Anda di halaman 1dari 3

Anief, M.

, 2005, Manajemen Farmasi, cetakan ke-4, Gadjah Mada University


Press, Yogyakarta.
Anonim, 2012, Belajar Pajak, Direktorat Jenderal Pajak (Online),
http://www.pajak.go.id/content/belajar-pajak, diakses pada 5 Juni 2018.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2013, Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor. 40 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pengelolaan Prekursor Farmasi dan Obat Mengandung Prekursor
Farmasi, BPOM RI, Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2016, Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pengelolaan
Obat-Obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan, BPOM RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 1986, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
02396/A/SK/VIII/1986 tentang Tanda Khusus Obat Keras Daftar G,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 1990, Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 347/MenKes/SK/VII/1990 tentang Daftar Obat Wajib
Apotek No. 1, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
919/MENKES/PER/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan
Tanpa Resep, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan
No.922/MENKES/PER/X/1993 tentang Ketentuan Dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 1993, Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 924/MENKES/SK/X/1993 tentang Daftar Obat Wajib
Apotek Nomor 2, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 1999, Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 1176/MENKES/SK/X/1999 tentang Daftar Obat Wajib
Apotek No. 3, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2002, Kepmenkes RI No.1332/MENKES/SK/X/2002
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.922/MENKES/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata cara
Perizinan Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2011, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin
Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2015, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Peredaran, Penyimpanan,
Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekusor
Farmasi, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2015, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 5 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan
Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 31 Tahun 2016 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin
Kerja Tenaga Kefarmasian, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 73 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek¸
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2017, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 2 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2017, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun
2017 tentang Perubahan Penggolongan Psikotropika,
DepartemenKesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2017, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2017 tentang Apotek, Departemen Kesehatan
RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2017, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30
Tahun 2017 tentang Pedagang Besar Farmasi, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Kementrian Pendidikan Nasional, 2010, Pengembangan Kewirausahaan,
Puskur, Jakarta.
Manik, D., 2016, Presentasi tentang Standar Operating Procedur Pelayanan di
Apotek, Yogyakarta.
Mashuda, A., 2011, Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik (CPFB),
Kementerian Kesehatan RI dan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia,
Jakarta.
Pemerintah RI, 1962, Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1962 tentang
Lafal Sumpah/Janji Apoteker, Sekretariat Negara RI, Jakarta.
Pemerintah RI, 1997, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997
tentang Psikotropika, Sekretariat Negara RI, Jakarta.
Pemerintah RI, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tentang
Narkotika, Sekretariat Negara RI, Jakarta.
Pemerintah RI, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan, Sekretariat Negara RI, Jakarta.
Pemerintah RI, 2009, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51
Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, Departemen Kesehatan RI,
Jakarta.
Pemerintah RI, 2010, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2010 tentang Prekursor, Sekretariat Negara RI, Jakarta.
Pemerintah RI, 2013, Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2013 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,
Sekretariat Negara RI, Jakarta.
Pemerintah RI, 2014, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan, Sekretariat Negara RI, Jakarta.
Pemerintah RI, 2016,PeraturanPemerintahNomor 47 Tahun 2016
tentangFasilitasPelayananKesehatan, Sekretariat Negara RI, Jakarta.
Ponomban, C. P., 2013, Analisis Break Even Point sebagai Alat Perencanaan
Labapada PT. TropicaCocoprima. Jurnal EMBA, 1(4), 1250-1261.
Seto, S., Nita, Y., dan Triana, L., 2008, Manajemen Farmasi, Lingkup Apotek,
Farmasi Rumah Sakit, Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi.
Airlangga University. Surabaya.
Umar, M., 2005, Manajemen Apotek Praktis. CV. Ar-Rahma, Solo.
World Health Organization, 2014, Self care for health. WHO Regional Office
for South-East Asia. http://www.who.int/iris/handle/10665/205887
diakses tanggal 1 november 2018.

Anda mungkin juga menyukai