Anda di halaman 1dari 16

NIM / BP :

Alamat asal :

Alamat di Padang :

No Hp :

Sosial Media :

Hobby :

Moto Hidup :

Foto
Mukadimah 3x4
Assalamualaikum.wr.wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala


Identitas Pemilik nikmat yang telah diberikan dan salawat sertasalam

Nama : semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah


SAW yang telah membawa umat manusia ke jalan
Panggilan :
cahaya yang di sinari oleh Alquran dan Sunnah.
Tempat/Tgl Lahir : Terima kasih kepada semua pihak yang telah
Fak /Jurusan : membantu dalam pembuatan buku saku untuk para
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
peserta Kajian Dhuha sehingga buku ini dapat ini.Baik itu untuk mencatat ringkasan materi, catatan
diselesaikan oleh Departemen Pengembangan Wawasan amalan ibadah harian, absensi kegiatan dsb.Kami dari
Islam dengan tujuan menilai dan mengevaluasi kegiatan Qatulistiwa IslamUKK UNPberharap adik-adik semua
Kajian Dhuha baik dari segi rangkaian kegiatan yang dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya.
dilaksanakan maupun keaktifan peserta dalam kegiatan Demikian kiranya semoga buku ini
ini. bermanfaatnya.Wabillahi taufiq walhidayah,
Disini banyak hal menarik yang akan peserta Wassalamua’laikum.warahmatullahi wabarakatuh.
dapatkanyakni :Pertama,peserta akan mendapatkan
Departemen Pengembangan Wawasan Islam,
materi-materi yang luar biasa yang bisa membangitkan
Qatulistiwa Islam UKK UNP
semangat dan motivasi baik itu dalam
beribadah,perkuli-

-ahan dan kehidupan sehari-hari.Kedua, memiliki


Pertemuan Pertama
instruktur/pembimbing baru yang selalu membimbing Sudahkah saya………………….???
peserta semua dengan senang hati. Ketiga, memiliki Amalan Sudah
(√ )
sahabat-sahabat baru dari berbagai jurusan dan
Mengawali setiap kegiatan dengan “basmalah”
fakultas yang berbeda. Selain, ketiga hal tersebut, masih Mengucapkan salam kepada teman jika
banyak lagi yang akan peserta dapatkan jika mengikuti bertemu
kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. Melaksanakan sholat wajib secara rutin
Dengan adanya buku saku ini hendaknya Mengupayakan sholat berjamaah

menjadi penunjang peserta dalam mengikuti kegiatan Meluangkan waktu untuk tilawah

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Sedekah senyum 
Berpakaian rapi,sopan,bersih dan enak Sholat Rawatib
dipandang mata
Infak/sedekah

Hari/tgl : Pemateri:
Hari/tgl : Pemateri:

Pertemuan Kedua
Pertemuan Ketiga
Amalan Sudah Amalan Ket
(√ )
Sholat 5 waktu Sholat 5 waktu/hari

Tilawah/membaca Al-qur’an Tilawah 1lembar/hari

Sholat Dhuha Sholat Dhuha 2x/minggu

Sholat Tahajud Sholat Tahajud 2x/minggu

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Sholat Tahajud 2x/minggu
Sholat Rawatib 1x/hari
Sholat Rawatib 1x/hari
Infak/sedekah
Infak/sedekah

Membaca Buku Islami


Hari/tgl : Pemateri:
Hari/tgl : Pemateri:

PertemuanKeempat

Amalan Ket

Sholat 5 waktu/hari

Tilawah 1 lembar/hari

Sholat Dhuha 2x/minggu

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Membaca Buku Islami

Hari/tgl : Pemateri:

Pertemuan Kelim

Amalan Ket

Sholat 5 waktu/hari

Tilawah 1lembar/hari

Sholat Dhuha 2x/minggu

Sholat Tahajud 2x/minggu

Sholat Rawatib 1x/hari

Infak/sedekah

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
PertemuanKeenam

Amalan Ket

Sholat 5 waktu/hari

Tilawah 1lembar/hari

Sholat Dhuha 2x/minggu

Sholat Tahajud 2x/minggu

Sholat Rawatib 1x/hari

Infak/sedekah

Membaca Buku Islami


Pertemuan Ketujuh
Hari/tgl : Pemateri:

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Amalan Ket

Sholat 5 waktu/hari

Tilawah 1lembar/hari

Sholat Dhuha 2x/minggu

Sholat Tahajud 2x/minggu

Sholat Rawatib 1x/hari

Infak/sedekah

Membaca Buku Islami

Pertemuan Kedelapan
Hari/tgl : Pemateri:

Amalan Ket

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Sholat 5 waktu/hari

Tilawah 1lembar/hari

Sholat Dhuha 2x/minggu

Sholat Tahajud 2x/minggu

Sholat Rawatib 1x/hari

Infak/sedekah

Membaca Buku Islami


Kisah Teladan
Hari/tgl : Pemateri:

MEREKA YANG TERLAHIR SEBAGAI PEMIMPIN


Banyak peristiwa dalam kehidupan Rasulullah ‫ﷺ‬, empat
khalifah setelah beliau, dan sejarah-sejarah umat Islam setelah
mereka yang tidak hanya berhenti pada kajian sejarah. Rekam
jejak mereka mengajarkan nilai. Ada kajian keilmuan yang
begitu luas yang bisa dirumuskan. Terlebih dengan
berkembangnya metode penelitian modern.

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Kehidupan Rasulullah ‫ ﷺ‬dan para sahabatnya bisa dikaji dalam
ilmu psikologi, sosiologi, leadership, politik dan hubungan
internasional, bahkan kebijakan-kebijakan strategis. Di antara َ ‫ فَقَ ْد‬، ‫علَى أ َ ْه ِل بَد ٍْر فَقَا َل ا ْع َملُوا َما ِشئْت ُ ْم‬
‫غف َْرتُ لَ ُك ْم‬ َّ ‫َّللاَ أ َ ْن يَ ُكونَ قَ ِد‬
َ ‫اط َل َع‬ َّ ‫لَعَ َّل‬
pelajaran menarik dari kehidupan Nabi ‫ ﷺ‬adalah bagaimana
beliau ‫ ﷺ‬begitu lihai melihat potensi sahabatnya. Beliau ‫ﷺ‬ “Mudah-mudahan Allah telah memperhatikan ahli Badr (para
sangat advance dalam memahami karakter seseorang. sahabat yang ikut perang Badar) lalu berkata, ‘Lakukan
Kemudian memberikan peranan yang tepat kepada mereka. semaumu, sesungguhnya Aku telah mengampuni kamu’.” (HR.
Beliau sosok pemimpin cerdas yang mampu memimpin Bukhari, no. 3007).
para leader.
Kata Tsabit bin Aqram al-Anshary, “Wahai kaum muslimin,
Kepemimpinan Bukan Masalah Senioritas tunjuklah salah seorang di antara kalian (untuk jadi
pemimpin)!”
Rasulullah ‫ ﷺ‬mengajarkan umatnya, kepemimpinan bukan
masalah senioritas. Dan beliau ‫ ﷺ‬berhasil menransfer “Engkau,” kata para sahabat.
pemahaman ini dengan sangat baik ke para
sahabatnya radhiallahu ‘anhum. Sehingga mereka memiliki
cara pandang (paradigma) yang sama dengan Rasulullah ‫ﷺ‬. Tsabit menanggapi, “Aku bukanlah orangnya”. Maka para
sahabat memilih Khalid bin al-Walid.” (Ibnu Hisyam, 2009:
533).
Pertama: Kepemimpinan Khalid bin al-Walid di Perang
Mu’tah.
Kemudian Tsabit bin Aqram menemui Khalid bin al-Walid. Ia
berkata, “Peganglah bendera ini wahai Abu Sulaiman (kun-yah
Contoh yang menarik adalah kisah diangkatnya Khalid bin al- Khalid).”
Walid radhiallahu ‘anhu memimpin pasukan Perang Mu’tah.
Peristiwa itu hanya berselang 4 bulan setelah Khalid memeluk
Islam. Ketika tiga orang panglima perang yang ditunjuk “Aku tidak akan mengambilnya. Engkaulah orang yang lebih
Rasulullah ‫ ﷺ‬gugur: Ja’far bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, pantas untuk itu. Engkau seorang yang dituakan. Dan turut
dan Abdullah bin Rawahah radhiallahu ‘anhum, panji pasukan serta dalam Perang Badar,” jawab Khalid. Artinya Khalid tahu
dipegang oleh Tsabit bin Aqram radhiallahu ‘anhu. Tsabit keutamaan dan ketokohan (senioritas) Tsabit. Ia
adalah seorang sahabat senior. Ia turut serta dalam Perang menaruh respect padanya.
Badar. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda tentang para sahabat yang turut
serta dalam pasukan Badar:

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
“Ambillah! Aku ambil bendera ini hanya untuk Kemudian Rasulullah ‫ ﷺ‬memuji Amr, menyebutnya sebagai
menyerahkannya padamu,” perintah Tsabit tegas. Khalid pun orang yang baik, “Wahai Amr, sungguh alangkah indahnya
mengambil bendera tersebut dan menjadi panglima perang jika harta yang baik berada di tangan orang yang baik pula.”
(Shalabi, 2007: 248). (HR. al-Bukhari dalam bab Adab, No. 299).

Dari potongan kisah ini, kita melihat para sahabat Rasulullah Suatu hari, Umar bin al-Khattab melihat Amr bin al-Ash
‫ ﷺ‬memahami betul bahwa kepemimpinan bukan masalah sedang berjalan. Kemudian Umar mengatakan,
senioritas. Orang yang pantaslah yang layak memimpin. Para
sahabat hilangkan ego kesukuan yang menjadi ciri bangsa
Arab sebelum datangnya Islam. Dan inilah didikan Rasulullah
‫ ﷺ‬kepada mereka. . . ‫ض إِال أَمِ يرا‬
ِ ‫علَى األ َ ْر‬ َ ‫َّللاِ أ َ ْن يَ ْمش‬
َ ‫ِي‬ َ ‫َما يَ ْنبَغِي ألَبِي‬
َّ ‫ع ْب ِد‬

Kedua: Kepemimpinan Amr bin al-Ash dalam Perang Dzatus “Tidak pantas bagi Abu Abdillah (Amr bin al-Ash) berjalan di
Salasil muka bumi ini kecuali sebagai seorang pemimpin.” (Tarikh
Dimasyq oleh Ibnu Asakir).
Amr bin al-Ash radhiallahu ‘anhu ditunjuk Rasulullah ‫ﷺ‬
sebagai panglima pasukan Perang Dzatus Salasil, 5 bulan Di zaman kekhalifahan Umar bin al-Khattab, ia mengangkat
setelah ia memeluk Islam. Menariknya, dalam pasukan Dzatus Amr bin al-Ash sebagai gubernur Mesir.
Salasil ini terdapat Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar bin al-
Khattab radhiallahu ‘anhuma.
Kepemimpinan Bukan Masalah Knowledge (pengetahuan)
Rasulullah ‫ ﷺ‬memanggil Amr bin al-Ash dan berkata
kepadanya, “Sesungguhnya aku ingin mengirimmu memimpin Sebagian orang mengangkat orang lain menjadi pemimpin
sebuah pasukan dan Allah akan memenangkanmu dan karena gelar akademik tinggi yang disandangnya. Ada pula
memberimu harta rampasan perang. Aku berharap dengan yang mengangkat pemimpin karena pengetahuannya yang luas
harapan yang baik agar engkau mendapatkan harta”. tentang agama. Tanpa menimbang kapasitasnya dari
sisi leadership. Yang dimaksud di sini adalah kepemimpinan
dalam sebuah grup, kelompok, organisasi, dan sejenisnya.
Kemudian Amr menjawab, “Wahai Rasulullah, aku tidak Bukan kepemimpinan agama seperti yang disebutkan Alquran:
masuk Islam demi harta. Aku masuk Islam karena kecintaan
terhadap Islam dan agar aku bisa bersama-sama Rasulullah ‫ﷺ‬.”

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
َ ‫َو َجعَ ْلنَا مِ ْن ُه ْم أَئِ َّمة يَ ْهدُونَ ِبأ َ ْم ِرنَا لَ َّما‬
َ‫ص َب ُروا ۖ َوكَانُوا بِآيَا ِتنَا يُو ِقنُون‬ .‫أَبُو ذر وعاء مليء علما‬

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin “Abu Dzar bagai sebuah wadah yang penuh dengan
yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka pengetahuan…” (Tarikh Dimasq oleh Ibnu Asakir).
sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS:As-
Sajdah | Ayat: 24). Tapi Abu Dzar tidak pernah diberikan kepemimpinan oleh
Rasulullah ‫ﷺ‬. Beliau hidup di masa Rasulullah ‫ﷺ‬, Abu Bakar,
Rasulullah ‫ ﷺ‬membedakan antara Abu Dzar al-Ghifary dengan Umar, dan wafat di masa pemerintahan Utsman. Tidak pernah
Amr bin al-Ash dan Khalid bin al-Walid. Padahal dari sisi ke- sama sekali jadi pemimpin.
ulamaan tentu Abu Dzar jauh lebih unggul. Dari sisi ke-
islaman, Abu Dzar lebih senior. Ia adalah orang yang pertama- Pernah sekali Abu Dzar menawarkan diri kepada Rasulullah ‫ﷺ‬
tama menerima dakwah Islam yang dibawa oleh Rasulullah ‫ﷺ‬. untuk menjadi pemimpin. Bukan karena ia tamak
Artinya ia memeluk Islam kurang lebih 20 tahun sebelum kepemimpinan. Tapi ia ingin lebih bermanfaat, menolong, dan
Khalid dan Amr. 20 tahun! Bukan waktu yang singkat. berbagi untuk orang lain. Abu Dzar mengatakan, “Wahai
Rasulullah, tidakkah engkau menjadikanku sebagai
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda memuji Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, pemimpin?” Mendengar permintaanku tersebut, beliau
menepuk pundakku seraya bersabda:

ْ َ ‫ت ْال َخض َْرا ُء مِ ْن َر ُج ٍل أ‬


‫صدَقَ لَ ْه َجة مِ ْن أَبِي ذَ ٍر‬ َ َ‫ت ْال َغب َْرا ُء َو َال أ‬
ْ َّ‫ظل‬ ْ َّ‫َما أَقَل‬
ٌ ‫ْف َو ِإنَّ َها أ َ َمانَةٌ َو ِإنَّ َها يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة خِ ْز‬
‫ إِالَّ َم ْن أ َ َخذَهَا‬،ٌ‫ي َو َندَا َمة‬ َ َ‫ ِإنَّك‬،‫يَا أَبَا ذَ ٍر‬
ٌ ‫ض ِعي‬
“Bumi tak akan diinjak dan langit tak akan menaungi seorang
laki-laki yang lebih benar dialeknya daripada Abu Dzar.” (HR.
Ibnu Majah No.152). َ ‫بِ َح ِق َها َوأَدَّى الَّذِي‬
‫ع َل ْي ِه فِ ْي َها‬

Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu berkata tentang Abu “Wahai Abu Dzar, engkau seorang yang lemah sementara
Dzar, kepemimpinan itu adalah amanat. Dan nanti pada hari kiamat,
ia akan menjadi kehinaan dan penyesalan kecuali orang yang
mengambil dengan haknya dan menunaikan apa yang
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
seharusnya ia tunaikan dalam kepemimpinan tersebut.” (HR. Ketiga: Orang yang berilmu agama memiliki kedudukan yang
Muslim no. 1825). istimewa. Rasulullah tidak memberikan pujian kepada Khalid
sebagaimana beliau memuji Abu Dzar, “aku menyukai
Dalam riwayat lain, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: untukmu apa yang kusukai untuk diriku”.

Keempat: Kepemimpinan itu berat dan amanah.

ِ ‫ الَ تَأ َ َّم َر َّن اثْن‬،‫ َو ِإنِي أُحِ بُّ َلكَ َما أ ُحِ بُّ ِلنَ ْفسِي‬،‫ض ِعيْفا‬
َ‫َين َوال‬ َ َ‫ ِإنِي أ َ َراك‬،‫يَا أَبَا ذَ ٍر‬ Kelima: Leadership adalah bagaimana seseorang mampu
mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu mencapai
tujuan bersama. Terkadang hal ini tidak berhubungan dengan
‫ت ََولَّيْنَ َما َل يَ ِتي ٍْم‬ pengetahuan dan tingkat pendidikan. Syaratnya dia seorang
muslim kemudian modal utamanya adalah integritas (jujur dan
“Wahai Abu Dzar, aku memandangmu seorang yang lemah amanah).
dan aku menyukai untukmu apa yang kusukai untuk diriku.
Janganlah sekali-kali engkau memimpin dua orang dan jangan Keenam: Ada orang-orang yang terlahir sebagai pemimpin.
sekali-kali engkau menguasai pengurusan harta anak yatim.” Ada orang-orang yang bisa dilatih jadi pemimpin. Dan ada
(HR. Muslim no. 1826). orang-orang yang tidak bisa dilatih jadi pemimpin walaupun
memiliki mentor sekelas Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar.
Rasulullah ‫ ﷺ‬sangat mencintai Abu Dzar. Tapi beliau
memberikan pesan yang begitu jelas, jika ada dua orang, dia Ketujuh: Banyak hal yang bisa digali dari perjalanan hidup
yang jadi pemimpin bukan engkau wahai Abu Dzar. Rasulullah ‫ ﷺ‬dan para sahabatnya radhiallahu ‘anhum.

Pelajaran: Daftar Pustaka:


– Ahmad, Mahdi Rizqullah. 2012. Terj: Sirah Nabawiyah.
Pertama: Rasulullah ‫ ﷺ‬berada di antara para pemimpin. Jakarta: Perisai Qur’an.
– Hisyam, Ibnu. 2009. Sirah Nabawiyah. Beirut: Dar Ibnu
Hazm.
Kedua: Rasulullah ‫ ﷺ‬sangat pandai membaca potensi para – ash-Shalaby, 2007. Ghazawatu ar-Rasul. Kairo: Muas-sasah
sahabatnya. Iqra.
– islamweb.net

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Hak dan Kewajiban Sesama Muslim 2. Memenuhi Undangan
Apabila kita mendapat undangan, baik itu
makan-makan atau undangan pernikahan, penuhilah
undangan tersebut karena akan membuat senang
bagi orang yang mengundang kita dan mempererat
tali persaudaraan sesama muslim selama undangan
tersebut tidak mengandung maksiat dan
kemungkaran.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu 3. Memberi Nasihat


‘alaihi wa sallam bersabda, “Hak/Kewajiban seorang muslim Jika ada teman yang meminta nasihat atau
atas muslim yang lain ada enam.” Lalu ada yang bertanya, curhat kepada kita, maka berilah solusi terbaik
“Apa itu ya Rasulullah.” Maka beliau menjawab, “Apabila kamu kepadanya tentunya solusi yang sesuai dengan
bertemu dengannya maka ucapkanlah salam kepadanya, tuntunan umat Islam, Qur'an dan sunnah.
apabila dia mengundangmu maka penuhilah undangannya,
apabila dia meminta nasehat kepadamu maka berilah nasehat 4. Saling Mendo'akan ketika Bersin
kepadanya, apabila dia bersin lalu memuji Allah maka “Jika salah seorang di antara kalian bersin,
doakanlah dia -dengan bacaan yarhamukallah-, apabila dia hendaklah ia mengucapkan Alhamdulillah, jika ia
sakit maka jenguklah dia, dan apabila dia meninggal maka mengatakannya maka hendaklah saudaranya atau
iringilah jenazahnya.” (HR. Muslim) temannya membalas: yarhamukalloh (semoga Allah
merahmatimu). Dan jika temannya berkata
1. Apabila Bertemu, Ucapkanlah Salam yarhamukallah, maka ucapkanlah: yahdikumulloh wa
Banggalah kita menunjukkan identitas diri yushlihu baalakum (semoga Allah memberimu
sebagai seorang muslim, jika tiap bertemu dengan petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).”
teman saling mengucapkan dan menjawab salam, jika (Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 6224 dari Abu
menelpon/menerima telpon diawali dengan Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
mengucapkan salam. Insya Allah akan tumbuh rasa
cinta dan kedekatan sebagai sesama muslim. 5. Menjenguk Orang Sakit
Dalam Shahih Muslim disebutkan: Dari Abu "Barang siapa yang mendatangi saudaranya
Hurairah radiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah muslim (yang sakit) untuk menjenguknya, ia berjalan
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalian tidak di atas kebun surga hingga ia duduk. Apabila ia
akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan tidak duduk, rahmat (Allah) akan menyelimutinya. Bila
dikatakan beriman sebelum kalian saling mencintai. waktu itu pagi
Salah satu bentuk kecintaan adalah menebar salam hari, tujuh puluh ribu malaikat akan bersalawat
antar sesama muslim.” kepadanya hingga sore hari, dan bila ia melakukannya
di sore hari, tujuh puluh ribu malaikat tersebut akan

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
bersalawat kepadanya hingga pagi hari." (HR. Ahmad, “Dan sesungguhnya kamu wahai Muhammad benar-benar memiliki
Abu Dawud dan Ibnu Majah. Syaikh al-Albani berkata:
Hadits shahih) akhlak yang agung. (Al-Qalam : 68)
6. Mengiringi Jenazah 4- Qawiyyul Jismi / ‫قويالجم‬
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Siapa yang mengantarkan jenazah hingga (KUAT JASMANINYA)
menshalatkannya maka baginya pahala satu qhirath, “Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah”.
dan siapa yang mengantarkannya hingga (Riwayat Muslim)
dimakamkan maka baginya pahala dua qhirath”,
beliau ditanya: “Apakah yang dimaksud qhirath ?”,
beliau menjawab: “Bagaikan dua gunung yang
5- Mutsaqqaful Fikri / ‫مثقفالفكر‬
besar“ (Riwayat Bukhari dan Muslim) (INTELEK DALAM BERFIKIR)

“Katakanlah: samakah orang yang ber-ilmu dengan orang yang


10 KARAKTER PRIBADI MUSLIM tidak ber-ilmu, sesungguhnya hanya orang-orang yang ber-akallah
yang dapat menerima pelajaran”. (Az-Zumar : 39)
1- Saliimul ‘Aqiidah / ‫سليمالعقيدة‬
(BERSIH AQIDAHNYA)
6- Mujaahidun Linafsih / ‫مجاهدلنفسه‬
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semuanya
(KUAT MELAWAN HAWA NAFSUNYA)
karena Allah Rabb semesta alam”. (Al-An’aam : 162)
“Tidak ber-iman seseorang dari kamu, sehingga ia menjadikan
hawa nafsunya tunduk pada ajaran Islam yang aku bawa”. (Riwayat
2- Sahiihul ‘Ibaadah / ‫صحيحالعبادة‬
al-Haakim)
(BENAR ‘IBADAHNYA)
“Shalatlah kamu seperti yang kamu lihat Aku shalat”. (Riwayat
7- Hariishun ‘alaa Waktih / ‫حريصعلىوقته‬
Bukhari)
(SUNGGUH-SUNGGUH MENJAGA WAKTUNYA)
3- Matiinul Khuluq / ‫متينالخلق‬
(KOKOH AKHLAKNYA)
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
8- Munazhzhamun fii Syu’unih / ‫منظمفيشئونه‬ ini, sebab hidup kita seringkali begitu sibuk dan mengabaikan
banyak hal di dalam diri kita sendiri.
(TERATUR DALAM SEMUA MASALAHNYA)
“Kebatilan yang teratur, dapat mengalahkan kebenaran yang tidak Sebagian besar orang akan selalu melihat kehidupan orang lain
teratur”. (Ali bin Abi Thalib) begitu mudah, begitu menyenangkan, begitu simpel, atau
bahkan begitu beruntung. Bukan hanya orang lain saja yang
9- Qaadirun ‘alal Kasbi / ‫قادرعلىالكسب‬ kadang terlihat seperti itu, namun teman atau bahkan saudara
kamu sendiripun juga bisa terlihat selalu “lebih sesuatu”
(MAMPU BERUSAHA SENDIRI) daripada diri kamu sendiri. Kamu akan mulai sibuk
“Tidak ada penghasilan yang lebih baik bagi seorang laki-laki menghitung semua yang dimilikinya, semua yang ada padanya
daripada bekerja sendiri dengan kedua tangannya”. (Riwayat Ibnu dan tidak ada pada dirimu, atau bahkan semua hal yang terlihat
Majah) begitu mudah untuk selalu dilaluinya. Lalu, apakah sebenarnya
kamu sendiri tidak punya pekerjaan lain, selain hanya melihat
dan menilai segala sesuatu yang dimiliki oleh orang lain?
10-Naafi’un lighairihi / ‫نافعلغيره‬
(BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN) Kamu Bukan Dia atau Mereka
“Sebaik-baik manusia, adalah paling bermanfaat bagi sesama
Tidak ada yang salah ketika kamu melihat dan menyaksikan
manusia”. (Riwayat al-Qudhaa’i).
kelebihan dan juga keberuntungan orang lain, apalagi jika
ternyata kamu bisa lebih bersemangat dan terpacu untuk
menjadi lebih baik lagi dari saat ini setelah menyaksikan itu
Sumber : (Hasan Al Banna) semua. Namun pada kenyataannya, hal seperti ini justru
seringkali membuat kamu membandingkan dan menghitung
semua kekurangan yang kamu miliki, tentunya ada banyak
rutukan yang akan muncul di dalam hatimu, seperti: aku tidak
secantik dia, aku tidak sepintar dia, aku tidak seberuntung dia,
dan masih banyak keluhan yang lainnya.
Bersyukur Akan Membuatmu Lebih Bahagia
Bukannya membenahi diri atas semua hal itu, kamu justru
Kapan terakhir kali kamu berdoa dan mengucapkan rasa
hanya terpaku dan menbayangkan jika kamu menjadi dia, atau
syukur atas semua yang kamu miliki? Mungkin bukan hanya
menjadi seseorang yang “lebih” dari kamu saat ini. Kamu akan
kamu saja, ada banyak sekali orang yang bahkan lupa akan hal
menghabiskan banyak waktu untuk melakukan hal yang tidak

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
perlu ini, hingga rasa benci dan kesal kerap hingga di hatimu.
Bukan hanya itu saja, biasanya hal ini akan dibarengi dengan
rasa kecewa yang berlebihan kepada diri sendiri, sehingga
kamu mulai menyalahkan diri sendiri dan menganggap dirimu
tidak cukup baik dan sebanding dengan orang lain. Pemikiran
seperti ini jelas salah, dan harus segera dihentikan!

Kamulah yang Terbaik


Cobalah untuk menghargai dan menghormati dirimu sendiri,
sebab kamu lebih daripada layak untuk hal seperti itu. Kamu
juga bisa dan mampu untuk mengupayakan hidup serta
berbagai hal lainnya yang kamu inginkan, jadi mulailah
berusaha untuk segera berbenah. Pahamilah satu hal yang
penting, bahwa kamu adalah pribadi terbaik dan memiliki
kepribadian yang baik dan bisa mengantarkan kamu kepada
langkah-langkah keberhasilanmu nanti.

Mulai saat ini, syukurilah apa yang telah kamu miliki, baik itu
nikmat sehat atau bahkan berbagai hal lainnya yang selama ini
tidak pernah kamu anggap sebagai sebuah berkat. Dengan
begitu kamu akan merasa bebas dan tidak hidup di bawah
bayang-bayang milik orang lain, sebab kamu juga memiliki
banyak hal berharga lainnya yang tak kalah penting untuk
selalu disyukuri olehmu. Nikmati saja apa yang kamu miliki
saat ini, sehingga kamu bisa menjalani hidup dengan lebih
bahagia dari sebelumnya. Jangan mengecilkan dirimu dengan
cara melihat orang lain, sebab hal seperti ini akan selalu
membuatmu surut dan terbebani.

“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”

Anda mungkin juga menyukai