Seminar Diah
Seminar Diah
PENDAHULUAN
media baru (media sosial) yang sering digunakan oleh sejumlah orang
untuk berkomunikasi.
berkenalan dengan teman baru, bertemu kawan lama, berkawan lintas usia
sosial seperti Facebook, Twitter, Path, BBM dan masih banyak lagi.
1
2
data terakhir yang bersumber dari BCG REPORT : The internet’s New
berjumlah 33 juta dan pada tahun 2015 naik hingga 100 juta. Dengan
sosial sendiri yang awalnya sering dipakai oleh remaja dan dewasa kini
hal yang kita alami harus dibagikan kepada khalayak atau cukup di simpan
sebagai privasi. Etika sosial media tidak jauh berbeda dengan etika di
Pada akhir tahun 2009 dari Kasus Prita Mulyasari terpidana akibat
dengan UU ITE, Pasal 27 ayat 3 serta Pasal 310 dan 311 K UHP. Pada 29
Desember 2009, Prita akhirnya divonis bebas oleh Pengadilan Negeri (PN)
kasus tersebut kita harus banyak belajar bahwa harus lebih berhati-hati
memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2),
ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
miliar rupiah).
alquran dia tidak mampu menjawab sehingga pihak FUIS meresa tidak
09 Oktober 2015 yang disangkakan pada pasal 28 ayat (2) UU ITE dan
pasal 45 ayat (2) UU ITE dengan ancaman penjara paling lama 6 tahun dan
Dari contoh kasus di atas, hendaknya kita selektif dan bijak dalam
konteks pribadi, sehingga privasi menggenai diri kita tidak di ketahui oleh
orang lain, pintar dalam penggunaan kata-kata dan berbahasa yang sopan
dan juga beretika, serta hindari konten unsur sara dan pornografi sehingga
Gambar 1
Gambar tersebut merupakan kata bagian akhir dari iklan layanan
masyarakat “etika dalam bermedia sosial”, yang mengatakan bahwa santun
bermedia sosial.
6
ke media sosial dan lebih selektif dalam penggunaan kata-kata agar terhindar dari
yang sifatnya isu sara, selain merugukan kita, penggunaan kata-kata yang kurang
baik juga dapat menjerumuskan kita kedalam pelaku tindak pidana dan dapat
dihukum sesuai dengan peraturan, seperti yang terjadi pada contoh kasus
sebelumnya.
Gambar 2.
Gamabar penutup pada iklan layanan masyarakat “etika dalam bermedia
sosial” menggunakan Tagline Menuju masyarakat informasi Indonesia
mengunakan media sosial agar kita bisa terhindar dari tindak tindakan
pada media sosial tidak sesuai dengan kode etik dan menggangu ketertiban
iklan yang ideal menurut Kotler (2000), pesan iklan juga harus menarik
pada kalender event dan atas pesanan dari pihak klien yang bukan lembaga
sasaran selain itu pemilihan stasiun televisi yang memiliki jangkauan luas
mengunakan bahasa yang santun dan spokesperson berupa anak muda agar
melalui Iklan Layanan Masyarakat Etika Dalam Bermedia Sosial dan dan
Dalam makalah ini, terdiri dari lima bab. Secara umum bab-bab tersebut
penulisan.
pendekatan, metode penelitian, sifat penelitian, bahan penelitian dan unit analisis,
populasi dan sampel, hipotesis riset, model analisis, operasional variable, teknik
pengumpulan data, uji reliabilitas, uji validitas, teknik analisis data, analisis dan
BAB II
KERANGKA TEORI
2. Strategi Komunikasi
3. Media Sosial
harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan
kehidupan umum. Iklan layanan masyarakat adalah salah satu upaya untuk
penelitian ini, maka iklan layan sangat berperan penting dalam mempersuasi
13
profit dimana iklan tersebut tidak dikenakan biaya. Iklan layanan masyarakat
yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keserasisan
yang tidak/kurang baik menjadi lebih baik. Tugas utama suatu iklan layanan
konsep yang baik dan diperlukan pengetahuan yang luas, yaitu kemampuan
mengkaji dan memilih data tentang audience dan tema yang hangat
program khusus.
masyarakat adalah topik pokok atau selling points yang ingin dituju
15
harus berpusat pada topik atau dimensi program yang sangat penting
bagi klien.
kampanye dipublikasikan.
2. Membujuk (Persuading)
16
Iklan yang efektif ialah yang dapat membujuk calon konsumen untuk
3. Mengingatkan (reminding)
Iklan dapat membuat suatu merek tetap segar dalam ingatan konsumen dan
memberikan nilai tambah (adding value). Nilai tambah atas produk atau
dan informatika sejalan dengan Philp kotler dalam Durianto (2003) karena
iklan layanan masyarat etika dalam bermedia sosial agar masyarat dapat
adalah:
Berwawasan nasional.
Iklan komersial juga merupakan iklan yang menawarkan barang dan jasa.
18
- Iklan strategis.
- Iklan Tektis.
Iklan Layanan Masyarakat sering disebut iklan sosial yang tidak bertujuan untuk
menawarkan barang dan jasa, sedangkan Iklan komersial juga merupakan iklan
disampaikan.
penyampain pesan yang dibuat melalui iklan ini bertujuan untuk mengajak
gunakan media sebagai tempat menyebarkan isu sara, sehingga terciptanya tagline
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mecapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah
(Effendi, 2013:32).
strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi
mulai dari komunikator, pesan, saluran, penerima sampai pada pengaruh (efek)
adalah siapa yang berkata apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa
akibatnya (who, says what, through what channel, to whom, and what effect).
Model ini banyak dikenal sebagai Formula Laswel yang merupakan model
b. Pesan.
Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
media massa.
Komunikan atau khalayak adalah pihak yang menjadi penerima pesan yang
dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa pula
e. Efek.
Efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan
mengenai efek pesan pada khalayak. Yaitu apakah dampak dari pembuat iklan
sederhana, tetapi jika dikaji lebih jauh, pertanyaan ”efek apa yang diharapkan”
secara implisit mengandung pertanyaan lain yang perlu dijawab dengan seksama,
yaitu :
Media massa periodik (elektronik : TV, Radio dan Film) dan (Cetak :
Saluran Komunikasi Non Media Massa yaitu Manusia dan Benda (telpon
dan Surat)
1. Mengenal Khalayak
suatu program.
2. Menyusun pesan
strategi ialah menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi. Syarat
3. Menetapkan Metode
23
kemantapan isi pesan yang diselaraskan dengan kondisi khalayak namun juga
dari dua aspek yaitu: menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk
(face to face) dan media massa. Jika sasarannya hanya terdiri dari beberapa
tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Dalam merumuskan strategi
isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki forum dan dunia virtual.
hanya untuk satu orang contohnya pesan melalui intrnet, pesan-pesan yang
jenis seperti facebook, twitter, Path, instagram, youtube bolgger, dan dari
semua jenis media sosial mempunyai karakter dan berbeda dan berda pula
dibina
MEDIA MASSA
- Tidak komersil
- Tidak bersifat keagamaan
- Tidak bersifat politis
- Berwawasan nasional
- Diperuntukan untuk semua lapisan
masyarakat
MASYARAKAT
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Holistik
Type 1 Type 3
(unit analisis tunggal)
Terpancang
Type 2 Type 4
(unit multi analisis)
Keterangan :
untuk mengupas dan memahami pemasalahan yang sedang diteliti, untuk itu
dibutuhkan metode penelitian yang tepat dan sesuai agar apa yang diteliti
dapat dikaji dengan baik dan relevan dengan tujuan penelitian. Metode
30
Pendekatan Kualitatif.
komperhensif.”
sedalam-dalamnya .
studi kasusnya.”
32
belakang penelitian.
penelitian ini, penulis mendapatkan informasi dari Divisi PPID pejebat pengelolah
mengumpulkan data.”
penggumpulan data dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder”
1. Data Primer
observasi”
2. Data Sekunder