Ambarawa merupakan kota yang terletak antara kota Semarang dan magelang,
serta Semarang dan Salatiga. Pihak sekutu ternyata mengingkari janjinya, pada tanggal
20 November 1945 di pertempuran Ambarawa pecah pertempuran antara TKR di
bawah pimpinan Mayor Sumarto dan pihak Sekutu. Pada tanggal 21 November 1945,
pasukan Sekutu yang berada di Magelang ditarik ke Ambarawa di bawah lindungan
pesawat tempur. Namun, tanggal 22 November 1945 pertempuran berkobar di dalam
kota dan pasukan Sekutu melakukan terhadap perkampungan di sekitar Ambarawa.
Pasukan TKR di Ambarawa bersama dengan pasukan TKR dari Boyolali, Salatiga, dan
Kartasura bertahan di kuburan Belanda, sehingga membentuk garis medan di
sepanjang rel kereta api yang membelah kota Ambarawa.
Akhir dari Pertempuran Ambarawa terjadi pada tanggal 12 Desember 1945 dini
hari, pasukan TKR bergerak menuju sasarannya masing-masing. Dalam waktu
setengah jam pasukan TKR berhasil mengepung pasukan musuh yang ada di dalam
kota. Pertahanan musuh yang terkuat diperkirakan di Benteng Willem yang terletak di
tengah-tengah kota Ambarawa. Kota Ambarawa dikepung selama empat hari empat
malam. Musuh yang merasa kedudukannya terjepit berusaha keras untuk mundur dari
medan pertempuran. Pada tanggal 15 Desember 1945, musuh meninggalkan kota
Ambarawa dan mundur ke Semarang.
PETA PIKIRAN
PERTEMPURAN
AMBARAWA
TENTANG
NAMA KELOMPOK:
M. IRVAN IKWAN
ARNEDI
MARDIYAH
VIONA M. N.