M. FIRDAUS
NIM. TPG 130431
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang meningkatkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan metode pembelajaran talking stick
dengan menekankan task orientation and involvement pada siswa klas III Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui penggunaan metode pembelajaran talking stick dengan menekankan task
orientation and involvement dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas III. Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research). Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung Jabung Timur, sedangkan objek
penelitian adalah metode pembelajaran talking stick dengan menekankan task orientation
and involvement, peningkatan minat belajar siswa pada materi sejarah uang. Data yang
diperoleh melalui pengumpulan data berupa angket, observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif
berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan data
kuantitatif berupa angket minat belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan metode pembelajaran talking stick dengan menekankan task orientation and
involvement dapat meningkatkan minat belajar siswa diukur dari evaluasi siklus I dan
siklus II dengan persentase pada siklus I 70% dan siklus II 88%. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran talking stick dengan
menekankan task orientation and involvement dapat meningkatkan minat belajar siswa
kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung Jabung Timur.
Kata kunci: Minat Belajar, Talking Stick, Task Orientation and Involvement.
1
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
suasana belajar yang menyenangkan, menarik, adalah mata pelajaran yang sulit untuk
memberi rasa aman, memberikan ruang pada dimengerti dan membosankan.
siswa untuk berfikir aktif, kreatif, dan inovatif Berdasarkan observasi yang dilakukan
dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung
kemampuannya (Rusman, 2012:19). Didalam Jabung Timur Tahun Ajaran 2015/2016,
proses pendidikan, peran guru atau pendidik diketahui bahwa proses pembelajaran didalam
sangat menentukan tercapainya tujuan kelas masih didominasi oleh guru karena guru
pendidikan. Dengan demikian, untuk masih sering memakai metode ceramah
mencapai tujuan tersebut bukanlah sesuatu hal sehingga siswa cendrung pasif. Adapun
yang mudah, karena kegiatan pembelajaran permasalahan yang menyebabkan rendahnya
merupakan masalah yang sangat kompleks, minat belajar siswa, antara lain : Siswa tidak
dimana seorang guru akan menghadapi siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran
dengan berbagai karakteristiknya, baik dari terlihat pada saat pembelajaran berlangsung
segi kepribadian maupun kemampuan siswa tidak aktif saat ditanya oleh guru,
akademiknya. guru harus pandai dan kreatif siswa tidak berani mengajukan pertanyaan
dalam mengemas proses pembelajaran kepada guru, siswa berbicara dengan teman
sehingga siswa menjadi tertarik pada kegiatan sebangkunya, sebagian siswa tidak
pembelajaran tersebut. Salah satu upaya yang konsentrasi saat pembelajaran berlangsung.
harus dilakukan guru adalah menggunakan Pengaruh faktor lain minat belajar
metode pembelajaran yang bervariasi dan berdasarkan wawancara yang dilakukan
sesuai dengan karakter siswa, tempat serta kepada guru IPS di Madrasah Ibtidaiyah
materi yang diajarkan. Negeri 1 Tanjung Jabung Timur pada tanggal
Begitu besarnya peranan ilmu 15 November 2016 diketahui bahwa latar
pengetahuan sosial, maka sangat di harapkan belakang guru IPS tersebut adalah Sarjana
siswa memiliki pemahaman yang baik Pendidikan Agama Islam. Hal itu
terhadap materi. Pada kenyataannya mengakibatkan dampak negatif untuk siswa
pemahaman siswa tentang materi IPS di dikarenakan guru bukan pada bidangnya.
sekolah masih kurang. Banyak siswa yang Meskipun demikian guru hendaknya harus
tidak menyukai, mereka menganggap IPS profesional dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Hasil wawancara siswa
3
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
4
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
tindakan kelas (PTK) ini adalah “Apakah kelas. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan
metode pembelajaran talking stick dengan oleh guru dan siswa yang dilaksanakan dalam
menekankan task orientation and involvement proses belajar mengajar dengan konsep
dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas meneliti dan mebuat suatu laporan yang
III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung mempunyai hasil.
Jabung Timur ?”. Setting dan Subyek Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, Penelitian tindakan ini dilaksanakan di
maka tujuan yang ingin dicapai dalam Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1Tanjung Jabung
penelitian ini adalah “Untuk mengetahui Timur untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
penggunaan metode pembelajaran talking Sosial (IPS). Penelitian tindakan ini
stick dengan menekankan task orientation and dilaksanakan pada tahun ajaran 2017/2018
involvement dapat meningkatkan minat belajar pada semester genap. Penentuan waktu
siswa kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri penelitian mengacu pada kalender akademik
1 Tanjung Jabung Timur”. sekolah, karena memerlukan beberapa siklus
yang membutuhkan proses belajar mengajar
METODE PENELITIAN yang efektif.
Desain Penelitian Pada penelitian tindakan ini, siswa
Desain atau rancangan dalam yang diberikan tindakan adalah siswa kelas III
penelitian ini merupakan bentuk Penelitian yang berjumlah 23 orang siswa sehingga
Tindakan Kelas (PTK).Penelitian tindakan pengambilan sampel yang digunakan adalah
kelas adalah suatu pencermatan terhadap total sampling. Total sampling adalah teknik
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang pengambilan sampel dimana jumlah sampel
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah sama dengan populasi (Sugiyono, 2007).
kelas secara bersama. (Suharsimi Alasan mengambil karena jumlah populasi
Arikunto,Dkk, 2012:3) yang kurang dari 100, dan seluruh populasi
Pada penelitian tindakan kelas ini dijadikan sampel penelitian.
objek penelitian adalah siswa kelas III dan Penelitian ini merupakan penelitian
subjek penelitian adalah guru dalam penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan
tindakan ini.Penelitian tindakan kelas (PTK) kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh
yaitu penelitian yang dilakukan di dalam guru didalam kelasnya. Melalui refleksi guna
5
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
6
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
7
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
dengan perumusan masalah yang telah sendiri untuk didirikannya gedung maka
diajukan sehingga dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar dilaksanakan diteras
menarik kesimpulan. Data yang diperoleh masjid dan di salah satu rumah pengurus
akan diolah dan dianalisis secara deskriftif masjid.
kualitatif dan kuantitatif. MIN 1 Tanjung Jabung Timur yang
berlokasi di jalan Hayam Wuruk SK 16 desa
Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Bandar Jaya kecamatan Rantau Rasau
Kelas (PTK) kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi
Kriteria keberhasilan dalam penelitian Jambi secara geografis MIN 1 Tanjung Jabung
tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila Timur ini mudah untuk dijangkau karena
terdapat sedikitnya 60% siswa yang aktif keberadaannya berada di tengah pemukiman
dalam mengikuti pembelajaran.Keberhasilan penduduk dan hanya berjarak 300 meter dari
dan ketuntasan belajar dilihat berdasarkan jalan lintas, dan disekitar MIN 1 Tanjung
hasil tes kuesioner (angket) peningkatan minat Jabung Timur terdapat 3 sekolah dasar yang
belajar yang diperoleh siswa. Siswa memiliki berdekatan, walaupun demikian masyarakat
minat belajar yang tinggi apabila memperoleh masih banyak yang berminat untuk
nilai 70 dan suatu kelas dikatakan telah memasukkan anaknya ke MIN 1 Tanjung
berhasil apabila terdapat 75% siswa berhasil Jabung Timur. Kondisi sosial masyarakat
dari keseluruhan yang mengikuti proses sekitar MIN 1 Tanjung Jabung Timur,
pembelajaran. Khususnya sosial ekonomi sangat heterogen,
mulai dari pejabat pemerintah, guru,
TEMUAN DAN PEMBAHASAN kesehatan, petani sampai pekerja kasar seperti
Gambaran Umum Lokasi buruh.
Pada tahun 1976 berdirilah suatu Tenaga pengajar di MIN 1 Tanjung
lembaga pendidikan yang bernama Madrasah Jabung Timur merupakan tenaga edukatif
Ibtidaiyah Swasta (MIS) Nurul Islam Bandar yang langsung berhadapan dengan siswa yang
Jaya, yang di asuh oleh Bapak Samsi yang mempunyai tugas utama mendidik,
pada saat itu kedudukannya sebagai kepala memberikan ilmu dan sebagai orang tua siswa
MIS Nurul Islam. Berhubung Madrasah di sekolah. Oleh karena itu guru harus
tersebut belum memiliki lokasi atau tempat mempunyai pengetahuan dan pemahaman
8
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
tentang mendidik dan mencetak siswa agar 59%, ketercapaian inidkator “memanfaatkan
tujuan dapat terlaksana dengan baik. Adapun waktu yang ada meskipun panjang dengan
guru beserta staf di MIN 1 Tanjung Jabung sebaik-baiknya” yaitu sebesar 49%,
Timur berjumlah 19 orang, dengan latar ketercapaian indikator “ mengemukakan ide”
belakang yang berbeda-beda. yaitu sebesar 61%, ketercapaian indikator
“bekerjasama dengan anggota kelompok”
Deskripsi Data yaitu sebesar 56%, ketercapaian indikator
a) Kondisi Awal “memberikan bantuan kepada teman yang
Dapat diketahui ketercapaian setiap kesulitan” yaitu sebesar 65%, ketercapaian
indikator minat belajar siswa pada pra siklus. indikator “tidak mencela pendapat teman”
Ketercapaian indikator “mengikuti yaitu sebesar 61%, ketercapaian indikator
pembelajaran dengan sukarela” yaitu sebesar “mau mendengarkan pendapat teman” yaitu
48%, ketercapaian indikator “mengikuti sebesar 56%, ketercapaian indikator “tidak
pembelajaran dengan segera” yaitu sebesar memotong pembicaraan teman” yaitu sebesar
55%, ketercapaian indikator “melakukan 55%, ketercapaian indikator “Berusaha keras
kegiatan pembelajaran tanpa pengulangan untuk menjawab pertanyaan dari guru yaitu
perintah” yaitu sebesar 63%, ketercapaian sebesar 63%, serta ketercapaian indikator
indikator “menanyakan langkah-langkah “berusaha keras untuk menjawab pertanyaan-
dalam proses pembelajaran” yaitu sebesar pertanyaan yang ada di LKS” yaitu sebesar
56%, ketercapaian indikator “bertanya untuk 63%.
menanyakan tujuan metode talking stick Berdasarkan hasil persentase
dengan menekankan task orientation and keseluruhan dari pengisian angket oleh siswa
involvement” yaitu sebesar 51%, ketercapaian pada pra siklus sebelum di terapkan metode
indikator “bertanya untuk menanyakan aturan- talking stick dengan menekankan task
aturan dalam pembelajaran” yaitu sebesar orientation and involvement pada siswa kelas
53%, ketercapaian indikator “memperhatikan III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung
metode yang digunakan” yaitu sebesar 50%, Jabung Timur di peroleh total persentase
ketercapaian indikator “menggunakan metode minat belajar siswa sebesar 57% jika di
talking stick dengan menekankan task rujukan kepada tabel Kriteria Kualitas
orientation and involvement” yaitu sebesar Persentase maka dapat di simpulkan bahwa
9
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
10
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
“berusaha keras untuk menjawab pertanyaan- peningkatan partisipasi aktif dari siswa, belum
pertanyaan yang ada di LKS” yaitu sebesar adanya peningkatan minat belajar siswa dan
75%. ketuntasan belajar masih belum memenuhi
Berdasarkan hasil persentase standar yang diharapkan, setelah di terapkan
keseluruhan dari pengisian angket oleh siswa metode talking stick dengan menekankan task
pada perlakuan siklus I setelah di terapkan orientation and involvement. Oleh karena itu,
metode talking stick dengan menekankan task perlu dilanjutkan pada siklus II agar hasil
orientation and involvementpadasiswa kelas belajar IPS siswa bisa ditingkatkan sesuai
III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung dengan yang diharapkan.
Jabung Timur di peroleh total persentase Selanjutnya setelah merefleksi hasil
minat belajar siswa sebesar 70% jika di siklus I, peneliti mengkonsultasikan dengan
rujukan kepada tabel Kriteria Kualitas guru bidang studi IPS kelas III untuk
Persentase maka dapat di simpulkan bahwa melanjutkan ke siklus II. Setelah memperoleh
minat belajar siswa kelas III di Madrasah persetujuan, peneliti langsung menyusun
Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung Jabung Timur rencana pelaksanaan siklus II.
dapat dikategorikan baik.
Pada presentase ketuntasan minat 2) Paparan Data Siklus II
belajar dapat diketahui bahwa pada siklus I Dapat diketahui ketercapaian setiap
siswa kelas III belum memenuhi karena rata- indikator minat belajar siswa pada siklus II.
rata masih di bawah ketuntasan minimum Ketercapaian indikator “mengikuti
yang telah ditentukan yaitu 75% dari jumlah pembelajaran dengan sukarela” yaitu sebesar
seluruh siswa memperoleh nilai 70. Untuk itu 82%, ketercapaian indikator “mengikuti
perlu kelanjutan siklus yakni dilanjutkan pada pembelajaran dengan segera” yaitu sebesar
siklus berikutnya untuk membuktikan bahwa 83%, ketercapaian indikator “melakukan
pembelajaran menggunakan metode talking kegiatan pembelajaran tanpa pengulangan
stick dengan menekankan task orientation and perintah” yaitu sebesar 84%, ketercapaian
involvement mampu meningkatkan minat indikator “menanyakan langkah-langkah
belajar siswa kelas III. dalam proses pembelajaran” yaitu sebesar
Dari uraian di atas, maka secara umum 84%, ketercapaian indikator “bertanya untuk
pada siklus I belum menunjukkan adanya menanyakan tujuan metode talking stick
11
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
12
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
13
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
14
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
minat belajar siswa kelas III di Madrasah menjadi kelompok-kelompok dengan anggota
Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung Jabung Timur lima atau enam siswa yang heterogen.
dapat dikategorikan baik. Sedangkan pada Kelompok dibentuk dengan
siklus II nilai rata-rata persentase taraf mempertimbangkan keakraban, kecerdasan,
keberhasilan minat belajar siswa yang persahabatan, atau minat yang berbeda.
mencapai 88%, sehingga dapat di kategorikan Selain itu menurut (Agus Suprijono,
minat belajar siswa kelas III di Madrasah 2012:109) Metode talking stick memiliki
Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung Jabung Timur kelebihan sebagai berikut:
dapat dikategorikan sangat baik. Dengan a) Menguji kesiapan peserta didik dalam
demikian pada rata-rata persentase terjadi pembelajaran.
peningkatan pada taraf keberhasilan minat b) Melatih peserta didik memahami materi
belajar siswa setelah diterapkan metode dengan cepat.
talking stick dengan menekankan task c) Memacu agar peserta didik lebih giat
orientation and involvement yaitu sebesar belajar (belajar dahulu sebelum pelajaran
18% dari siklus I ke siklus II. dimulai).
Berdasarkan uraian di atas juga di d) Peserta didk berani mengemukakan
kuatkan oleh hasil penelitian yang dilakukan pendapat. serta
oleh (Arifah, 2013:30) mengatakan e) melatih mental anak didik untuk siap pada
Bahwasanya metode talking stick (tongkat kondisi dan situasi apapun.
berbicara) adalah model pembelajaran
kelompok dengan bantuan tongkat. Kelompok KESIMPULAN DAN SARAN
yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib Kesimpulan
menjawab pertanyaan dari guru setelah Berdasarkan penelitian yang telah
mereka mempelajari materi pokoknya. dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
Kegiatan ini diulang terus-menerus sampai setelah dilakukan tindakan pada siklus I nilai
semua kelompok mendapat giliran untuk rata-rata persentase taraf keberhasilan minat
menjawab pertanyaan dari guru. Talking Stick belajar siswa yang mencapai 70%, sehingga
merupakan salah satu tipe pembelajaran dapat di kategorikan minat belajar siswa kelas
kooperatif yang sederhana. Dalam penerapan III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung
model talking stick, guru membagi kelas Jabung Timur dapat dikategorikan baik.
15
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata metode talking stick dengan menekankan
persentase taraf keberhasilan minat task orientation and involvement.
belajarsiswa yang mencapai 88%, sehingga 2. Bagi Peneliti Lain, diharapkan dapat
dapat di kategorikan minat belajar siswa kelas digunakan untuk menambah wawasan
III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung tentang penerapan metode pembelajaran
Jabung Timur dapat dikategorikan sangat talking stick dengan menekankan task
baik. Dengan demikian pada rata-rata orientation and involvement dalam proses
persentase terjadi peningkatan pada taraf belajar mengajar dan diharapkan dapat
keberhasilan minat belajar siswa setelah dijadikan sebagai bahan pertimbangan
diterapkan metode talking stick dengan atau referensi dan kajian untuk
menekankan task orientation and involvement meningkatkan keberhasilan dalam proses
yaitu sebesar 18% dari siklus I ke siklus II. pendidikan.
3. Bagi Pembaca, diharapkan dapat
Saran digunakan untuk menambah wawasan dan
Dalam rangka kemajuan dan pengetahuan baru mengenai sistematika
keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran penulisan skripsi atau model pembelajaran
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, yang digunakan dalam skripsi tersebut.
maka dari pengalaman selama melakukan
penelitian di kelas kelas III di Madrasah DAFTAR PUSTAKA
Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung Jabung Timur, Agus Suprijono. (2012). Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi
peneliti dapat memberikan beberapa saran
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
sebagai berikut: Belajar
1. Bagi Lembaga, diharapkan dapat dijadikan ------------------------. (2009). Jenis-jenis model
sebagai bahan masukan untuk mengambil pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka
belajar
kebijakan yang tepat dalam membantu
Aris Shoimin. (2014). Model Pembelajaran
meningkatkan minat belajar IPS dan
Inovatif dalam Kurikulum 2013.
menyusun program pembelajaran yang Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
lebih baik sekaligus dapat meningkatkan Depdiknas, (2002) Kamus Besar Bahasa
kreativitas guru dalam proses belajar Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
16
UIN STS Jambi 2017
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
17
UIN STS Jambi 2017