman. Air dapat mematahkan dormansi
pada benih sehingga tumbuh akar, batang dan daun dari embrio. Benih yang
dapat disimpan lama tergantung kepada kadar air pada benih. Jika semakin
rendah kadar airnya maka benih tersebut akan dormansi sehingga dapat
disimpan dalam jangka waktu yang panjang. Kandungan kadar air dalam
benih juga menjadi penentu kualitas benih kemudian mengacu pada
tingginya harga gabah.
d. Unsur hara
Unsur hara merupakan unsur esensial yang harus ada bagi tanaman. Unsur
tersebut yang dapat memberi pengaruh terhadap pertumbuhan dan juga
perkembangan fisik pada tanaman. Unsur hara secara garis besar dibagi
menjadi dua bagian, yakni unsur hara makro, yaitu unsur hara yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak dan ada pula unsur hara mikro, yaitu
unsur hara yang diperlukan dalam jumlah sedikit. Unsur hara diserap
tanaman melalui akar ke bagian atas tanaman. Contoh unsur hara bagi
tanaman padi yaitu pada unsur Nitrogen, unsur N akan membantu proses
pertumbuhan vegetatif tanaman padi.
e. Cara Budidaya Padi
Cara budidaya akan menentukan keberhasilan dari produktivitas padi. Hal
ini dimulai dari awal sejak dilakukan persemaian samapai panen. Selain itu,
diperlukan pemeliharaan yang baik dalam mencegah dan mengendalikan
serangan hama dan penyakit. Budidaya yang kurang tepat seperti
penggunaan pupuk melebihi dosis yang disarankan maka akan menghambat
keberlangsungan pertumbuhan tanaman padi.
2. Biotik
Hama dan penyakit
Kerusakan tanaman padi yang paling utama adalah serangan hama sehingga
semakin besar kehilangan hasil. Kemudian serangan kedua yaitu oleh penyakit.
Serangan penyakit penyebarannya sangat cepat sehingga harus cepat dalam
menangani serangan ini. Serangan penyakit juga terbilang yang sulit
dikendalikan bagi petani yang berpendidikan rendah karena sulitnya mengenali
jenis penyakit yang menyerang (sifat dari penyakit tidak nampak seperti hama).
8. Apa yang dimaksud dengan keragaman agronomik? Mengapa perlu dikaji
pada penelitian Anda, padahal penelitian Anda lebih terkait dengan seleksi
pemuliaan tanaman? Mengapa keragaman perlu dikaji bahkan diciptakan
dalam program pemuliaan tanaman?
Keragaman agronomik adalah keragaman yang memiliki peran dalam penentuan
potensi hasil dari suatu tanaman, meliputi karakter morfologi dan fisiologi dari
tanaman.
Pengetahuan tentang karakter agronomik sangat penting dalam menentukan strategi
pemuliaan tanaman untuk mencapai tujuan pemuliaan itu sendiri yaitu memperbaiki
sifat-sifat tanaman baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Salah satu cara untuk
mendapatkan tanaman yang memiliki sifat unggul sesuai dengan harapan pemulia
yaitu dengan metode persilangan tanaman. Dengan mengetahui karakter-karakter
pada kedua tetua maka dapat memberikan gambaran tentang karakter keturunannya.
Perbedaan karakter yang muncul pada keturunannya akan memudahkan pemulia
memilih tanaman-tanaman yang sesuai dengan yang diharapkan dari persilangan
kedua tetua. Jika tidak adanya karakter-karakter khusus yang dapat dibedakan maka
tidak perlu dilakukan persilangan karena keturunannya akan memiliki sifat yang
sama.

9. a. Mengapa bisa terjadi keragaman? Jika karena segregasi, bisakah


keragaman muncul ada suatu populasi hasil persilangan jika kedua tetuanya
memiliki penampilan yang tidak jauh berbeda? mengapa demikian?
Jawab:
Keragaman yang muncul merupakan hasil interaksi antara genotip dan
lingkungan. Ketika genotipnya memiliki keragaman yang tinggi kemudian berada
pada lingkungan yang sama maka keturunannya akan menampakkan fenotip yang
tidak jauh berbeda. Pada populasi F2 mengalami segregasi yang tinggi. Proporsi
genotipe yang heterozigot menjadi setengahnya sehingga pada generasi F2
tanaman heterozigot akan memiliki proporsi 25%, sedangkan 12,5% genotipe
homozigot seperti tetua jantan maupun seperti tetua betina. Keturunan pada
populasi F2 bisa saja muncul dengan penampilan yang tidak jauh berbeda dengan
tetuanya karena sifat homozigot seperti tetua jantan maupun betina memiliki
proporsi 12,5% pada keturunannya.

b. Apakah sifat populasi keturunan selalu berada diantara kedua tetuanya,


atau bisa dibawah atau diatas nilai kedua tetuanya (tidak berada diantara
kedua tetuanya)? Mengapa demikian?
Jawab:
Sifat populasi keturunan tidak selalu berada diantara kedua tetuanya karena
hal tersebut dipengaruhi oleh gen yang mengekspresikan alelnya. Bisa saja
menghasilkan heterozigot dominan (Aa), homozigot resesif (aa), atau homozigot
dominan (AA). Idealnya memang mengikuti nisbah Mendel dengan perbandingan
genotip 1:2:1, mengalami distribusi normal. Namun, alel dapat menunjukkan
karakter secara lengkap atau sama sekali tidak terlihat secara fenotip. Maka akan
banyak aksi dan interaksi gen yang berbeda-beda membuat pola segregasi berbeda
dengan yang didapatkan Mendel.

c. Seperti apakah pola sebaran/grafik ideal dari keragaman populasi suatu


karakter? Apakah berlaku sama untuk sifat kualitatif dan kuantitatif?
Mengapa demikian? Apakah yang dimaksud sifat kualitatif dan sifat
kuantitatif? Lebih kuat manakah daya waris/heritabilitas suatu sifat dari
tetua ke populasi keturunannya, sifat kualitaif atau kuantitatif? Mengapa
demikian? Dari peneltian Anda, variabel mana saja yang merupakan sifat
kualitatif dan mana yang merupakan sifat kuantitatif? Adakah informasi
mengenai jumlah gen pengendalinya untuk masing2 sifat?
Jawab:
 Karakter kuantitatif pada umumnya dikendalikan oleh banyak gen sehingga
sebarannya normal dengan satu puncak. Karakter kualitatif pada umumnya
dikendalikan oleh sedikit gen sehingga sebaran tidak normal atau diskontinu
dengan dua atau tiga puncak, tergantung dari banyaknya gen yang
mengendalikannya.
 Sifat kualitatif yaitu variasi yang langsung dapat diamati (dilihat), misalnya
perbedaan warna daun dan bentuk bulir. Sedangkan sifat kuantitatif yaitu
variasi yang memerlukan pengamatan dengan pengukuran, misalnya tinggi
tanaman.
 Daya waris suatu sifat dari tetua ke populasi keturunannya lebih kuat pada
sifat kualitatif. Penentuan sifat kualitatif disebabkan oleh genetik. Jika pada
sifat kuantitatif seperti tinggi tanaman, sifat tersebut akan berubah jika
dipengaruhi oleh lingkungan.
 Variabel yang diamati secara kualitatif yaitu seperti bentuk bulir pada gambar
berikut.

Gambar 1. Penampilan bulir galur Bawor 9

Gambar 2. Penampilan bulir Siak Raya


Gambar 3. Penampilan bulir Basira

Penampilan bulir galur Bawor 9 sebagai sumber ovum memiliki bentuk bulir
yang besar dan panjang. Penampilan bulir Siak Raya sebagai sumber polen
memiliki bentuk bulir yang kecil dan pendek. Sedangkan penampilan pada
keturunannya memiliki sifat intermediet yaitu bentuk bulir panjang teapi
tingkat kemasakannya sama seperti Siak Raya yaitu pemasakan bulir yang
belum rata.
Variabel yang diamati secara kuantitatif yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan
total, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, bobot
1000 biji, umur berbunga, dan bobot gabah per rumpun.

10. Jika sudah diperoleh grafik atau diagram suatu sifat, apakah bisa diuji
lanjut? Uji lanjut apa yang bisa dilakukan? Untuk mengetahi apa?
Jawab:
Apabila sudah diperoleh grafik atau diagram suatu sifat maka bisa diuji lanjut
dengan uji normalitas. Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita
memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik.
11. a. Inpari, inpago, inpara, hipa, apa kepanjangan masing2 nama tersebut?
Jawab:
Inpari: Inbrida Padi Irigasi
Inpago: Inbrida Padi Gogo
Inpara: Inbrida Padi Rawa
Hipa: Hibrida Padi
b. Sebutkan padi-padi hasil penelitian Unsoed? (Lab pemuliaan tanaman dan
bioteknologi) baik yang sudah dilepas sebagai varietas maupun yang masih
berupa galur!
Jawab:
Inpari Unsoed 79 Agritan
Inpago Unsoed 1
Galur Bawor 9

Anda mungkin juga menyukai