Laporan Lengkap Sensitivitas
Laporan Lengkap Sensitivitas
BAKTERIOLOGI II
“UJI SENSITIVITAS BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK”
OLEH
Kelas 17c
KELOMPOK I (satu)
A. Judul Praktikum
B. Tujuan Praktikum
C. Prinsip Percobaan
Tujuan dari proses uji sensisitivitas ini adalah untuk mengetahui obat-obat
yang paling cocok (paling poten) untuk kuman penyebab penyakit terutama pada
kasus-kasus penyakit yang kronis dan untuk mengetahui adanya resistensi
terhadap berbagai macam antibiotik. Penyebab kuman resisten terhadap antibiotik
yakni memang kuman tersebut resisten terhadap antibiotik yang diberikan, akibat
pemberian dosis dibawah dosis pengobatan dan akibat penghentian obat sebelum
kuman tersebut betul-betul terbunuh oleh antibiotik (Dwidjoseputro, 1998).
Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri
yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman-kuman
sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Para peneliti diseluruh dunia
memperoleh banyak zat lain dengan khasiat antibiotik namun berhubung dengan
adanya sifat toksis bagi manusia, hanya sebagian kecil saja yang dapat digunakan
sebagai obat diantaranya adalah streptomycin vial injeksi, Tetrasiklin kapsul,
Kanamicin kapsul, Erytromicinkapsul, Colistin tablet, Cefadroxil tablet dan
Rifampisin kapsul (Djide, 2003).
Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa
manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Jika Tawon
madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang
terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar
sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi
fermentasi. (suranto. 2004)
Berbagai mineral yang ada didalam madu yaitu: Vitamin A; Beta Caroten;
Vitamin B Kompleks; Vitamin C, Phospor, Zat besi, Kalsium, Klorida Kalium,
Yodium, Natrium, Tembaga dan Mangan. Selain kandungan tersebut, madu juga
mengandung enzim-enzim penting untuk memperlancar reaksi kimia dari berbagai
metabolisme di dalam tubuh. Protein, asam organik, hormon dan senyawa
antimikroba berkhasiat sebagai antibiotika. (suranto. 2004)
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu aquadest steril, blank disc,
disc antibiotik (Bacitracin/B), kapas lidi steril, madu, media MHA
(Mueller Hinton Agar), kapas dan sampel bakteri gram positif coccus
(Staphylococcus spp).
B. Prosedur Kerja
A. Hasil Pengamatan
Gambar Keterangan
Media 1
kontrol positif zona hambat =
4 mm
kontrol negative tidak ada zona
hambat
Blank disc dengan konsentrasi
10% = 8 mm
Blank disc 15% = 4 mm
Blank disc 20% = 5 mm
Media 2
kontrol positif pada media
kedua = 3 mm
kontrol negative tidak ada zona
hambat
Blank disc 25% = 7 mm
Blank disc 30% =4 mm.
B. Pembahasan
Setelah itu kapas lidi steril yang sudah dihomogenkan pada koloni
yang diencerkan digores pada cawan petri yang berisi media MHA sehingga
seluruh media tertutupi biakan. Setelah digores kemudian ditempelkan
antibiotik (bacitracin/B) yang dibasahi dengan aquadest sambal ditekan-tekan
sebagai kontrol positif, dan blank disc yang ditetesi aquadest sebagai kontrol
negatif. Kontrol positif dan kontrol negatif disini berfungsi untuk
menandakan pengaruh antibiotik atau antimikroba terhadap pertumbuhan
bakteri.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan diperlukan ketelitian agar
tidak terjadi kesalahan serta ada baiknya alat dan bahan yang digunakan harus
benar-benar steril.
DAFTAR PUSTAKA
Djide, M, N. 2003. Mikrobiologi Farmasi. Universitas Hasanuddin. Makassar
Gaman, dkk. 1992. Ilmu Pangan : Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi, dan
Mikrobiologi. UGM. Yogyakarta
Suranto, Adji. 2004. Khasiat dan Manfaat Madu Herbal. Agromedia Pustaka.
Jakarta Selatan
Utami dan desti. 2013. The Miracle Of Herbs. Agromedia Pustaka. Jakarta
Selatan