Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TANJUNG MEDANG
KECAMATAN RUPAT UTARA
Jalan Datuk Laksamana Tanjung Medang Kode Pos 28781
Email: nurizan_hifzul@yahoo.com

KERANGKA ACUAN
MELAKSANAKAN ADVOKASI, SOSIALISASI DAN KOORDINASI PROGRAM
IMUNISASI MR

A. Pendahuluan
Kerangka acuan ini disusun sebagai pedoman untuk Melaksanakan Advokasi imunisasi
Meales Rubella di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Medang. Dengan adanya kerangka acuan
ini diharapkan dapat memberikan arahan tentang cara pelaksanaan Advokasi, sosialisasi dan
koordinasi imunisasi MR memberikan informasi kesehatan kepada masyarat.
Visi dan Misi UPT Puskesmas Tanjung Medang
Visi
Mewujudkan puskesmas yang memiliki pelayanan yang bermutu menuju Kecamatan yang
sehat.
Misi
1. Memberikan pelayanan tingkat pertama yang berkualitas
2. Pemerataan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkeadilan
3. Meningkatkan kompetensi SDM dalam pelayanan dan program
4. Menggalang kerja sama dengan masyarakat dan lintas sektor dalam bidang kesehatan
5. Mendayagunakan sarana dan prasarana yang ada sesuai standar

Tata Nilai UPT Puskesmas Tanjung Medang


OKE (Optimal, Kerjasama, Empati)

1. Optimal : Berusaha memberikan pelayanan yang terbaik


2. Kerjasama : Mengutamakan kerjasama untuk mencapai tujuan
3. Empati : Peduli terhadap sesama

B. Latar Belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh virus dan
ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit campak adalah demam tinggi, bercak
kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek dan/atau konjungtivitis akan tetapi
sangat berbahaya apabila disertai dengan komplikasi pneumonia, diare, meningitis dan bahkan
dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini sangat berpotensi menjadi wabah apabila cakupan
imunisasi rendah dan kekebalan kelompok/herd immunity tidak terbentuk. Ketika seseorang terkena
campak, 90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular jika mereka belum kebal
terhadap campak. Seseorang dapat kebal jika telah diimunisasi atau terinfeksi virus campak. Pada
tahun 2000, lebih dari 562.000 anak per tahun meninggal di seluruh dunia karena komplikasi
penyakit campak. Dengan pemberian imunisasi campak dan berbagai upaya yang telah dilakukan,
maka pada tahun 2014 kematian akibat campak menurun menjadi 115.000 per tahun, dengan
perkiraan 314 anak per hari atau 13 kematian setiap jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda
yang rentan. Akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek
teratogenik apabila rubella ini menyerang pada wanita hamil pada trimester pertama. Infeksi rubella
yang terjadi sebelum konsepsi dan selama awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian
janin atau sindrom rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrome/CRS) pada bayi yang
dilahirkan.

Dalam Global Vaccine Action Plan (GVAP), campak dan rubella ditargetkan untuk dapat
dieliminasi di 5 regional WHO pada tahun 2020. Sejalan dengan GVAP, The Global Measles &
Rubella Strategic Plan 2012-2020 memetakan strategi yang diperlukan untuk mencapai target dunia
tanpa campak, rubella atau CRS. Satu diantara lima strategi adalah mencapai dan mempertahankan
tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi dengan memberikan dua dosis vaksin yang mengandung
campak dan rubella melalui imunisasi rutin dan tambahan dengan cakupan yang tinggi (>95%) dan
merata. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian
rubella/Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2020.

Sebelum dilakukan imunisasi rubella, insidens CRS bervariasi antara 0,1-0,2/1000 kelahiran
hidup pada periode endemik dan antara 0,8-4/1000 kelahiran hidup selama periode epidemi rubella.
Angka kejadian CRS pada negara yang belum mengintroduksi vaksin rubella diperkirakan cukup
tinggi. Pada tahun 1996 diperkirakan sekitar 22.000 anak lahir dengan CRS di regio Afrika, sekitar
46.000 di regio Asia Tenggara dan 12.634 di regio Pasifik Barat. Insiden CRS pada regio yang telah
mengintroduksi vaksin rubella selama tahun 1996-2008 telah menurun.

Di Indonesia, rubella merupakah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan
upaya pencegahan efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukan 70% kasus
rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun. Selain itu, berdasarkan studi tentang estimasi beban
penyakit CRS di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan terdapat 2767 kasus CRS, 82/100.000
terjadi pada usia ibu 15-19 tahun dan menurun menjadi 47/100.000 pada usia ibu 40-44 tahun.

Berdasarkan data surveilans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak rutin saja belum
cukup untuk mencapai target eliminasi campak. Sedangkan untuk akselerasi pengendalian
rubella/CRS maka perlu dilakukan kampanye imunisasi tambahan sebelum introduksi vaksin MR ke
dalam imunisasi rutin. Untuk itu diperlukan kampanye pemberian imunisasi MR pada anak usia 9
bulan sampai dengan <15 tahun. Pemberian imunisasi MR pada usia 9 bulan sampai dengan <15
tahun dengan cakupan tinggi (minimal 95%) dan merata diharapkan akan membentuk imunitas
kelompok (herd immunity), sehingga dapat mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih dewasa
dan melindungi kelompok tersebut ketika memasuki usia reproduksi.

Dengan melihat fakta diatas kegiatan melaksanakan Advokasi, sosialisasi dan koordinasi
imunisasi MR perlu dilakukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Medang
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Memberikan pedoman untuk pelaksanaan Advokasi, sosialisasi dan koordinasi imunisasi
MR
2. Tujuan Khusus
Memberikan informasi tentang imunisasi Meales Rubella (MR)

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan pokok Rincian Kegiatan
1 Menyiapkan alat dan bahan Penanggungjawab dan pelaksana program
membuat materi imunisasi MR
3 Melaksanakan Advokasi, sosialisasi - Perkenalan dan mengucapkan salam
dan koordinasi imunisasi MR - Penanggungjawab dan pelaksana program
menyampaikan materi tentang imunisasi MR
- Penutup
4 Membuat laporan dan evaluasi hasil - Membuat laporan kegiatan
kegiatan - Melakukan evaluasi kegiatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah

F. Sasaran
Sasaran pelaksanaan kegiatan kampanye imunisasi MR adalah seluruh anak usia 9 bulan sampai
dengan <15 di seluruh wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Medang. Imunisasi MR diberikan
tanpa melihat status imunisasi maupun riwayat penyakit campak dan rubella sebelumnya.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Jadwal kegiatan Advokasi, sosialisasi dan koordinasi imunisasi MR UPT Puskesmas Tanjung
Medang

No Nama Tempat Waktu Sasaran Pelaksana


Kegiatan

1. Kepala Pustu dan


1 Advokasi, a. SMPN 1 Rupat Utara a. 02 Juni 2018 Anak Sekolah Poskesdes
sosialisasi dan b. SMPS Yapendik b. 04 Juni 2018 2. Pemegang program
koordinasi c. MTs Baitsuddin c. 05 Juni 2018 Imunisasi
imunisasi MR d. SMPN 3 Rupat Utara d. 06 Juni 2018
e. SDN 01 Rupat Utara e. 07 Juni 2018
f. SMPN 2 Rupat Utara f. 07 Juni 2018
g. SDN 01 Rupat Utara g. 08 Juni 2018
h. SDN 4 Rupat Utara h. 08 Juni 2018
i. SDN 10 Rupat Utara i. 09 Juni 2018
j. SDN 7 Rupat Utara Desa j. 09 Juni 2018
Puteri Sembilan
H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Dalam pelaksanaanya jika tidak sesuai dengan jadwal harus segera di evaluasi dan ditetapkan
jadwal / petugas pengganti
I. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pelaporan disusun setelah kegiatan selesai dilakukan secara sistematis sehingga hasilnya dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi, jika ada hal-hal yang akan diperbaiki akan dilakukan perbaikan
dikegiatan selanjutnya.

Kepala Puskesmas Tanjung Medang


Kecamatan Rupat Utara

Drg. Hugo Pratomojoyo


NIP. 19640425 200003 1 002

Anda mungkin juga menyukai