PENDAHULUAN
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian
pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama.
seluruh Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap
bayi sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir,
dimana pada manusia seseorang mengalami kemunduruan fisik, mental dan social
sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia
banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penangan segera dan
terintegrasi.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai
kemasakan dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa dimana seseorang
1
akan mengalami kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa pendapat
mengenai usia seorang dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan
pada umur 60 tahun, 65 tahun, dan ada juga yang 70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan
Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur 65 tahun, sebagai usia yang menunjukkan
seseorang telah mengalami proses menua yang berlangsung secara nyata dan
Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat dikategorikan
dalam dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan wajar melalui
kesadaran yang mendalam, sedangkan yang kedua, manusia usia lanjut dalam
menyikapi hidupnya cenderung menolak datangnya masa tua, kelompok ini tidak mau
Usia lanjut sering punya masalah dalam hal makanan, antara lain nafsu makan
ia tetap membutuhkan asupan zat gizi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral. Iapun masih tetap membutuhkan energi untuk menjalankan fungsi
fisiologis tubuhnya.
1.2 TUJUAN
1.4 MANFAAT
meningkat dan lansia menjadi mandiri, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan
dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu mengikuti kegiatan
Bab I. Pendahuluan
Bab V. Penutup
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di
suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat
dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia
yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta
para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
penyelenggaraannya.
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di
desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi
warga yang sudah berusia lanjut. Posyandu lansia adalah wahana pelayanan bagi
kaum usia lanjut yg dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia yg menitikberatkan pd
pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.
Posyandu lansia merupakan upaya kesehatan lansia yg mencakup kegiatan yankes yg
bertujuan u/ mewujudkan masa tua yg bahagia dan berdayaguna
Penurunan kondisi fisik lanjut usia berpengaruh pada kondisi psikis. Dengan
berubahnya penampilan, menurunnya fungsi panca indra menyebabkan lanjut usia
merasa rendah diri, mudah tersinggung dan merasa tidak berguna lagi. Masalah
ekonomi yang dialami orang lanjut usia adalah tentang pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari seperti kebutuhan sandang, pangan, perumahan, kesehatan, rekreasi dan
sosial. Dengan kondisi fisik dan psikis yang menurun menyebabkan lansia kurang
mampu menghasilkan pekerjaan yang produktif.
Di sisi lain mereka dituntut untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup
sehari-hari yang semakin meningkat dari sebelumnya, seperti kebutuhan akan
makanan bergizi seimbang, pemeriksaan kesehatan secara rutin, perawatan bagi yang
menderita penyakit ketuaan dan kebutuhan rekreasi. Didalam posyandu lansia ini, para
lansia dilayani dan diberi kemudahan dalam pemeriksaan kesehatan mereka. Mereka
hanya diminta datang tanpa dipungut biaya sama sekali, begitu juga dengan lansia
yang sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan jauh akan diantar ke tempat pelayanan
atau dapat juga dilayani dirumah mereka.
4
2.2 Tujuan Posyandu Lansia
5
memeriksa tekanan darah, hemoglobin, kandungan putih telur, kandungan gula
dalam air seni serta penyuluhan kesehatan.
c. Pelayanan terpadu tanpa pungutan Posyandu lansia didirikan dan digerakkan
tanpa memungut biaya dari para lansia karena telah ada anggaran dari
pemerintah untuk dana kesehatan masyarakat khususnya lansia. Dengan begitu
posyandu lansia akan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat baik lapisan
bawah sekalipun. Pelayanan yang diberikan juga sama rata tidak membeda–
bedakan, karena lansia tergolong mudah tersinggung apabila merasa dia
dibedakan oleh petugas dan itu justru akan memperburuk keadaan emosional si
lansia.
d. Tengok lansia Selain pemeriksaan khusus ditempat posyandu atau di
puskesmas setempat, juga terdapat program menengok kegiatan lansia
dirumah– rumah mereka. Petugas dating kerumah lansia, meneliti apa saja yang
dilakukan oleh lansia dan bagaimana cara keluarga mereka mamperlakukan
mereka dirumah. Untuk mempermudah petugas dalam memberikan tindak lanjut
dari lansia tersebut.
1. Sasaran langsung
Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun), Kelompok usia lanjut (60 – 69 tahun ),
Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi (70 tahun ke atas)
2. Sasaran tidak langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada, organisasi sosial yang bergerak dalam
pembinaan usia lanjut, masyarakat luas
2.4 Pelaksanaan
6
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan.
e. Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan
meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.
9. Penyuluhan Kesehatan.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kondisi setempat
seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan memperhatikan aspek
kesehatan dan gizi lanjut usia dan kegiatan olah raga seperti senam lanjut usia, gerak
jalan santai untuk meningkatkan kebugaran.
7
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia, dibutuhkan, sarana
dan prasarana penunjang, yaitu: tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat
terbuka), meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan dewasa,
meteran pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensi meter, peralatan laboratorium
sederhana, thermometer, Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia
Persoalan yang ada dalam posyandu lansia yang mendesak adanya pemecahan dan
pengembangan didalamnya yaitu:
8
dapat dipahami karena sikap seseorang adalah suatu cermin kesiapan untuk bereaksi
terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi
dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada stimulus yang
menghendaki adanya suatu respons
2.6 Indikator Keberhasilan
Program ini dapat dikatakan berhasil apabila dapat terpenuhinya indicator–indicator
keberhasilan. Indicator– indicator keberhasilan yang dimaksud yaitu:
1. Kesehatan lansia meningkat yang dapat dibuktikan dengan KMS (Kartu Menuju
Sehat) Lansia
2. Penurunan tingkat kematian usia 50– 65 tahun sampai 70%
3. Lansia yang mengikuti program ini atau lansia yang terdaftar dalam program ini
mencapai 80% setiap desa
Lansia yang mempunyai kadar gula tinggi menjadi relative normal bahkan
berkurang.
9
BAB III
Puskesmas Lolo terletak di bagian timur Puskesmas Lolo denga ketinggian 800-
1000 dlp. Daerah ini beriklim tropis dengan suhu rata-rata sekitar 220 C
Batas-batas wilayah Puskesmas Lolo:
Sebelah Utara : Jujun Kec. Keliling Danau
Sebelah Selatan : wilayah kerja Puskesmas Lempur
Sebelah Timur : wilayah kerja Puskesmas Bukit Kerman
Sebelah Barat : provinsi Bengkulu
Jarak Puskesmas Lolo dengan Kota sungai penuh:
42 km
3.1 Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan
Wilayah administratif puskesmas Lolo terbagi menjadi 9 Desa,
Tabel 2.1
Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan per Kecamatan di Puskesmas Lolo
Tahun 2016
LUAS
JUMLAH JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH
DESA KELURAHAN
(KM2)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pasar Kerman 2463 1
2 Lolo Gedang 3025 1
3 Lolo Hilir 2316 1
4 Muaro Lhulo 3987 1 0
5 Sei Hangat 1016 1
6 Lolo Kecil 1324 1
7 Bintang Marak 1960 1
8 Talang Kemuning 3500 1
9 Tanjung Syam 1700 1
JUMLAH 21292 9
Sumber : Data Demografi Desa Tahun 2016
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa Wilayah Puskesmas Lolo memiliki Desa 9
Desa
10
3.3 MISI PUSKESMAS
kesehatan
11
BAB IV
mengembangkan program yang sudah ada.Untuk lebih menarik obyek dan lebih menginisiatif
supaya lapisan masyarakat juga ikut berpartisipasi pada posyandu lansia ini.Dengan begitu
posyandu lansia dapat melayani para lansia dengan maksimal karena telah matangnya program
yang ada dan adanya inovasi yang menarik dari program tersebut.
1 Pasar Kerman 13 24 67 52 22 29
2 Lolo Gedang 79 86 87 93 36 47
4 Talang Kemuning 64 78 32 37 13 22
5 Tanjung Syam 40 39 13 16 11 4
6 Lolo Hilir 89 76 62 69 36 38
7 Sungai Hangat 57 47 17 17 4 13
8 Bintang Marak 31 5 10 16 6 8
9 Muaro Lolo 35 28 17 18 4 5
Strategi yang akan digunakan untuk pengembangan program ini yaitu dengan
Diversification Strategies, dimana program– program yang sudah ada akan diberi
inovasi– inovasi baru supaya lebih menarik. Dan dengan adanya penambahan
layanan–layanan baru supaya posyandulansia dapat menjangkau lansia pada seluruh
12
lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Streategi yang dilaksanakan dapat diperinci
sebagai berikut:
1. Senam lansia
Senam Lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik
terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan
benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang
meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu.
jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program retabilitas bagi
Senam lansia merupakan bagian dari latihan fisik. Latihan fisik adalah segala
Tanaman obat keluarga disebut demikian karena Toga adalah singkatan dari
tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan
keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan
3. Kerajinan Tangan
Kerajinan tangan yang dilakukan oleh para lansia agar dapat berkumpul dan
melaksanakan kegiatan positif adapun kerajinan tangan yang di buat oleh lansia
13
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia adalah suatuwadah pelayanan
kepada lanjut usia di masyarakat, yang prosespembentukan dan pelaksanaannya
dilakukan oleh masyarakatbersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas
sektorpemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan
menitik beratkan pelayanan kesehatan pada upayapromotif dan preventif. Disamping
pelayanan kesehatan, di PosyanduLanjut Usia juga dapat diberikan pelayanan sosial,
agama, pendidikan,ketrampilan, olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain
yangdibutuhkan para lanjut usia dalam rangka meningkatkan kualitashidup melalui
peningkatan kesehatan dan kesejahteraan mereka.Selain itu mereka dapat beraktifitas
dan mengembangkan potensi diri.
5.2 Saran
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama para lansia maka perlu
adanya pengembangan dari Posyandu Lansia tersebut dengan mengembangkan
kegiatan Lansia yang lebih Produktif lagi.
14
Lampiran
15
Kelompok Toga Lansia
16