Jtptunimus GDL Estrijayan 7140 3 Bab2
Jtptunimus GDL Estrijayan 7140 3 Bab2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Usus Ayam
protein. Usus ayam merupakan organ bagian dalam ayam yang berfungsi
usus. Oleh sebab itu usus ayam memiliki sifat yang mudah rusak jika tidak
segera dibersihkan lebih dari 4 jam setelah dipotong dan cepat busuk karena
hanya dapat disimpan maksimal 2 hari pada suhu 200C (Wendy, 2007). Jika
lebih dari 2 hari usus ayam sudah berubah warna menjadi putih pucat
kebiruan dan bau busuk yang menusuk sehingga tidak layak untuk
dikonsumsi.
B. Formalin
menusuk, mempunyai rumus molekul HCOH, berat molekul 30,03 dan berat
5
6
mata.
bakteri tetapi bila terkena manusia dapat marusak jaringan) kuat untuk
4. Jika kandungan dalam tubuh tinggi, maka dapat menekan fungsi sel yang
pembersih lantai, gudang, pakaian dan kapal, pembasmi lalat dan serangga
lainnya, bahan pembuat sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan
gelatin dan kertas, bahan pembentuk pupuk berupa urea, bahan pembuatan
produk parfum, bahan pengawet produk kosmetik dan pengeras kuku, pencegah
korosi untuk sumur minyak, bahan perekat untuk produk kayu lapis
perawat sepatu, shampo mobil, lilin dan karpet ( Made, Astawan, 2006).
7
manusia.
terbakar pada hidung dan tenggorokan, batuk, bersin, sakit kepala, mual
dan muntah. Jika terkena kulit dapat menyebabkan kulit menjadi merah,
dan digoreng, serta direndam dalam air hangat, air garam, air bersih, air leri dan
ekstrak blimbing wuluh. Kandungan asam sitrat pada blimbing wuluh dapat
kadar formalin pada usus ayam, karena bersifat alami sehingga aman untuk
kadar formalin pada ikan asin sampai 61,25 persen, dan perendam dalam air leri
mampu menurunkan kadar formalin sampai 66,03 persen, dan dalam air garam
berumur panjang, yang berbentuk pohon yang tumbuh baik di daerah tropis,
pendek, jumlah cabang yang banyak dan tegak. Sebagai jenis tanaman herbal
Indonesia yang sudah lama digunakan sebagai bahan ramuan herbal yang
dapat digunakan untuk mengobatai beberapa penyakit seperti batuk, dan beri-
beri selain itu juga masyarakat sering menggunakan sebagai bumbu masakan,
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Oxalidales
Familia : Oxalidaceae
Genus : Averrhoa
II. Morfologi
Cabang muda berambut halus seperti beludru, warnanya coklat muda. Daun
anak daun. Anak daun bertangkai pendek, bentuknya bulat telur, ujung
lebar 1 sampai dengan 3cm, warnanya hijau, permukaan bawah hijau muda.
(Wijayakusuma, 2005).
vitamin C, saponin, tanin, flavonoid, glukosida, asam formiat, asam sitrat, dan
10
wuluh memiliki rasa yang khas yaitu asam, rasa asam ini berasal dari
Komposisi vitamin buah belimbing wuluh per 100 g yaitu: Riboflavin 0,026
mg, Vitamin B1 (tiamin) 0,010 mg, Niasin 0,302 mg, vitamin C 15.6 mg,
Karoten 0,035 mg, dan vitamin A 0,036 mg. Sedangkan komposisi mineral
per 100 g yaitu: Fosfor 11.1 mg, Kalsium 3,4 mg, dan Besi 1 mg
(Anonimus, 2005).
E. Spektrofotometer
I. Pengertian
yaitu:
metode ini dibuat suatu baku seri larutan standar dengan berbagai
A Absorbansi total
Y = bX + a
C standar
Cstandar = C sampel
Y : Absorbansi a : Konstanta
X : Konsentrasi b : Koefisien
Metode ini dapat dipakai secara luas karena hanya terjadi sedikit
sampel dan standar. Pada metode asidi standar ini dua atau lebih
tidak perlu bergantian antara sampel dan larutan blanko, namun dapat
3. Gilford Spektrofotometri
Pengganda
Piranti baca
spektrum
sumber cahaya.
I. Uji Kualitatif
1. Dengan Fenilhidrazina
menggunakan labu uku 50 ml. Mengambil 2-3 tetes hasil destilat sampel,
ditunjukkan dengan adanya warna ungu terang sampai ungu tua (Wisnu
Cahyadi, 2008)
15
Hal : 677).
a. Asam Kromatofat
b. Larutan Schiff