Anda di halaman 1dari 5

Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak

mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun. Daun pada
umumnya berwarna hijau dan berbentuk lebar dan pipih. Bagian yang tipis dan lebar disebut lembaran
daun. Lembaran daun ini bentuknya beraneka ragam, ada yang berbentuk hati, bulat, panjang dan ada
juga yang lancip. Pada lembaran daun terdapat tulang-tulang daun. Tulang daun pada tumbuhan
memiliki susunan yang berbeda-beda, tulang daun pada tumbuhan monokotil berbeda dengan
tumbuhan dikotil.

Daun dikotil biasanya memiliki tulang daun menyirip atau menjari. Bentuknya seperti sirip ikan. Jenis
tulang daun yang menyirip ini dimiliki oleh pohon mangga, jeruk, rambutan dan jambu. Sedangkan yang
menjari, menyerupai jari tangan manusia. Contohnya daun papaya, semangka dan singkong. Pada
tumbuhan monokotil, tulang daun biasanya berbentuk melengkung atau sejajar. Tulang daun
melengkung memiliki susunan tulang melengkung dengan ujung-ujung tulang bertemu di satu titik.
Tulang daun melengkung ini dimiliki oleh daun sirih dan eceng gondok. Tulang daun sejajar berbentuk
garis lurus sejajar. Contohnya pada daun jagung, padi dan

Fungsi Daun :

1. Fotosintesis
Fungsi daun yang utama pada setiap tumbuhan pada dasarnya sama, yaitu berfungsi sebagai
tempat pengolahan zat makanan. Proses pengolahan zat makanan pada daun ini disebut
fotosintesis. Dalam fotosintesis di perlukan air dan karbon dioksida. Dengan bantuan cahaya
matahari, air dan karbon dioksida diubah oleh klorofil menjadi senyawa organik atau
karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat inilah yang menjadi nutrisi bagi tumbuhan. Karbohidrat
digunakan sebagai sumber energi dan bahan untuk membuat senyawa lain yang dibutuhkan
tumbuhan. Sebagaian dari karbohidrat ini di simpan sebagai cadangan makanan.

Maka pengertian fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida
(CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari. Tunbuhan mampu melakukan fotosintesis
karena mempunyai sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam fotosintesis, energi
cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energy kimia yang disimpan dalam
bentuk karbohidrat atau senyawa organic lainnya. Di dalam tumbuhan karbohidrat diubah
menjadi protein, lemak, vitamin atau senyawa lainnya. Senyawa-senyawa organik ini, selain di
manfaatkan tumbuhan, juga berguna untuk manusia dan hewan herbivore sebagai bahan
makanan.
2. Sebagai Organ pernapasan
Stomata yang terdapat pada dua permukaan daun berfungsi sebagai tempat pertukaran gas
(pernapasan). Stomata mengambil CO2 dari udara, sebagai bahan fotosintesis dan
mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Selain stomata, ada juga tumbuhan yang bernafas
melalui lentisel yang terletak di batang.

Proses fotosintesis pada pernapasan tumbuhan ini hanya bisa berlangsung bila tersedianya sinar
matahari yang cukup dan adanya klorofil. Selain pada daun, klorofil juga bisa terdapat pada
batang tumbuhan, khusunya pada tumbuhan yang daunnya mengalami modifikasi bentuk dan
fungsi, seperti kaktus dan pinus.
Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks, yang menjadikan daun sebagai
medianya. Dilihat dari unsur-unsur yang berperan dalam proses fotosintesis, maka dapat
diketahui syarat-syarat agar terjadi proses fotosintesis yang sempurna yaitu sebagai berikut :

 Karbon dioksida (CO2) di ambil tumbuhan dari udara melalui Stomata (mulut daun)
 Akar yang menghisap air dari tanah, kemudian dialirkan ke daun melalui pembuluh kayu
(xilem)
 Adanya cahaya matahari yang cukup
 Klorofil (zat hijau daun) sebagai penerima energi dari cahaya matahari untuk melakukan
proses fotosintesis.
3. Tempat Proses Transpirasi
Ketika tumbuhan kekurangan atau kelebihan air, maka zat lalin atau kutikula yang terdapat di
permukaan daun dapat melakukan proses penguapan dari jaringan tumbuhan melalui stomata.

Transpirasi terjadi dalam setiap tumbuhan dan pada umumnya kehilangan air terbesar
berlangsung melalui daun-daun. Ada 2 tipe transpirasi pada tumbuhan yaitu :

 Transpirasi kutikula yaitu evaporasi yang terjadi secara langsung yang melalui kutikula
epidermis
 Transpirasi stomata yaitu kehilangan air yang berlangsung melalui stomata dan hampir
97% air yang ada ditanaman hilang melalui transpirasi stomata.
4. Alat Perkembangbiakan Vegetatif
Seperti yang terjadi pada tumbuhan cocor bebek yang dapat membentuk tunas daun, yakni
tunas adventif yang tumbuh pada daun.
Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi fotosintesis adalah sebagai berikut.

 Konsentrasi – karbon dioksida (CO2) di udara, semakin tinggi konsentrasi CO2 di udara,
maka proses terjadinya fotosintesis semakin meningkat.
 Cahaya – intensitas cahaya yang cukup diperlukan, supaya proses fotosintesis
berlangsung efisien.
 Air – ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis, karena air merupakan bahan
baku dalam proses fotosintesis ini.
 Suhu – umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis semakin meningkat,
demikian juga sebaliknya. Akan tetapi, apabila suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan
terhenti, karena enzim-enzim yang berperan dalam fotosintesis rusak. Maka dari itulah,
tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi) agar
proses fotosintesis berjalan secara efisien.
5. Klorofil
Semakin banyak jumlah klorofil yang berada di dalam daun, maka proses fotosintesis
berlangsung semakin cepat. Pembentukan klorofil memerlukan cahaya matahari, karena itulah
kecambah yang ditumbuhkan di tempat gelap, tidak dapat membuat klorofil dengan sempurna.
Kecambah mengalami etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat, lebih tinggi atau panjang dari yang
seharusnya dan batang serta daunnya tampak berwarna pucat karena tidak mengandung
klorofil.

Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :

1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah
penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis
terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke
luar tubuh tumbuhan.

2. Parenkim/Mesofil

Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga
karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga
karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis
lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.

3. Jaringan Pembuluh
Berkas pengangkut ini terdapat di antara jaringan bunga karang. Berkas pengangkut pada daun
membentuk tulang daun. Tumbuhan dikotil memmpunyai satu tulang daun dan bercabang-cabang
membentuk jala, sedangkan pada tumbuhan monokotil, tulang daun sejajar dengan sumbu daun. Fungsi
tulang daun untuk mengangkut air dan garam mineral dari tanah dan mengedarkan hasil fotosintesis ke
seluruh tubuh tumbuhan.

Contoh tanaman organ target daun :

1. Tanaman sayur-sayuran
Contoh : kubis, sawit, bayam, kangkung.
2. Tanaman perkebunan
Contoh : Teh, nilam.
3. Tanaman hias
Contoh : Cocor Bebek, aglonema, puri.

Nilam (Pogostemon cablin) merupakan tanaman semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri
yang dinamakan minyak nilam. Minyak nilam dalam perdagangan internasional dikenal dengan
minyak patchouli karena minyak ini berasal dari sulingan daun. Minyak nilam banyak digunakan
parfum atau wangi-wangian dan juga sebagai bahan dupa atau setanggi di tradisi timur.

Tanaman nilam berupa semak yang dapat tumbuh hingga ketinggian 1 meter. Tanaman nilam
menyukai tenpat yang bersuasana teduh, hangat dan juga lembab. Karena harga minyak nilam
lebih tinggi dibandingkan minyak atsiri, kini banyak orang yang mencoba peruntungan dengan
melakukan budidaya tanaman nilam ini. Berikut adalah cara budidaya tanaman nilam :
1. Syarat Tumbuh
Tanaman nilam dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki ketinggian sekitar 10-
700 mdpl namun jika lebih tanaman ini masih toleran namun tidak tumbuh optimal. Daerah
yang akan digunakan untuk membudidayaan tanaman ini harus memiliki suhu sekitar 22°C –
28°C dengan curah hujan sekitar 2500-3500 mm/tahun, kelembaban sekitar 75%. Tanaman
nilam dapat ditanam diberbagai jenis tanah, namun disarankan tanah yang gembur, subur,
dan kaya akan humus dengan derajat keasaman atau pH sekitar 5,5-6,5.

2. Persiapan Bibit Tanaman Nilam


Bibit nilam diperoleh dengan cara vegetatif, terdapat 2 cara persemaian bibit yaitu:
 Bibit stek dipotong sepanjang 15 hingga 18 cm. Setelah bibit stek diperoleh,
selanjutnya tanam bibit stek tersebut dalam polybag semai yang telah diisi dengan
media tanam berupa campuran tanah, seism, pasir dan juga pupuk kandang. Media
tanam tersebut disiapkan 1 hingga 2 hari sebelum melakukan persemaian tersebut.
Bibit yanng dsemai dalam polybag semai ini dipelihara hingga tanaman berumur
sekitar 2 bulan dan selanjutnya dapat dipindah tanamkan.
 Bibit stek dipotong sepanjang 12-15 cm kemudian bibit stek tersebut direndam
dalam pupuk cair organik perangsang akar selama sekitar 15 menit. Ikat bibit stek
tersebut dalam satuan 50-100 batang dan simpan pada tempat teduh dan sejuk
selama sekitar 15 hari. Jika bibit telah tumbuh akar serabut selanjutnya dipindah
tanamkan pada polybag yang diberi lubang tanam sekitar 2-3 lubang agar tidak ada
gesekan pada akar.
3. Penanaman Tanaman Nilam
Untuk menanam tanaman nilam, terdapat 2 cara yaitu dengan penanaman secara tidak
langsung dan penanaman secara langsung.
Penanaman Langsung yaitu menanam bibit setek yang baru dipetik langsung ditanam pada
lahan tanam, dengan setiap lubang tanam diisi sekitar 2-3 batang setek. Sedangkan
Penanaman secara tidak langsung yaitu bibit setek di semai dahulu hingga berumur 6-8
minggu barulah di pindah tanamkan pada lahan tanam.
4. Pemeliharaan Tanaman Nilam
 Penyulaman
Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau tumbuh tidak optimal dengan tanaman
yang baru.
 Pemupukan
Pemupukan tanaman ini dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang ataupun
pupuk Sp-36, KCl dan juga NPK. Selain pupuk tersebut dapat juga dilakukan pemupukan
dengan menggunakan pupuk organik cair. Pada saat tanaman brumur sekitar 1 bulan, beri
pupuk KCl atau SP-36 dan juga NPK dengan dosis sekitar ¼ bagian dan 1/3 bagian. Lakukan
pula pemupukan tersebut setelah pemanenan pertama, dan sisanya dilakukan setelah
pemanenan kedua dan ketika agar pertumbuhan tanaman lebih optimal.
 Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya agar tanaman dapat
tumbuh dengan baik tanpa berebut nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.
Penyiangan gulma atau tanaman pengganggu tersebut dapat dilakukan secara mekanis
maupun kimiawi. Penyiangan ini dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali.
 Pembumbunan
Setelah proses pemanenan, lakukan pembubunan. Cabang, dahan serta ranting yang
letaknya dekat dengan tanah ditimbun kembali setinggi 10-15 cm.
 Pemangkasan
Setelah tanaman berumur 3 bulan lakukan pemangkasan. Pemangkasan tersebut dilakukan
pada cabang tingkat 3 keatas. Pemangkasan atau penjarangan ini dilakukan agar tanaman
terhindar dari hama dan penyakit.

Daftar Pustaka
Anonim. 2015. 6 Fungsi Daun Pada Tumbuhan diakses pada tanggal 14 November 2018 dari
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/fungsi-daun-pada-tumbuhan
Ad, Mas. 2017. Panduan Lengkap Cara Budidaya Tanaman Nilam Dengan Mudah diakses
pada 14 November 2018 dari https://www.faunadanflora.com/cara-budidaya-tanaman-
nilam/

Anda mungkin juga menyukai