Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI PROMOSI JOBFAIR CAREER EXPO GARUDA

ORGANIZER DI SMESCO JAKARTA

BUDI KURNIAWAN

2013130101

MANAJEMEN KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


JAKARTA
NOVEMBER
2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai upaya untuk mengurangi angka penggangguran di Jakarta telah di

lakukan oleh pemerintah Jakarta, mulai dari memberbaiki kualitas pendidikan,

memberikan bantuan operasional ke sekolah-sekolah sampai membuka lapangan

pekerjaan telah di lakukan oleh pemerintah Jakarta. Menurut badan statistik DKI

Jakarta adanya penurunan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi

DKI Jakarta pada Februari 2016 sebesar 5,77 persen, mengalami penurunan 2,59 poin

dibandingkan keadaan Februari 2015 (8,36 persen). Secara absolut jumlah pencari

kerja atau penganggur mengalami penurunan sebesar 157,68 ribu orang, dari 463,91

ribu orang pada Februari 2015 menjadi 306,23 ribu orang pada Februari 2016.

Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang sama sekali tidak mempunyai

pekerjaan. Penurunan angka TPT di Jakarta memang menjadi hal menggembirakan,

namun nyatanya masih ada 306,23 ribu orang di Jakarta yang belum mendapatkan

pekerjaan atau menjadi penggangguran.

Namun sulitnya mendapatkan pekerjaan di Jakarta bukan hanya minimnya

lowongan pekerjaan namun adanya faktor kurangnya informasi mengenai sebuah

lowongan pekerjaan di Jakarta hal ini membuat munculnya berbagai Jobfair/bursa

kerja yang ada di Jakarta. Jobfair adalah sebuah acara yang sengaja di buat khusus

1
3

untuk para pencari kerja yang di ikuti oleh beberapa (puluhan – ratusan) perusahaan

yang sedang membutuhkan tenaga kerja/karyawan di perusahaannya.

Menurut Uceng dalam Blognya (http://uceng999.com/pengertian-tujuan-dan-

manfaat-job-fair-career-expo/) Tujuan Job Fair tentu saja untuk menyerap tenaga

kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Manfaat untuk perusahaan antara lain

mereka dapat menemukan banyak kandidat atau calon karyawan untuk perusahaan

mereka.Sedangkan manfaat jobfair bagi para pencaro kerja merupakan menjadi

wadah menemukan berbagai pekerjaan yang cukup potensial. Dimana mereka bisa

memasukan lamaran langsung ke bagian rekrutmen dari masing – masing perusahaan.

Informasi posisi pekerjaan yang di butuhkan pun lebih akurat dan juga terdapat

banyak pilihan jenis posisi pekerjaan.

Job fair itu sendiri merupakan produk dari sebuah event organizer, Event

organizer (EO) merupakan organisasi yang didalamnya terdapat sekumpulan orang

yang memiliki fungsi menyelenggarakan dan melaksanakan sebuah acara dengan

fungsi dan peran masing – masing dari perencanaan hingga acara berakhir. Di dalam

meraih kelancaran dan kesuksesan sebuah acara yang ditangani, EO harus memiliki

orang – orang yang mampu menjalankan fungsi dalam bagian – bagian kerja sebuah

organisasi tersebut.

Event organizer merupakan sebuah organisasi yang mengatur dan mengelola

suatu acara yang di selanggarakan karena permintaan client. Event organizer

merupakan seni mengatur dan mengelola (Beatrix, 2006). Ragam aktivitas event

dalam entertaiment event antara lain, pertunjukan musik, nonton bersama, teaterikal.
4

Selain itu bentuk lain yang sering di manfaatkan pemasar untuk mempromosikan

produk mereka ialah pameran, seminar, perlombaan dll. Pembentukan sebuah event

sangat di pengaruhi sejauhmana relevansi event terhadap segmen pasar mereka

(Suryadi, 2006).

Bagi event organizer mereka menyadari bahwa aktivitas pemasaran dan

promosi usaha Event Organizer harus dilakukan lewat berbagai cara untuk mencapai

kesuksesan. Promosi adalah aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang di rancang

untuk memberikan informasi, membujuk, atau mengingatkan pihak lain tentang

perusahan yang bersangkutan dengan barang-barang serta jasa-jasa yang di tawarkan

olehnya (Sigit, 2007). Menurut Rangkuti (2009) Promosi adalah salah satu dari

variabel marketing mix yang sangat penting peranannya, sehingga merupakan suatu

kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam rangka melaksanakan program

promosi bila produknya ingin dikenal oleh konsumen secara luas dan sukses di pasar

sasaran.

Salah satu event organizer yang membuat sebuah jobfair yaitu PT. Garuda

Wisnu Kencana (Garuda Organizer) dimana Garuda Organizer dibentuk pada 9

agustus 2012 sebagai penerus perusahaan event organizer yang sebelumnya disebut

Prestige Organizer. Dengan tagline “profesional event specialist”, Garuda Organizer

menghadirkan event-event yang berkualitas dengan bidang utama di event rekrutment

(bursa kerja/jobfair), pameran multi produk serta pertunjukan musik. Adapun ketiga

bidang utama tersebut memiliki brand masing – masing salah satunya adalah produk
5

event rekrutment(jobfair) yaitu “Career Expo” yang merupakan jobfair yang di buat

dan di biayai sendiri oleh garuda organizer dan di ikuti sedikitnya 80 perusahaan dan

“Campus Hiring” merupakan jobfair dalam bentuk kerja sama dengan kampus-

kampus ternama di Indonesia dengan sedikitnya di ikuti oleh 20 perusahaan.

1. Career Expo

Career Expo adalah acara rekrutmen paperless di Indonesia yang telah dipercaya oleh

ratusan perusahaan nasional dan multinasional dan dihadiri oleh ribuan pencari kerja.

event itu sendiri diadakan minimal 4 kali per tahun di tempat pameran bergengsi di

kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta (Smesco, Istora dan Balai Kartini) dan

Bandung (Sabuga).

Career Expo telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk menghubungkan

perusahaan terkemuka dan kandidat terbaik di Indonesia. Pada 2014, Career Expo

Jakarta harus untuk dibangkitkan ke Mega Career Expo karena peserta dan

pertumbuhan untuk absen dan pada tahun 2015 sebuah seri baru non paperless mega

Career Expo diperkenalkan di Gelora Bung Karno Jakarta.

2. Campus Hiring

Acara kampus rekrutmen di Indonesia dan bekerja sama dengan kampus-

kampus ternama di seluruh Indonesia, seperti Universitas Sumatera Utara (USU),

Universitas Sriwijaya, (Palembang), Universitas Lampung / UNILA, Universitas

Hassanuddin ( Ujung Pandang), Universitas Andalas (Padang) dan masih banyak lagi.
6

Dalam memproduksi sebuah event job fair Garuda Organizer memiliki

perencanaan dan telah melakukan survey terlebih dahulu terhadap target dan

mengenali siapa targetnya, melakukan promosi sebuah eventnya kepada target(para

pencari kerja). Hal ini Garuda Organizer lakukan bukan hanya atas profesionalitas

terhadap kliennya (perusahaan yang membuka rekrutment) tetapi juga turut serta

untuk mengurangi tingkat penggangguran terlebih dengan adanya Campus Hiring

Garuda Organizer bekerja sama dengan Universitas-universitas ternama di Indonesia.

Dalam hal ini peneliti ingin meneliti bagaimana cari garuda organizer dalam

mempromosikan jobfair career expo yang di laksanakan di smesco jakarta. Penulis

memilih career expo Jakarta karena berkaitan dengan adanya kasus tingkat

pengangguran di DKI Jakarta yang telah di paparkan sebelumnya. Dengan hal

tersebut peneliti ingin mengetahui Strategi Garuda organizer dalam melakukan

promosi jobfairnya.

Dalam penelitian terdahulu penelitian promosi yang di lakukan peneliti

sebelumnya terdapat juga penelitian mengenai promosi yang dilakukan oleh Yunida

(2006) yaitu strategi promosi PT.Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV), yang

meneliti faktor penyusun strategi promosi Trans TV. Hasil dari penelitian tersebut

mengidentifikasikan enam faktor yaitu anggaran promosi, pesaing, sumber daya

manusia, karakteristik produk dan Segmentasi, Target, dan Posisioning perusahaan.

Pada penelitian terdahulu ini kesamaan dengan penelitian peneliti ialah sama-sama

meneliti sebuah promosi dari suatu perusahaan namun perbedaannya penelitian

terdahulu meneliti sebuah perusahaan media dengan mengidentifikasi enam hal


7

seperti anggaran promosi, pesaing, sumber daya manusia, karakteristik produk dan

segmentasi, sementara peneliti melakukan penelitian bagaimana proses dan apa yang

di lakukan garuda organizer dalam mempromosikan Jobfair Smesco Jakarta.

Penelitian mengenai promosi juga telah dilakukan oleh Amalina (2014)

yaitu. Strategi Promosi dalam Pengembangan Pariwisata Lokal di Desa Wisata

Jelekong. Pada penelitian ini melihat bagimana proses promosi yang di lakukan tim

(Kelompok Pengerak pariwisata) Kompepar Giriharja dalam memrpomosikan

pariwisata lokal desa wisata jelekong.

Perbedaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian peneliti adalah yang di lakukan

penelitian terdahulu melihat strategi promosi sebuah pariwisata lokal yang di lakukan

oleh tim kelompok penmggerak pariwista giriharja. sementara yang di lakukan

peneliti melihat proses dan apa yang di lakukan suatu perusahaan yaitu garuda

organizer dalam mempromosikan jobfair smesco Jakarta.

1.2 Masalah Pokok dan Pertanyaan Penelitian

Garuda Organizer sudah cukup terkenal dengan mengadakan event rekrutment

kerja (Job Fair) Dalam setiap memproduksi sebuah Job fair Garuda Organizer telah

mengetahui siapa targetnya. Promosi Garuda Organizer lakukan agar sebuah

eventnya dapat di ikuti oleh para pencari kerja. Hal tersebut seperti apa yang menjadi

tujuan Garuda Organizer bukan hanya bertanggung jawab kepada clientnya

(perusahaan yang membuka rekrutment) yakni mengurangi angka penggaguran juga.

Sehingga muncul pertanyaan penelitian sebagai berikut:


8

1. Bagaimana proses promosi Garuda Organizer dalam mempromosikan Jobfair

di smesco Jakarta.

2. Apa saja yang di lakukan Garuda Organizer dalam mempromosikan Jobfair di

smesco Jakarta.

Dari uraian tersebut peneliti merumuskan sebuah rumusan masalah : “Bagaimana

strategi promosi Job Fair Career Expo di Smesco jakarta dari Garuda

Organizer”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mendeskripsikan bagaimana strategi promosi event Job fair career expo di

smesco Jakarta yang di buat oleh Garuda Organizer.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Manfaat Penelitian Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan menambah

referensi kepustakaan di bidang komunikasi , khususnya bagi pengembangan ilmu

komunikasi mengenai sebuah perencaan atau promosi sebuah event agar tepat

sasaran.

1.4.2 Manfaat Penelitian Praktis

Dengan adanya penelitian ini peneliti dapat mengetahui bagaimana strategi

promosi Garuda organizer dalam mempromosikan event Job fair Career expo di

smesco Jakarta.
9

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan dan penelitian dibagi kedalam III bab, adapun sistematika penulisannya

adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan latar belakang masalah, masalah pokokdan

pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika

penulisan. Dalam bab ini, penulis menjelaskan tentang Jobfair dari Garuda Organizer

dan masalah pokok yang sehubungan dengan hal tersebut, beserta tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : KERANGKA TEORI

Berisi tentang latar belakang teori yang membahas uraian mengenai teori yang berisi

kerangka konseptual dan kerangka pemikiran sehubungan dengan penelitian penulis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Berisi tentang penjelasan yang berkaitan tentang metodologi penelitian, pendekatan

penelitian, sifat penelitian, unit analisis, teknik pengumpulan dan teknik analisis data

yakni, penulis menggunakan metode kualitatif


10

BAB II

LATAR BELAKANG TEORI

2.1 Kerangka Konseptual

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, Bagaimana strategi

promosi Job Fair Career Expo di Smesco jakarta dari Garuda Organizer maka penulis

akan menjabarkan landasan berpikir berupa konsep – konsep dan teori yang menjadi

acuan bagi penulis dalam melakukan penelitian. Selanjutnya penulis akan

menguraikan penjelasan dari konsep – konsep di atas sebagai berikut:

1. Komunikasi Pemasaran

2. Promosi

3. Strategi

2.1.1 Definisi Komunikasi pemasaran

Komunikasi pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan menjalankan

konsep, harga, promosi, serta diatribusi sejumlah barang dan jasa, untuk menciptakan

pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. (Kotler,2001).

komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk meyampaikan pesan kepada publik

terutama konsumen saran mengenai perbedaaan produk di pasar. Kegiatan

komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu


11

produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) yaitu 4P

(product, price, place, promotion) (Sutisna, 2006).

Komunikasi Pemasaran adalah aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi dan membujuk atau mengingatkan pasan sasaran atas perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli loyal pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan. (Djasmin Saladin, 2001). Sedangkan Komunikasi

pemsaran menurut (Sofyan Assaurii,1996)adalah Kombinasi strategi yang paling baik

dari unsur unsur promosi tersebut, maka untuk dapat efektifnya promosi dilakukan

oleh suatu perusahaan, perlu ditentukan terlebih dahulu peralatan atau unsur promosi

apa saja yang sebaiknya digunakan dan bagaimana pengkombinasian unsur-unsur

tersebut agar hasilnya dapat optimal.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran adalah

cara untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen dengan penggunaan unsur-

unsur promosi untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut.

2.2.2 Definisi Promosi

Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang

didayagunakan untuk memberitahukan, mengingatkan, dan membujuk konsumen

tentang produk perusahaan(Saladin, 2003). Promosi adalah segala macam bentuk

komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang

produk atau jasa dan untuk memengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa
12

tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan dan periklanan.(Zimmerer,

2002)

Dari beberapa pengertian promosi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa

promosi merupakan kegiatan pemasaran dan penjualan dalam rangka

menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari

perusahaan dengan cara memengaruhi para konsumen agar mau membeli produk dan

jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

2.2.3 Definisi Strategi

Strategi sebagai penentuan tujuan dan sasaran usaha jangka panjang, dan adopsi

upaya pelaksanaan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan

organisasi”. (Allen, 2006). Menurut Ahmad S. Adnanputra, M.A., M.S., yang dikutip

oleh Ruslan mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana

(plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning),

yang akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar dari proses manajemen

(Ruslan, 2002) .

Dari teori tersebut dapat penulis simpulkan bahwa strategi adalah langkah-

langkah dari individu atau lembaga-lembaga untuk mencapai suatu tujuan melalui

cara-cara yng dapat menunjang dalam mencapai tujuan tersebut.


13

2.2 Kerangka Pemikiran

GARUDA ORGANIZER

KOMUNIKASI PEMASARAN

PROMOSI

STRATEGI PROMOSI

TATAP MUKA/LANGSUNG MELALUI MEDIA

SURAT KABAR RADIO INTERNET

TARGET
14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Menurut (Malhotra, 2006), desain

penelitian adalah kerangka dalam melaksanakan suaru proyek riset. Suatu prosedur

penting untuk informasi yang dibutuhkan untuk menyusun pemecahan penelitian.

Adapun menurut Kerlinger (Cooper, 2008) desain penelitian diklasifikasikan sebagai

rencana dan struktur investigasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh

jawaban atas pertanyaan penelitian.

Selltiz dalam (Ardial,2014) membagi desain penelitian atas tiga, yaitu desain

untuk studi eksploratif dan formulatif, desain untuk studi deskriptif, dan desain untuk

studi menguji hipotesis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain deskriptif

yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan hal-hal yang ditanyakan

dalam penelitian, yaitu mengapa, apa, dan bagaimana. penelitian deskriptif tidak

memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan hipotesis tertentu. Oleh karena

itu, penulis dituntut untuk melakukan penelitian dengan standar yang layak, baik

dalam perencanaan maupun pelaksanaannya. Dengan demikian, penulis dapat

meneliti hanya pada satu variabel, dan termasuk penelitian mengenai gejala atau

hubungan antara dua gejala atau lebih.


15

3.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang

berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

manusia. Penulis memahami bahwa pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat

realitas yang terbangun secara sosial dan hubungan erat antara peneliti dan subjek

yang diteliti. (Creswell,1998), menyatakan penelitian kualitatif sebagai suatu

gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden,

dan melakukan studi pada situasi yang alami.

Bogdan dan Taylor seperti yang dikutip Lexy J. Moleong memiliki pandangan

bahwa metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini lebih banyak mementingkan “proses”

daripada “hasil”. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang diteliti, akan

jauh lebih jelas jika diamati dalam proses.

Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis memahami bahwa metode penelitian

kualitatif merupakan suatu prosedur yang menghasilkan data-data tertulis maupun

lisan dari Key informan dan informan pendukung dan bagian-bagian lain yang akan

diteliti akan jauh lebih jelas selama melakukan pengamatan dalam proses.

3.3 Metode Penelitian

Metode digunakan dengan tujuan untuk memecahkan masalah melalui data

yang relevan dan tingkat validitasnya dapat diuji dan dibuktikan. Berkaitan dengan

pokok penelitian, yaitu ingin mengetahui bagaimana strategi Garuda organizer dalam
16

mempromosikan jobfair di smesco Jakarta, maka sesuai pokok permasalahan, metode

penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi fenomenologis dengan

pendekatan kualitatif.

(Creswell, 2010) mengemukakan bahwa, istilah fenomenologi sering

digunakan sebagai anggapan umum untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari

berbagai jenis dan tipe subjek yang ditemui. Fenomenologi digunakan sebagai

perspektif filosofi dan juga digunakan sebagai pendekatan dalam metodologi

kualitatif. Fenomenologi merupakan pandangan berpikir yang menekankan pada

fokus kepada pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interpretasi-interpretasi

dunia. Studi fenomenologi mencoba mencari arti pengalaman dalam kehidupan.

Dalam penelitian ini, peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat,

pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman

dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomenologi adalah mencari atau

menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman hidup

tersebut. Peneliti dalam pandangan fenomenologi berusaha memahami arti peristiwa

dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi-situasi tertentu.

Fenomenologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang-

orang yang sedang diteliti, namun yang ditekankan dalam penelitian fenomenologis

ialah aspek subjektif dari perilaku seseorang.


17

3.4 Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yang didasarkan pada fenomena, gejala,

fakta, dan informasi sosial. Menurut (Furchan 2004), penelitian deskriptif dirancang

untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan.

Penelitian deskriptif merupakan suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena ilmiah maupun

fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, perubahan,

karakteristik, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan

fenomena lainnya.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan

atau menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada,

pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang

terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung. Penelitian ini

memfokuskan pada Promosi yang di lakukan oleh Garuda organizer dalam

mempromosikan jobfair yang di laksanakan di smesco Jakarta.

3.5 Unit Analisis

Unit Analisis adalah unit yang akan diteliti dan akan dijelaskan, serta

merupakan objek penelitian, penelitian yang dapat berupa individu, kelompok,

organisasi masyarakat atau hasil karya manusia, instansi dan sebagainya.

(Kusumayadi, 2007:73). Dalam penelitian ini yang menjadi Unit analisis adalah

kelompok organisasi yaitu Garuda organizer.


18

3.6 Batasan/definisi konsep

(Singarimbun dan Effendi,2009) mendefinisikan konsep sebagai generalisasi

dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan

berbagai fenomena yang sama. Konsep dapat diartikan sebagai suatu kesatuan

pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Oleh karena itu, penulis

harus dapat menjelaskan konsep-konsep tersebut sesuai dengan maksud penulis

menggunakannya.

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan, penulis membuat

batasan konsep-konsep tersebut dalam bentuk defenisi konseptual sebagai berikut :

A. Komunikasi Pemasaran

Penulis memahami Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan suatu proses

untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide, dengan menggunakan bauran

pemasaran yaitu 4P (Product, price, place, promotion).

B. Promosi

Promosi merupakan kegiatan pemasaran dan penjualan dalam rangka

menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide

dari perusahaan dengan cara memengaruhi para konsumen agar mau membeli

produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal tersebut terkait

mengenai bagaimana proses promosi yang di lakukan oleh Garuda organizer

dalam mempromosikan jobfair semsco Jakarta.


19

C. Strategi

Penulis Memahami bahwa strategi adalah langkah-langkah dari individu

atau lembaga-lembaga untuk mencapai suatu tujuan melalui cara-cara yng dapat

menunjang dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini terkait dengan usaha/langkah-

langkah apa saja yang di lakukan Garuda organizer dalam mempromosikan

Jobfair Smesco Jakarta.

3.7 Alasan memilih informan

Peneliti mewawancarai beberapa informan yang dianggap relevan dan dapat

memberikan data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, informan terbagi

menjadi dua, yakni informan kunci (key informan) dan informan pendukung.

Informan kunci dalam penelitian ini antara lain Rizky Pontoh , dan Kiki

Widjayanti selaku promotor Jobfair dari garuda organizer. Promosi yang di

lakukan oleh Rizky Pontoh merupakan promosi tatap langsung sementara yang di

lakukan oleh Kiki Widjayanti merupakan prmosi melalui media seperti radio,

surat kabar, hingga sosial media. Sementara itu, terdapat informan pendukung

dalam penelitian ini yaitu Ibu Aprita Wina selaku manager operational garuda

organizer dalam jobdesknya beliaulah yang menentukan kegiatan-kegiatan

promosi yang akan di lakukan oleh Rizky Pontoh dan Kiki Widjayanti.
20

3.8 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik wawancara secara mendalam (in-depth interview). Di kutip

dari (Sugiyono, 2009) Esterberg mengemukakan bahwa wawancara adalah

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Tipe

wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bersifat semi terstruktur (semi

structure interview). Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta

pendapat dan ideidenya (Sugiyono 2007). Hal lain yang perlu dipersiapkan untuk

wawancara yaitu alat perekam suara (voice recorder) dan beberapa alat tulis bila

diperlukan untuk pencatatan.

3.9 Teknik analisis data

Miles dan Huberman (Sugiyono, 2007), mengemukakan bahwa aktivitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus

menerus sampai tuntas, hingga datanya jenuh. Aktivitas tersebut adalah reduksi data

(data reduction), penyajian data (data display), dan conclusion drawing/verification

(Sugiyono, 2007).

A. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data adalah analisis data yang dilakukan dengan memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang
21

diperoleh di dalam lapangan ditulis/diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang

terperinci.

B. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2007)

menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam

penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.

C. Conclusion drawing/verification

Dari data yang diperoleh, kemudian dikategorikan, dicari tema dan polanya kemudian

ditarik kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,

dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada

tahap pengumpulan data berikutnya.


22

Daftar Pustaka

 Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung : Alfabeta

 Sabran dari Principles of Marketing. Jakarta: Erlangga

 Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus

Integrated Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

 Yin, Robert K. 2005. Studi Kasus: Desain dan Metode, Jakarta: Raja Grafindo

Persada

 Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2008. PrinsipPrinsip Pemasaran.

Terjemahan Bob

 Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelititan Survei. LP3S, Jakarta. Nanawi

 http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2016/05/04/sarjana-pengangguran-terus-

bertambah-368379

 http://uceng999.com/pengertian-tujuan-dan-manfaat-job-fair-career-expo/

Anda mungkin juga menyukai