Alamat asal :
Alamat di Padang :
No Hp :
Sosial Media :
Hobby :
Moto Hidup :
Foto
Mukadimah 3x4
Assalamualaikum.wr.wb.
menjadi penunjang peserta dalam mengikuti kegiatan Meluangkan waktu untuk tilawah
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Sedekah senyum
Berpakaian rapi,sopan,bersih dan enak Sholat Rawatib
dipandang mata
Infak/sedekah
Hari/tgl : Pemateri:
Hari/tgl : Pemateri:
Pertemuan Kedua
Pertemuan Ketiga
Amalan Sudah Amalan Ket
(√ )
Sholat 5 waktu Sholat 5 waktu/hari
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Sholat Tahajud 2x/minggu
Sholat Rawatib 1x/hari
Sholat Rawatib 1x/hari
Infak/sedekah
Infak/sedekah
PertemuanKeempat
Amalan Ket
Sholat 5 waktu/hari
Tilawah 1 lembar/hari
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Membaca Buku Islami
Hari/tgl : Pemateri:
Pertemuan Kelim
Amalan Ket
Sholat 5 waktu/hari
Tilawah 1lembar/hari
Infak/sedekah
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
PertemuanKeenam
Amalan Ket
Sholat 5 waktu/hari
Tilawah 1lembar/hari
Infak/sedekah
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Amalan Ket
Sholat 5 waktu/hari
Tilawah 1lembar/hari
Infak/sedekah
Pertemuan Kedelapan
Hari/tgl : Pemateri:
Amalan Ket
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Sholat 5 waktu/hari
Tilawah 1lembar/hari
Infak/sedekah
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Kehidupan Rasulullah ﷺdan para sahabatnya bisa dikaji dalam
ilmu psikologi, sosiologi, leadership, politik dan hubungan
internasional, bahkan kebijakan-kebijakan strategis. Di antara َ فَقَ ْد، علَى أ َ ْه ِل بَد ٍْر فَقَا َل ا ْع َملُوا َما ِشئْت ُ ْم
غف َْرتُ لَ ُك ْم َّ َّللاَ أ َ ْن يَ ُكونَ قَ ِد
َ اط َل َع َّ لَعَ َّل
pelajaran menarik dari kehidupan Nabi ﷺadalah bagaimana
beliau ﷺbegitu lihai melihat potensi sahabatnya. Beliau ﷺ “Mudah-mudahan Allah telah memperhatikan ahli Badr (para
sangat advance dalam memahami karakter seseorang. sahabat yang ikut perang Badar) lalu berkata, ‘Lakukan
Kemudian memberikan peranan yang tepat kepada mereka. semaumu, sesungguhnya Aku telah mengampuni kamu’.” (HR.
Beliau sosok pemimpin cerdas yang mampu memimpin Bukhari, no. 3007).
para leader.
Kata Tsabit bin Aqram al-Anshary, “Wahai kaum muslimin,
Kepemimpinan Bukan Masalah Senioritas tunjuklah salah seorang di antara kalian (untuk jadi
pemimpin)!”
Rasulullah ﷺmengajarkan umatnya, kepemimpinan bukan
masalah senioritas. Dan beliau ﷺberhasil menransfer “Engkau,” kata para sahabat.
pemahaman ini dengan sangat baik ke para
sahabatnya radhiallahu ‘anhum. Sehingga mereka memiliki
cara pandang (paradigma) yang sama dengan Rasulullah ﷺ. Tsabit menanggapi, “Aku bukanlah orangnya”. Maka para
sahabat memilih Khalid bin al-Walid.” (Ibnu Hisyam, 2009:
533).
Pertama: Kepemimpinan Khalid bin al-Walid di Perang
Mu’tah.
Kemudian Tsabit bin Aqram menemui Khalid bin al-Walid. Ia
berkata, “Peganglah bendera ini wahai Abu Sulaiman (kun-yah
Contoh yang menarik adalah kisah diangkatnya Khalid bin al- Khalid).”
Walid radhiallahu ‘anhu memimpin pasukan Perang Mu’tah.
Peristiwa itu hanya berselang 4 bulan setelah Khalid memeluk
Islam. Ketika tiga orang panglima perang yang ditunjuk “Aku tidak akan mengambilnya. Engkaulah orang yang lebih
Rasulullah ﷺgugur: Ja’far bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, pantas untuk itu. Engkau seorang yang dituakan. Dan turut
dan Abdullah bin Rawahah radhiallahu ‘anhum, panji pasukan serta dalam Perang Badar,” jawab Khalid. Artinya Khalid tahu
dipegang oleh Tsabit bin Aqram radhiallahu ‘anhu. Tsabit keutamaan dan ketokohan (senioritas) Tsabit. Ia
adalah seorang sahabat senior. Ia turut serta dalam Perang menaruh respect padanya.
Badar. Rasulullah ﷺbersabda tentang para sahabat yang turut
serta dalam pasukan Badar:
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
“Ambillah! Aku ambil bendera ini hanya untuk Kemudian Rasulullah ﷺmemuji Amr, menyebutnya sebagai
menyerahkannya padamu,” perintah Tsabit tegas. Khalid pun orang yang baik, “Wahai Amr, sungguh alangkah indahnya
mengambil bendera tersebut dan menjadi panglima perang jika harta yang baik berada di tangan orang yang baik pula.”
(Shalabi, 2007: 248). (HR. al-Bukhari dalam bab Adab, No. 299).
Dari potongan kisah ini, kita melihat para sahabat Rasulullah Suatu hari, Umar bin al-Khattab melihat Amr bin al-Ash
ﷺmemahami betul bahwa kepemimpinan bukan masalah sedang berjalan. Kemudian Umar mengatakan,
senioritas. Orang yang pantaslah yang layak memimpin. Para
sahabat hilangkan ego kesukuan yang menjadi ciri bangsa
Arab sebelum datangnya Islam. Dan inilah didikan Rasulullah
ﷺkepada mereka. . . ض إِال أَمِ يرا
ِ علَى األ َ ْر َ َّللاِ أ َ ْن يَ ْمش
َ ِي َ َما يَ ْنبَغِي ألَبِي
َّ ع ْب ِد
Kedua: Kepemimpinan Amr bin al-Ash dalam Perang Dzatus “Tidak pantas bagi Abu Abdillah (Amr bin al-Ash) berjalan di
Salasil muka bumi ini kecuali sebagai seorang pemimpin.” (Tarikh
Dimasyq oleh Ibnu Asakir).
Amr bin al-Ash radhiallahu ‘anhu ditunjuk Rasulullah ﷺ
sebagai panglima pasukan Perang Dzatus Salasil, 5 bulan Di zaman kekhalifahan Umar bin al-Khattab, ia mengangkat
setelah ia memeluk Islam. Menariknya, dalam pasukan Dzatus Amr bin al-Ash sebagai gubernur Mesir.
Salasil ini terdapat Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar bin al-
Khattab radhiallahu ‘anhuma.
Kepemimpinan Bukan Masalah Knowledge (pengetahuan)
Rasulullah ﷺmemanggil Amr bin al-Ash dan berkata
kepadanya, “Sesungguhnya aku ingin mengirimmu memimpin Sebagian orang mengangkat orang lain menjadi pemimpin
sebuah pasukan dan Allah akan memenangkanmu dan karena gelar akademik tinggi yang disandangnya. Ada pula
memberimu harta rampasan perang. Aku berharap dengan yang mengangkat pemimpin karena pengetahuannya yang luas
harapan yang baik agar engkau mendapatkan harta”. tentang agama. Tanpa menimbang kapasitasnya dari
sisi leadership. Yang dimaksud di sini adalah kepemimpinan
dalam sebuah grup, kelompok, organisasi, dan sejenisnya.
Kemudian Amr menjawab, “Wahai Rasulullah, aku tidak Bukan kepemimpinan agama seperti yang disebutkan Alquran:
masuk Islam demi harta. Aku masuk Islam karena kecintaan
terhadap Islam dan agar aku bisa bersama-sama Rasulullah ﷺ.”
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
َ َو َجعَ ْلنَا مِ ْن ُه ْم أَئِ َّمة يَ ْهدُونَ ِبأ َ ْم ِرنَا لَ َّما
َص َب ُروا ۖ َوكَانُوا بِآيَا ِتنَا يُو ِقنُون .أَبُو ذر وعاء مليء علما
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin “Abu Dzar bagai sebuah wadah yang penuh dengan
yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka pengetahuan…” (Tarikh Dimasq oleh Ibnu Asakir).
sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (QS:As-
Sajdah | Ayat: 24). Tapi Abu Dzar tidak pernah diberikan kepemimpinan oleh
Rasulullah ﷺ. Beliau hidup di masa Rasulullah ﷺ, Abu Bakar,
Rasulullah ﷺmembedakan antara Abu Dzar al-Ghifary dengan Umar, dan wafat di masa pemerintahan Utsman. Tidak pernah
Amr bin al-Ash dan Khalid bin al-Walid. Padahal dari sisi ke- sama sekali jadi pemimpin.
ulamaan tentu Abu Dzar jauh lebih unggul. Dari sisi ke-
islaman, Abu Dzar lebih senior. Ia adalah orang yang pertama- Pernah sekali Abu Dzar menawarkan diri kepada Rasulullah ﷺ
tama menerima dakwah Islam yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ. untuk menjadi pemimpin. Bukan karena ia tamak
Artinya ia memeluk Islam kurang lebih 20 tahun sebelum kepemimpinan. Tapi ia ingin lebih bermanfaat, menolong, dan
Khalid dan Amr. 20 tahun! Bukan waktu yang singkat. berbagi untuk orang lain. Abu Dzar mengatakan, “Wahai
Rasulullah, tidakkah engkau menjadikanku sebagai
Rasulullah ﷺbersabda memuji Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, pemimpin?” Mendengar permintaanku tersebut, beliau
menepuk pundakku seraya bersabda:
Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu berkata tentang Abu “Wahai Abu Dzar, engkau seorang yang lemah sementara
Dzar, kepemimpinan itu adalah amanat. Dan nanti pada hari kiamat,
ia akan menjadi kehinaan dan penyesalan kecuali orang yang
mengambil dengan haknya dan menunaikan apa yang
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
seharusnya ia tunaikan dalam kepemimpinan tersebut.” (HR. Ketiga: Orang yang berilmu agama memiliki kedudukan yang
Muslim no. 1825). istimewa. Rasulullah tidak memberikan pujian kepada Khalid
sebagaimana beliau memuji Abu Dzar, “aku menyukai
Dalam riwayat lain, Rasulullah ﷺbersabda: untukmu apa yang kusukai untuk diriku”.
ِ الَ تَأ َ َّم َر َّن اثْن، َو ِإنِي أُحِ بُّ َلكَ َما أ ُحِ بُّ ِلنَ ْفسِي،ض ِعيْفا
ََين َوال َ َ ِإنِي أ َ َراك،يَا أَبَا ذَ ٍر Kelima: Leadership adalah bagaimana seseorang mampu
mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu mencapai
tujuan bersama. Terkadang hal ini tidak berhubungan dengan
ت ََولَّيْنَ َما َل يَ ِتي ٍْم pengetahuan dan tingkat pendidikan. Syaratnya dia seorang
muslim kemudian modal utamanya adalah integritas (jujur dan
“Wahai Abu Dzar, aku memandangmu seorang yang lemah amanah).
dan aku menyukai untukmu apa yang kusukai untuk diriku.
Janganlah sekali-kali engkau memimpin dua orang dan jangan Keenam: Ada orang-orang yang terlahir sebagai pemimpin.
sekali-kali engkau menguasai pengurusan harta anak yatim.” Ada orang-orang yang bisa dilatih jadi pemimpin. Dan ada
(HR. Muslim no. 1826). orang-orang yang tidak bisa dilatih jadi pemimpin walaupun
memiliki mentor sekelas Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar.
Rasulullah ﷺsangat mencintai Abu Dzar. Tapi beliau
memberikan pesan yang begitu jelas, jika ada dua orang, dia Ketujuh: Banyak hal yang bisa digali dari perjalanan hidup
yang jadi pemimpin bukan engkau wahai Abu Dzar. Rasulullah ﷺdan para sahabatnya radhiallahu ‘anhum.
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
Hak dan Kewajiban Sesama Muslim 2. Memenuhi Undangan
Apabila kita mendapat undangan, baik itu
makan-makan atau undangan pernikahan, penuhilah
undangan tersebut karena akan membuat senang
bagi orang yang mengundang kita dan mempererat
tali persaudaraan sesama muslim selama undangan
tersebut tidak mengandung maksiat dan
kemungkaran.
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
bersalawat kepadanya hingga pagi hari." (HR. Ahmad, “Dan sesungguhnya kamu wahai Muhammad benar-benar memiliki
Abu Dawud dan Ibnu Majah. Syaikh al-Albani berkata:
Hadits shahih) akhlak yang agung. (Al-Qalam : 68)
6. Mengiringi Jenazah 4- Qawiyyul Jismi / قويالجم
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Siapa yang mengantarkan jenazah hingga (KUAT JASMANINYA)
menshalatkannya maka baginya pahala satu qhirath, “Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah”.
dan siapa yang mengantarkannya hingga (Riwayat Muslim)
dimakamkan maka baginya pahala dua qhirath”,
beliau ditanya: “Apakah yang dimaksud qhirath ?”,
beliau menjawab: “Bagaikan dua gunung yang
5- Mutsaqqaful Fikri / مثقفالفكر
besar“ (Riwayat Bukhari dan Muslim) (INTELEK DALAM BERFIKIR)
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”
perlu ini, hingga rasa benci dan kesal kerap hingga di hatimu.
Bukan hanya itu saja, biasanya hal ini akan dibarengi dengan
rasa kecewa yang berlebihan kepada diri sendiri, sehingga
kamu mulai menyalahkan diri sendiri dan menganggap dirimu
tidak cukup baik dan sebanding dengan orang lain. Pemikiran
seperti ini jelas salah, dan harus segera dihentikan!
Mulai saat ini, syukurilah apa yang telah kamu miliki, baik itu
nikmat sehat atau bahkan berbagai hal lainnya yang selama ini
tidak pernah kamu anggap sebagai sebuah berkat. Dengan
begitu kamu akan merasa bebas dan tidak hidup di bawah
bayang-bayang milik orang lain, sebab kamu juga memiliki
banyak hal berharga lainnya yang tak kalah penting untuk
selalu disyukuri olehmu. Nikmati saja apa yang kamu miliki
saat ini, sehingga kamu bisa menjalani hidup dengan lebih
bahagia dari sebelumnya. Jangan mengecilkan dirimu dengan
cara melihat orang lain, sebab hal seperti ini akan selalu
membuatmu surut dan terbebani.
“Beriman dengan Ilmu, Bersatu dalam Ukhuwah” Beriman dengan Ilmu, Bersatu alam Ukhuwah”