7 Materi RPP Pembelajaran Kur13 Edit Syahril 290914
7 Materi RPP Pembelajaran Kur13 Edit Syahril 290914
MATERI PELATIHAN 7.
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
BIDANG KEAHLIAN
1. TEKNOLOGI DAN REKAYASA
2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
PENGENALAN MATERI
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan
proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan
berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung
jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional
dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, serta pendekatan pembelajaran dan penilaian pada
Kurikulum 2013.
Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan
masa depan;
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses,
dan Standar Penilaian;
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD;
4. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik;
5. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, DL); dan
6. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
Bahan diskusi kelompok dan tugas menggunakan Lembar Kerja (LK ...)
MATERI PELATIHAN 7.
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. KONSEP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan perencanaan tatap muka untuk satu
atau beberapa pertemuan yang memuat prinsip-prinsip pedagogis secara tertulis untuk
direalisasikan dalam kegiatan pembelajaran sehingga peserta didik memperoleh pengalaman
belajar yang efektif dalam mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Mengacu pada Standar Proses Permendikbud Nomor 65 tahun 2013, komponen RPP
merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi
pembelajaran atau tema tertentu sesuai dengan silabus.
Komponen RPP mencakup: (1) identitas sekolah/nama satuan pendidikan, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi;
(5) tujuan pembelajaran; (6); materi pembelajaran (7) pendekatan, model dan metode; (8)
media/alat, bahan, dan sumber belajar. (9) langkah-langkah pembelajaran; dan (10) penilaian
hasil pembelajaran.
B. DESKRIPSI
Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru
tersebut mengajar. Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun
pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan.
RPP disusun agar proses pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh masing-masing guru atau kelompok guru mata
pelajaran tertentu yang difasilitasi dan disupervisi oleh kepala sekolah atau guru senior yang
ditunjuk oleh kepala sekolah, atau melalui MGMP antar sekolah atau antar wilayah yang
dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan.
Dalam mengembangkan atau menyusun RPP, guru harus memperhatikan silabus dan buku
teks peserta didik dalam menyiapkan materi pembelajaran dan buku guru dalam merencanakan
kegiatan pembelajaran.
Komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini..
A. Kompetensi Inti
1. _______________
2. _______________
3. _______________
4. _______________
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
Indikator: __________________ *)
2. _____________ (KD pada KI-2)
Indikator: __________________ *)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
(rincian dari Materi Pokok)
E. Model, Pendekatan, dan Metode
F. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Pembelajaran/Rancangan Pertemuan
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit),
dan pertemuan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk penilaian dan instrumen
3. Pedoman penskoran
NIP NIP
*) Indikator KD dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dirumuskan.
Keterangan:
KD 3.1 Menerapkan konsep listrik yang berkaitan dengan gejala fisik arus dan potensial listrik
Berdasarkan KD tersebut, “Menerapan” adalah dimensi proses kognitif level C3, sedangkan
pernyataan “konsep listrik yang berkaitan dengan gejala fisik arus dan potensial listrik”adalah
dimensi pengetahuan bentuk konseptual.
Indikator
Mengilustrasikan proses terbentuknya muatan dan besaran muatan listrik pada suatu
bahan penghantar;
Menentukan formulasi besaran arus listrik pada suatu bahan penghantar; dan
Mengilustrasikan terbentuknya potensial listrik.
KD-4.1 Mendemonstrasikan konsep listrik yang berkaitan dengan gejala fisik arus listrik dan
potensial listrik. Berdasarkan KD tersebut, “Mendemonstrasikan” adalah dimensi keterampilan
konkrit pada gradasi mencoba.
Indikator
Melakukan eksperimen untuk mengukur besaran arus listrik pada bahan penhantar listrik;
dan
Melakukan eksperimen untuk menentukan besaran potensial listrik
b. Kegiatan Inti
Merupakan kegiatan yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, antara peserta
didik dan guru, lingkungan, dan sumber belajar.
Kegiatan Inti merupakan pemaduan model belajar dan pendekatan saintifik melalui
kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengumpulkan informasi/mencoba,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan (5M) disesuaikan dengan karakteristik pernyataan
KD dari mata pelajaran masing-masing. Kegiatan 5M tersebut tidak harus terjadi sekaligus
pada satu kali pertemuan, tetapi disesuaikan dengan karakteristik materi yang sedang
dibahas. Pemaduan antara sintaks model dan aktivitas saintifik telah dilakukan dalam
bentuk matrik perancah, hasil pemaduan tersebut tinggal dipindahkan kedalam format
RPP pada komponen kegiatan inti yang berisikan aktivitas guru dan peserta didik.
Dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru harus memperhatikan perkembangan sikap
peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2, antara lain mensyukuri karunia
Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, dan menghargai pendapat
orang lain.
c. Kegiatan Penutup
Berisi kegiatan antara lain membuat rangkuman/simpulan pelajaran, refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan, serta merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk tugas kelompok dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia;
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah; dan
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya
untuk dipergunakan sebagai aturan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan
pengukuran listrik
1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam melaksanakan
pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung
jawab dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik.
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan
masalah perbedaan konsep berpikir dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan
pengukuran listrik
2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik
3.1 Menerapkan konsep listrik yang berkaitan dengan gejala fisik arus dan potensial listrik
Indikator
Mengilustrasikan proses terbentuknya muatan dan besaran muatan listrik pada
suatu bahan;
Menentukan formulasi besaran arus listrik pada suatu bahan penghantar; dan
Mengilustrasikan terbentuknya potensial listrik.
4.1 Mendemonstrasikan konsep listrik yang berkaitan dengan gejala fisik arus listrik dan
potensial listrik
Indikator
Melakukan eksperimen untuk mengukur besaran arus listrik pada bahan penghantar
listrik; dan
Melakukan eksperimen untuk mengukur nilai besaran potensial listrik pada suatu
bidang.
C. Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan pemberian fasilitas belajar di Laboratorium Dasar Listrik, peserta didik mampu
1. Melalui diskusi mengilustrasikan proses terbentuknya muatan dan besaran muatan listrik pada
suatu bahan secara faktual dan konseptual secara jujur dan bertanggung jawab;
2. Melalui pengamatan dan diskusi menentukan formulasi besaran arus listrik pada suatu bahan
penghantar secara konseptual dengan jujur dan beratnggung jawab;
3. Melalui diskusi mengilustrasikan terbentuknya potensial listrik secara faktual dan konseptual
dengan jujur dan bertanggung jawab;
4. Melalui eksperimen mengukur besaran arus listrik pada bahan penhantar listrik secara
prosedural dengan kerjasama dan santun; dan
5. Melalui eksperimen menentukan besaran potensial listrik secara prosedural dengan kerjasama
dan santun.
D. Materi Pembelajaran
1. Konsep dan deskripsi muatan listrik;
2. Konsep dan deskripsi arus listrik;
3. Konsep dan deskripsi potensial listrik;
4. Besaran arus listrik; dan
5. Besaran potensial listrik.
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Ketua kelas memimpin doa pada saat pembelajaran akan dimulai 10
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik baik menit
berbentuk kemampuan proses maupun kemampuan produk
.Guru menjelaskan manfaat penguasan kompetensi dasar ini sebagai modal
awal untuk menguasai pasangan kompetensi dasar lainnya yang tercakup
dalam mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik
Menjelaskan pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.serta
metodanya.
Kegiatan Inti 1. ORIENTASI MASALAH (Mengamati) 350
Guru menanyakan kepada siswa tentang fenomena alam yang ditampilkan guru menit
terkait fenomena gaya elektrostatis dan muatan listrik melalui gambar/bahan
tayang.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Peserta didik memperhatikan permasalahan yang diberikan guru tentang
fenomena alam terkait dengan gaya elektrostatis dan muatan listrik.
Guru menugaskan peserta didik membaca berbagai jenis infromasi tentang gejala
fisik dan formulasi besaran arus listrik dan terbentuknya potensial listrik pada buku
siswa dan sumber lainnya.
Peserta didik secara individu membaca konsep arus dan potensial listrik dan
kemudian mendiskusikan dengan teman sekelompoknya untuk mengidentifikasi
permasalahan fenomena gaya elektrostatik dan muatan listrik.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Peserta didik menyajikan hasil pencariannya hasil eksperimennya
Peserta didik memberikan tanggapan terhadap kelompok penyaji.
Penutup 1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih ragu dan melaksanakan evaluasi 90
2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan hal-hal yang diragukan Menit
sehingga informasi menjadi benar dan tidak terjadi kesalah pahaman terhadap
materi.
3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru
4. Guru melaksanakan penilaian pengetahuan melalui tes tertulis dengan waktu
maksimal 60 menit, dan seluruh peserta didik mengerjakan tes tertulis.
5. Guru member tugas untuk pertemuan selanjutnya
6. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap
belajar.
b. Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
IndikatorPenilaianSikap:
Kerjasama
1) Aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
2) Tidak mendominasi kegiatan kelompok
3) Tidakmelakukankegiatanlain selain tugas kelompok
4) Tidakmembuatkondisikelompokmenjaditidakkondusif
Jujur
1) Menyampaikansesuatuberdasarkankeadaan yang sebenarnya
2) Tidakmenutupikesalahan yang terjadi
3) Tidakmencontekataumelihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkansumberbelajardari yang dikutip/dipelajari
TanggungJawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusikelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah.
4) Mengerjakantugassesuai yang ditugaskan
Santun
1) Berinteraksi dengan teman secara ramah
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4) Berperilaku sopan
Nilai akhir sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
1) Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 4
2) Baik jika memperoleh nilai akhir 3
3) Cukup jika memperoleh nilai akhir 2
4) Kurang jika memperoleh nilai akhir 1
2. Penilaian Pengetahuan
a. Kisi-kisi dan Soal
Kompetensi
Indikator Indikator Soal Jenis Soal Soal
Dasar
3.1 3.1.1
Menerapkank Mengilustrasikan Siswadapatmendes Testertulis 1. Deskrisikan bagaimana
onseplistrik proses terbentuknya kripsikan bentuk proses terbentuknya
yang muatan dan besaran terbentuknya Essay muatan listrik postif
berkaitandeng muatan listrik pada muatan dan dan negatif pada suatu
angejalafisikar suatu bahan besaran muatan bahan dan nilai
usdanpotensia listrik pada suatu besarannya!
llistrik benda. 2. Tentukan sifat gaya
3.1.2 elektrostatik pada
Menentukan Siswa dapat benda bermuatan dan
formulasi besaran menentukan formulasi besarannya!
arus listrik pada formulasi besaran 3. Tentukan formulasi
suatu bahan arus listrik besaran arus listrik
penghantar pada suatu bahan
penghantar!
3.1.3 4. Deskrisikan bagaimana
Mengilustrasikan proses terbentuknya
terbentuknya Siswa dapat potensial listrik dan
potensial listrik mendeskrisikan nilai besarannya!
terbentuknya
muatan dan
besaran potensial
listrik.
b. Opsi Jawaban
Nomor Opsi Langkah Jawaban Soal Jumlah opsi
Soal jawaban
1. Dalam suatu atom ataubenda, apabila jumlah muatan positif (berasaldari 7
proton) sama dengan muatan negatif (berasal dari elektron), maka atom
atau benda tersebut tidak bermuatan (netral).
Elektron bebas suatu atom atau bendadapat berpindah, maka dalam suatu
atom bias terjadi jumlah muatan positif (proton) tidak sama dengan jumlah
muatan negatif (elektron).
Muatan listrik yang dibawa oleh setiap elektron, -e = - 1,602x10-19 C
Berpindahnya elektron bebas dapat disebabkan berbagai cara yaitu mekanik,
induksi elektromagnetik, dan cara kimiawi.
Jika jumlah muatan positif lebih banyak dibandingkan jumlah muatan
negatifnya maka benda tersebut akan bermuatan positif.
Jika jumlah muatan negatif lebih banyak dibandingkan jumlah muatan
positifnya maka benda tersebut akan bermuatan negatif
Muatan listrik diukur dalam satuan coulomb (C), di mana 1 Coulomb sama
dengan jumlah muatan yang dimiliki oleh 6,24 x 1018 elektron
2. Gaya elektrostatik yang merupakan tarikan atau tolakan ini pertama kali 4
diselidiki oleh seorang fisikawan besar Perancis bernama Charles Coulomb
(1736 1806).
Fisikawan tersebut menemukan bahwa gaya antara muatan listrik bekerja
sepanjang garis yang menghubungkan keduanya dengan nilai yang
sebanding dengan besaran kedua muatan dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya.
Hasil pengamatan ini melahirkan hukum Coulomb yang secara matematis
ditulis sebagai berikut:
Di mana:
F = gaya coulomb (dalam satuan newton),
Ql, Q2 = muatan masing-masing partikel (dalam satuan Coulomb),
r = jarak antara kedua muatan (dalam satuan meter),
k = tetapan elektrostatis untuk ruang hampa(9.109 N.m2/C2)
3. Arus listrik adalah gerakan muatan listrik di dalam suatu penghantar pada 6
satu arah akibat pengaruh gaya dari luar.
Gerakan elektron pada suatu benda selama periode waktu tertentu akan
menimbulkan suatu energi yang kemudian disebut sebagai arus listrik . Aliran
satu Coulomb per detik sama dengan satu amper.
Sebagai gambaran yang lebih nyata tentang konduksi pada konduktor yang
terbuat dari bahan tembaga kurang lebih ada 8,5x1028 konduksi elektron
yang dapat bergerak bebas per meter kubik. Muatan yang dibawa oleh
setiap elektron, -e = - 1,602x10-19 C, sehingga arus sebesar satu ampere
dapat terjadi jika ada 6,24x1018 elektron per detik bergerak melewati
penampang konduktor tersebut.
Jika, n adalah jumlah elektron bebas pada setiap meter kubik penghantar, v
adalah kecepatan aksial perge-rakan elektron dalam meter/detik, A adalah
luas penampang penghantar, e adalah besarnya muatan setiap elektron,
maka volume penghantar yang dilalui oleh pergerakan elektron pada waktu
dt adalah : v.A.dt dan jumlah elektron yang bergerak dalam volume tersebut
adalah : n.v.A.dt
Jadi besarnya muatan yang menembus penampang penghantar dalam waktu
dt adalah dq = n.v.A.e.dt
Perolehan skor peserta didik untuk setiap nomor soal, sebagai berikut:
1) Mengemukakan bagaimana proses terbentuknya muatan listrik postif dan negatif pada
suatu bahan
a) Jika menjawab 7opsi dengan benar skor 4
b) Jika menjawab 5opsi dengan benar skor 3
c) Jika menjawab 3opsi dengan benar skor 2
d) Jika menjawab 2opsi dengan benar skor1
3. Penilaian Keterampilan
Instrumen dan Rubrik Penilaian Eksperimen di Laboratorium Listrik Dasar
Aspek
Nama Bekerja Pengolahan Pelaporan
No. Bekerja Nilai
Siswa/Kelompok sesuai Data Hasil
dengan aman
Prosedur Eksperimen Pekerjaan
1
2
3
Rubrik Penilaian:
Peserta didik mendapat skor:
4 = jika empat indikator terlihat.
3 = jika tiga indikator terlihat.
2 = jika dua indikator terlihat.
1 = jika satu indikator terlihat.
Rumus Nilai:
Jumlahskor yang di peroleh
Nilai = X 4 = _______
16
LK- ...
Tujuan :
Melalui kegiatan telaah RPP, peserta mampu mengembangkan RPP yang menerapkan pendekatan
saintifik dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan RPP.
Petunjuk Kerja:
1. Kerjakan tugas ini secara kelompok. Kelompok pada tugas ini sama dengan kelompok
penyusun RPP.
2. Siapkan RPP dari kelompok lain yang akan ditelaah.
Langkah Kerja:
1. Pelajari format telaah RPP. Cermati maksud dari setiap aspek dalam format.
2. Cermati RPP hasil kelompok lain yang akan ditelaah.
3. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP.
4. Berikan catatan khusus atau alas an Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP.
5. Berikan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada kolom
yang tersedia.
Jumlah Skor
R-4.1
RUBRIK PENILAIAN TELAAH RPP
Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta lain dan
digunakan fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masing-masing peserta. Selanjutnya nilai
RPP dimasukan kedalam nilai portofolio peserta.
MataPelajaran
Peringkat Nilai
Amat Baik(AB) 90<Ab≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70
F. LATIHAN
Buatlah RPP seperti yang telah dipelajari
SatuanPendidikan :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Topik :
AlokasiWaktu :
A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
E. Pendekatan. Model dan Metode Pembelajaran
F. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
Kegiatan Inti
Penutup
.............................. ..............................
MATERI PELATIHAN 8.
PRINSIP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. KEGIATAN PENDAHULUAN
Dalam kegiatan pendahuluan, guru
1. menyiapkan pesertadidik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
2. memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal,nasional
dan internasional;
3. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
4. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
5. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
B. KEGIATAN INTI
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau
inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan
jenjang pendidikan.
1. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, makasalah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi
mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh
aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorongs iswa untuk
melakuan aktivitas tersebut.
2. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteristik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini
memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajardalam domain keterampilan. Untuk
memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk
menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun
kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya
berbasis pemecahan masalah (problem based learning, project based learning).
3. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub-topik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga
penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang
menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahanmasalah (problem based learning,
project based learning).
C. KEGIATAN PENUTUP
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun
kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
1. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yangdiperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung;
2. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
3. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok; dan
4. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan diatas merupakan prinsip secara umum, berlaku
untuk semua mata pelajaran.
LK-4.2
PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Peer-teaching)
PETUNJUK
Kompetensi: Mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik
Tujuan :
1. Melalui kegiatan peer-teaching, peserta pelatihan mampu melaksanakan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai; dan
2. Melalui kegiatan peer-teaching, peserta pelatihan mampu menilai pelaksanaan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai.
Petunjuk Kerja:
1. Anda perlu menyiapkan format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran dalam bentuk cetak (hard
copy) atau file (softcopy) sebanyak tampilan peer-teaching;
2. Bila format yang akan digunakan berbentuk cetak, penyiapan format dikoordinasikan dengan
Narasumber/Fasilitator/Panitia; dan
3. Format Penialain Pelaksanaan Pembelajaran yang telah diisi dikumpulkan kepada
Narasumber/Fasilitator.
Langkah Kerja:
1. Pelajari format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran. Cermati maksud dari setiap aspek dalam
format;
2. Pelajari RPP yang akan ditampilkan oleh guru model;
3. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model;
4. Berikan tanda centang (√) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap
penyajian pembelajaran; dan
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran.
R-4.2
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan oleh pengamat untuk menilai
kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat peerteaching.
Langkah Kegiatan:
1. Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda terhadap
penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran
2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
3. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA danTIDAK
4. Tentukan Nilai menggunakan rumus sebagai berikut:
MataPelajaran
PERINGKAT NILAI
Amat Baik (AB) 90<AB≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70
DAFTAR PUSTAKA
Allen,L.(1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the Science Curriculum
Improvement Study to Identify Experimental Variables and to Recognize Change. Science
Education, 57,123-151.
Depdikbud. 2013.Permendikbud 81A. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Padilla, M.,Cronin, L., &Twiest, M.(1985).The Development and Validation of the Test of Basic
Process Skills. Paper Presented at the Annual meeting of the National Association for
Research in Science Teaching, French Lick, IN.
Quinn, M.,& George, K.D.(1975).Teaching Hypothesis Formation. Science Education, 59,289-296.
Science Education,62, 215-221.
Thiel, R., & George, D.K.(1976).Some Factors Affecting the use of the Science Process Skill of
Prediction by Elementary School Children. Journal of Research in Science Teaching, 13,155-
166.
Tomera, A.(1974).Transfer and Retention of Transfer of the Science Processes of Observation and
Comparisonin Junior High School Students. Science Education, 58,195-203.
Ibrahim, Muslimin. 2005. Asesmen Berkelanjutan: Konsep Dasar, Tahapan Pengembangan dan
Contoh. Surabaya:UNESA University Press Anggota IKAPI
Coutinho, M., & Malouf, D.(1993).Performance Assessment and Children with Disabilities: Issuesand
Possibilities. Teaching Exceptional Children,25(4),63–67.
Cumming, J. J., &Maxwell, G. S. (1999).Contextualizing Authentic Assessment. Assessment in
Education,6(2),177–194.
Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses dan Produk Dalam
Pembelajaran yang Berbasis Kompetensi (Makalah Disampaikan pada In House Training
(IHT) SMK N1 Kuta Utara). Singaraja:Universitas Pendidikan Ganesha
Gatlin, L., & Jacob, S. (2002). Standards-Based Digital Portfolios: A Component of Authentic
Assessmentfor PreserviceTeachers. Actionin Teacher Education,23(4),28–34.
Grisham-Brown, J., Hallam, R., & Brookshire, R. (2006).Using Authentic Assessment to Evidence
Children's Progress Toward Early Learning Standards. Early Childhood Education Journal,
34(1),45–51.
Salvia,J., & Ysseldyke, J.E.(2004). Assessmentin Special and Inclusive Education (9th ed.). New York:
Houghton Mifflin.
Wiggins, G.(1993). Assessment: Authenticity, Context and Validity. Phi Delta Kappan, 75(3),200–214.
Dahar, RW., 1991. Teori-Teori Belajar. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Holiwarni, B.,dkk., 2008. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing pada Mata Pelajaran Sains untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 016 Pekanbaru Kota (Laporan Penelitian).
Lemlit UNRI, Pekanbaru.
http://darussholahjember.blogspot.com/2011/05/aplikasi-metode-discovery-learning.html (23 Field Code Changed
Mei2013).
http://ebookbrowse.com/pengertian-model-pembelajaran-discovery-learning-menurut-para-ahli-
pdf-d368189396(23Mei 2013).
http://priSMKbekasi.blogspot.com/2012/10/definisi-belajar-menurut-para-ahli.html (23 Mei 2013) Field Code Changed
Jurnal Geliga Sains 3(2),8-13,2009 Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Riau ISSN 1978-
502X.
Rizqi, 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pembelajaran Penemuan
Terbimbing (Guide-Discovery Learning) yang Mengintegrasikan Kegiatan Laboratorium
untuk Fisika SLTP Bahan Kajian Pengukuran. Tesis,UNESA (tidak dipublikasikan).
Syamsudini , 2012. Aplikasi Metode Discovery Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan
Memecahkan Masalah,Motivasi Belajar dan Daya Ingat Siswa.
Syah, M.,1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT Remaja