Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang berupa
mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun sesungguhnya
teknologi pendidikan memiliki makna yang lebih luas, karena teknologi pendidikan
merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin, ide, prosedur, dan pengelolaannya
(Hoba, 1977) kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas dengan pengertian bahwa
pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu atau pengetahuan lain yang
terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis (Galbraith, 1977). Keberadaan teknologi
harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan
teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi lahir dan
dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknologi pendidikan juga dapat dipandang
sebagai suatu produk dan proses (Sadiman, 1993).

Dalam hal ini teknologi pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang
kompleks, dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi permasalahan,
melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup
semua aspek belajar manusia. (AECT, 1977). Teknologi pendidikan memberikan
pendekatan yang sistematis dan kritis tentang proses belajar mengajar. Penerapan
teknologi di lembaga pendidikan dapat menjawab persoalan yang dialami oleh dunia
pendidikan kita. Dengan teknologi pendidikan secara teknis dapat membantu
bagaimana agar anak didik secara maksimal mampu menyerap ilmu pengetahuan
yang disampaikan oleh guru-gurunya, dan agar setiap pribadi dapat berkembang
secara maksimal dengan jalan memanfaatkan segala macam nilai positif terhadap
lingkungan tempat hidupnya.

1|PERKEMBANGAN HISTORIS, KONSEP, PRINSIP DAN PROSED UR


TEKNOLOGI PENDIDIKAN
1.2 Rumusan Masalah

Beranjak dari hal tersebut di atas,maka penulis merumuskan permasalahan yaitu :


1. Bagaimana sejarah/historis perkembangan teknologi pendidikan?

2. Bagaimana konsep teknologi pendidikan?

3. Bagaimana prinsip-prinsip teknologi pendidikan?

4. Bagaimana prosedur teknologi pendidikan?

1.3 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui sejarah/historis perkembangan teknologi pendidikan

2. Mengetahui dan memahami konsep teknologi pendidikan

3. Mengetahui dan memahami prinsip teknologi pendidikan

4. Mengetahui dan memahami prosedur teknologi pendidikan.

1.4 Manfaat Pembahasan

Adapun manfaat yang biasa diambil dari makalah “Perkembangan Historis


Konsep, Prinsip, dan Prosedur Teknologi Pendidikan” adalah dapat menambah
pengetahuan tentang studi landasan teknologi pendidikan dan dapat diterapkan dalam
pelaksanaan pembelajaran.

2|PERKEMBANGAN HISTORIS, KONSEP, PRINSIP DAN PROSED UR


TEKNOLOGI PENDIDIKAN
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Pendidikan


Istilah teknologi berasal dari kata techne ata cara dan logos ata pengetahuan. Secara
harfiyah teknologi dapat diartikan dengan pengetahuan tentang cara. Sehingga pengertian
teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
bantuan alat, metode atau dengan sistem tertentu. Teknologi merupakan sistem yang
diciptakan manusia untuk suatu tujuan tertentu.
Definisi teknologi pendidikan pada awal tahun 1920 dipandang sebagai media. Akar
terbentuknya pandangan ini terjadi ketika pertama kali diproduksi media pendidikan pada
awal abad dua puluhan. Media ini, sebagai media pembelajaran visual yang berupa film,
gambar dan tampilan yang mulai ramai pada tahun 1920. Definisi formal pembelajaran visual
terfokus pada media yang digunakan untuk menampilkan sebuah pelajaran. Pandangan ini
berlanjut sampai 1950.
Pada tahun 1923 lahir konsepsi “Pengajaran Visual” . Yang dimaksud dengan
pengajaran visual adalah setiap gambar, model, benda, atau alat yang dapat memberikan
pengalaman visual nyata kepada anak.
Penggunaan alat bantu visual dimaksudkan untuk :
1. Memperkenalkan, membentuk, dan memperkaya, serta memperjelas pengertian yang
abstrak kepada anak,
2. Mengembangkan sikap yang diiinginkan, dan
3. Mendorong kegiatan anak lebih lanjut.
Konsep pengajarn visual selanjutnya berkembang menjadi “Audio Visual
Pembelajaran” yang juga disebut “Audio Visual Education” atau Audio Visual Aids” kira-
kira tahun 1940. Perkembangan pada taraf ini dipengaruhi oleh adanya perkembangan di luar
pendidikan sendiri. Yang pertama adanya “Mass Production Technology” di mana dapat
diproduksi peralatan dan bahan dalam jumlah yang besar, sehingga munculllah mesin yang
digunakan di bidang pendiikan, seperti: kamera, proyektor, dan filmnya. Yang kedua
pengalaman yang diperoleh dalam kalangan angkatan bersenjata Amerika, dalam rangka
persiapan personal untuk Perang Dunia II, pada masa itu peralatan yang membantu

3|PERKEMBANGAN HISTORIS, KONSEP, PRINSIP DAN PROSED UR


TEKNOLOGI PENDIDIKAN
pelaksanaan latihan perang dikembangkan, seperti: simulator, teaching machine, proyektor
film dan lain-lain.
Perkembangan selanjutnya dapat dikatakan sebagai akibat diterapkannya ilmu
komunikasi. Pada tahun 1950 timbul gerakan audio visual communication yang menggeser
audio visual education..
Audio visual communication menitikberatkan kepada keseluruhan proses komunikasi
informasi dari sumber ( guru, materi) kepada penerima (murid) dengan model komunikasi
SMCR ( Source, Message, Channel, Receiver). Aplikasi konsep komunikasi telah membuka
jalan untuk tumbuhnya konsep awal tentang sistem.
Penerapan konsep awal sistem memberi petunjuk:
(1) Suatu sitem pembelajaran yang lengkap, buka bahan yang berdiri sendiri secara individual
(2) Bahan bahan seacra individual, bukan sebagai alat bantu yang terisah untuk kegiatan
pengajaran, dan
(3) Dalam suatu sistem pembelajaran, bahan haruslah dirancang sebagai komponen untuk
penggunaan yang sitematis dalam suatu situasi tertentu. Gerakan komunikasi audio visual
memberikan penekanan kepada proses komunikasi yang lengkap dan penggunaan sistem
pembelajaran yang utuh, hal ini meliputi perencanaan, produksi, pemilihan, pengelolaan dan
penggunaan semua komponen sistem pembelajaran.
Jadi ciri yang penting dalam gerakan atau konsepsi komunikasi audio visual ini adalah
ditinggalkannya suatu penekanan kepada bahan-bahan audio visual sebagai lat bantu
mengajar untuk memberikan pengalaman yang konkrit kepada anak.
Tahun 1950 dikenal sebagai periode perkembangan komunikasi, khusunya bidang
televisi mulai lepas landas (take-off) dengan ditemukannya electronic video recording. Pada
tahun 1959 dengan bantuan Ford Fondation, teknologi elektronik mulai disediakan untuk
pendidikan. Atas dasar perkembangan ini Finn berpendapat bahwa komunikasi audio visual
telah membuka jalan untuk mempermudah orang memperoleh informasi. Memudahkan
memperoleh informasi ini selanjutnya akan mendorong efektifitas belajar.
Perkembangan konsepsi yang penting selanjutnya terjadi pada sekitar tahun 1960.
Perubahan konsepsi ini dimungkinkan dengan diaplikasikannya pendekatan sisitem (system
appproach) dan konsep pengembangan pembelajaran pada kegiatan pendidikan. Selain itu
pengaruh psikologi terhadap perkembangan konsepsi teknologi pendidikan semakin
berpengaruh. Perkembangan ini memandang teknologi pendidikan sebagai satu pendekatan

4|PERKEMBANGAN HISTORIS, KONSEP, PRINSIP DAN PROSED UR


TEKNOLOGI PENDIDIKAN
sistem dalam proses belajar-mengajar yang dipusatkan pada desain, implementasi dan
evaluasi atas proses mengajar dan belajar.

2. Konsep dalam Teknologi Pendidikan

Ilmu dan pengetahuan berkembang dengan pesat dengan implikasi bagi kebanyakan
orang untuk mengikuti perkembangan itu. Penyebaran teknologi dalam kehidupan
masyarakat yang semakin luas mempengaruhi segala aspek kehidupan, termasuk bidang
pendidikan.
Konsep pendidikan merupakan keseluruhan proses seseorang mengembangkan kemampuan,
sikap, dan berbagai bentuk prilaku lain yang dapat membentuk perilaku tertentu dalam
kondisi tertentu, maka proses itu disebut pembelajaran/instruksional.
Pada awalnya guru menghadapi anak didiknya dengan bertatap muka langsung dan bertindak
sebagai satu-satunya sumber untuk belajar. Perkembangan berikutnya ia menggunakan
sumber lain berupa buku sehingga membagi peranannya kepada media lain dalam
menyajikan pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya media komunikasi mampu
menyalurkan pesan yang dirancang khusus agar dapat diterima langsung kepada anak didik
tanpa dapat dikendalikan oleh guru.

Rumusan teknologi pendidikan membentuk sebuah teori karena telah memenuhi


kriteria adanya fenomena, penguraian, dan penjelasan, pengikhtisaran, orientasi,
sistematisasi, identifikasi keputusan, menciptakan strategi untuk penelitian, peramalan, dan
adanya asas-asas atau prinsip-pinsip . Disamping itu teknologi pendidikan mengandung
teknik intelektual yang unik yaitu suatu cara pendekatan terhadap masalah. Berikut ini
beberapa konsep teknologi pendidikan yang diambil dari beberapa pendapat, sebagaimana
dikutip Yusufhadi diantaranya :

1. Konsepsi teknologi pendidikan dapat kita pahami melalui pendekatan teknologi atau
pendidikan. Melalui pendekatan teknologi diartikan sebagai teknologi yang
diterapkan dalam bidang pendidikan.
2. Definisi yang dibuat Galbraith (1967) tentang teknologi masih populer sampai saat ini
yaitu aplikasi sistematik sains atau pengetahuan lain dalam tugas praktikal. Bila
difinisi ini diterapkan dalam dunia pendidikan maka teknologi pendidikan merupakan
aplikasi sistematik sains dan pengetahuan lain dalam tugas pendidikan. Definisi ini

5|PERKEMBANGAN HISTORIS, KONSEP, PRINSIP DAN PROSED UR


TEKNOLOGI PENDIDIKAN
terlalu luas karena dengan demikian semua tugas kependidikan dapat dianggap
sebagai bidang teknologi pendidikan.
3. Association for Educational Communication and Technology / AECT, 1986,
Teknologi pendidikan merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan
orang, prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah,
mencari jalan pemecahan, melaksanakan mengevaluasi dan mengelola pemecahan
masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
4. Konsep pendidikan sendiri mempunyai arti yang luas, yaitu merupakan keseluruhan
proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan sebagai bentuk prilaku lain
yang mempunyai nilai positif terhadap lingkungan tempat hidupnya. Apabila proses
itu sengaja dikelola agar dapat terbentuk prilaku tertentu dalam kondisi tertentu maka
proses itu disebut pembelajaran/instruksional.
5. Commission on Instructional Technology, 1970. Teknologi instruksional (sebagai
bagian dari teknologi pendidikan) merupakan cara yang sistematis dalam merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan khusus yang didasarkan pada penelitian terhadap belajar dan berkomunikasi
pada manusia serta dengan menggunakan kombinasi sumber belajar insani dan non-
insani agar menghasilkan pembelajaran yang efektif.

Dalam bidang pendidikan, juga diperlukan teknologi antara lain untuk


menjangkau peserta didik yang berada di tempat jauh dan terasing dan melayani
sejumlah besar dari mereka yang belum memperoleh kesempatan pendidikan.
Keseluruhan hal inilah yang merupakan landasan pembenaran atau falsafi teknologi
pendidikan sebagai suatu cabang pengetahuan. Secara falsafi, dasar keilmuan itu
meliputi: ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

Gejala yang merupakan landasan ontologi teknologi pendidikan adalah :

1. Adanya sejumlah besar orang yang belum terpenuhi kesempatan belajarnya, baik
yang diperoleh melalui suatu lembaga khusus, maupun diperoleh secara mandiri.

2. Adanya berbagai sumber baik yang telah tersedia maupun yang dapat direkayasa,
tetapi belum dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar.

6|PERKEMBANGAN HISTORIS, KONSEP, PRINSIP DAN PROSED UR


TEKNOLOGI PENDIDIKAN
3. Perlu adanya suatu usaha khusus yang terarah dan terencana untuk menggarap
sumber-sumber tersebut agar dapat terpenuhi hasrat belajar setiap orang.

4. Perlu adanya pengelolaan atas kegiatan khusus dalam mengembangkan dan


memanfaatkan sumber untuk belajar tersebut secara efektif, efisien, dan selaras.

Pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu disiplin yang berkepentingan


dengan pemecahan masalah belajar yang berlandaskan pada serangkaian prinsip dan
menggunakan berbagai macam pendekatan. Masalah belajar itu terdapat di mana saja dan
pada siapa saja (orang maupun organisasi, kapan saja, dan mengenai apa saja).
Adapun cara untuk mengatasi masalah-masalah belajar itu ialah melalui pendekatan yang
merupakan landasan epistemologi dari teknologi pendidikan berikut ini :
1. Pendekatan isomorfis, yaitu menggabungkan berbagai kajian atau bidang keilmuan
(psikologi, komunikasi, ekonomi, manajemen, rekayasa teknik, dan lain-lain) ke dalam suatu
kebulatan tersendiri.

2. Pendekatan sistematik, yaitu dengan cara yang berurutan dan terarah dalam usaha
memecahkan persoalan.

3. Pendekatan sinergistik, yaitu yang menjamin adanya nilai tambah dari keseluruhan
kegiatan dibandingkan dengan bila kegiatan itu dijalankan sendiri-sendiri.

4. Sistemik, yaitu pengkajian secara menyeluruh atau komprehensif.


Inovatif, yaitu suatu ide, gagasan atau perubahan yang dianggap baru. Orisinil dan ada nilai
tambah. Mengandung pembaharuan sehingga belajar dapat mengalami akselerasi dan
menyenangkan.

Setelah dua prasyarat falsafati telah dipenuhi oleh teknologi pendidikan, masih ada
satu pertanyaan terakhir mengenai kegunaan dari pengetahuan yang telah diperoleh dan
dihimpun tersebut. Inilah yang disebut sebagai landasan aksiologi. Adapun landasan
aksiologi teknologi pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan produktivitas pendidikan


2. Memperlaju penahapan belajar
3. Membantu guru untuk menggunakan waktunya dengan lebih baik.
4. Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi
7|PERKEMBANGAN HISTORIS, KONSEP, PRINSIP DAN PROSED UR
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
5. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual, dengan jalan
a. Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
b. Memberikan kesempatan anak berkembang sesuai dengan kemampuannya
c. Memberikan dasar pembelajaran yang lebih ilmiah, dengan jalan :
6. Perencanaan program pembelajaran yang lebih sistematis
7. Pengembangan bahan pembelajaran yang dilandasi penelitian tentang perilaku
8. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan :
a. Meningkatkan kapasitas manusia dengan berbagai media komunikasi
b. Penyajian informasi dan data secara lebih konkrit
9. Memungkinkan belajar secara lebih akrab karena dapat :
a. Mengurangi jurang pemisah antara pelajaran di dalam dan di luar sekolah
b. Memberikan pengetahuan tangan pertama
10. Memungkinkan penyajian pendidikan lebih luas dan merata, terutama dengan jalan :
Pemanfaatan bersama tenaga atau kejadian yang langka secara lebih luas

3. Prinsip-Prinsip dalam Teknologi Pendidikan

Terdapat empat prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam
pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu :
a. Pendekatan sistem, berorientasi pada siswa, dan pemanfaatan sumber belajar. Prinsip
pendekatan sistem berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran perlu desain
perancangan dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam merancang pembelajaran
diperlukan langkah-langkah prosedural meliputi : identifikasi masalah, analisis keadaan,
identifikasi tujuan, pengelolaan pembelajaran, penetapan metode, penetapan media evaluasi
pembelajaran .
b. Berorientasi pada siswa berarti bahwa dalam pembelajaran hendaknya memusatkan
perhatiannya pada peserta didik dengan memperhatikan karakteristik,minat, potensi dari
mahasiswa.
c. Pemanfaatan sumber belajar berarti dalam pembelajaran siswa hendaknya dapat
memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkannya. Satu hal lagi lagi bahwa teknologi pendidikan adalah satu bidang yang
menekankan pada aspek belajar siswa. Keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam satu
kegiatan pendidiakan adalah bagaimana mahasiswa dapat belajar, dengan cara

8|PERKEMBANGAN HISTORIS, KONSEP, PRINSIP DAN PROSED UR


TEKNOLOGI PENDIDIKAN
mengidentifikasi, mengembangkan, mengorganisasi, serta menggunakan segala macam
sumber belajar. Dengan demikian upaya pemecahan masalah dalam pendekatan teknologi
pendidikan adalah dengan mendayagunakan sumber belajar. Hal ini sesuai dengan ditandai
dengan pengubahan istilah dari teknologi pendidikan menjadi teknologi pembelajaran. Dalam
definisi teknologi pembelajaran dinyatakan bahwa ” Teknologi pendidikan adalah teori dan
praktek dalam hal desain, pengembangan, pemanfaatan, mengelolaan, dan evaluasi terhadap
sumber dan proses untuk belajar.”
d. Kesesuaian, merupakan rujukan mutu pendidikan yang memiliki cirri antara lain sepadan
dengan karakteristik peserta didik , serasi dengan aspirasi masyarakat atauperorangan, cocok
dengan kebutuhan masyarakat, sesuai dengan kondisi lingkungan, selaras dengan tuntutan
e. Teknologi pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan terintegrasi meliputi
manusia, alat sistem, termasuk diantaranya gagasan, prosedur dan organisasi.
f. Teknologi pendidikan memakai pendekatan yang sitematis dalam rangka menganalisa
dan memecahkan persoalan proses belajar.
g. Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang yang berkepentingan dengan
pengembangan secara sistematis berbagai macam sumber belajar, termasuk di dalamnya
pengelolaan dari pengggunaaan tersebut.
h. Teknologi pendidikan merupakan suatu bidang profesi yang terbentuk dengan adanya
usaha terorganisasikan dalam mengembangkan teori, melaksanakan penelitian dan aplikasi
praktis perluasan dan peningkatan sumber belajar.
i. Teknologi pendidikan beroperasi dalam seluruh bidang pendidikan secara integratif,
yaitu secara rational berkembang dan berintegrasi dalam berbagai kegiatan pendidikan.
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah
mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan
pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada
penyediaan media cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara
multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk mencerap informasi, menjadikan
pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas. Selain itu,dengan semakin
meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika
proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan
memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula.
Karena memang belajar adalah proses internal dalam diri manusia maka guru
bukanlah merupakan satu-satunya sumber belajar, namun merupakan salah satu komponen

9|PERKEMBANGAN HISTORIS, KONSEP, PRINSIP DAN PROSED UR


TEKNOLOGI PENDIDIKAN
dari sumber belajar yang disebut orang. AECT (Associationfor Educational Communication
and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam
proses belajar, yaitu:
1. Pesan didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.
2. Orang didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.
3. Bahan merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan
pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head
transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
4. Alat yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan
pada butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, dan
sebagainya.
5. Teknik yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan
pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup
ceramah,permainan/simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.
6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang,
pencahayaan, dan sebagainya.
Dengan mengetahui prinsip-prinsip teknologi pendidikan dan juga komponen
komponen yang mendukung berjalanya suatu kegiatan pembelajaran maka akan tercipta
pendidikan yang efektif dan efisien.
Efektifitas pendidikan sering kali diukur dengann tercapainya tujuan, atau dapat pula
diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi (doing the rights things).
Pengertian ini mengandung ciri-ciri: (1) bersistem, yaitu dilakukan secara teratur atau
berurutan melalui tahap perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, penilaian dan
penyempurnaan; (2) sensitive terhadp kebutuhan akan kenutuhan belajar dan kebutuhan
pemelajar; (3) Kejelasan akan tujuan dank arena itu dapat dihimpun usaha untuk
mencapainya; dan (4) bertolak dari kemampuan atau kekuatan mereka yang bersangkutan.
Efisiensi pendidikan dapat diartikan sebagai kesepadanan antara waktu, biaya dan
tenaga dengan hasil yang di peroleh atau disebut juga dengan doing the things right (
mengerjakan sesuatu dengan benar). Ciri yang terkandung meliputi : (1) merancang kegiatan
pembelajaran dengan berddasarkan model yang mengacu pada kepentingan, kebutuhan dan
kondisi peserta didik, (2) pengorganisasian kegiatan belajar dan pembelajaran yang rapi
seperti, misalnya lingkungan atau latar yang di perhatikan, pemanfaatan berbagai sumber
daya dan pembagian tugas seimbang, pengembangan dan pemanfaatan aneka sumber belajar

10 | P E R K E M B A N G A N H I S T O R I S , K O N S E P , P R I N S I P D A N P R O S E D U R
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
seseuai dengan keperluan, (3) usaha inovatif yang merupakan penghematan , seperti misalnya
pembelajaran jarak jauh , pembelajaran terbuka tanpa harus membangun gedung dan
mengangkat tenaga pendidik yang digaji secara tetap, (4) mempertimbangkan berbagai factor
internal maupun eksternal (sistemik untuk menyusun alternative tindakan dan kemudian
memilih tindakan yang paling menguntungkan.
Produktivitas kegiatan pendidikan berarti bahwa proses dan hasilnya bertambah.
Proses yang bertambah karena secara konseptual siapa saja, kapan saja dan dimana saja dapat
mengakses pelajaran. Hasil yang bertambah (lulusan, karya tulis, penelitian), dapat diperoleh
dengan tanpa menambah jumlah masukan, atau tannpa pertambahan masukan namun dengan
hasil yang lebih banyak, atau dengan tambahan maskan sedikit tetapi pertambahan hasilnya
lebih besar .

4. Prosedur dalam Teknologi Pendidikan


Praktek proses, dalam konteks teknologi pendidikan, berarti menerapkan prosedur
yang mencerminkan konsep dan teori-teori belajar dan peningkatan kinerja. Prosedur
teknologi pendidikan diintegrasikan ke dalam strategi yang didedikasikan untuk komunikasi
yang efektif dan menciptakan strategi pembelajaran yang tepat. Tujuan dari praktek proses
adalah untuk meningkatkan potensi maksimum untuk sukses di kalangan siswa setelah
mereka meninggalkan kelas. Proses teknologi pendidikan berdedikasi untuk meningkatkan
kesetiaan antara harapan untuk siswa di kelas (ruang belajar) dan harapan untuk siswa di luar
kelas (ruang pertunjukan). Idenya adalah bahwa pembelajaran sengaja efektif bila strategi
pendidikan menggunakan proses yang bergerak mahasiswa melalui ruang belajar dan
pendekatan kongruensi dengan ruang pertunjukan yang sesuai. Teknologi pendidikan harus
memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengalami terus meningkat kesetiaan antara ruang
belajar dan ruang pertunjukan sebagai komponen dari proses belajar mengajar. Penerapan
proses teknologi yang efektif memindahkan siswa dari ruang belajar sempit untuk ruang
kinerja yang luas (Gambar. 7.3), sehingga meningkatkan potensi keberhasilan
siswa. Meskipun ada banyak proses teknologi pendidikan yang memfasilitasi pembelajaran
dan meningkatkan kinerja, beberapa yang penting untuk definisi ini.

11 | P E R K E M B A N G A N H I S T O R I S , K O N S E P , P R I N S I P D A N P R O S E D U R
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Demikian pemaparan kami tentang Perkembangan historis, konsep, prinsip dan


prosedur teknologi pendidikan. Sejarah teknologi pendidikan telah berlangsung lama,
sehingga terjadi perubahan-perubahan dalam konsep dasar teknologi pendidikan menuju

12 | P E R K E M B A N G A N H I S T O R I S , K O N S E P , P R I N S I P D A N P R O S E D U R
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
konsep yang lebih sempurna guna memenuhi tantangan perkembangan teknologi dan
pendidikan itu sendiri. Teknologi Pendidikan telah dapat disebut sebagai bidang ilmu karena
telah memiliki landasan ontologi, epistemologi dan aksiologi. Teknologi pendidikan harus
dijalankan sesuai prosedur untuk menghasilkan tujuan yang telah ditetapkan

Teknologi pendidikan adalah suatu disiplin yang berkepentingan dengan pemecahan


masalah belajar yang berlandaskan pada serangkaian prinsip dan menggunakan berbagai
macam pendekatan. Masalah belajar itu terdapat di mana saja dan pada siapa saja (orang
maupun organisasi, kapan saja, dan mengenai apa saja). Penyertaan teknologi dalam
pendidikan memberikan perkembangan luar biasa sampai kepelosok daerah, seperti didunia
pendidikan penerapan dalam kuliah terbuka, sekolah online, home schooling dan banyak lagi
lainnya. Secara keseluruhan dapat diambil benang merah dalam pengertian dan penjelasan
pemaparan diatas bahwa konsep dan prinsip teknologi pendidikan sangat berperan penting
karena memberi manfaat dalam segi nilai dan estetika. Dengan peran serta teknologi dalam
dunia pendidikan memberikan efiensi kinerja, bahan baku serta peran serta pendidik.

3.2 SARAN

• Mahasiswa :
Bagi mahasiswa diharapkan dapat memahami perjalanan panjang teknologi pendidikan
sebagai bidang ilmu, oleh karena itu kita dapat meneruskan perkembangan teknologi
pendidikan ini agar semakin berkembang dan bermanfaat untuk masyarakat.
• Teknolog pendidikan :
Konsep teknologi pendidikan ibarat tanaman yang telah tumbuh dan berkembang, hendaknya
untuk selalu merawatnya, memupuk, dan meremajakan konsep dan penerapannya.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Muhammad. Teknologi Pendidikan. 2010. Yogyakarta: Nadi Pres

http://tariganberilmu.blogspot.co.id/2015/03/perkembangan-historis-konsep-prinsip.html

http://hakimlutfi27.blogspot.co.id/2012/10/prinsip-prinsip-dan-perkembangan-konsep.html

13 | P E R K E M B A N G A N H I S T O R I S , K O N S E P , P R I N S I P D A N P R O S E D U R
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
https://levinlme.wordpress.com/2015/06/25/konsep-dasar-teknologi-pendidikan/

14 | P E R K E M B A N G A N H I S T O R I S , K O N S E P , P R I N S I P D A N P R O S E D U R
TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Anda mungkin juga menyukai