SKRIPSI
YOSSI MARDIAWATI
2012130095
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ilmu komunikasi
YOSSI MARDIAWATI
2012130095
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi
Ilmu Manajemen Komunikasi Dosen Pembimbing
9
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JAKARTA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN KOMUNIKASI
Penguji
Yossi Mardiawati
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yossi Mardiawati
ABSTRAK
SWT dan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat-Nya kepada
SMK N 31 Jakarta)”
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu:
1. Mama dan Papa, terima kasih atas segala dukungan, materil, dan
3. Dra. Sri Dewiningsih, M.si yang selalu memberikan motivasi serta saran
kepada penulis.
6. Candra Yoga Swara dan Aylla qysqynda, terimakasih kakak yang selalu
i
7. Rekan senasib seperjuangan yang selalu ceria, menghibur dan saling
kasih karena telah menjadi seseorang yang selalu hadir mendukung dan
ini.
9. Anggie Fitriasya, Dinda Febriyani dan Mira Usmiza, terima kasih sahabat
penulis dalam suka dan duka hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Winastiti, Isni Yuniarti, Fahmi, Faisal, Anggi, Ijal, Marlisya, Aji, Diah
Topa, Oktavia, Iis, Gege, Yasfah, Okky, Lina, Faza, Tiwi, Annisa, Novi
Fajriansyah, Yeni, Arbi, Bayu, Arbi, Ela, Fitri, Kutut, Juni, Meiga, Yuli,
melepas penat.
11. Ibu nunung selaku guru BK SMK N 31 Jakarta yang selalu memberikan
12. Fasilititaor YPI (Yayasan Pelita Ilmu) Mba elok, Rudi, Husein yang telah
13. Seluruh teman angkatan 2012, terima kasih atas warna warni perkuliahan
yang telah kalian berikan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
ii
14. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
terima kasih atas doa dan bantuannya kepada penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
Atas kekurangan dan kelebihan pada skripsi ini, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat membawa manfaat
Penulis
Yossi Mardiawati
iii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
1.2. Masalah Pokok ...................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................. 8
1.4. Kegunaan Penelitian .............................................................. 8
1.5. Sistematika Penulisan ............................................................ 9
iv
3.1.6.Operasionalisasi Variabel..................................................... 42
3.1.7.Model Analisis ..................................................................... 51
3.1.8.Teknik Pengumpulan Data. .................................................. 52
3.1.9. Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................. 53
3.1.10. Teknik Analisis Data ........................................................ 60
3.2. Hipotesis................................................................................. 60
3.2.1. Hipotesis Penelitian.......................................................... 62
3.2.2.Hipotesis Statistik ............................................................. 62
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ............................................................................ 93
5.2. Saran ....................................................................................... 94
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR BAGAN
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ....................................................................... 100
Lampiran 2 Tabel Induk ..................................................................................... 109
Lampiran 3 Identitas Responden ......................................................................... 110
Lampiran 4 Nilai Rata-Rata Variabel Kemampuan Agen Perubahan ................ 112
Lampiran 5 Nilai Rata-Rata Variabel Pengetahuan ........................................... 114
Lampiran 6 Nilai Rata-rata Persepsi Kerentanan ................................................ 116
Lampiran 7 Nilai Rata-rata Variabel Persepsi Keseriusan .................................. 119
Lampiran 8 Nilai Rata-rata Variabel Persepsi Manfaat ..................................... 122
Lampiran 9Nilai Rata-rata Variabel Motivasi .................................................... 124
Lampiran 10 Anti Image Matrices Kemampuan Agen Perubahan .................... 127
Lampiran 11 Anti Image Matrices Pengetahuan ................................................. 128
Lampiran 12 Anti Image Matrices Persepsi Kerentanan ……………………….129
Lampiran 13 Anti Image Matrices Persepsi Keseriusan ……………………….130
Lampiran 14 Anti Image MatricesPersepsi Manfaat …………………………..131
Lampiran 15 Anti Image Matrices Motivasi ………………………………...…132
Lampiran 16 Dokumentasi …………………………………………………… 133
viii
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan hal yang perlu dipelihara dan ditingkatkan agar dapat menghasilkan
generasi penerus bangsa yang sehat, tangguh, dan produktif serta mampu bersaing
psikis pada periode yang dikenal sebagai masa pubertas yang diringi dengan
kesehatan reproduksi.
2014 mengatakan, jumlah remaja yang melakukan hubungan seks di luar nikah
memadai yang dapat dilihat dengan hanya 35,3% remaja perempuan dan 31,2%
1
2
remaja laki-laki usia 15-19 tahun mengetahui bahwa perempuan dapat hamil
dengan satu kali berhubungan seksual, begitu pula gejala penyakit menular
seksual kurang diketahui oleh remaja serta tempat pelayanan yang berhubungan
(http://www.depkes.go.id).
generasi muda yang berencana. Salah satu lembaga swadaya masyarakat yang
Elok Satiti manager program kegiatan, youth forum merupakan suatu kegiatan
kegiatan youth forum adalah remaja khususnya siswa SMP dan SMA.
Salah satu sekolah yang bermitra dengan YPI dalam pelaksanaan program
SMK N 31 sejak Maret 2016. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nunung
masyarakat yang padat pemukiman dan terletak di pusat perkotaan, yang rentan
siswa yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba dan hamil diluar nikah. Maka
dari itu kegiatan youth forum diadakan guna membekali pengetahuan dan
keterampilan diri kepada siswa, agar mereka memiliki sikap dan tingkah laku
yang bertanggung jawab serta dapat terhindar dari perilaku yang tidak di inginkan
dibuat khusus untuk menjadi panduan para siswa yang disebut modul DAKU
(dunia remajaku seru), dan disampaikan langsung oleh seorang fasilitator remaja
dari YPI. Menurut Kotler (2008, h. 296) kelebihan media personal adalah pemasar
dapat menyampaikan informasi secara langsung kepada khalayak yang dituju dan
bisa memberikan apa yang mereka butuhkan. Media personal dalam youth forum
reproduksi kepada siswa. Materi yang disampaikan yaitu berawal dari memahami
diri sendiri, perubahan tubuh, gender, seksualitas dan cinta, kehamilan tidak
Tidak semua siswa ikut dalam kegiatan youth forum. Siswa yang
mengikuti kegiatan youth forum cenderung siswa yang aktif dalam kegiatan
serta beberapa siswa lainnya. Untuk itu siswa yang terlibat dalam kegiatan youth
siswa dapat mencegah perilaku seks bebas serta dampaknya termasuk kehamilan
penggunaan narkoba, dan manfaat lain yakni dapat mengambil keputusan yang
melakukan sesuatu.
influence target audience behaviors that benefit society (public helath, safety, the
agar mereka dapat terhindar dari perilaku yang tidak di inginkan dan merugikan
kesehatan reproduksi.
5
Menurut Kotler (2008, h. 162) “Benefit are something your target market
wants or need and therefore values that the behavior you are promoting has the
potential to provide. They are what will motivate your target audience to act.”
teman-teman sebayanya. Selain itu keberhasilan dari kegiatan youth forum juga
target, mengenai kesehatan reproduksi yaitu health belief model. Menurut Lewin
yang dikutip oleh Kotler (2008, h. 168) Health Belief Model merupakan salah satu
teori yang menekankan pada dimensi persepsi. Persepsi yang dibangun dalam
teori ini pada akhirnya akan menimbulkan suatu dorongan seseorang untuk
sebagai peer educator akan menjalankan fungsi sebagai agen perubahan. Menurut
tertentu, dalam penelitian ini siswa sebagai agen perubahan termasuk ke dalam
seperti pendidikan, status ekonomi, saling percaya dan saling menyukai. Agen
memberikan keterampilan kepada siswa agar terhindar dari perilaku yang tidak
diinginkan dan merugikan dirinya. Siswa yang mengikuti kegiatan youth forum
perubahan ?
sebagai berikut :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa sebagai agen
educator.
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
Sebagai bahan masukan bagi Yayasan Pelita Ilmu (YPI) dalam memberikan
Bab I Pendahuluan : pada bab ini diuraikan latar belakang masalah mengenai data
kesehatan reproduksi dikalangan remaja, kegiatan youth forum sebagai salah satu
khususnya siswa SMP dan SMA. Penulis juga menjelaskan mengenai masalah
penulisan.
9
Bab II Kerangka Teori : pada bab ini penulis menjelaskan mengenai kerangka
konseptual dan teori yang digunakan yaitu health belief model, serta
Bab III Metode Penelitian : pada bab ini penulis menguraikan desain penelitian,
unit analisis, populasi dan sampel, model analisis, operasional variabel, teknik
pengumpulan data, uji validitas, uji reliabilitas, teknis analisis data serta hipotesis
riset.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahsan : pada bab ini diuraikan mengenai subjek
Bab V Kesimpulan : pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dan saran.
BAB II
yang dilakukan oleh Yayasan Pelita Ilmu (YPI), dalam memberikan informasi
Health Belief Model merupakan salah satu teori yang menekankan pada
dimensi persepsi. Persepsi yang dijelaskan dalam model ini berkaitan dengan
diberikan kepada siswa mengenai efek positif yang didapat dengan memahami
teman-teman sebayanya.
2.1.1 Komunikasi
10
11
2.1.6 Persepsi
2.1.1 Komunikasi
memiliki objek kajian yaitu usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyatannya
mengenai materi kesehatan reproduksi pada kegiatan youth forum kepada siswa
sebagai komunikan.
Tahap 2
Tahap 1 Tahap 3
Komunikator Komunikan
Peralatan ljHasil kerja Peralatan Hasil kerja
rohaniah peralatan rohaniah peralatan
rohaniah rohaniah
gaahaha
Hati nurani Falsafah Hati nurani Falsafah
hidup hidup
Akal Akal
Konsepsi Konsepsi
Budi Kebahagian Budi Kebahagian
Naluri Motif Naluri Motif
kebahagiaan Isi Pernyataan kebahagiaan
Komunikasi Komunikasi
Naluri sosial Naluri sosial
Isi Isi
Naluri ingin pernyataan Tindak Komunikasi Naluri ingin pernyataan
tahu tahu
Naluri Naluri
komunikasi komunikasi
Tahap 4
Proses Komunikasi
13
youth forum.
Pada tahap ini diharapkan agar siswa dapat memberikan feed back berupa
komunikator, yaitu pada penelitian ini motivasi siswa untuk menjadi peer
educator.
suatu hubungan, baik secara lisan maupun tulisan agar tidak terjadi istilah miss
yang dilakukan oleh fasilitator terkait dengan kesehatan reproduksi sebagai suatu
motivasi siswa. Proses komunikasi dilakukan secara dua arah antara fasilitator
dengan siswa melalui proses diskusi setelah pemberian materi, sehingga aktifitas
kegaiatan youth forum berjalan dengan efektif dan terhindar dari miss
communication.
bentuk edukasi tentang kesehatan reproduksi yang dilakukan oleh Yayasan Pelita
reproduksi dikalangan remaja khusunya siswa SMP dan SMA. Salah satu sekolah
yang bermitra dengan YPI dalam pelaksanaan kegiatan youth forum adalah SMK
individu melainkan lembaga atau organisasi. Lembaga tersebut dapat berasal dari
menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
Keadaan sehat fisik disini meliputi tidak tertular penyakit yang menggangu
kegiatan youth forum, yaitu berawal dari memahami diri sendiri, perubahan tubuh,
yang dilakukan oleh YPI termasuk ke dalam jenis Ideologically or cause oriented
campaigns sebab tujuan dari kampanye ini berdimensi pada perubahan sosial,
ini akan dikaji dengan social marketing, sebab kampanye kesehatan reproduksi
pada kegiatan youth forum dapat dikatakan sebagai bentuk produk sosial. Menurut
want or need. it isn’t, as many typically think, just a tangible offering like soap,
or on idea. (h.205).
produk nyata, dan intangible product merupakan produk tidak nyata. Kegiatan
product dibutuhkan suatu perencanaan. Salah satu tahap yang dilakukan dalam
target pasar.
sangat tergantung pada aspek perencanaan. Kotler (2008) menjelaskan salah satu
persepsi target mengenai barrier dan benefit (h. 34). Dalam merancang kampanye
sosial, pemasar perlu mengidentifikasi atau memahami target pasar. Kotler dan
Lee (2008) target pasar merupakan target yang sudah dibagi kedalam segmentasi
18
pasar kemudian dipilih untuk dijadikan sasaran atau target utama sesuai dengan
Menurut Endarmoko (2006) “Siswa adalah anak didik, murid, pelajar (h.606).”
Siswa dapat dikategorikan dalam usia remaja. Menurut Ali (2014) Masa remaja
berlangsung antara umur 12 hingga 22 tahun, rentang usia remaja dibagi menjadi
dua bagian yaitu 12 sampai 17 tahun adalah remaja awal, dan usia 18 sampai 22
tahun adalah remaja akhir. Pada usia remaja awal, umumnya anak sedang duduk
masa dimana terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara
objectives (something you want your audience to know) are those relating to
statistc, facts and other information and skills your target audience would find
motivating or important”.
kegiatan youth forum. Pengetahuan akan fakta dan informasi mengenai kesehatan
19
reproduksi merupakan suatu hal yang penting untuk remaja, agar mereka dapat
terhindar dari perilaku beresiko dan hal-hal yang dapat merugikan dirinya.
model.
Model merupakan salah satu teori yang digunakan untuk mengetahui manfaat
persepsi yang akan dibangun. Manfaat merupakan nilai-nilai yang perlu diberikan
kepada siswa mengenai efek positif yang didapat dengan memahami kesehatan
Health belief model yang dikemukakan oleh Lewin dalam Kotler (2008,
kepada siswa, dapat dilihat dari beberapa pendekatan mengenai persepsi kesiapan
individu yang dijelaskan dalam teori health belief model sebagai berikut :
sebagai berikut:
kegiatan youth forum yaitu persepsi kerentanan, persepsi keseriusan dan persepsi
apabila individu merasa dirinya rentan terkena penyakit yang dianggap serius, ia
akan melakukan suatu tindakan atas dasar manfaat (perceived benefit) yang
dirasakan.
mengenai suatu kondisi atau efek penyakit tertentu. Dalam konteks penelitian ini
persepsi keseriusan yang dimaksud yaitu, dimana perilaku seksualitas (seks bebas)
Seksual (IMS), serta penggunaan narkoba yang dapat menyebabkan tertular virus
HIV dan penyakit AIDS, yang tentunya kondisi tersebut dapat membawa efek
percaya adanya manfaat akan tindakan yang disarankan, melalui informasi yang
memahami diri sendiri, perubahan tubuh, gender, seksualitas dan cinta, kehamilan
tindakan atas dasar keyakinan tentang manfaat yang diperoleh dengan memahami
23
sebayanya.
kegiatan yang dipengaruhi oleh persepsi (h.6). Maka dalam penelitian ini motivasi
siswa untuk menjadi peer educator dapat dipengaruhi oleh persepsi mengenai
2.1.6 Persepsi
pada dimensi persepsi. Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis manusia
dalam merespon berbagai aspek dan gejala disekitarnya, yang berkaitan dengan
bagaimana seseorang memandang suatu objek dengan cara yang berebeda dengan
penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, dalam arti luas persepsi
Dalam hal ini persepsi terbentuk karena melihat fenomena yang terjadi
terhadap suatu objek melalui cara pandang masig-masing individu. Maka dalam
penelitian ini persepsi siswa dalam kegiatan youth forum, merupakan sejauhmana
seksualitas dan cinta, kehamilan tidak diinginkan, Infeksi Menular Seksual (IMS),
HIV/AIDS, dan narkoba. Dalam penelitian ini persepsi yang akan diukur yaitu
sebayanya.
25
dorongan, alasan ataupun kemauan. Dorongan, alasan dan kemauan yang ada
dalam diri seseorang yang bersifat aktif disebut dengan motivasi (Suranto, 2011
h.45). Sedangkan menurut Sumadi Suryabarata yang dikutip oleh Djaali (2008, h.
101) motivasi merupakan keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang
Dalam konteks penelitian ini motivasi yang dimaksud yaitu dorongan siswa dalam
reproduksi.
ia percaya bahwa nilai positif yang diharapkan dari perilaku tersebut lebih besar
dibandingkan dengan nilai negatifnya (h. 40). Siswa bertindak mengikuti kegiatan
youth forum atas dasar manfaat yang didapat dari kegiatan tersebut.
melakukan kegiatan. Pada prinsipnya siswa yang mengikuti kegiatan youth forum
penelitian ini motivasi siswa untuk menjadi peer educator dapat diukur
atas diri.
suatu masyarakat selalu ditandai oleh adanya sejumlah orang yang mempelopori,
perubahan sosial disebut agen perubahan (h. 128). Dalam penelitian ini siswa
sebagai peer educator dapat dikatakan sebagai agen perubahan yang membantu
sebayanya.
mengenai kesehatan reproduksi, agar remaja dapat mencegah perilaku seks bebas
yakni dapat mengambil keputusan yang tepat sebab mereka telah mempunyai
karena banyak memiliki kesamaan dengan siswa lainnya seperti usia, lingkungan,
membuat khalayak lebih menyukai dan lebih mudah menerima gagasan yang
disampaikan oleh orang-orang yang dalam banyak hal tidak berbeda dengan
mereka.
Dalam hal ini siswa sebagai peer educator berperan sebagai agen
memiliki kesamaan pada siswa lainnya, sehingga mereka lebih merasa nyaman
reproduksi.
28
Sedangkan dalam menjalin hubungan dengan klien. Havelock (1973) yang dikutip
oleh Nasution (2007, h. 140) menyatakan agar agen perubahan memiliki empat
hal, yaitu :
1. Sikap bersahabat
2. Kesamaan, usahakan agar klien tidak merasakan bahwa anda adalah
seseorang yang “berbeda” dari mereka. Seorang agen perubahan yang
efektif adalah seseorang yang sama dengan kliennya.
3. Manfaat, seorang agen perubahan hendaklah menciptakan kesan di tengah
kliennya bahwa ia memang seorang yang bermanfaat bagi mereka.
4. Responsif, seorang agen perubahan terutama disaat permulaan harus
menjadi pendengar yang baik.
Maka dari itu kemampuan siswa sebagai agen perubahan, yang dapat
health belief model dan jurnal penelitian terdahulu penulis gunakan sebagai
pengindraan manusia, atau hasil tahu terhadap objek melalui indra yang
ini akan dilihat seberapa besar pengaruh pengetahuan siswa mengenai kesehatan
Penelitian Dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa” oleh Dariyo Agoes (2004).
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian yaitu skala likert dengan empat pilihan
Program Keahlian Jasa Boga SMK N 3 Wonosari” oleh Riskha Kumara (2013)
terhadap motivasi, dengan koefisien regresi = 0,229, harga t (7,536 > 2,000), dan
(R2) pengetahuan sebesar 49,5% sisanya 50,5% dipengaruhi faktor lain tidak
diteliti.
yang berkaitan dengan statistik, fakta, dan informasi yang diperoleh siswa dalam
kegiatan youth forum terhadap motivasi siswa untuk menjadi peer educator,
sebayanya.
Glassman & Hadad dalam Irham & Wiyani (2013, h.19) menyatakan
bahwa persepsi merupakan sebuah proses aktif yang mencakup pemilihan atau
seleksi informasi, pengorganisasian informasi, dan menerjemahkan informasi
tersebut. Pada tahap ini, hasil penerjemahan atau interpretasi hasil peginderaan
akan sangat mungkin berbeda pada masing-masing individu meskipun objek yang
diindera sama. Hal ini karena persepsi merupakan aktivitas yang terintegrasi
dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam
persepsi.
Persepsi dapat dikatakan sebagai penilaian seseorang terhadap kesan-kesan
yang diperoleh dari suatu objek yang diinderanya, persepsi yang dimaksud dalam
ini terbukti berdasarkan hasil perhitungan SPSS dengan nilai probabilitas uji t
31
sebesar 0.009 sehingga nilai probabilitas < dari nilai taraf signifikansi atau 0.009
< 0.05.
Dengan Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V Sd N 2
Branti Raya” oleh Intan Lestari (2016). Teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner (angket) dan instrumen pengumpul data berupa angket dengan skala
korelasi r = 0,464 dengan thitung > ttabel yaitu 4,626 > 2,000 (dengan α = 0,05)
artinya korelasi signifikan. Besar kontribusi persepsi siswa tentang pola asuh
orang tua terhadap motivasi belajar siswa adalah sebesar 21,5%, sedangkan 78,5%
dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang tidak dibahas pada penelitian ini.
tentang pola asuh orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 2
Branti Raya.
berpengaruh secara positif terhadap motivasi, dan pesepsi juga dapat memberikan
penelitian terdahulu, persepsi yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu persepsi
Kemampuan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan yang dimiliki
Dan Komitmen Terhadap Motivasi Dan Kinerja Pegawai Pada Sekertariat Daerah
kemampuan 2.671 > t tabel 1.984 atau dengan nilai sig. 000 < 0.05.
sebelumnya, yaitu dalam penelitian ini penulis meneliti tentang kemampuan diri
yang dimiliki siswa untuk menjadi agen perubahan, yang berkaitan dengan
dan responsif. Selanjutnya akan diuji apakah kemampuan yang dimiliki siswa
peer educator.
33
Siswa SMK N 31
\
Kemampuan Pengetahuan Persepsi Persepsi Persepsi
Siswa Sebagai Mengenai Kerentanan Keseriusan Manfaat
Agen Kesehatan Mengenai Mengenai Mengenai
Perubahan Reproduksi Kesehatan Kesehatan Kesehatan
Reproduksi Reproduksi Reproduksi
Motivasi
Menjadi Peer Educator
34
2.3 Hipotesis
Kemampuan
siswa sebagai Pengetahuan Persepsi Persepsi Persepsi
agen perubahan (X2) Kerentanan Keseriusan Manfaat
(X1) (X3) (X4) (X5)
Motivasi
Menjadi Peer Educator
(Y)
X2 : Pengetahuan
X3 : Persepsi Kerentanan
X4 : Persepsi Keseriusan
X5 : Persepsi Manfaat
Y : Motivasi
BAB III
METODE PENELITIAN
tahapan-tahapan atau proses yang harus dilalui dalam melakukan riset dan
memudahkan peneliti agar proses penelitian terarah dan sistematis (h. 88).
atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu,
36
37
(h. 8).
analisis data statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah
survei. Menurut Kriyanto (2010) metode survei adalah metode riset dengan
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner
(membandingkan) antara variabel yang satu dengan variabel lainnya yang sejenis.
Singarimbun dan Effendi (2012, h. 156) Unit penelitian ialah unit yang
akan diteliti atau di analisis. Unit analisis yang akan diteliti dalam peneliliatn ini,
sebagai berikut :
1. Subjek penelitian :
2. Objek penelitian :
dahulu diketahui dan ditetapkan populasi yang akan dijadikan fokus penelitian.
generalisasi yang terdiri atas, obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
ditarik kesimpulannya.
kualitas dan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini
tidak harus meriset seluruh objek yang dijadikan pengamatan, hal ini disebabkan
keterbatasan yang dimiliki periset. Oleh karena itu periset dapat megambil sampel
atau bagian dari populasi yang mewakili ketentuan tertentu. Sugiyono (2011,
h.81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik oleh populasi yang
dimana setiap unsur populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih
disebut strata. Strata ini bisa berupa usia, kota, jenis kelamin, agama,
sedangkan orang-orang yang ada dalam populasi yang tidak sesuai dengan
periset.
diperoleh periset.
dijadikan sampel. Teknik ini digunakan antara lain karena periset merasa
umum.
teknik sampling sensus, sebab penulis mengambil seluruh anggota populasi untuk
dijadikan responden, yaitu seluruh siswa yang mengikuti kegiatan youth forum.
42
Menurut Roscoe yang dikutip Sugiyono (2011, h. 91) Jumlah sampel yang
layak dalam penelitian antara 30 sampai dengan 500 orang. Dalam penelitian ini
mengukur sikap seseorang tentang suatu objek”. Penulis menggunakan skala likert
Tabel 1
Skala Likert
Pilihan Score
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Kurang Setuju (KS) 2
Tidak Setuju (TS) 1
43
Tabel 2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Kemampuan Kemampuan Kemampuan Memiliki kemampuan Likert
yang
Agen komunikasi berkomunikasi dengan
dimiliki
Perubahan siswa untuk baik.
menjadi
agen Selalu berusaha
perubahan. menyebarluaskan
informasi yang berguna
untuk teman sebaya.
menyampaikan informasi
kesehatan reproduksi
remaja.
Dipercaya memiliki
kemampuan
berkomunikasi yang baik.
Empati Mampu merasakan apa
yang dirasakan seseorang
dalam menghadapi
permasalahan.
Sikap Mampu menjalin
bersahabat pertemanan dengan siapa
saja.
Mampu menjadi
Responsif pendengar yang baik.
44
Psikologis Kehilangan
kepercayaan diri dan
menjadi pengkhayal
akibat dari
menggunakan narkoba
merupakan kondisi
yang mencemaskan
bagi remaja.
Dikucilkan oleh
lingkungan karena
menderita HIV/AIDS
merupakan kondisi
yang menakutkan
untuk remaja.
Penghargaan Memiliki keinginan yang kuat
dan untuk menjadi peer educator
penghormatan karena ingin dihormati dan
atas diri. dihargai dalam lingkungan.
Kemampuan
siswa sebagai Pengetahuan Persepsi Persepsi Persepsi
agen perubahan (X2) Kerentanan Keseriusan Manfaat
(X3) (X4) (X5)
(X1)
Motivasi
Menjadi Peer Educator
(Y)
Keterangan :
Variabel Independen/Bebas :
X1 : Kemampuan Agen Perubahan
X2 : Pengetahuan
X3 : Persepsi Kerentanan
X4 : Persepsi Keseriusan
X5 : Persepsi Manfaat
Variabel Dependen/Terikat :
Y : Motivasi
52
teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data.
dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Maka dalam penelitian ini
Kriyantono (2010, h. 41) mengatakan bahwa data primer adalah data yang
diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama dilapangan. Data primer
Kriyantono (2010, h. 98) angket tertutup adalah suatu angket dimana responden
pernyataan yang harus dijawab oleh responden yaitu siswa yang mengikuti
kegiatan youth forum, dengan pilihan jawaban yang telah ditentukan oleh penulis
yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder. Data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini penulis peroleh dari buku, website, jurnal
diukur. Sedangkan menurut Sugiyono (2011, h. 121) hasil penelitian yang valid
bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
yang digunakan dapat menggambarkan apa yang diukur, dan hasil penelitian
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
validitas setiap item pernyataan dalam kuesioner penelitian ini digunakan teknik
antara skor item dengan total item, kemudian melakukan koreksi terhadap nilai
valid atau tidak, dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antar skor butir
dengan skor total. Bila harga korelasi dibawah 0,30 maka dapat disimpulkan
suatu instrument dikatakan valid apabila hasil uji validitas yang didapat lebih dari
0,30 dan apabila korelasi lebih kecil dari 0,30 maka instrument dikatakan tidak
valid. Berikut merupakan hasil uji validitas variabel pada penelitian ini :
Tabel 3
Uji Validitas Kemampuan Agen Perubahan
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
Berdasarkan hasil yang didapat dari uji validitas pada karakteristik agen
perubahan dapat disimpulkan bahwa setiap item pada kuesioner dapat dikatakan
valid, karena hasil uji validitas pada tiap item lebih dari 0,30. Uji validitas dapat
Tabel 4
Uji Validitas Pengetahuan Mengenai Kesehatan Reproduksi
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
P1 24.60 10.933 .473 .855
P2 24.60 10.933 .473 .855
P3 24.20 10.178 .601 .843
P4 24.10 10.322 .804 .832
P5 24.30 10.233 .737 .834
P6 24.30 9.789 .586 .846
P7 24.20 10.178 .415 .868
P8 23.90 9.433 .642 .840
P9 24.20 9.733 .740 .830
55
pengetahuan dapat disimpulkan bahwa setiap item pada kuesioner dapat dikatakan
valid, karena hasil uji validitas pada tiap item lebih dari 0,30. Uji validitas dapat
TABEL 5
Uji Validitas Persepsi Kerentanan
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
PKR1 23.10 9.211 .501 .794
PKR2 23.10 9.211 .501 .794
PKR3 22.60 10.489 .372 .808
PKR4 22.70 8.456 .599 .779
PKR5 22.50 10.500 .358 .810
PKR6 22.60 8.044 .678 .764
PKR7 22.70 9.567 .736 .770
PKR8 22.70 10.011 .574 .787
Berdasarkan hasil yang didapat dari uji validitas pada variabel persepsi
kerentanan dapat disimpulkan bahwa setiap item pada kuesioner dapat dikatakan
valid, karena hasil uji validitas pada tiap item lebih dari 0,30. Uji validitas dapat
TABEL 6
Uji Validitas Persepsi Keseriusan
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Alpha if Item
Deleted
Berdasarkan hasil yang didapat dari uji validitas pada variabel persepsi
keseriusan dapat disimpulkan bahwa setiap item pada kuesioner dapat dikatakan
valid, karena hasil uji validitas pada tiap item lebih dari 0,30. Uji validitas dapat
TABEL 7
Uji Validitas Persepsi Manfaat
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
PM1 30.20 11.289 .845 .888
PM2 30.10 11.878 .642 .901
PM3 30.40 10.933 .754 .894
PM4 30.30 11.344 .895 .886
PM5 30.30 12.456 .528 .907
PM6 30.20 11.289 .845 .888
PM7 30.30 12.456 .528 .907
PM8 30.00 12.222 .554 .906
PM9 30.30 12.233 .598 .903
PM10 30.30 12.456 .528 .907
57
Berdasarkan hasil yang didapat dari uji validitas pada variabel persepsi
manfaat dapat disimpulkan bahwa setiap item pada kuesioner dapat dikatakan
valid, karena hasil uji validitas pada tiap item lebih dari 0,30. Uji validitas dapat
Tabel 8
Uji Validitas Motivasi
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
M1 13.20 2.844 .736 .719
M2 13.20 3.067 .578 .763
M3 13.10 3.211 .432 .803
M4 13.10 2.767 .724 .718
M5 13.40 2.489 .535 .798
Berdasarkan hasil yang didapat dari uji validitas pada variabel motivasi
dapat disimpulkan bahwa setiap item pada kuesioner dapat dikatakan valid, karena
hasil uji validitas pada tiap item diatas lebih dari 0,30. Uji validitas pada tiap item
Setelah melakukan uji validitas pada tiap item variabel dalam instrument
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama”. Sedangkan Kriyanto (2010, h.145) berpendapat bahwa “Alat
58
ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil
atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang
kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah-
instrument yang apabaila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
> 0,60. Berikut adalah nilai uji realibilitas variabel pada penelitian ini :
Tabel 9
Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Agen Perubahan
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.875 8
dikatakan reliabel karena memiliki koefisien alpha > 0,6 yaitu sebesar 0,875 maka
Tabel 10
Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.860 9
karena memiliki koefisien alpha > 0,6 yaitu sebesar 0,860 maka instrument dapat
Tabel 11
Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kerentanan
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.811 8
reliabel karena memiliki koefisien alpha > 0,6 yaitu sebesar 0,811 maka
Tabel 12
Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Keseriusan
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.867 11
Tabel 13
Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Manfaat
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.908 10
reliabel karena memiliki koefisien alpha > 0,6 yaitu sebesar 0,908 maka
Tabel 14
Uji Reliabilitas Variabel Motivasi
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.799 5
Dari hasil uji reliabilitas, variabel motivasi dapat dikatakan reliabel karena
memiliki koefisien alpha > 0,6 yaitu sebesar 0,799 maka instrument dapat
mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan
oleh data. Penulis memahami bahwa teknis analisis data merupakan proses
61
penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
independen dengan dependen dan penyebab diperkirakan lebih dari satu variabel.
berikut :
4. Semua data dari kuesioner dimasukkan kedalam tabel induk dan analisis
3.2 Hipotesis
pernyataan yang masih belum tentu kebenarannya, masih harus diuji lebih dulu
10. H5: Ada pengaruh antara persepsi siswa mengenai manfaat kesehatan
jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik, hipotesisi ini
angka-angka (kuantitatif).
BAB IV
Jalan Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pada Tahun 1976 SMEA
Negeri 8 pindah ke Jalan Kramat Jaya Baru, Johar Baru, Jakarta Pusat dan
pada tahun 1997, sesuai Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi SMEA Negeri 8
berubah nama menjadi SMK Negeri 31. Mulai tahun 2008 gedung sekolah
mulai mengalami rehab total dan selesai pada awal tahun 2010 untuk
Keadaan Sekolah
SDNegeri. Meskipun SMKN 31 Jakarta berada pada lokasi yang padat namun
olahraga, alat-alat seni tari, alat seni musik, masjid, bisnis center, kantin, free
wifi, ruang kelas, ruang tamu, ruang guru, ruang tata usaha, ruang kepala
program studi, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang
64
65
NSS : 341016005015
NPNS : 20100165
NIS : 040025
Kelompok : Bisnis dan Manajemen
Program Diklat : 1. Akuntansi
2. Administrasi Perkantoran
3. Pemasaran
Alamat : Jl. Kramat Jaya Baru Blok D II Rt. 03 Rw.01 Kelurahan
Johar Baru. Kecamatan Johar Baru
Telepon : 4246015
Fax : + 62-021-4223568
Email : info@smkn31-jakarta.sch.id
Web : www.smkn31-jakarta.sch.id
Visi
Misi
dan ekstrakurikuler.
STRUKTUR ORGANISASI
WMM KEPALA
TATA USAHA
WALI KELAS
DEWAN GURU
S I S W A
67
aplikasi SPSS IBM 20, dengan jumlah responden sebanyak 50 orang siswa yang
terakhir ibu. Berikut hasil perhitungan identitas responden dalam penelitian ini :
TABEL 15
JENIS KELAMIN
n= 50
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
Laki-laki 12 24%
Perempuan 38 76%
Total 50 100%
Dari tabel di atas diperoleh data bahwa lebih dari sebagian responden
TABEL 16
Jabatan di Sekolah
n= 50
Jabatan Frekuensi Presentase (%)
Pelajar Biasa 20 40%
Pengurus Kelas 16 32%
Anggota Osis 14 28%
Total 50 100%
Dari tabel di atas diperoleh data bahwa responden terbanyak (40%) yaitu
pelajar biasa.
68
TABEL 17
Status dalam Keluarga
n= 50
Status Frekuensi Presentase (%)
Anak Pertama 18 36%
Anak Kedua 15 30%
Anak Ketiga 9 18%
Anak Keempat 6 12%
Anak Kelima 2 4%
Total 50 100%
Dari tabel di atas diperoleh data bahwa, 36% responden berstatus sebagai
TABEL 18
Pendidikan Terakhir Ayah
n = 50
PTA Frekuensi Presentase (%)
SMA 21 42%
D3 7 14%
S1 22 44%
Total 50 100%
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa 44% ayah dari setiap responden
TABEL 19
Pendidikan Terakhir Ibu
n = 50
PTI Frekuensi Presentase (%)
SMP 2 4%
SMA 30 60%
D3 5 10%
S1 13 26%
Total 50 100%
69
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa lebih dari separuh (60%) ibu dari
penggambaran tentang statistik data seperti min, max, sum, standar deviasi, range,
dan lain-lain.
menghitung rata-rata (mean) pada jawaban responden dari setiap pernyataan yang
TABEL 20
INTERVAL KELAS
Interval Kategori
3.25<a = 4.00 Sangat Setuju/Sangat Tinggi
2.50<a = <3.25 Setuju/Tinggi
1.75<a = <2.50 Tidak Setuju Rendah
1.00<a = <1.75 Sangat Tidak Setuju/Sangat Rendah
70
TABEL 21
KEMAMPUAN AGEN PERUBAHAN
n=50
No Kemampuan
Agen Perubahan TS KS S SS Total Mean
F % F % F % F %
1 Memiliki kemampuan
berkomunikasi yang
0 0 17 34% 23 46% 10 20% 100% 2,86
baik dengan teman
sebaya.
2 Selalu berusaha
menyebarluaskan
4 8% 13 26% 22 44% 11 22% 100% 2,80
informasi yang berguna
untuk teman sebaya.
3 Memiliki pengetahuan
yang lebih tentang
kesehatan reproduksi 9 18% 13 26% 24 48% 4 8% 100% 2,46
remaja dibandingkan
remaja lainnya.
4 Teman-teman sebaya
menilai saya dapat
dipercaya dalam
6 12% 15 30% 23 46% 6 12% 100% 2,58
menyampaikan
informasi kesehatan
reproduksi remaja.
5 Teman-teman sebaya
menilai saya memiliki
kemampuan 4 8% 14 28% 25 50% 7 14% 100% 2,70
berkomunikasi yang
baik.
6 Mampu merasakan apa
yang dirasakan teman
sebaya dalam 6 12% 18 36% 22 44% 4 8% 100% 2,48
menghadapi
permasalahanya.
7 Mampu menjalin
pertemanan dengan 5 10% 18 36% 20 40% 7 14% 100% 2,58
siapa saja.
8 Mampu menjadi
pendengar yang baik
dalam menanggapi 7 14% 16 32% 18 36% 9 18% 100% 2,58
permasalahan teman
sebaya.
Total Mean 2,63
71
sebesar 2.63, artinya siswa memiliki kemampuan yang tinggi untuk menjadi agen
perubahan. Apabila dilihat pada rata-rata jawaban, sebagian besar siswa memiliki
nilai kemampuan yang rendah seperti siswa tidak mampu merasakan apa yang
TABEL 22
Pengetahuan Mengenai Kesehatan Reproduksi
n=50
No
Pengetahuan
TS KS S SS Total Mean
F % F % F % F %
1 Mengetahui informasi
bahwa 46 persen
remaja berusia 15-19
tahun di Indonesia 5 10% 20 40% 16 32% 9 18% 100% 2,58
telah melakukan
hubungan seksual di
luar pernikahan.
2 Hanya 35,3 persen
remaja perempuan dan
31,2 persen remaja
laki-laki usia 15-19
tahun di Indonesia 8 16% 14 28% 17 34% 11 22% 100% 2,62
mengetahui bahwa
perempuan dapat hamil
dengan satu kali
berhubungan seksual.
3 Mengikuti youth forum
mampu memahami diri 10 20% 19 38% 15 30% 6 12% 100% 2,34
sendiri.
4 Dengan mengikuti
youth forum
mengetahui siklus 9 18% 16 32% 18 36% 7 14% 100% 2,46
perubahan tubuh yang
terjadi pada remaja.
72
No
Pengetahuan
TS KS S SS Mean Total
F % F % F % F %
5 Melalui youth forum
mengetahui hak dan
peran antara laki-laki 8 16% 17 34% 17 34% 8 16% 100% 2,50
dan perempuan dalam
kesetaraan gender.
6 Mengetahui bagaimana
cara untuk menolak
melakukan hubungan
8 16% 19 38% 17 34% 6 12% 100% 2,42
seksual pranikah
setelah mengikuti
youth forum.
7 Melaui youth forum
menjadi tahu dampak
9 18% 18 36% 15 30% 8 16% 100% 2,44
penyalahgunaan
narkoba bagi remaja.
8 Dengan mengikuti
youth forum
10 20% 15 30% 14 28% 11 22% 100% 2,52
mengetahui dampak
dari HIV/AIDS.
9 Mengetahui dampak
dari penyakit infeksi
menular seksual karena 10 20% 16 32% 14 28% 10 20% 100% 2,48
mengikuti youth
forum.
Total Mean 2,48
mengenai kesehatan reproduksi sebesar 2,48, nilai ini termasuk dalam kategori
kelas interval rendah. Artinya masih banyak siswa yang belum mengetahui cara
diri sendiri, tidak mengetahui siklus perubahan tubuh, dan tidak mengetahui
TABEL 23
Persepsi Kerentanan
n=50
No Persepsi
Kerentanan TS KS S SS Total Mean
F % F % F % F %
1 Remaja merupakan
kelompok yang 100% 2,54
mudah terjerumus 9 18% 14 28% 18 36% 9 18%
kedalam pergaulan
bebas.
2 Remaja merupakan
kelompok yang
mudah terpengaruh
untuk menggunakan 7 14% 15 30% 23 46% 5 10%
100% 2,52
narkoba akibat dari
pergaulan bebas dan
lingkungan.
3 Remaja pengguna
narkoba beresiko 5 10% 19 38% 20 40% 6 12% 100% 2,54
tertular HIV/AIDS
4 Remaja yang
melakukan
hubungan seks
bebas beresiko 7 14% 17 34% 22 44% 4 8%
100% 2,46
terjangkit penyakit
infeksi menular
seksual.
5 Dalam berpacaran
remaja perempuan
beresiko menjadi
korban dalam
melakukan 8 16% 12 24% 21 42% 9 18%
hubungan seksual,
sehingga dibutuhkan
kemampuan untuk 100% 2,62
menolak hal
tersebut.
6 Perempuan beresiko
menjadi korban
kehamilan yang
tidak diinginkan 6 12% 17 34% 16 32% 11 22% 100% 2,64
akibat dari perilaku
seks bebas.
74
No Persepsi
Kerentanan TS KS S SS Total Mean
F % F % F % F %
7 Perempuan beresiko
menjadi korban
kekerasan sehingga
dibutuhkan 6 12% 17 34% 22 44% 5 10%
pengetahuan tentang 100% 2,52
hak dan peran dalam
kesetaraan gender.
8 Remaja laki-laki
perlu memahami
kesetaraan gender
agar terhindar dari 6 12% 15 30% 24 48% 5 10% 100% 2,56
perilaku tindak
kekerasan terhadap
perempuan.
Total Mean 2,55
mengenai kesehatan reproduksi sebesar 2,55, nilai ini termasuk dalam kategori
kelas interval tinggi. Artinya siswa mempunyai penilaian yang tinggi bahwa
kondisi akibat dari pergaulan bebas, menggunakan narkoba, kehamilan yang tidak
TABEL 24
Persepsi Keseriusan
n=50
No Persepsi
Keseriusan TS KS S SS Total Mean
F % F % F % F %
1 Kanker leher rahim
merupakan penyakit
yang mematikan
bagi perempuan
8 16% 19 38% 15 30% 8 16%
yang disebabkan 100% 2,46
oleh penyakit
Infeksi Menular
Seksual (IMS).
2 Infeksi menular
seksual merupakan
penyakit yang
membahayakan
karena dapat 8 16% 15 30% 23 46% 5 10% 100% 2,50
menyebabkan
kemandulan bagi
laki-laki maupun
perempuan.
3 Bagi remaja
perempuan
ketidakteraturan
menstruasi dan
tidak haid akibat 8 16% 15 30% 23 46% 4 8% 100% 2,46
dari penggunaan
narkoba merupakan
suatu kondisi yang
mencemaskan.
4 Tertular HIV/AIDS
merupakan penyakit
menakutkan karena 6 12% 21 42% 17 34% 6 12% 100% 2,46
tidak dapat
disembuhkan.
76
No Persepsi
Keseriusan TS KS S SS Total Mean
F % F % F % F %
5 Kehilangan
kepercayaan diri
dan menjadi
pengkhayal akibat 100% 2,56
7 14% 17 34% 17 34% 9 18%
dari menggunakan
narkoba merupakan
kondisi yang
mencemaskan.
6 Perasaan cemas dan
tidak tenang akibat
dari menggunakan
4 8% 22 44% 17 34% 7 14%
narkoba merupakan 100% 2,54
kondisi yang
mengkhawatirkan.
7 Pendidikan dan
masa depan yang
suram akibat dari
menggunakan 9 18% 13 26% 21 42% 7 14% 100% 2,52
narkoba merupakan
kondisi yang
menakutkan.
8 Pengobatan untuk
pecandu narkoba
membutuhkan biaya
8 16% 16 32% 19 38% 7 14%
yang besar serta 100% 2,50
waktu yang cukup
lama.
9 Dikucilkan oleh
lingkungan karena
menderita
7 14% 16 32% 18 36% 9 18%
HIV/AIDS 100% 2,58
merupakan kondisi
yang menakutkan.
77
No
Persepsi Keseriusan
TS KS S SS Total Mean
F % F % F % F %
10 Kesulitan mendapatkan
pekerjaan bagi
penederita HIV/AIDS 8 16% 13 26% 24 48% 5 10% 100% 2,52
merupakan suatu hal
yang menakutkan.
11 Pengobatan untuk
penderita HIV/AIDS
membutuhan biaya yang 100% 2,54
8 16% 15 30% 19 38% 8 16%
besar agar dapat
mempertahankan daya
tahan tubuhnya.
Total Mean 2,51
kesehatan reproduksi sebesar 2,51, nilai ini termasuk dalam kategori kelas interval
tinggi. Artinya siswa memiliki keyakinan yang tinggi mengenai efek penyakit atau
kondisi tertentu yang berkaitan dengan fisik, emosional, keuangan dan psikologis.
Tetapi bila dilihat dari rata-rata jawaban, masih banyak yang menjawab tidak
setuju, artinya siswa memiliki keyakinan bahwa kanker leher rahim merupakan
TABEL 25
Persepsi Manfaat
n=50
No Persepsi
Manfaat TS KS S SS Total Mean
F % F % F % F %
1 Mengikuti youth forum
penting untuk
menambah pengetahuan 7 14% 14 28% 20 40% 9 18% 100% 2,62
mengenai kesehatan
reproduksi.
2 Melalui youth forum
menjadi tahu bahwa
memahami diri sendiri
merupakan proses untuk
16 32% 12 24% 17 34% 5 10%
mengetahui potensi yang 100% 2,22
dimiliki untuk dapat
dikembangkan demi
meraih prestasi.
3 Dengan mengikuti youth
forum mengetahui hak
dan peran antara laki-
laki dan perempuan
8 16% 16 32% 19 38% 7 14%
dalam kesetaran gender 100% 2,50
sehingga dapat saling
menghormati satu sama
lain.
4 Youth forum
mengajarkan tentang
memahami kesetaran
gender yang bermanfaat
13 26% 9 18% 22 44% 6 12%
untuk menghindarkan 100% 2,42
perilaku tindak
kekerasan terhadap
perempuan.
79
No
Persepsi Manfaat
TS KS S SS Total Mean
F % F % F % F %
5 Youth forum
mengajarkan bahwa
cinta seharusnya tidak
saling menyakiti, dan
memberikan 15 30% 15 30% 10 20% 10 20% 100% 2,30
kemampuan untuk
menolak melakukan
hubungan seksual
pranikah.
6 Informasi mengenai
penyalahgunaan narkoba
yang disampaikan dalam
youth forum bermanfaat 100% 2,48
9 18% 18 36% 13 26% 10 20%
bagi untuk terhindar dari
berbagai dampak negatif
yang merugikan diri
sendiri.
7 Melalui youth forum
mengetahui bahwa
HIV/AIDS tidak dapat
disembuhkan, maka 8 16% 14 28% 16 32% 12 24% 100% 2,64
menggunakan narkoba
dan perilaku seks bebas
perlu dihindarkan.
8 Melalui youth forum
mengetahui dampak
yang diakibatkan oleh
penyakit infeksi menular
8 16% 14 28% 22 44% 6 12%
seksual terhadap 100% 2,52
kesehatan, maka
perilaku seks bebas perlu
dihindarkan.
80
No
Persepsi Manfaat
TS KS S SS Total Mean
F % F % F % F %
9 Youth forum
mengajarkan dalam
mengambil keputusan 100% 2,52
yang tepat dalam
5 10% 19 38% 21 42% 5 10%
bertindak karena telah
mempunyai pengetahuan
mengenai kesehatan
reproduksi.
10 Dengan mengikuti youth
forum dapat
memberikan suatu
penilaian mengenai patut 7 14% 18 36% 19 38% 6 12% 100% 2,48
tidaknya dalam
melakukan suatu hal
yang beresiko.
Total Mean 2,47
2,47. Hal ini menunjukan persepsi siswa mengenai manfaat mengikuti kegiatan
youth forum termasuk dalam kategori kelas interval rendah. Dengan demikian
TABEL 26
MOTIVASI
n=50
No
Motivasi
TS KS S SS Total Mean
F % F % F % F %
1 Youth forum
menumbuhkan
keinginan saya untuk
menjadi peer educator
1 2% 17 34% 22 44% 10 20% 100% 2,82
agar memiliki
pengetahuan yang lebih
tentang kesehatan
reproduksi remaja.
2 Memiliki keinginan
yang kuat untuk menjadi
peer educator karena
remaja membutuhkan
6 12% 18 36% 16 32% 10 20% 100% 2,60
informasi mengenai
kesehatan reproduksi
agar terhindar dari
perilaku yang beresiko.
3 Terdorong menjadi peer
educator karena remaja
merupakan kelompok
yang rentan terhadap
8 16% 14 28% 23 46% 5 10% 100% 2,50
pergaulan bebas
sehingga membutuhkan
informasi mengenai
kesehatan reproduksi.
4 Memiliki keinginan
yang kuat untuk Menjadi
peer educator karena
ingin menyebarluaskan
8 16% 16 32% 16 32% 10 20% 100% 2,56
informasi mengenai
kesehatan reproduksi
yang bermanfaat untuk
remaja.
82
No
Motivasi
TS KS S SS Total Mean
F % F % F % F %
5 Memiliki keinginan
yang kuat untuk menjadi
peer educator karena
13 26% 12 24% 16 32% 9 18% 100% 2,42
ingin dihormati dan
dihargai dalam
lingkungan.
Mean Total 2,58
Tabel di atas menunjukan nilai total rata-rata motivasi siswa menjadi peer
educator sebesar 2.58. Nilai ini termasuk dalam kategori kelas interval tinggi.
Dengan demikian dapat dikatakan siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk
paling menonjol dan mengetahui hasil dari faktor-faktor tiap variabel untuk
dinyatakan valid dan dapat dianalisis lebih lanjut apabila nilai KMO (Kaiser
Bartlett’s Test harus lebih besar atau sama dengan 0,500. Sedangkan tingkat
memperoleh kesalahan sebesar 5% dengan kata lain 95% keputusan adalah benar.
Proses selanjutnya dengan melihat tabel Anti Image Matrices dengan angka
TABEL 27
Kemampuan Agen Perubahan
KMO and Bartlett's Test
Sig. .000
Dari hasil uji KMO pada variabel kemampuan agen perubahan dapat
dilihat nilai KMO sebesar 0,919 dengan nilai signifikansi 0,000 sehingga analisis
dapat dilanjutkan (tabel anti image matrices terlampir pada halaman 115).
TABEL 28
Analisis Faktor Pengetahuan
KMO and Bartlett's Test
Sig. .000
Dari hasil uji KMO pada variabel pengetahuan, dapat dilihat nilai KMO
sebesar 0,821 dengan nilai signifikansi 0,000 sehingga analisis dapat dilanjutkan
TABEL 29
Analisis Faktor Persepsi Kerentanan
KMO and Bartlett's Test
Sig. .000
84
Dari hasil uji KMO pada variabel persepsi kerentanan, dapat dilihat nilai
KMO sebesar 0,897 dengan nilai signifikansi 0,000 sehingga analisis dapat
TABEL 30
Analisis Faktor Persepsi Keseriusan
KMO and Bartlett's Test
Sig. .000
Dari hasil uji KMO pada variabel persepsi keseriusan, dapat dilihat nilai
KMO sebesar 0,917 dengan nilai signifikansi 0,000 sehingga analisis dapat
TABEL 31
Analisis Faktor Persepsi Manfaat
KMO and Bartlett's Test
Sig. .000
Dari hasil uji KMO pada variabel persepsi manfaat, dapat dilihat nilai
KMO sebesar 0,915 dengan nilai signifikansi 0,000 sehingga analisis dapat
TABEL 32
Analisis Faktor Motivasi
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .857
Approx. Chi-Square 176.293
Bartlett's Test of Sphericity Df 10
Sig. .000
85
Dari hasil uji KMO pada variabel motivasi, dapat dilihat nilai KMO
sebesar 0,857 dengan nilai signifikansi 0,000 sehingga analisis dapat dilanjutkan
TABEL 33
Uji Koefisien
Kemampuan Agen Perubahan, Pengetahuan, Persepsi Kerentanan, Persepsi
Keseriusan, Persepsi Manfaat terhadap Motivasi Menjadi Peer Educator
b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .811 .658 .619 .61696132
a. Predictors: (Constant), PManfaat, Pengetahuan, Kemampuan,
PKerentanan, PKeseriusan
b. Dependent Variable: Motivasi
0.658. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh antara variabel kemampuan agen
(X4), persepsi manfaat (X5), terhadap motivasi (Y) siswa untuk menjadi peer
educator sebesar 65,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain dari
digunakan tepat atau tidak. Untuk menguji model tersebut tepat atau tidak yaitu
dengan membandingkan probabilitas (Sig) dengan taraf nyata yaitu 0.05, jika
diterima.
TABEL 28
Uji F
Kemampuan Agen Perubahan, Pengetahuan, Persepsi Kerentanan, Persepsi
Keseriusan, Persepsi Manfaat terhadap Motivasi Menjadi Peer Educator
a
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
b
Regression 32.252 5 6.450 16.946 .000
1 Residual 16.748 44 .381
Total 49.000 49
a. Dependent Variable: Motivasi
b. Predictors: (Constant), PManfaat, Pengetahuan, Kemampuan, PKerentanan, PKeseriusan
Berdasarkan hasil uji anova, menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000 <
TABEL 29
Uji T
Kemampuan Agen Perubahan, Pengetahuan, Persepsi Kerentanan, Persepsi
Keseriusan, Persepsi Manfaat terhadap Motivasi Menjadi
Peer Educator
a
Coefficients
Kriteria pengujian yang digunakan dengan membandingkan nilai Sig dengan nilai
berikut :
artinya nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikan 0.05, maka dapat
88
diterima).
tersebut lebih kecil dari nilai signifikansi 0.05, maka dapat dikatakan
nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikan 0.05, maka dapat dikatakan
diterima).
nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikan 0.05, maka dapat dikatakan
diterima).
5. Nilai signifikansi dari variabel persepsi manfaat adalah 0.002, artinya nilai
tersebut lebih kecil dari nilai signifikansi 0.05, maka dapat dikatakan
4.3 Pembahasan
Bila dilihat dari nilai signifikansi uji t , terlihat hanya variabel pengetahuan
dan persepsi manfaat yang mempunyai pengaruh terhadap motivasi siswa untuk
menjadi peer educator. Hasil uji regresi pada tabel coefficients menunjukan
positif dengan nilai signifikansi 0.001 < 0,05. Namun secara keseluruhan nilai
89
rendah.
kegiatan youth forum, dilakukan melalui proses komunikasi dua arah antara
fasilitator dengan siswa, dan dilengkapi dengan modul yang dibuat khusus untuk
menjadi panduan para siswa yang disebut modul DAKU (dunia remajaku seru).
Namun berdasarkan hasil pengamatan, proses tersebut dinilai kurang efektif dan
lain lebih mempercayai informasi visual dari pada informasi verbal, karena
memang orang lebih mengingat gambar dalam waktu yang lama dari pada kata-
kata. Penggunaan sesuatu yang jelas dan bahasa yang sederhana dalam pembuatan
hasil belajar sebesar 50% pada siswa sehingga dapat disimpulkan bahwa
90
visual, agar siswa mudah untuk mengingat dan mencerna akan informasi yang
disampaikan, karena informasi yang diterima secara visual lebih mudah diserap
ditampilkan melalui audio visual dapat berupa kondisi atau dampak negatif
motivasi siswa menjadi peer educator dengan nilai signifikansi 0.002 < 0,05.
manfaat yang dirasakan dengan mengikuti youth forum. Maka dari itu diperlukan
sebagai acuan untuk membangun penilaian siswa mengenai manfaat yang akan
wawasan yang luas, dapat mengambil keputusan yang tepat, serta terhindar dari
pemasar tentang sistem keyakinan yang dimiliki khalayak akan sangat berguna
untuk (1) mengetahui persepsi khalayak tentang suatu objek kampanye (2)
penelitian ini, pemasar dapat membuat dan menyampaikan pesan sesuai dengan
reproduksi.
Informasi apapun yang masuk kedalam benak individu akan mengalami proses
fasilitator terlebih dahulu dipilah dan disamakan dengan penilaian siswa terhadap
dapat ditingkatkan melalui pesan-pesan persuasif yang lebih intens. Melalui pesan
makin cepat mereka menentukan sikap untuk menerima atau menolak isi pesan
Venus (2007, h.72). Sehingga makin nyata visualisasai yang disajikan diharapkan
remaja.
total nilai rata-rata jawaban tertinggi dibandingkan variabel lain dalam penelitian
ini, dengan demikian dapat dikatakan siswa memiliki kemampuan yang tinggi
berguna untuk teman sebayanya. Dalam penelitian ini siswa akan menjalankan
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
siswa yang mengikuti kegiatan youth forum, maka dapat diambil kesimpulan :
artinya siswa memiliki keyakinan yang tinggi mengenai efek penyakit atau
93
94
7. Nilai rata-rata Motivasi (2.58) artinya siswa memiliki motivasi yang tinggi
8. Hasil uji regresi, nilai koefisien korelasi (R) antara variabel kemampuan
4.2 Saran
dengan media audio visual karena seseorang lebih mempercayai informasi visual
daripada informasi verbal, orang lebih mengingat gambar dalam waktu yang lama
95
dari pada kata-kata. Pemberian informasi melalui audio visual dinilai dapat
meningkatkan keyakinannya.
tinggi untuk menjadi agen perubahan, maka sebaiknya diberikan pelatihan khusus
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Kampus Tercinta
Kampus Tercinta
Irham, Muhammad & Novan Ardy Wiyani. (2013). Psikologi Pendidikan Teori
dan Aplikasi Dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Kotler, Philip dan Nancy Lee. (2008). Social Marketing Influencing Behaviors for
Good. London: Sage Publication
96
97
Priyatno, Duwi (2012). Cara Kita Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20.
Yogyakarta : C.V.ANDI OFFSET
Robbins, Stephen P. & Judge, Timoty A. (2008). Perilaku Organisasi. edisi ke 12.
Jakarta : Salemba Empat
Website :
http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=99
http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=1761
http://bpmppkb.balikpapan.go.id
http://www.depkes.go.id
Jurnal :
Agida De Argarinta. Efek media audio visual terhadap pengetahuan dan tindakan
dalam memilih jajanan pada siswa di sdn purwoyosono 04 semarang.
Surabaya : Universitas Airlangga.
http:// journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ijchn9ce46d0ee7full.pdf
Indarti Sri (2015) Pengaruh Kemampuan Dan Komitmen Terhadap Motivasi Dan
Kinerja Pegawai Pada Sekertariat Daerah Kabupaten Natuna.
Universitas Riau.
http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JTMB/article/view/3011/2943
Intan Lestari (2016) Hubungan Persepsi Siswa Dengan Pola Asuh Orang Tua
Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V Sd N 2 Branti Raya. Bandar
Lampung : Universitas Lampung.
http://digilib.unila.ac.id/22168/3
KUESIONER PENELITIAN
Salam sejahtera
Saya Yossi Mardiawati, Mahasiswi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(IISIP) Jakarta, Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi, sedang melakukan
penelitian skripsi dengan judul :
KEMAMPUAN SISWA, PENGETAHUAN DAN PERSEPSI MENGENAI
KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP MOTIVASI MENJADI
PEER EDUCATOR
(Survei Pada Siswa/I SMK N 31 Jakarta)
Partisipasi saudara/i akan sangat menentukan hasil penelitian dalam
menyelesaikan tugas akhir guna memperoleh gelar Sarjana (S1) di IISIP Jakarta.
Atas perhatian, waktu, dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih.
Nomor Responden:
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom sesuai dengan pilihan Saudara/I
Identitas Responden :
1. Jenis Kelamin :
2. Laki-laki Perempuan
SD SMP SMA
D3 S1 S2
SD SMP SMA
D3 S1 S2
2. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom untuk jawaban yang dipilih
Pengetahuan
No. Pernyataan Tidak Kurang Setuju Sangat
Setuju Setuju Setuju
9. Melalui youth forum saya mengetahui
informasi bahwa 46 persen remaja berusia
15-19 tahun di Indonesia telah melakukan
hubungan seksual diluar pernikahan.
10. Melalui youth forum saya mengetahui
informasi bahwa hanya 35,3 persen remaja
perempuan dan 31,2 persen remaja laki-
laki usia 15-19 tahun di Indonesia
mengetahui bahwa perempuan dapat hamil
dengan satu kali berhubungan seksual.
11. Mengikuti youth forum membuat saya
mampu memahami diri sendiri.
103
Persepsi Kerentanan
No. Pernyataan Tidak Kurang Setuju Sangat
Setuju Setuju Setuju
18. Remaja merupakan kelompok yang
mudah terjerumus kedalam pergaulan
bebas.
19. Remaja merupakan kelompok yang
mudah terpengaruh untuk menggunakan
narkoba akibat dari pergaulan bebas dan
lingkungan.
104
Persepsi Keseriusan
No. Pernyataan Tidak Kurang Setuju Sangat
Setuju Setuju Setuju
26. Kanker leher rahim merupakan penyakit
yang mematikan bagi perempuan yang
disebabkan oleh penyakit Infeksi Menular
Seksual (IMS).
105
Persepsi Manfaat
No. Pernyataan Tidak Kurang Setuju Sangat
Setuju Setuju Setuju
37. Mengikuti youth forum penting untuk
menambah pengetahuan mengenai
kesehatan reproduksi.
38. Melalui youth forum saya menjadi tahu
bahwa memahami diri sendiri merupakan
proses untuk mengetahui potensi yang
dimiliki untuk dapat dikembangkan demi
meraih prestasi.
39. Dengan mengikuti youth forum saya
mengetahui hak dan peran antara laki-laki
dan perempuan dalam kesetaran gender
sehingga dapat saling menghormati satu
sama lain.
40. Youth forum mengajarkan saya
memahami kesetaran gender yang
bermanfaat untuk menghindarkan
perilaku tindak kekerasan terhadap
perempuan.
107
Motivasi
No. Pernyataan Tidak Kurang Setuju Sangat
Setuju Setuju Setuju
47. Youth forum menumbuhkan keinginan
saya untuk menjadi peer educator agar
memiliki pengetahuan yang lebih tentang
kesehatan reproduksi remaja.
48. Saya memiliki keinginan yang kuat untuk
menjadi peer educator karena remaja
membutuhkan informasi mengenai
kesehatan reproduksi agar terhindar dari
perilaku yang beresiko.
49. Saya terdorong menjadi peer educator
karena remaja merupakan kelompok yang
rentan terhadap pergaulan bebas sehingga
membutuhkan informasi mengenai
kesehatan reproduksi.
50. Saya memiliki keinginan yang kuat untuk
Menjadi peer educator karena ingin
menyebarluaskan informasi mengenai
kesehatan reproduksi yang bermanfaat
untuk remaja.
51. Saya memiliki keinginan yang kuat untuk
menjadi peer educator karena ingin
dihormati dan dihargai dalam lingkungan.
109
Sumber : SPSS 20
Status
Statistics
Valid 50 50 50 50 50 50 50 50
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.86 2.80 2.46 2.58 2.70 2.48 2.58 2.58
KAP2
KAP3
KAP4
KAP5
KAP6
KAP7
Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Valid 50 50 50 50 50 50 50 50 50
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.58 2.62 2.34 2.46 2.50 2.42 2.44 2.52 2.48
P1
P2
P3
P4
P5
P6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
P7
P8
P9
Statistics
Valid 50 50 50 50 50 50 50 50
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.54 2.52 2.54 2.46 2.62 2.64 2.52 2.56
117
PKR1
PKR2
PKR3
PKR4
PKR5
PKR6
PKR7
PKR8
Statistics
PKS1 PKS2 PKS3 PKS4 PKS5 PKS6 PKS7 PKS8 PKS9 PKS10 PKS11
Valid 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.46 2.50 2.46 2.46 2.56 2.54 2.52 2.50 2.58 2.52 2.54
PKS1
PKS2
PKS3
PKS4
PKS5
PKS6
PKS7
PKS8
PKS9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Setuju 7 14.0 14.0 14.0
Kurang Setuju 16 32.0 32.0 46.0
Valid Setuju 18 36.0 36.0 82.0
Sangat Setuju 9 18.0 18.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
PKS10
PKS11
Statistics
PM1 PM2 PM3 PM4 PM5 PM6 PM7 PM8 PM9 PM10
Valid 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
N
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 2.62 2.22 2.50 2.42 2.30 2.48 2.64 2.52 2.52 2.48
PM1
PM2
PM3
PM4
PM5
PM6
PM7
PM8
PM9
PM10
Statistics
M1 M2 M3 M4 M5
Valid 50 50 50 50 50
N
Missing 0 0 0 0 0
Mean 2.82 2.60 2.50 2.56 2.42
125
M1
M2
M3
M4
M5
LAMPIRAN 10
ANTI IMAGE MATRICES
KEMAMPUAN AGEN PERUBAHAN
Anti-image Matrices
127
128
LAMPIRAN 11
ANTI IMAGE MATRICES
PENGETAHUAN
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
P1 .344 .016 -.123 -.057 -.069 -.128 -.024 -.017 .054
P2 .016 .288 .080 -.044 -.028 -.056 -.161 -.150 .001
P3 -.123 .080 .283 .041 .015 -.006 -.120 -.064 -.106
P4 -.057 -.044 .041 .398 .082 -.011 -.108 -.106 -.078
Anti-image Covariance P5 -.069 -.028 .015 .082 .282 .097 -.054 -.077 -.160
P6 -.128 -.056 -.006 -.011 .097 .388 -.014 -.034 -.106
P7 -.024 -.161 -.120 -.108 -.054 -.014 .374 .120 .057
P8 -.017 -.150 -.064 -.106 -.077 -.034 .120 .301 .031
P9 .054 .001 -.106 -.078 -.160 -.106 .057 .031 .223
a
P1 .877 .051 -.395 -.154 -.221 -.351 -.067 -.053 .194
a
P2 .051 .802 .281 -.131 -.099 -.168 -.492 -.510 .004
a
P3 -.395 .281 .821 .121 .054 -.017 -.367 -.220 -.420
a
P4 -.154 -.131 .121 .877 .245 -.029 -.281 -.306 -.263
a
Anti-image Correlation P5 -.221 -.099 .054 .245 .787 .292 -.168 -.265 -.638
a
P6 -.351 -.168 -.017 -.029 .292 .874 -.038 -.100 -.361
a
P7 -.067 -.492 -.367 -.281 -.168 -.038 .779 .358 .196
a
P8 -.053 -.510 -.220 -.306 -.265 -.100 .358 .818 .120
a
P9 .194 .004 -.420 -.263 -.638 -.361 .196 .120 .771
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
129
LAMPIRAN 12
ANTI IMAGE MATRICES
PERSEPSI KERENTANAN
Anti-image Matrices
PKR1 PKR2 PKR3 PKR4 PKR5 PKR6 PKR7 PKR8
PKR1 .378 -.117 -.061 .055 .041 -.122 -.092 .048
PKR2 -.117 .273 .018 -.086 .008 -.040 -.008 -.125
PKR3 -.061 .018 .440 -.114 -.061 -.021 .013 -.060
PKR4 .055 -.086 -.114 .305 -.040 -.057 -.085 .052
Anti-image Covariance
PKR5 .041 .008 -.061 -.040 .271 -.094 -.113 -.046
PKR6 -.122 -.040 -.021 -.057 -.094 .303 .047 -.039
PKR7 -.092 -.008 .013 -.085 -.113 .047 .278 -.076
PKR8 .048 -.125 -.060 .052 -.046 -.039 -.076 .379
a
PKR1 .859 -.365 -.149 .162 .128 -.361 -.284 .127
a
PKR2 -.365 .893 .052 -.297 .031 -.137 -.030 -.388
a
PKR3 -.149 .052 .937 -.311 -.176 -.057 .036 -.146
a
PKR4 .162 -.297 -.311 .894 -.138 -.189 -.291 .153
Anti-image Correlation a
PKR5 .128 .031 -.176 -.138 .900 -.328 -.412 -.145
a
PKR6 -.361 -.137 -.057 -.189 -.328 .905 .163 -.114
a
PKR7 -.284 -.030 .036 -.291 -.412 .163 .886 -.235
a
PKR8 .127 -.388 -.146 .153 -.145 -.114 -.235 .903
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
130
LAMPIRAN 13
TABEL ANTI IMAGE MATRICES
PERSEPSI KESERIUSAN
Anti-image Matrices
PKS1 PKS2 PKS3 PKS4 PKS5 PKS6 PKS7 PKS8 PKS9 PKS10 PKS11
PKS1 .285 .029 -.009 .036 -.025 -.035 -.051 -.051 -.054 -.062 .004
PKS2 .029 .235 .098 .025 -.080 -.064 -.047 -.030 -.002 -.093 -.048
PKS3 -.009 .098 .227 .040 -.076 -.077 .021 -.022 -.060 -.068 -.072
PKS4 .036 .025 .040 .277 -.026 -.067 -.034 -.032 -.057 -.049 -.046
PKS5 -.025 -.080 -.076 -.026 .274 -.006 -.045 -.035 -.058 .045 .072
Anti-image Covariance PKS6 -.035 -.064 -.077 -.067 -.006 .260 .041 -.079 .025 .003 .002
PKS7 -.051 -.047 .021 -.034 -.045 .041 .172 .012 -.032 .007 -.088
PKS8 -.051 -.030 -.022 -.032 -.035 -.079 .012 .243 .040 -.056 -.013
PKS9 -.054 -.002 -.060 -.057 -.058 .025 -.032 .040 .228 -.005 -.028
PKS10 -.062 -.093 -.068 -.049 .045 .003 .007 -.056 -.005 .269 .027
PKS11 .004 -.048 -.072 -.046 .072 .002 -.088 -.013 -.028 .027 .178
a
PKS1 .953 .112 -.035 .127 -.091 -.129 -.232 -.195 -.211 -.225 .018
a
PKS2 .112 .879 .424 .097 -.317 -.260 -.234 -.124 -.011 -.371 -.235
a
PKS3 -.035 .424 .869 .160 -.305 -.319 .104 -.096 -.263 -.277 -.360
a
PKS4 .127 .097 .160 .944 -.093 -.250 -.155 -.122 -.226 -.180 -.208
a
PKS5 -.091 -.317 -.305 -.093 .911 -.024 -.205 -.136 -.232 .165 .327
a
Anti-image Correlation PKS6 -.129 -.260 -.319 -.250 -.024 .920 .194 -.314 .102 .012 .011
a
PKS7 -.232 -.234 .104 -.155 -.205 .194 .908 .060 -.161 .034 -.504
a
PKS8 -.195 -.124 -.096 -.122 -.136 -.314 .060 .946 .168 -.217 -.064
a
PKS9 -.211 -.011 -.263 -.226 -.232 .102 -.161 .168 .943 -.020 -.140
a
PKS10 -.225 -.371 -.277 -.180 .165 .012 .034 -.217 -.020 .925 .122
a
PKS11 .018 -.235 -.360 -.208 .327 .011 -.504 -.064 -.140 .122 .889
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
131
LAMPIRAN 14
TABEL ANTI IMAGE MATRICES
PERSEPSI MANFAAT
Anti-image Matrices
PM1 PM2 PM3 PM4 PM5 PM6 PM7 PM8 PM9 PM10
PM1 .220 -.036 -.049 .031 -.069 -.037 .024 -.089 -.088 -.017
PM2 -.036 .270 -.021 -.056 -.001 -.036 -.044 .007 -.030 -.021
PM3 -.049 -.021 .223 .020 -.016 -.029 -.089 .054 .058 -.121
PM4 .031 -.056 .020 .256 -.008 -.078 -.097 .020 -.026 -.036
PM5 -.069 -.001 -.016 -.008 .438 -.055 -.028 .034 .048 -.075
Anti-image Covariance
PM6 -.037 -.036 -.029 -.078 -.055 .251 .006 -.082 -.042 .061
PM7 .024 -.044 -.089 -.097 -.028 .006 .199 -.056 -.050 .047
PM8 -.089 .007 .054 .020 .034 -.082 -.056 .283 .005 -.088
PM9 -.088 -.030 .058 -.026 .048 -.042 -.050 .005 .380 -.053
PM10 -.017 -.021 -.121 -.036 -.075 .061 .047 -.088 -.053 .258
a
PM1 .920 -.149 -.222 .131 -.221 -.159 .113 -.355 -.305 -.072
a
PM2 -.149 .968 -.085 -.215 -.002 -.140 -.192 .026 -.092 -.080
a
PM3 -.222 -.085 .878 .084 -.052 -.122 -.420 .216 .197 -.505
a
PM4 .131 -.215 .084 .915 -.024 -.308 -.432 .072 -.084 -.140
a
PM5 -.221 -.002 -.052 -.024 .954 -.167 -.093 .097 .118 -.223
Anti-image Correlation a
PM6 -.159 -.140 -.122 -.308 -.167 .926 .026 -.308 -.137 .241
a
PM7 .113 -.192 -.420 -.432 -.093 .026 .893 -.235 -.181 .206
a
PM8 -.355 .026 .216 .072 .097 -.308 -.235 .902 .015 -.327
a
PM9 -.305 -.092 .197 -.084 .118 -.137 -.181 .015 .938 -.169
a
PM10 -.072 -.080 -.505 -.140 -.223 .241 .206 -.327 -.169 .877
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
132
LAMPIRAN 15
TABEL ANTI IMAGE MATRICES
MOTIVASI
Anti-image Matrices
M1 M2 M3 M4 M5
PENDIDIKAN :
Yossi Mardiawati