Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR HUKUM BISNIS

“KOPERASI DI INDONESIA”

Oleh:

Ni Kadek Ria Fitriani (1607531016)


Putu Cindy Arintya Ardana (1607531029)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN AJARAN 2018/2019
1. Pengertian Koperasi
Istilah koperasi berasal dari bahasa asing co-operation. (Co = bersama,
operation = usaha), koperasi berarti usaha bersama, misalnya Koperasi Unit Desa
(KUD) artinya usaha bersama masyarakat di satu wilayah desa, Koperasi Karyawan
artinya usaha bersama para karyawan.
2. Menurut Undang-undang Nomor 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok
perkoperasian,
”Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan
ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”(pasal 3 UU
No.12/1967).
3. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1
Tentang perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah “badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
Koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Koperasi
harus betul-betul mengabdi kepada kepentingan perikemanusiaan semata-mata dan
bukan kepada kebendaan. Kerjasama dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan
derajat, dan kesadaran para anggotanya. Koperasi merupakan wadah demokrasi
ekonomi dan sosial. Koperasi adalah milik bersama para anggota, pengurus maupun
pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para anggota melalui
musyawarah rapat anggota.
Koperasi sebagai badan usaha dapat melakukan kegiatan usahanya sendiri dan
dapat juga kerja sama dengan badan usaha lain, seperti perusahaan swasta maupun
perusahaan Negara.
Berikut ini adalah landasan koperasi Indonesia yang melandasi aktifitas
koperasi di Indonesia.

 · Landasan Idiil ( pancasila )


 · Landasan Mental ( Setia kawan dan kesadaran diri sendiri )
 · Landasan Struktural dan gerak ( UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 )

1
Koperasi adalah juga gerakan yang terorganisasi yang di dorong oleh cita –
cita rakyat mencapai masyarakat yang maju, adil dan makmur seperti yang diamanatkan
oleh UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa :

“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas


kekeluargaan”. Dan “bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”.
Karena dorongan cita – cita rakyat itu, undang – undang tentang perkoperasian No. 25
Tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi selain badan usaha juga adalah gerakan
ekonomi rakyat.

4. Definisi Koperasi
Definisi koperasi dapat di bagi menurut oganisasi dan beberapa pakar, sebagai berikut:
Definisi Koperasi Menurut ILO (International Labour Organization)
Definisi koperasi yang lebih detail dan berdampak internasional diberikan oleh ILO
sebagai berikut :
“Cooperative defined as an association of persons usually of limited means, who
have voluntarily joined together to achieve a common economic end thorough the
formation of a democratically controlled business organization, making equitable
contribution to the capital required and accepting a fair share of risk and benefits of
undertaking”.
Dalam definisi ILO tersebut, terdapat 6 elemen yang dikandung koperasi
sebagai berikut :
a. Koperasi adalah perkumpulan orang – orang ( Association of persons ).
b. Penggabungan orang – orang tersebut berdasar kesukarelaan ( Voluntarily
joined together ).
c. Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai ( to achieve a common economic
end ).
d. Koperasi yang dibentuk adalah satu organisasi bisnis ( badan usaha ) yang
diawasi dan dikendalikan secara demokratis ( formation of a democratically
controlled business organization )
e. Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan ( making
equitable contribution to the capital required.
f. Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang ( Accepting
a fair share of the risk and benefits of the undertaking ).

2
Definisi Koperasi Menurut Undang – Undang No. 25 Tahun 1992
Undang – undang No. 25 tahun 1992, memberikan definisi “Koperasi adalah
badan usaha yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi yang
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
Berdasarkan batasan koperasi, koperasi Indonesia mengandung 5 unsur sebagai
berikut :
a. Koperasi adalah badan usaha ( Business Enterprise )
b. Koperasi adalah kumpulan orang – orang dan atau badan – badan hukum
koperasi
c. Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “prinsip – prinsip
koperasi”
d. Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”.
e. Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”

5. Syarat-syarat Mendirikan Sebuah Koperasi


Sebuah koperasi dapat didirikan apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Koperasi harus memiliki sejumlah anggota
Anggota harus terdiri dari warga negara Indonesia yang:
Mampu untuk melakukan tindakan hukum, Menerima landasan idiil sebagai asas
dan sendi dasar koperasi, Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai
anggota sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992, Anggaran
Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan koperasi lainnya. Anggota yang sudah
memenuhi syarat tersebut harus berjumlah sekurang-kurangnya 20 orang.Koperasi harus
memiliki AD dan ART.
Dalam melakukan kegiatan, tiap organisasi harus memiliki pedoman dan tata cara
bagaimana mencapai tujuan yang telah ditentukan. Di mana tempat dan daerah kerja
koperasi, apa asas, tujuan, dan usahanya itu semua terdapat dalam AD dan ART. Dalam
Anggaran Dasar dalam akta pendirian koperasi memuat sekurang-kurangnya: Daftar nama
pendiri, Nama dan tempat kedudukan, Maksud dan tujuan serta bidang usaha, Ketentuan
mengenai keanggotaa, Ketentuan mengenai Rapat Anggota, Ketentuan mengenai
pengelolaan, Ketentuan mengenai permodalan, Ketentuan mengenai jangka waktu
berdirinya, Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha, Ketentuan mengenai sanksi.
Koperasi harus memiliki pengurus

3
Setiap organisasi, termasuk organisasi ekonomi, baik sektor negara, swasta maupun
koperasi harus mempunyai pengurus dan ketentuan sebagai berikut:
1. Tugas/kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan usaha
koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai dengan
keputusan rapat anggota. Pengurus dapat mempekerjakan seorang atau beberapa
orang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Pengurus bertanggung jawab
melaporkan kepada rapat anggota tentang:
a. Segala sesuatu yang menyangkut tata kehidupan koperasi dan
Segala laporan pemeriksaan atas tata kehidupan koperasi. Khusus mengenai
laporan tertulis dari badan pemeriksa, pengurus menyampaikan pula
salinannya kepada pejabat.
b. Tiap-tiap anggota pengurus harus memberi bantuan kepada pejabat yang sedang
melakukan tugasnya. Untuk keperluan itu, ia diwajibkan memberi keterangan yang
diminta oleh pejabat dan memperlihatkan segala pembukuan perbendaharaan, serta
persediaan dan alat-alat inventaris yang menjadi dan merupakan kekayaan
koperasi.
c. Pengurus wajib menyelenggarakan rapat anggota tahunan menurut ketentuan yang
tercantum di dalam anggaran dasar. Pengurus wajib mengadakan buku daftar
anggota pengurus yang cara penyusunannya dilakukan menurut ketentuan yang
ditetapkan oleh pejabat. Pengurus harus menjaga kerukunan anggota dan
melayaninya.
6. Tujuan Koperasi
Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material
dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Dalam Pasal 3
Undang – undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi bertujuan untuk:
“Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945”.
Menurut Bung Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-
besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku
ekonomi skala kecil.

7. Fungsi Koperasi

4
Fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian,
yaitu:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai gurunya.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

8. Prinsip-Prinsip Koperasi
Prinsip – prinsip koperasi adalah garis –garis penuntun yang digunakan oleh
koperasi untuk melaksanakan nilai – nilai tersebut dalam praktik.
Prinsip pertama : keanggotaan Sukarela dan Terbuka
Koperasi – koperasi adalah perkumpulan – perkumpulan sukarela, terbuka bagi
semua orang yang mampu menggunakan jasa – jasa perkumpulan dan bersedia
menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa diskriminasi jender, social, rasial, politik
atau agama.
Prisip kedua : Pengendalian oleh Anggota Secara demokratis
Koperasi – koperasi adalah perkumpulan – perkumpulan demokratis yang
dikendalikan oleh para anggota secara aktif berpartisipasi dalam penetapan kebijakan –
kebijakan perkumpulan dan mengambil keputusan – keputusan. Pria dan wanita
mengabdi sebagai wakil – wakil yang dipilih, bertanggung jawab kepada para anggota.
Dalam koperasi primer anggota – anggota mempunyai hak – hak suara yang sama ( satu
anggota, satu suara ), dan koperasi pada tingkatan – tingkatan lain juga di atur secara
demokratis.
Prinsip ketiga : Partisipasi Ekonomi Anggota
Anggota – anggota menyumbang secara adil dan mengendalikan secara
demokrasi modal dari koperasi mereka. Sekurang – kurangnya sebagian dari modal
tersebut biasanya merupakan milik bersama dari koperasi. Anggota – anggota biasanya

5
menerima kompensasi yang terbatas, bilamana ada, terhadap modal. Anggota – anggota
membagi surplus – surplus untuk sesuatu atau tujuan – tujuan sebagai berikut :
a. Pengembangan koperasi – koperasi mereka
b. Kemungkinan dengan membentuk cadangan sekurang – kurangnya sebagian
padanya tidak dapat dibagi – bagi
c. Pemberian manfaat kepada anggota – anggota sebanding dengan transaksi –
transaksi mereka dengan koperasi
d. Mendukung kegiatan – kegiatan yang disetujui oleh anggota
Prinsip keempat : Otonomi Dan Kebebasan
Koperasi – koperasi bersifat otonom, merupakan perkumpulan – perkumpulan
yang menolong diri sendiri dan dikendalikan oleh anggota – anggotanya. Koperasi –
koperasi mengadakan kesepakatan –kesepakatan dengan perkumpulan – perkumpulan
lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari sumber – sumber luar, dan hal
itu dilakukan dengan persyaratan – persyaratan yang menjamin adanya pengendalian
anggota – anggota serta dipertahankannya ekonomi koperasi.
Prinsip kelima : Pendidikan, Pelatihan, dan Informasi
Koperasi – koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota
– anggotanya, para wakil yang dipilih, manajer dan karyawan, sehingga mereka dapat
memberikan sumbangan yang efektif bagi perkembangan koperasi – koperasi mereka.
Mereka memberi informasi kepada masyarakat umum, khususnya orang – orang muda
pemimpin – pemimpin opini masyarakat mengenai sifat dan kemanfaatan –
kemanfaatan kerjasama.
Prinsip keenam : Kerjasama diantara Koperasi
Koperasi – koperasi akan dapat memberikan pelayanan paling efektif kepada
para anggota dan memperkuat gerakan koperasi dengan cara bekerja sama melalui
struktur – struktur local, nasional, regional, dan internasional.

Prinsip ketujuh : Kepedulian Terhadap Komunitas


Koperasi – koperasi bekerja bagi pembangunan yang berkesinambungan dari
komunikasi – komunitas mereka melalui kebijakan – kebijakan yang disetujui oleh
anggota – anggotanya.

6
9. Ciri-Ciri Koperasi
Beberapa ciri dari koperasi ialah:

1. Sifat sukarela pada keanggotannya


2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam kopeerasi
3. Koperasi bersifat nonkapitalis
4. Kegiatannya berdasarkan pada prinsip swadaya (usaha sendiri), swakerta (buatan
sendiri), swasembada (kemampuan sendiri).
5. Perkumpulan orang.
6. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.
7. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan
anggotanya, pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
8. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
9. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan
pribadi dengan prinsip kebersamaan.
10. Dalam rapat anggota tiap anggota masing-masing satu suara tanpa memperhatikan
jumlah modal masing-masing.
11. Setiap anggota bebas untuk masuk/keluar (anggota berganti) sehingga dalam
koperasi tidak terdapat modal permanen.
12. Seperti halnya perusahaan yang terbentuk Perseroan Terbatas (PT) maka Koperasi
mempunyai bentuk Badan Hukum
13. Menjalankan suatu usaha.
14. Penanggungjawab koperasi adalah pengurus.
15. Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang
bertujuan mencari laba sebesar-besarnya.
16. Koperasi adalah usaha bersama kekeluargaan dan kegotong-
royongan. Setiap anggota berkewajiban bekerja sama untuk
mencapai tujuan yaitu kesejahteraan para anggota.
17. Kerugian dipikul bersama antara anggota. Jika koperasi
menderita kerugian, maka para anggota memikul bersama.
Anggota yang tidak mampu dibebaskan atas
beban/tanggungan kerugian. Kerugian dipikul oleh anggota
yang mampu.

7
DAFTAR PUSTAKA
Khayatudin, H. SH,MHum, Pengantar Mengenal Hukum,Uniska Press, Kediri, 2011
https://helynfitrya.wordpress.com/2012/12/27/2/ diakses pada 22 November 2018

Anda mungkin juga menyukai