Anda di halaman 1dari 4

ANEMIA DALAM KANDUNGAN

No Dokumen :
SOP/UKP/BP/…./2016

No Revisi : 00
SOP

Tanggal Terbit :10 januari 2016

Halaman :1-4

UPTD
PUSKESMAS Lukman Taufik, SKM
MAYANGAN NIP 196511051988031014

1. Pengertian Anemia dalam kehamilan adalah kelainan pada ibu hamil dengan kadar
haemoglobin <11 g/dl pada trimester II dan III atau <10,5 g/dl pada
trimester II. Penyebab tersering anemia pada kehamilan adalah defisiensi
besi, perdarahan akut, dan defisiensi asam folat.

2. Tujuan Untuk penanganan kasus anemia defisiensi besi pada kehamilan

3. Kebijakan UKP berdasar kebijakan SK Kepala Puskesmas No.440/11


/415.25.23/2016

4. Referensi PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PANDUAN PRAKTIK KLINIS
BAGI DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
5. Alat dan bahan
1.ATK
2.Formuler Laborat
3.Recam medik
6. Langkah-langkah 1. Beri salam, senyum, sapa pada setiap pasien datang.
2. Persilahkan pasien untuk duduk rileks atau tidur pada tempat yang
telah di sediakan.
3. Anamnesis
1. Perdarahan sedikit
2. Nyeri perut atau kram ringan
3. Mulut sudah tertutup
4. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi
Faktor Risiko
a. Penyakit infeksi
b. Gangguan nutrisi yang berat
c. Penyakit menahun dan kronis
d. Alkohol dan merokok
e. Anomali uterus dan serviks
f. Gangguan imunologis
g.Trauma fisik dan psikologis
4. Lakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
 Penilaian tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu)
 Penilaian tanda-tanda syok
 Periksa konjungtiva untuk tanda anemia
 Mencari ada tidaknya massa abdomen
 Tanda-tanda akut abdomen dan defans muscular
 Pemeriksaan ginekologi, ditemukan:
• Osteum uteri tertutup
• Perdarahan sedikit
• Ukuran uterus lebih kecil usia kehamilan
 Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan USG.
b. Pemeriksaan tes kehamilan (BHCG): biasanya masih positif
sampai 7-10
hari setelah abortus.
c. Pemeriksaan darah perifer lengkap
5. Penatalaksanaan
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita
anemia perlu diberikan sulfas ferosus dan dianjurkan supaya
makanannya mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.

6. Konseling
 Melakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional
 Menganjurkan penggunaan kontrasepsi pasca keguguran karena
kesuburan dapat kembali kira-kira 14 hari setelah keguguran.
Untuk mencegah kehamilan, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR) umumnya dapat dipasang secara aman setelah aborsi
spontan atau diinduksi. Kontraindikasi pemasangan AKDR pasca
keguguran antara lain adalah infeksi pelvik, abortus septik, atau
komplikasi serius lain dari abortus.
Follow up dilakukan setelah 2 minggu
7. Hal-hal yang perlu
Banyak Makanan yang bergizi kaya Fe
diperhatikan

8.Unit terkait

KIA,PONED,UGD,RAWAT IANAP

9. Dokumen terkait
1. Rekam medis
2. Catatan tindakan
10.Rekaman Historis Yang diubah Isi Perubahan Tgl mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai