Anda di halaman 1dari 3

Review Jurnal

Analisis Estrogen Menggunakan Kromatografi Cair


dan Ionisasi Negatif Elektrosprai Spektrometri Massa
Banyak senyawa estrogenik memasuki lingkungan melalui instalasi pengolahan
air limbah (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Untuk menyelidiki estrogen alami
dan sintetis yang bersumber dari populasi siswa , termasuk estron, estradiol, dan
etilnilestradiol, dikembangkan metode analisis untuk identifikasi dan kuantifikasi
berbagai estrogen menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi digabungkan
dengan ionisasi elektrosprai spektrometer massa (HPLC-ESI-MS) yang
beroperasi dalam mode ion negatif.
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi digunakan untuk mencapai pemisahan dan
mendeteksi analit, namun karena kurangnya sensitivitas, metode ini direvisi
dengan penggunaan ionisasi elektrospray spektrometer Massa.

INSTRUMEN
Komponen Dionex HPLC:
1. Pompa
2. Autosampler
3. Kompartemen Kolom
4. Detektor potodioda
5. Kromatogram
Komponen Dionex ESI-MS
1. Single quadrupole mass analyzer
2. Nitrogen generator (NitroGen, Peak Scientific, N418LA).

ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Dionex HPLC
b. Surveyor MSQ Mass Spectrometer System, MSQ20826
c. labu volumetrik
d. Vakum filtrasi
e. Jarum suntik mikro
f. Timbangan analitik
g. Filter Whatmann
2. Bahan
a. Larutan stok Estrogen
b. Air Deionized (DI)
c. Asetonitrit,
d. Metanol
e. Asam asetat
f. Amonium asetat
g. Gas helium
h. Aluminium foil

CARA KERJA
1. Sampel
Air limbah Boone
2. Reagen dan Peralatan Laboratorium
Larutan stok bubuk estrogen dari Sigma-Aldrich
Fase gerak disiapkan menggunakan air Deionized (DI), Asetonitrit, Metanol,
Asam asetat, Amonium asetat
Semua bahan gelas dicuci dengan isopropil alkohol tiga kali, dibilas dengan
air DI tiga kali, dan dibilas pelarut
3. Fase Gerak dan Preparasi Standar
Semua fase gerak disaring menggunakan vakum filtrasi.
Komponen tunggal larutan stok 2000 ppm dibuat dengan melarutkan bubuk
estrogen pada volume 100 mL metanol
Multi Komponen estrogen standar disiapkan dengan menambahkan aliquot
dari larutan stok ke dalam 5 labu volumetrik yang berisi 10 mL metanol.
Konsentrasi multi komponen yaitu 5, 10, 25, 50 dan 100 ppm. Larutan stok
dan standar disimpan dalam labu volumetrik, ditutup dan dibungkus dengan
parafilm dan aluminium foil agar tidak terjadi penguapan dan terkena cahaya
matahari dan ditempatkan di freezer
4. Instrument
Pemisahan menggunakan Dionex HPLC. Diatur suhu kolom oven 30ºC dan
mode injeksi normal (20 μL volume injeksi). Pada laju alir 0,667 ml / menit
untuk mengoptimalkan pemisahan estrogen. Kromatogram pemisahan LC
dicapai pada panjang gelombang 217 dan 230 nm.
Ionisasi sampel menggunakan Spektrometer Massa pada mode ion negatif,
suhu 450ºC, tegangan -2.0 kV
Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu dilakukan penyeimbangan
panjang gelombang dan tes fungsi dasar
5. Hasil
100 ppm multi komponen estrogen mengandung estradiol, estron dan EE2.
Pada ionisasi elektrospray, divariasi tegangan mulai dari 60 sampai 130 volt.
Untuk estradiol, peak ion molekul terbesar diperlihatkan pada tegangan 110
V sampai 120 V. Untuk EE2 yaitu pada 110 V sampai 110 V. Sedangkan
pada estron optimasi pada 120 V dan 130 V. Berdasarkan data tersebut, maka
tegangan optimal komponen estrogen sekitar 110 sampai 120 V.
Selain tegangan yang perlu diatur, faktor suhu juga menentukan fragmentasi
dan ionisasi komponen estrogen. Memperlihatkan fragmentasi pada suhu
450ºC
Fase gerak yang digunakan lebih baik jika menggunakan air DI dibandingkan
asam asetat. Selain faktor tersebut diatas, tegangan needle turut
mempengaruhi fragmentasi selama ionisasi terjadi. Tegangan Needle
memperlihatkan hasil terbaik pada 2,0 kV.

Anda mungkin juga menyukai